MAKALAH METODOLOGI SENI RUPA DAN MUSIK

Kali ini admin postingkan makalah metodologi seni rupa dan musik silahkan simak dibawah ini.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Pendidikan seni adalah pemberian kemampuan yang terintegrasi dalam kepribadian siswa secara utuh. Melalui pendidikan seni, memberikan keseimbangan antara otak kanan yang bersifat parsial dan emosional dengan otak belahan kiri yang bermuatan eksakta dan logika.
Inti dari seni adalah ciptaan manusia, dibuat atas kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki konteks dan implikasi sosial, memiliki nilai-nilai keindahan dalam arti luas dan nilai-nilai luhur lainnya yang dapat menunjang kualitas ragam kehidupan manusia, dan merekayasa benda jadi, gambar/bentuk, tata letak, warna serta gagasan/ide, dengan kata lain membuat sesuatu menjadi menarik, menyenangkan serta mengagumkan.
Gambar adalah salah satu cabang seni rupa, sebagai bahasa rupa kehadirannya dewasa ini makin banyak dibutuhkan baik di media cetak, media elektronik seperti TV maupun pada program komputer. Sentuhan estetis melekat erat pada produk-produk benda pakai, industri, bangunan dan lainnya. Seni rupa juga terkait erat dengan kehidupan sosial, sains dan teknologi. Inti dari peranan seni rupa dalam teknologi adalah desain. Melalui desain suatu produk tidak hanya bernilai estetis, tetapi juga memiliki nilai luas, seperti pertambahan nilai ekonomis dan prestise.
Pendidikan seni mempunyai kontribusi terhadap pengembangan individu antara lain membantu pengembangan mental, emosional, kreativitas, estetika, sosial, dan fisik. Aspek kreativitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Kesadaran atas keterkaitan seni rupa dalam berbagai ragam dan corak kehidupan manusia masa lalu, kini dan diramal akan semakin meluas peranannya pada masa depan. Atas dasar itu, maka pendidikan seni rupa sebagai produk budaya perlu diwariskan dari generasi ke generasi untuk dikembangkan sesuai kemajuan zamannya melalui kemampuan adaptif dan kreatif sebagai salah satu ciri utama pendidikan seni rupa. Oleh sebab itu saya mencoba mempelajari dan menulisnya dalam makalah ini.
1.2  Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.2.1        Apa pengertian seni rupa ?
1.2.2        Apa pengertian seni musik ?
1.2.3        Bagaimana metodologi pembelajaran seni rupa ?
1.2.4        Bagaimana pendekatan pembelajaran seni rupa ?
1.2.5        Bagaimana metodologi dan pendekatan pembelajaran seni musik ?
1.3  Tujuan Penyusunan Makalah
Tujuan Penyususnan makalah ini, penulis ingin mengetahui maksud atau arah yang ada dalam perumusan masalah, dan setiap pembaca diharapkan dapat mendeskripsikan setiap permasalahan yang ada dalam rumusan masalah
1.4  Metodologi Penyusunan Makalah
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan metode Kepustakaan.
1.5  Sistematika Penyusunan Makalah
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
1.2  Perumusan Masalah
1.3  Tujuan Penyusunan Makalah
1.4  Metodologi Penyusunan Makalah
1.5  Sistematika Penyusunan Makalah
BAB II   Pembahasan
2.1  Pengertian seni rupa
2.2  Pengertian seni musik
2.3  Metodologi pembelajaran seni rupa
2.4  Pendekatan pembelajaran seni rupa
2.5  Metodologi dan pendekatan pembelajaran seni musik
BAB III  Penutup
3.1  Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB  II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Seni Rupa
Seni rupa adalah salah satu cabang kesenian,seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan penataan elemen serta prinsip-prinsip desain.
Seni rupa merupakan hasil interpretasi dan tanggapan pengalaman manusia dalam bentuk visual dan rabaan. Seni rupa berperanan dalam memenuhi tujuan-tujuan tertentu dalam kehidupan manusia maupun semata-mata memenuhi kebutuhan estetik. Karya seni rupa dapat menimbulkan berbagai kesan (indah, unik, atau kegetiran) serta memiliki kemampuan untuk membangkitkan pikiran dan perasaan. Dengan memahami makna tentang bentuk-bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan kesenangan.
Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan dalam dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar. Penggunaan istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa.Materi pelajaran yang diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang lain seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni.
Pembelajaran seni rupa di sekolah mengembangkan kemampuan siswa dalam berkarya seni yang bersifat visual dan rabaan. Pembelajaran seni rupa memberikan kemampuan bagi siswa untuk memahami dan memperoleh kepuasan dalam menanggapi karya seni rupa ciptaan siswa sendiri maupun karya seni rupa ciptaan orang lain.
2.2  Pengertian Seni Musik
Pendidikan seni musik merupakan suatu proses pendidikan yang membantu pengungkapan ide/gagasan seseorang yang ditimbulkan dari gejala lingkungan dengan mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari rasa keindahan.
Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang memberikan kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasikan seni secara kreatif untuk pengembangan kepribadian siswa dan memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang. Seni musik membentuk disiplin, toleran, sosialisasi, sikap demokrasi yang meliputi kepekaan terhadap lingkungan. Dengan kata lain pendidikan seni musik merupakan mata pelajaran yang memegang peranan penting untuk membantu pengembangan individu siswa yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan akal, fikiran, sosialisasi, dan emosional.
Para pakar telah banyak mengemukakan pengertian atau defenisi tentang seni musik menurut pemahaman mereka, akan tetapi pada modul ini diharapkan mahasiswa dapat membuat pengertian atau defenisi menurut pemikiran sendiri dengan mengacu kepada pendapat yang telah dikemukakan oleh para pakar.
Sudarsono (1992:1) Seni musik adalah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi-bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri atau manusia lain dalam lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya.
2.3  Metodologi Pembelajaran Seni Rupa
1.      Strategi Penataan.
Strategi penataan berkaitan dengan rancangan menata urutan materi pembelajaran dari yang mudah ke yang sulit, dari konkrit ke abstrak.
2.      Strategi penyampaian
Strategi penyampaian berkaitan dengan media pembelajaran atau alat bantu pembelajaran untuk menyampaikan materi yang telah dikemas.
3.      Stategi pengelolaan
Strategi pengelolaan berkaitan dengan kegiatan pengelolaan kelas selama pembelajaran dilaksanakan.
2.4  Pendekatan Pembelajaran Seni Rupa
Pembelajaran pendidikan seni rupa dilaksanakan baik dengan pendekatan terpisah dan terpadu.
a.       pendekatan terpisah ialah melaksanakan pembelajaran setiap bidang seni, sesuai dengan ciri-ciri khusus dan kesatuan substansi masing-masing.
b.      Pendekatan terpadu ialah melaksanakan pembelajaran yang memadukan bidang-bidang seni dalam bentuk seni pertunjukan, seni multimedia, atau kolaborasi seni.
Pembelajaan secara terpadu dilaksanakan dengan kerja sama antara guru-guru bidang seni yang bersangkutan. Sekolah yang hanya memiliki guru salah satu bidang seni, guru tersebut melaksanakan pembelajaran seni sesuai dengan bidangnya, tetapi sedapat mungkin juga melaksanakan pembelajaran seni secara terpadu, sesuai dengan kemampuannya. Materi pokok yang bersifat teoritik tidak diberikan secara terpisah, tetapi secara integratif dengan materi kegiatan apresiasi seni, berkarya seni, kritik seni, dan penyajian seni. Pembelajaran yang bersifat praktek (berkarya) lebih berorientasi pada proses dari pada hasil, sehingga lebih menekankan usaha membentuk dan mengungkapkan gagasan kreatif dari pada kualitas komposisi yang dihasilkan. Dalam pembelajaran Pendidikan Seni, pengembangan sikap memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan, dan pengetahuan. Untuk menunjang pembelajaran materi yang mengarah pada penguasaan keahlian profesional, termasuk menggambar dengan mistar (menggambar konstruksi), perlu ditunjang dengan program ekstrakurikuler, sesuai dengan bakat dan minat siswa.
Pembelajaran Pendidikan Seni secara terpadu meliputi :
1.      Pembelajaran Apresiatif
Pembelajaran apresiatif secara terpadu dilaksanakan dengan kegiatan apresiasi terhadap karya seni yang merupakan perpaduan antara dua atau lebih bidang seni, baik secara langsung maupun melalui media audio-visual, misalnya pertunjukan musik, tari, teater, atau film.
2.      Pembelajaran produktif
Pembelajaran produktif secara terpadu dilaksanakan dengan kegiatan berkarya dan penyajian seni yang melibatkan dua atau lebih bidang seni, misalnya dalam bentuk seni pertunjukan atau kolaborasi antar bidang seni.
2.5  Metodologi dan Pendekatan Pembelajaran Seni Musik
Menurut Mason yang pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Pestalozzi, pendidikan musik di sekolah bukan untuk menciptakan musisi-musisi profesional namun untuk mengembangkan musikalitas siswa yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan usia siswa. Pendidikan musik di tingkat dasar sebaiknya melibatkan pengalaman-pengalaman konkret yang dilakukan siswa secara mandiri sebelum menghadirkan teori-teori (prinsip praktek sebelum teori). Pengalaman-pengalaman tersebut sebaiknya melibatkan hal-hal yang disukai dan sesuai dengan perkembangan psikologis siswa.
Pandangan Dalcroze terhadap pendidikan musik adalah mengenai tiga hal metodologi yang harus dihadirkan dalam mengajar, yaitu:
a.       Metodologi Eurhythmic
Eurhythmic maksudnya siswa dapat mengembangkan kemampuan mereka dengan menyeimbangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dengan gerak tubuh secara cepat dan tepat. Dalam latihan Eurhythmic, Dalcroze melibatkan improvisasi musik dan gerak tubuh.
b.      Metodologi Improvisasi
Dalam Improvisasi melibatkan musik dan gerak tubuh.
Menurut Orff pendidikan musik harus melibatkan improvisasi dan kreasi dalam proses pembelajaran dengan memfokuskan pada penggunaan bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh tubuh dan pola-pola ritmik. Sama halnya dengan tokoh-tokoh musik lainnya, Orff menekankan pula bahwa pendidikan musik harus mendahulukan praktek atau pengalaman konkret sebelum teori.
c.       Metodologi Solfege
Maksudnya dalam metodologi Solfege yang ia terapkan ditujukan untuk mengembangkan kemampuan siswa agar dapat menyanyi dengan pitch yang tepat, meningkatkan kepekaan pendengaran dan melatih konsentrasi dan ingatan siswa.
Pembelajaran musik di sekolah sebaiknya melibatkan pendekatan-pendekatan menyanyi, memainkan instrumen, melatih kepekaan telinga (ear training), improvisasi dan berkreasi. Kegiatan tersebut ditujukan untuk mengembangkan fungsi jiwa, perkembangan pribadi dengan memperhatikan lingkungan sosial budaya peserta didik di sekolah sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir serta perkembangan mental dan fisik siswa.
Dalam proses pembelajaran, Gordon menyarankan pendekatan audiation yaitu pendekatan yang memotivasi siswa untuk belajar dengan cara mendengar sekaligus mamahami materi pengajaran yang disampaikan. Pendekatan ini dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan dan pemahaman serta sensitivitas siswa terhadap melodi, interval, ritme dan birama, tonalitas dan ‘rasa’ harmoni yang merupakan dasar pengetahuan mereka untuk dapat berimprovisasi dan berkreasi secara kreatif sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran Seni rupa adalah salah satu cabang kesenian,seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan penataan elemen serta prinsip-prinsip desain. Sedangkan seni musik adalah pendidikan yang memberikan kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasikan seni secara kreatif untuk pengembangan kepribadian siswa dan memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang.
Dalam uraian diatas penulis membahas tentang pengertian seni rupa dan seni musik, metodologi dan pendekatan dalam pembelajaran seni rupa dan seni musik.
Untuk itu Guru diharapkan untuk menjadi fasilitator yang dapat memotivasi pengembangan musikalitas siswa, misalnya dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan bermain musik dan seni rupa sebanyak-banyaknya, membiarkan siswa bekerja dalam kelompok kecil, membiarkan siswa bekerja dengan ide-ide mereka dan mengalami yang telah mereka miliki, memberikan batas-batas materi pembelajaran yang jelas, meningkatkan rasa ingin tahu dan pemahaman mereka tentang pelajaran musik dan pembelajaran seni rupa di SD.
Demikianlah makalah seni rupa dan musik semoga bermanfaat.