MAKALAH RUANG LINGKUP DAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI MANUSIA
Kali ini admin postingkan makalah ruang lingkup perkambangan psikologi manusia silahkan simak di bawah ini.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai ruang lingkup dan perkembangan psikologi semoga bermanfaat.
A. Ruang Lingkup Psikologi
- Cakupan ruang lingkup psikologi itu sangat luas, sebab individu manusia berada dalam berbagai posisi, kondisi dan tahap perkembangan yang setiap posisi.
Kondisi dan tahap perkembangan itu dapat
memperlihatkan karakteristik kegiatan atau prilaku tertentu yang berbeda.
Beberapa kategori bidang psikologi yaitu :
-
Psikologi umum
Yang biasa disebut pengantar psikologi tentang prilaku
individu yang lebih lanjut, lebih khusus dan lebih mendalam.
Dalam psikologi umum akan dipelajari konsep umum
kegiatan atau prilaku individu apa, mengapa dan bagaimana individu melakukan
kegiatan
-
Psikologi sosial
Suatu studi tentang hubungan antara manusia dan
kelompok. Dalam psikologi modern psikologi sosial mendapat posisi yang penting
karena psikologi sosial ini telah banyak memberikan pencerahan bagaimana
fikiran manusia berfungsi dan berkaya jiwa dari masyarakat kita. Menurut
psikologi sosial ini untuk dapat memahami prilaku manusia, kita harus mengenali
bagaimana peranah situasi, permasalahan dan budaya pada manusia itu sendiri.
-
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari prilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan pendidikan
atau boleh dikatakan sebagai proses interaksi antara pendidik dan peserta didik
dalam suatu situasi pendidikan.
Pendidikan itu sebagai salah satu proses perubahan
tingkah laku yang tidak bisa dilepaskana dari psikologikarena pendidikan itu
sangat berhubungan dengan manusia sebagai contoh kita ambil dari urutan dalam
satuan keluarga, unit pekerjaan, organisasi, kelompok profesi,
kelompok-kelompok kemasyarakatan dan lain-lain. Diantara kategori-kategori
tersebut di atas yang lebih dominan dan yang paling penting atau psikologi
pendidikan karena setiap manusia itu perlu dididik agar bisa mewujudkan manusia
yang bertingkahlaku baik. Pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang lebih menekankan kepada mendidik dan mengarahkan manusia
menuju perubahan yang lebih baik secara jasmani, maupun rohani sehingga antara
psikologi dan pendidikan tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena
kedua-duanya saling mendukung dan saling melengkapi.
Untuk mewujudkan manusia yang bertingkah laku baik
manusia itu harus dididik dalam suatu proses pendidikan dan pendidikan itu
sendiri tidak akan berjalan secara optimal, efktif dan efisien apabila
mengesampingkan faktor psikologi manusia.
Apabila ditinjau dari sudut pertumbuhan dan perkembangan
jenis kelamin, manusia yang menunjukan bahwa proses pendidikan yang dilakukan
tidak akan sama. Oleh karena itu penting bagi pendidik maupun calon pendidik
untuk mengetahui ilmu pengetahuan psikologi agar dalam proses pendidikannya
mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada peserta dididiknya.
- Arti psikologi dan psikologi pendidikan
a.
Psikologi berasal dari bahasa Yunani “Psyche” yang
berarti jiwa atau napas hidup dan “logos” yang berarti “ilmu”.
Jadi dapat disimpulkan psikologi atau ilmu yang
mempelajari tentang kejiwaan atau prilaku individu dalam berinteraksi dengan
lingkungan.
Misal : Interaksi orang tua dan anak di lingkungan
keluarga, guru dan murid di sekolah, dokter dan pasien di rumah sakit dan
lain-lain.
Kenyataan itu sudah tentu akan melahirkan problematika
baru dalam psikologi dan menghendaki pengkajian secara khusus sehingga dari
sini akan muncul beragam istilah psikologi yaitu :
Psikologi pendidikan, psikologi umum, sosial,
psikologi keluarga, psikologi perusahaan dan lain-lain.
Namun dalam hal ini kita lebih terfokus pada psikologi
pendidikan
-
Pendapat para ahli tentang psikologi pendidikan
§
Crow and crow
Menyatakan bahwa psikologi pendidikan menjelaskan
permasalahan-permasalahan yang dialami individu dari sejak lahir sampai lanjut
usia, terutama menyangkut kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar.
§
With Erington
Berpendapat bahwa psikologi pendidikan atau studi sistematis tentang
proses-proses dan faktor-faktor yang terdapat dalam pendidikan manusia.
Adapun dari pendapat-pendapat para ilmuan/para ahli di
atas dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan merupakan studi yang secara
sistematis. Berkaitan dari proses pendidikan yang dialami oleh individu manusia
khususnya belajar mulai sejak lahir sampai berusia lanjut.
B. Perkembangan Psikologi
- Pengertian pertumbuhan dan perkembangan psikologi
Istilah perkembangan dan pertumbuhan psikologi sering
digunakan secara bergantian atau secara bersama dalam arti yang sama, namun
sebenarnya mempunyai pengertian yang berbeda walaupun keduanya memiliki asfek
yang sama yaitu terjadinya perubahan dan pertambahan.
Untuk lebih jelas akan dilihat dari pendapat beberapa
ahli :
-
Dr. Kartini Kartono
Yang mengemukakan bahwa pertumbuhan atau perubahan
secara psikologi sebagai hasil dari proses fungsi-fungsi fisik yang berlangsung
secara normal pada anak yang sehat dalam fase peredaran waktu tertentu.
-
Drs. Abu Ahmadi
Mengemukakan bahwa : Pertumbuhan dapat diartikan
sebagai perubahan kuantitatif pada materi dan sesuatu sebagai akibat dari
adanya pengaruh lingkungan dan pertumbuhan itu tidak hanya berlaku pada hal-hal
yang bersifat kuantitatif karena tidak selamanya material itu bersifat
kuantitatif, melainkan kualitatif.
Material dari bahan-bahan kuantitatif misalnya : atom,
sel, kromosom, rambut dan lain-lain sedangkan
Material yang berasal dari bahan-bahan kualitatif
mislanya : kesan, keinginan, ide, gagasan, pengetahuan, nilai dan lain-lain.
-
Drs. Muhiddin Syah
Yang mengemukakan bahwa pertumbuhan berarti
perubahan-perubahan kwalitatif yang mengacu pada jumlah, besar dan luas yang
bersifat konkret.
Kemudian dari uraian pendapat-pendapat para ahli
ilmuan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan itu atau sebagai perubahan
kuantitatif, maupun kualitatif.
Pada material pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh
lingkungan sepanjang tidak berhubungan dengan fungsinya.
Material seperti sel, kromosom, rambut, butiran darah
dan tulang itu tidak dapat dikatakan berkembang melainkan bertumbuh dan begitu
juga material pribadi seperti kesan keinginan, ide pengetahuan, nilai, selama
tidak berhubungan dengan fungsinya.
-
Menurut Drs. Tadjad yang mengemukakan bahwa
perkembangan atau suatu perubahan dan pertambahan yang bersifat kualitatif dari
setiap fungsi-fungsi kejiwaan dan kepribadian.
Sejalan dengan itu juga Drs. Muhiddin Syam
mengemukakan bahwa perkembangan atau suatu proses perubahan kualitatif yang
mengacu pada mutu dan fungsi organ-organ jasmaniah itu sendiri.
Jadi perkembangan itu terletak pada penyempurnaan
fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perkembangan itu atau
perubahan dan pertambahan kualitatif daripada setiap fungsi yang disebabkan
adanya proses pertumbuhan material yang memungkinkan adanya fungsi kepribadian
akibat dari pertumbuhan dan belajar dari beberapa kesimpulan di atas dapat kita
simpulkan bahwa pertumbuhan mengandung arti yang berbeda dari pribadi yang
berkembang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
Ø
Faktor yang mempengaruhi perkembangna anak
-
Menurut Kartini Kartono antara lain faktor :
v
Herediter atau yang sering disebut faktor
warisan atau bawaan.
v
Faktor lingkungan yang menguntungkan atau
merugikan
Setiap gejala perkembangan anak
merupakan hasil kerjasama pengaruh timbal balik antara potensi hereditas dengan
faktor-faktor lingkungan. Oleh karena itu bakat dan potensi anak perlu
diperhitungkan karena perkembangan anak pada batas tertentu sangat ditentukan
oleh bibit dari setiap potensi psiko-psiko anak.
Kualitas dan perkembangan alami
seorang anak mempengaruhi cara bereaksi atau respon anak terhadap segala
pengaruh dari lingkungan. Kualitas-kualitas bawaan akan tampak pada penambahan
ciri-ciri fisik yang karekteristik misalnya : kecerdasan (intelegensi),
ketekunan, minat dan lain-lain.
-
Abu Ahmadi juga
mengemukakan teorinya yang berkenaan dengan perkmabgan anak seperti teori
empirisme, teori nativisme, teori konvergensi, teori rekapitulasi, teori
dinamika, teori kemungkinan berkembang dan teori interaksianisme.s
-
Menurut Tadjad pada garis besarnya ada 2 faktor yang
mempengaruhi perkembangan yaitu :
Ø
Faktor intern atau faktor yang berasal dari luar
diri anak yang dari keturunan dan pembawaan
Ø
Faktor ekstern atau faktor yang berasal dari
luar diri anak yang berasal dari pengalaman. Dan interaksi dengan lingkungan .
contoh : pendidikan dan pengajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang paling dominan yang sangat berpengaruh bagi perkembangan anak atau faktor
keturunan dan faktor lingkungan.
-
Teori emperisme
Yang berpendapat bahwa pada dasarnya anak lahir di
dunia perkembangannya ditentukan oleh adanya faktor luar atau lingkungan
termasuk pengajaran dan pendidikan.
v
Penjelasan teori emperisme coptimisme : Karena sangat
yakin akan pendidikan demi keberhasilan anak-anak lahir dalam keadaan kosong
putih bersih seperti meja lilin (tabularasa) maka pengalaman yang akan
menentukan corak dan bentuk perkembangan jiwa anak.
v
Penjelasan : Pendidikan bagi anak adalah sia-sia
tidak perlu terlalu dihiraukan.
v
Penjelasan : Dapat dipahami bahwa kepribadian
seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila dibina oleh suatu pendidikan
(pengalaman) yang baik serta ditopang dengan bakat dan pembawaan sejak lahir
(sepasang suami-istri William Stern dan Clara Stren).
v
Penjelasan : Dapat disimpulan bahwa seorang
manusia akan mengalami tingkatan masing-masing sebagai berikut :
-
Masa berburu (merampok) sampai umur kurang lebih 8
tahun (kegiatan menangkap binatang)
-
Masa pengembala umur 8-10 tahun (seorang anak suka
memelihara binatang)
-
Masa bertani umur 10-12 tahun (anak suka berkebun dan
menanam tanaman)
-
Masa berdagang umur 12-14 tahun (anak gemar bermain
pasar-pasaran)
-
Masa industri umur 14 tahun ke atas (anak mulai mencoba
berkarya sendiri membuat mainan dan lain-lain).
v
Penjelasan : Yakni ketegangan yang ada dalam
diri seseorang ikut menentukan dinamika ditengah-tengah lingkungannya.
Penjelasan : Maksudnya bahwa perkembangan konegtif
seorang anak bukan merupakan perkembangan yang wajar melainkan ditentuDemikianlah yang saya bagikan mengenai ruang lingkup dan perkembangan psikologi semoga bermanfaat.