Makalah Struktur Sosial Sekolah
Table of Contents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di sekolah bukan hanya
ditentukan oleh usaha murid secara individual atau berkat interaksi
murid dan guru dalam proses belajar mengajar, melainkan juga oleh
interaksi murid dengan lingkungan sosialnya dalam berbagai situasi
sosial yang dihadapinya didalam maupun diluar sekolah.
Pendidikan dipandang sebagai
sosialisasi, yang terjadi dalam interaksi sosial. Maka karena itu sudah
sewajarnya seorang pendidik harus berusaha menganalisis lapangan
pendidikan dari segi sosiologi, mengenai hubungan antar manusiawi dalam
keluarga, di sekolah, di luar sekolah, dalam masyarakat dan
system-sistem sosialnya. Selain memandang anak sebagai individu, guru
harus pula mempelajarinya sebagai makhluk sosial, sebagai anggota dari
berbagai macam lingkungan sosial.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang
dilakukan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa agar
tercapai kedewasaan baik jasmani maupun rohani yang dilakukan secara
formal, informal, dan nonformal. Selain itu pendidikan juga berarti
suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang dari tidak tahu menjadi tahu
serta suatu proses perkembangan intelektual yang sifatnya normatif.
Tujuan pendidikan adalah adanya suatu ilmu yang didapatkan dalam proses
tersebut agar kalangsungan hidup manusia itu sendiri dapat terjamin
karena adanya pendidikan yang di dapatnya yang bersifat normatif .
Pendidikan di Indonesia sangatlah
penting. Sehingga di Indonesia dibentuk system pendidikan dan beberapa
organisasi pendidikan juga telah berdiri di Negara kita ini. Segala hal
yang berhubungan tentang pendidikan diatur oleh suatu lembaga pendidikan
yang telah dibentuk oleh pemerintah kita dalam suatu system Pendidikan
Nasional. System pendidikan tersebut telah diatu dalam bab XIV
Undang-undang No. 20 Pasal 50 Tahun 2003.
Selain Menteri Pendidikan Nasional, juga
menteri lain atau Pimpinan Lembaga pemerintah lain bertanggung jawab
terhadap pendidikan yang diselenggarakan oleh departemen dan lembaganya
masing-masing.
Pengelolaan satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat dilakukan oleh badan/perorangan yang
menyelenggarakan satuan pendidikan yang bersangkutan. Dalam melaksanakan
tugas pengelolaan pendidikan, Menteri mempunyai aparat yang bekerja
dijajaran lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.
Pemahaman tentang struktur organisasi
dan aspek administrasi dalam Departemen Pendidikan Nasional sangat
penting, karena dapat membantu mahasiswa untuk mengetahui proses,
tingkat dan mekanisme pengambilan keputusan pendidikan serta alur
komunikasi dalam system pendidikan nasional.
Bila seorang insinyur bicara tentang
“struktur” bangunan, maka yang dimaksudnya adalah materialnya, hubungan
antara bagian-bagian bangunan, bangunan itu dalam keseluruhannya sebagai
gedung.
Demikian pula dengan struktur sosial,
maka sebagai materialnya (Jumlah orang, pria, wanita, dewasa, anak,
guru, murid dan sebagainya), hubungan antara bagiannya ( apa yang
diharapkan guru dari murid dan sebagainya ), hakikat masyarakat itu
sebagai keseluruhan yakni caranya bagian-bagian menjadi kesatuan yang
bulat agar dapat menjalankan fungsinya.
Oleh karena itu, untuk mempelajari
struktur sosial sekolah akan kita selidiki berbagai jenis anggota
menurut kedudukannya masing-masing dalam sistem persekolahan. Contohnya
(1) di dalam kelas, seorang guru mempunyai kedudukan yang lebih tinggi
daripada murid. Dan murid kelas rendah rasanya mempunyai keududukan yang
lebih rendah daripada murid-murid yang lebih tinggi. (2) Di sekolah,
seorang kepala sekolah berkedudukan sebagai konsultan yang memberikan
nasihat, petunjuk, saran-saran kepada gurudalam usaha untuk meningkatkan
mutu sekolah. Kepala sekolah merupakan peranan memegan kekuasaan atau
kepemimpinan yang penuh di sekolah.
Dengan adanya kedudukan masing-masing,
maka mereka menjalankan kedudukan dan fungsi peranannya seperti yang
diharapkan menurut kedudukan itu. Dalam makalah ini, akan dijelaskan
cara/metode untuk mempelajari struktur informal murid. Kemudian
pengaruh-pengaruh luar terhadap sekolah.
B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui bagaimana struktur sosial sekolah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian struktur sosial ?
2. Bagaimana kedudukan dan peranan struktur sosial sekolah ?
3. Bagaimana kedudukan struktur sosial sekolah dalam masyarakat sekolah ?
4. Bagaimana struktur sosial orang dewasa di sekolah ?
5. Bagaimana kedudukan guru dalam struktur sosial sekolah ?
6. Bagaimana hubungan antara guru dan murid ?
7. Bagaimana klik dikalangan guru ?
8. Apakah yang dimaksud dengan orang dewasa tak pengajar ?
9. Bagaimana struktur sosial murid-murid di sekolah ?
10. Bagaiman kedudukan murid menurut usia dan kelas ?
11. Apakah yang dimaksud dengan struktur sosial berhubungan dengan kurikulum ?
12. Bagaimana pengelompokan di sekolah ?
13. Apa saja pengaruh-pengaruh luar terhadap sekolah ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk mengetahui bagaimana Struktur Sosial Sekolah dan penulisan
makalah ini juga untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu Sosiologi
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Sosial Sekolah
A. Struktur Sosial
Bila seorang insinyur bicara tentang
“struktur” bangunan maka yang dimaksud adalah (1) materialnya, (2)
hubungan antara bagian-bagian baangunan, dan (3) bangunan itu dalam
keseluruhannya sebagai gedung sekolah, kantor, dan sebagainya. Demikian
juga struktur sosial dimaksud (1) materialnya (jumlah orang, pria,
wanita, dewasa, anak, guru, murid, dan sebagainya), (2) hubungan antara
bagiannya (apa yang diharapkan guru dari murid dan sekolahnya, dan
sebagainya), (3) hakikat masyarakat itu sebagai keseluruhan yakni
caranya bagian-bagiannya menjadi kesatuan yang bulat agar dapat
menjalankan fungsinya. Material bagi sekolah adalah kepala sekolah,
guru, pegawai, pesuruh, murid-murid pria maupun wanita yang
masing-masing mempunyai kedudukan dan peranan.
Dalam struktur sosial terdapat system
kedudukan dan peran anggota-anggota kelompok yang kebanyakan bersifat
hierarkis, yakni dari kedudukan yang tinggi yang memegang kekuasaan
paling banyak sampai kedudukan yang paling rendah. Dalam struktur sosial
sekolah, kepala sekolah menduduki kedudukan yang paling tinggi dan
pesuruh kedudukan yang paling rendah. Dalam kelas guru memiliki
kedudukan yang paling tinggi dari pada murid. Biasanya murid-murid kelas
rendah merasa mempunyai kedudukan yang paling rendah daripada
murid-murid kelas yang paling tinggi.
Struktur itu memungkinkan sekolah
menjalankan fungsinya sebagai lembaga edukatif dengan baik.
Masing-masing mempunyai kedudukan tertentu dan menjalankan peranan
seperti yang diharapkan menurut kedudukan itu. Dengan demikian dapat
dicegah berbagai konflik dan dapat dijamin kelancaran segala usaha
pendidikan.
B. Kedudukan Dan Peranan
Kedudukan atau status menentukan posisi
seseorang dalam struktur sosial, yakni menentukan hubungannya dengan
orang lain, misalnya apa yang dapat diharapkan oleh seorang suami dari
istrinya, apa yang diharapkan majikan dari pekerjaan pegawainya,
bagaimana orang tua atau guru memperlakukan anak atau sebaliknya. Status
atau kedudukan menentukan kelakuan orang tertentu. Dalam kedudukannya
sebagai guru ia mengharapkan kelakuan tertentudari murid, lepas dari
pribadinya sebagai individu, apakah ia peramah, keras, pandai, rajin
atau pemalas. Setiap guru dalam kedudukannya sebagai guru dapat
mengharapkan kelakuan tertentu dari murid, siapa pun guru itu dan siapa
pun murid itu.
Status atau kedudukan individu, apakah
ia diatas atau dibawahstatus orang lain mempengaruhi peranannya. Peranan
adalah konsekuensi atau akibat kedudukan atau status seseorang. Seorang
mandor diharapkan memberikan perintah kepada pekerja. Guru diharapkan
mematuhi instruksi kepala sekolah tetapi menuntut agar murid-murid
belajar. Akan tetapi cara-cara seorang membawakan peranannya dapat
berbeda menurut kepribadian seseorang. Guru dapat bersifat otokratisatau
demokratis dalam menjalankan peranannya.
Tiap orang dalam masyarakat mempunyai
berbagai kedudukan. Seorang murid mempunyai kedudukan sebagai pelajar,
ketua murid, anggota regu sepak bola atau sebagai kakak terhadap
murid-murid yang lebih rendah kelasnya, sedangkan dirumah ia
berkedudukan sebagai anak terhadap orang tuanya, adik terhadap kakaknya
dan diluar rumah ia menjadi teman teman bagi sejumlah anak-anak lainnya.
Demikian pula guru itu berkedudukan sebagai suami atau istri, bapak
atau ibu bagi anaknya, anggota paduan suara atau ada kalanya menjadi
sopir kendaraan umum. Dalam tiap kedudukan itu ia menjalankan peranan
tertentu. Berdasarkan kedudukan daripadanya diharapkan kelakuan
tertentu.
Peranan mencangkup kewajiban dan hak
yang bertalian dengan kedudukan. Dalam kedudukan individu sebagai guru
ia berkewajiban mendidik anak dan berhak untuk mengharuskannya belajar
dan bila perlu memberikannya hukuman. Sebaliknya anak dalam kedudukannya
sebagai murud harus mematuhi guru dengan hak untuk menerima pelajaran.
Kita lihat bahwa peranan selalu mempunyai segi timbale balik. Guru hanya
dapat menjalankan peranannya antara lain menyuruh anak belajar bila
murid mematuhinya dan mau belajar. Hak guru memerintah dibarengi dengan
oleh kewajibanmurid untuk mematuhinya. Maka dapat dikatakan bahwa
peranan adalah serangkaian hak dan kewajiban yakni bersifat timbale
balik dalam hubungan antar individu. Hak adalah kesempatan atau
kemungkinan untuk bertindak yang sebaliknyamenimbulkan kewajiban pada
pihak lain untuk memungkinkan tindakan itu. Hak sesorang dimungkinkan
dan dibatasi oleh kewajiban pihak lain untuk mematuhinya.Kedudukan
seseorang ada yang diperoleh berdasaarkan kelairan, ada pula yang
diperoleh sendiri berkat usaha individu.
Orang lahir sebagai anak raja, anak
kasta Brahmana atau Paria, dan kenyataan itu menetukan peranannya.
Demikian juga seorang lahir sebagai pria atau wanita, anak berkulit
putih atau berkulit hitam. Individu lahir sebagai bayi, kemudian
berkembang sebagai pemuda lalu menjadi bapak dan mengakhiri hidupnya
sebagai kakek. Dalam tiap fase perkembangannya ia mempunyai kedudukan
dan peran tertentu.
Dalam masyarakat modern dengan banyaknya
pembagian dan spesialisasi pekerjaan, luas kemungkinan untuk memperoleh
kedudukan berkat usaha sendiri, antara lain melalui pendidikan. Juga
dalam negara kita yang merdeka ini boleh dikatakan tidak ada lagi
jabatan yang ditentukan oleh keturunan dan kebangsaan seperti dulu
terdapat pada zaman feudal-kolonial. Pada prinsifnya setiap warga Negara
dapat menduduki jabatan yang setinggi-tingginya. Dalam kenyataan
kelahiran seseorang menurut seks, agama, suku bangsa, status sosialdan
lain-lain masih ada pengaruhnya seklaipun tidak sesuai dengan UUD 1945.
Kedudukan berdasarkan kelahiran dan usaha terdapat dalam tiap
masyarakat. Makin maju suatu masyarakat makin bnayak kesempatan bagi
setipa orang untuk menduduki tempat tertentu, sekalipun sering melalui
persaingan yang berat.
C. Berbagai Kedudukan Dalam Masyarakat Sekolah
Sekolah, seperti system sosial lainnya
dapat dipelajari berdasarkan kedudukan anggota dalam kelompok itu.
Setiap orang yang menjadi anggota suatu kelompok mempunyai bayangan
tentang kedudukna masing-masing dalam kelompok itu. Setiap anak
mempunyai gambaran tentang kedudukan ayah, ibu, dan anggota keluarga
lainnya. Demikian juga di sekolah kita mempunyai bayangan tentang
kedudukan kepala sekolah, guru-guru, staf administrasi, pesuruh dan
murid-murid sendiri serta hungan antara berbagai kedudukan itu. Biasanya
gambaran seseorang tentang berbagai kedudukan itu bercorak pribadi dan
berkaitan dengan tokoh tertentu. Namun yang akan kita selidiki bukanlah
yang bersifat pribadi itu, melainkan yang bersifat umum. Kita ketahui
kedudukan seorangayah pada umumnya dalam keluarga serta hubungannya
dengan kedudukan ibu, anak-anak dan pembantu, walaupun setiap ayah
menjalankan peranannya denagn cara yang khas menurut pribadinya dalam
keluarga. Demikian pula dapat diselidiki kedudukan kepala sekolah pada
umumnya walaupun tipa kepala sekolah mempunyai pribadi tersendiri yang
unik dan menjalankan peranannya menurut pribadi masing-masing.
Dalam mempelajari struktur sekolah akan
kita selidiki berbagai jenis anggota menurut kedudukannya masing-masing
dalam sisitem persekolahan. Dengan kedudukan atau posisi dimaksud
kategori atau tempat seseorang dalam system klasifikasi sosial .Misalnya
anak wanita ,pria dewasa,nenek menunjukan posisi atau kedudukan
dalamsistem penggolongan menurut usia jenis kelamin.Tiap individu dapat
mempunyai berbagai kedudukan menurut system klasifikasi,misalnya seperti
pria dewasa,sebagai bapak dalam keluarga,sebagai pegawai di
kantor,sebagai teman dalam pergaulan atau permainan atau sebagai anggota
golongan menengah.
Dalam tiap kedudukan individu diharapkan
menunjukan pola kelakuan
tertentu.Perbuatannya,ucapannya,perasaannya.nilai-nilainya ,dan
sebagainya harus sesuai dengan apa yang diharapkan bertalian dengan
kedudukannya.Menurut kedudukan atau posisinya ia harus menjalankan
peranan tertentu.Peranan menentukan kelakuan yang diharapkan dalam
situasi sosial tertentu.
Dalam setiap kelompok orang mengenal
kedudukan atau posisi masing-masing.Orang mempunyai gambaran tentang
kelakuan yang diharapkan dari masing-masing menurut kedudukan yang
ditempatinya. Jadi di masyarakat sekolah dari kepala sekolah
,guru,murid,pegawai sekolah diharapkan kelakuan tertentu.
Pada umumnya dapat kita bedakan dua
tingkat dalam struktur sosial sekolah yakni yang berkenaan dengan orang
dewasa serta hubungan diantara mereka,jadi mengenai kepala
sekolah,guru-guru,pegawai administrasi.pesuruh,pengurus yayasan pada
sekolah swasta,Kanwil P dan K pada sekolah negri.Tingkat ke dua
berkenaan dengan sistem kedudukan dan hubungan antara
murid-murid.Selanjutnya akan diselidiki hubungan diantara kedua tingkat
itu.
D. Struktur Sosial Orang Dewasa Di Sekolah
Kepala sekolah menduduki kedudukan yang
paling tinggi di sekolah berkat kedudukannya,tetapi juga karena sering
pengalaman,masa kerja dan pendidikannya.Ialah yang berhak mengambil
keputusan yang harus di patuhi oleh seluruh sekolah .disamping hak itu
ia memikul tanggung jawab penuh atas kelancaran pendidikan
disekolah.Kepala sekolah merupakan perantara antara atasan yakni Kanwil
dan Guru-guru.Keputusan-keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan
disampaikan oleh Kanwil melalui kepala sekolah kepada guru-guru dan
murid-murid.
Kepala sekolah juga berkedudukan sebagai
konsultan yang memberikan petunjuk ,nasehat,saran-saran kepada
guru-guru dalam usaha untuk memperbaiki mutu sekolah. Kepala sekolah
juga memegang kepemimpinan disekolah dan ia di harapkan sanggup member
pimpinan dalam segala hal yang mengenai sekolah,dalam menghadapi
masyarakat, muri-murid maupun guru-guru.
Disekolah yang kecil,khususnya yang
tidak mempunyai pegawai administrasi,kepala sekolah sering harus
berpungsi sebagai petugas administrasi,mengurus korespondensi,mengantar
surat keberbagai instansi,membuat laporan-laporan dan sebagainya,karena
biasanya ia mempunyai jam mengajar yang di kurangi,bahkan dapat
dibebaskan dari tugas mengajar.Dan pekerjaan administrasi itu kepala
sekolah dapat dibantu oleh guru.Akan tetapi disekolah menengah biasanya
kepala sekolah di bantu oleh oegawai administrasi.
E. Kedudukan Guru Dalam Struktur Sosial Sekolah
Kedudukan guru lebih rendah dari pada
kepala sekolah dan karena itu ia harus menghormatinya dan bersedia untuk
mematuhinya dalam hal-hal mengenai sekolah.Dalam kenaikan pangkat ia
bergantung pada disposisi atau rekomendasi yang baik dari kepala sekolah
dank arena itu banyak sedikitnya masa depannya di tentukan oleh
hubungan-hubungan dengan kepala sekolah itu.
Kedudukan guru juga turut ditentukan
oleh lama masa kerja.Berkat usia dan pengalamannya mengajar guru lama
mengharapkan rasa hormat dari guru-guru baru atau yang lebih muda.
F. Hubungan Guru-Murid
Hubungan antara guru dan murid mempunyai sifat yang relatif stabil.
Ciri has dari hubungan ini adalah bahwa
terdapat status yang tak sama antara guru dan murid.Dalam hubungan
guru-murid biasanya hanya murid diharapkan mengalami perubahan kelakuan
sebagai hasil belajar.Aspek ke tiga ini mertalian dengan aspek ke dua
yakni perubahan kelakuan yang diharapkan mengenai hal-hal tertentu yang
lebih spesifik dan umum.
Guru akan lebih banyak mempengaruhi kelakuan murid apabila dalam memberi pelajaran dalam kelas hubungan itu tidak sepihak.
G. Klik Di Kalangan Guru
Dikalangan guru-guru sering terjadi
pengelompokan atau pembentukan “klik” (clique) yang bersifat
informal.Ada kelompok yang dibentuk berdasarkan :
a. Jenis kelamin
b. Minat professional
c. Sosial
d. Kedudukan formal yang sama
Klik memegang peranan dalam mengambil
berbagai keputusan. Maka besar faedahnya bila kepala sekpolah mengetahui
tentang adanya berbagau kelompok serta hubungan antar kelompok itu atau
pertentangan diantaranya.
H. Orang Dewasa Tak Pengajar
Yang termasuk golongan ini antara lain
pegawai administrasi dan pesuruh sekolah secara formal kedudukan mereka
lebih rendah dari kepala sekolah dan tenaga pengajar.Hierarki itu juga
diterima oleh yang bersangkutan dan oleh masyarakat. Dalam praktik ada
kemungkinan pegawai administrasi yang telah lama memegang jabatannya dan
telah mengenal seluk beluk sekolah mempunyai kedudukan yang lebih
tinggi.
I. Struktur Sosial Murid – Murid Di Sekolah
Sekolah bagi murid-murid dapat dipandang
sebagai system persahabatan dan hubungan –hubungan soaial.Bedanya
dengan orang dewasa ialah bahwa struktur sosial ini lebih bersifat tak
formal.Kedudukan murid hanya dikenal dalam lingkungan sekolah saja. Ada
juga kedudukan murid yang lebih formal seperti ketua OSIS. Akan tetapi
kebanyakan kedudukan murid bersifat tak formal dan hanya diketahui dalam
kalangan sekolah itu saja.
Ada dua metode utama untuk mempelajari struktur informal para pelajar:
Teknik sosiometri yaitu dalam garis
besarnya kepada murid diberikan pertanyaan lalu dari hasil pertanyaan
itu diajukan kepada setiap murid dalam kelas atau kelompok murid dapat
disusun suatu diagram yang disebut sosiogram.Metode
partisipasi-observasi yaitu sambil turut berpartisipasi dalam kegiatan
kelompok selama beberapa waktu mengadakan observasi tentang kelompok.
Disuatu sekolah dapat kita temukan macam-macam kedudukan murid dan hubungan antar murid,antara lain :
Hubungan dan kedudukan berdasarkan usia
dan tingkat kelasStruktur sosial berhubungan dengan kurikulumKlik atau
kelompok persahabatan disekolahHubungan antara struktur masyrakat dengan
pengelompokan disekolahKelompok EliteKelompok siswa yang mempunyai
organisasi formal
J. Kedudukan Menurut Usia Dan Kelas
Murid-murid suatu kelas pada umumnya
mempunyai usia yang sama untuk menjadi suatu kelompok yang kompak dakam
menghadapi kelas lain. Terhadap kelas yang lebih tinggi mereka merasa
dirinya orang bawahan sebagai adik terhadap kakak yang pantas menunjukan
rasa hormat dan patuh.
Kedudukan atasan dan kekuasaan
murid-murid kelas tinggi diperkuat oleh tugas kehormatan yang diberikan
kepada mereka,sebagai ketua OSIS,ketua regu olah raga atau
panitia,pengurus atau pemimpin perkumpulan atau kegiatan siswa.
K. Struktur Sosial Berhubungan Dengan Kurikulum
Murid-murid di SD, SMP, SMA wanita
maupun pria mengikuti pelajaran yang sama. Disana sini terdapat
perbedaan kecil, misalnya sepak bola hanya di ikuti oleh murid pria dan
ketrampilan menjahit oleh murid wanita. Bidang studi akademis sama bagi
semua anak pria maupun wanita. Murid-murid yang pandai sering diberikan
guru tugas-tugas yang khusus dan diijinkan menjadi pengurus perkumpulan
sekolah. Di SMA setelah semester pertama diadakan pembagian dalam
jurusan-jurusan,menurut teorinya menyalurkan murid-murid menurut bakat
masing-masing. Yaitu jurusan IPA dan IPS.
L. Pengelompokan Di Sekolah
Pengelompokan atau pembentukan klik
mudah terjadi disekolah. Suatu klik terbentuk bila dua orang atau lebih
saling merasa persahabatan yang akrab dan Karena itu banyak bermain
bersama,saling bercakap-cakap,merencanakan dan melakukan kegitan yang
sama didalam maupun di luar sekolah bila klik ini mempunyai sikap anti
sosial maka klik itu dapat menjadi “geng”
Sttabilitas klik dapat diselidiki dengan
menggunakan teknik sosiometri pada jangka waktu tertentu, misalnya
dengan jarak waktu 1,2 atau 3 tahun. Dengan membandingkan sosiogram nya
dapat kita lihat perubahan-perubahan yang terjadi. Faktor yang paling
penting dalam pembentukan klik adalah usia atau tingkat kelas. Menurut
pengamatan sehari-hari tampaknya anggota suatu klik mempunyai minat atau
kegemaran yang sama misalnya musik, olah raga dan sebagainya.
M. Pengaruh-Pengaruh Luar Terhadap Sekolah
Berbagai hal diluar sekolah yang dapat mempengaruhi system sekolah antara lain.
1. Pengaruh terhadap peranan murid
Peranan murid antara lain ditentukan
oleh guru akan tetapi oleh pandangan masyarakat tentang peranan murid
antara lain oleh keluarga murid, kelompok sepermainan, model-model bagi
kelakuannya termasuk tokoh-tokoh media masa. Orang tua dapat
mempengaruhi sikap anak terhadap otoritas guru,dapat mendukung atau
mencela guru dalam tindakannya.
2. Pengaruh luar terhadap guru
Pearanan guru sebagian besar ditentukan
oleh harapan-harapan kepala sekolah dan pihak atasan.Murid-murid sendiri
jarang menantang kedudukan guru. Akan tetapi pihak luar dapat
mempengaruhi peranannya, antara lain:
a. Orang tua murid
b. Perkumpulan guru
c. Keluarga dan teman sepergaulan guru
Walaupun orang tua jarang berhadapan
muka dengan guru kecuali dalam hal-hal khusus, namun pengaruh orang tua
sangat besar atas kelakuan guru.
3. Pengaruh luar terhadap sekolah
Tiap sekolah berada dalam lingkungan
sosial tertentu, yakni masyarakat sekitar, daerah, maupun Negara.
Norma-norma yang berlaku dalam masyarakat sekitar sekolah mau tidak mau
harus di hormati guru.
N. Ciri-ciri Struktur Sosial
1. Muncul pada kelompok masyarakat
Struktur sosial hanya bisa muncul pada
individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan peranan
masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam
suatu sebuah kelompok atau masyarakat.Pada setiap sistem sosial terdapat
macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu
merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2. Berkaitan erat dengan kebudayaan
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan
membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur
sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan
yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial
yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Hal-hal yang memengaruhi
struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb:
a. Keadaan geografis Kondisi geografis
terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian
mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang
berbeda satu sama lain.
b. Mata pencaharian Masyarakat Indonesia
memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani,
nelayan, ataupun sektor industri.
c. Pembangunan Pembangunan dapat
memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan
yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat
kaya dan miskin.
3. Dapat berubah dan berkembang
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka
bisa berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya,
struktur yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan
perkembangan zaman.
O. Fungsi Struktur Sosial
1. Fungsi Identitas Struktur sosial
berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok.
Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras,
sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai
pembeda dari kelompok lainnya.
2. Fungsi Kontrol Dalam kehidupan
bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu untuk
melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam
masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang
dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan
mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan
berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
3. Fungsi Pembelajaran Individu belajar
dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan
mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi. Banyak
hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai
dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
P. Bentuk Struktur Sosial
Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial. Masing-masing punya ciri tersendiri.
1. Stratifikasi Sosial Stratifikasi
berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah
struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam
tingkatan-tingkatan. Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan,
keturunan, atau kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak
istimewa dan prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi
sosial. Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang pendidikan,
asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun secara
bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi
terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi 2:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup Adalah
stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan
posisi (mobilitas sosial)
2. Stratifikasi Sosial terbuka Adalah
stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun.
Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
Bentuk-bentuk mobilitas sosial:
a. Mobilitas Sosial Horizontal Di sini,
perpindahan yang terjadi tidak mengakibatkan berubahnya status dan
kedudukan individu yang melakukan mobilitas.
b. Mobilitas Sosial Vertikal Mobilitas sosial yang terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan status dan kedudukan individu.
Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi 2:
#Vertikal naik Status dan kedudukan individu naik setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
#Vertikal turun Status dan kedudukan individu turun setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
c. Mobilitas antargenerasi Ini bisa terjadi bila melibatkan dua individu yang berasal dari dua generasi yang berbeda.
d. Stratifikasi Sosial Campuran Hal ini
bisa terjadi bila stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan
stratifikasi sosial tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua
stratifikasi sekaligus. Ia harus menyesuaikan diri terhadap dua
stratifikasi yang ia anut.
Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi:
a. Dasar ekonomi
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi menjadi:
1) Golongan Atas
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasan atau orang yang memiliki penghasilan besar.
2) Golongan Menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang.;
3) Golongan Bawah
Terdiri dari buruh tani dan budak.
b. Dasar pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah, berturut-turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi.
c. Dasar kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat
dengan wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin
besar wewenang atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi strata
sosialnya. Penggolongan yang paling jelas tentang stratifikasi sosial
berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
Dampak adanya stratifikasi sosial:
a. Dampak Positif
Orang yang berada pada lapisan terbawah
akan termotivasi dan terpacu semangatnya untuk bisa meningkatkan
kualitas dirinya, kemudian mengadakan mobilitas sosial ke tingkatan yang
lebih tinggi.
b. Dampak Negatif
Dapat menimbulkan kesenjangan sosial
L. Diferensiasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi
sosial adalah penggolongan masyarakat atas perbedaan-perbedaan tertentu
yang biasanya sama atau sejajar. Jenis diferensiasi antara lain:
a. Diferensiasi ras Ras adalah su8atu
kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Secara umum,
manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras Mongoloid,
Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras Mongoloid.
b. Diferensiasi suku bangsa Suku bangsa
adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia termasuk negara
dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau Sumatera hingga
papua.
c. Diferensiasi klen Klen merupakan
kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi. Dalam masyarakat Indonesia
terdapat 2 bentuk klen utama, yaitu:
a. Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) Contohnya yang terdapat pada masyarakat Minangkabau.
b. Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) Contohnya yang terdapat pada masyarakat Batak.
d. Diferensiasi agama Di Indonesia kita
mengenal agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghuchu, dan
kepercayaan lainnya.
e. Diferensiasi profesi Masyarakat biasanya dikelompokkan atas dasar jenis pekerjaannya.
f. Diferensiasi jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, masyarakat dibagi atas laki-laki dan
perempuan yang memiliki derajat yang sama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi yang dimaksud struktur sosial sekolah adalah
1) Materialnya (jumlah orang, pria, wanita, dewasa, anak, guru, murid, dan sebagainya)
2) Hubungan antara bagiannya (apa yang diharapkan guru dari murid dan sekolahnya, dan sebagainya)
3) Hakikat masyarakat itu sebagai
keseluruhan yakni caranya bagian-bagiannya menjadi kesatuan yang bulat
agar dapat menjalankan fungsinya.
Struktur itu memungkinkan sekolah
menjalankan fungsinya sebagai lembaga edukatif dengan baik.
Masing-masing mempunyai kedudukan tertentu dan menjalankan peranan
seperti yang diharapkan menurut kedudukan itu. Dengan demikian dapat
dicegah berbagai konflik dan dapat dijamin kelancaran segala usaha
pendidikan.
B. Saran-Saran
Makalah ini kami akui masih banyak
banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh
karena itu harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Daftar Pustaka
Nasution. M.A. Prof. Dr. Sosiologi Pendidikan. 2004.Jakarta:Bumi Aksara
Gunawan, Ary. 2006.Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
http://ms.wikipedia.org/wiki/Sosiologi_pendidikan
http://herlysusantiiaseekaseek.blogspot.com/2012/03/makalah-sosiologi-pendidikan-tentang_29.html
Demikianlah makalah stuktur sosial sekolah semoga bermanfaat.
Demikianlah makalah stuktur sosial sekolah semoga bermanfaat.