Makalah Manajemen Proyek
Kali ini admin postingkan makalah manajemen proyek silahkan simak di bawah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen telah banyak disebut sebagai “seni untuk
merealisasikan pekerjaan melalui orang lain”. Definisi ini mengandung
arti bahwa para manajemen mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan
orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau
dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan – pekerjaan itu sendiri.
Manajemen
memang mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi
tersebut memberikan kenyataan kepada kita bahwa kita berutama mengelola
sumber daya manusia, bukan material atau financial. We are managing
human resources. Selain manajemen mencakup fungsi perencanaan (penetapan
apa yang akan dilakukan), pengorganisasian (perancangan dan penugasan
kelompok kerja), penyusun personalia (penarikan, seleksi, pengembangan
pemberian kompensasi dan penilaian prestasi kerja), pengarahan
(motivasai, kepemimpinan, integritas, dan pengelolaan konflik) dan
pengawasan.
Pengertian
manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi
yang yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Seperti yang
dikemukakan oleh Stoner ebagai berikut :
Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Dari
devinisi diatas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata proses
bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal
itu adalah kemampuan dan keterampilan pribadi. Suatu proses adalah cara
sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai
proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan keahlian atau
keterampilan khusus mereka. Harus melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang mereka
inginkan.
Proses
tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Secara khusus, manajemen
terbagi lagi. Salah satunya adalah manajemen proyek. Manajemen proyek
dapat didefinisikan adalah merupakan
penerapan keahlian, ilmu pengetahuan dan keterampilan, baik secara
teknis dengan menggunakan resource terbatas untuk menggapai sasaran yang
ditetapkan, supaya menghasilkan kinerja, waktu, mutu dan keselamatan
kerja yang optimal. Untuk lebih jelasnya, akan dibahas di bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari uraian singkat di atas, penulis dapat merumuskan masalah yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini yaitu:
1. Apakah pengertian manajemen proyek?
2. Bagaimanakah sejarah dan perkembangan manajemen proyek hingga bisa sampai sekarang ini?
3. Teknik-teknik apa sajakah yang seharusnya digunakan demi keberhasilan suatu manajemen proyek?
4. Apakah keterbatasan yang biasanya didapatkan dalam manajemen proyek?
C. Batasan Masalah
Untuk
membatasi ruang lingkup pembahasan makalah ini demi mengefisienkan
waktu penyelesaian makalah ini. Penulis memberikan beberapa batasan
masalah bahwa : konteks manajemen proyek yang dibahas dalam makalah ini
bersifat umum dan tidak mengkhusus atau lebih mendetail, mengingat waktu
yang diberikan untuk menyelesaikan makalah ini sangat minim di tambah
dengan kesibukan lain selama menjadi mahasiswa di Universitas
Hasanuddin.
D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengertian tentang manajemen proyek
2. Mengetahui sejarah dan perkembangan manajemen proyek.
3. Mengetahui Teknik-teknik yang seharusnya digunakan demi keberhasilan suatu manajemen proyek.
4. Mengetahui Keterbatasan yang biasanya didapatkan dalam manajemen proyek.
BAB II
PROJECT MANAGEMENT
A. Pengertian Manajeman Proyek (Project Management)
Aspek
manajemen sangat penting artinya bagi setiap jenis usaha. Ia berfungsi
untuk aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengendalian yang disingkat dengan POAC dengan tidak memandang
jenis, tujuan, maupun rumitnya aktivitas tersebut. Studi aspek manajemen
terhadap sebuah proyek disebabkan karena dua hal. Pertama: pada saat
pembangunan suatu proyek diperlukan perencanaan yang matang agar tujuan
yang diinginkan tercapai. Kedua: pada saat bisnis dioperasionalkan
secara rutin diperlukan kaidah atau prinsip dalam pengelolaannya. Sampai
dengan saat ini, masih banyak proyek yang gagal dibangun dan
dioperasionalkan bukan disebabkan oleh aspek lain, melainkan lemahnya
aspek manajemennya sehingga tidak memiliki panduan lengkap untuk
dijadikan referensi dalam membuat rancangan desain proyek.
Proyek
dalam istilah ekonomi adalah suatu kegiatan yang menggunakan modal atau
faktor produksi untuk memproduksi aset yang diharapkan mendapatkan
kemanfaatan setelah jangka waktu tertentu. Dengan proyek inilah, maka
manusia akan meningkatkan taraf kesejahteraannya.
“A
project is an investment activity, where we expend capital resource to
create a producing assets from which we can expect to realize benefits
over an extended period of time, or the whole complex of activities in
valued in using resources to gain benefits, is a project”. (J. Price Gittinger, 1972:1).
Sedangkan dalam perspektif bisnis diperoleh pengertian proyek adalah rangkaian kegiatan sekali saja yang memiliki satu titik awal dan titik akhir yang tegas dalam waktu. Sehingga manajemen proyek (project management)
adalah pekerjaan untuk membuat kegiatan-kegiatan yang direncanakan
dapat dilaksanakan secara tepat waktu, di dalam kerangka anggaran dan
sesuai dengan perincian. Saat ini manajemen proyek menjadi begitu
populer karena pendekatan yang terdapat dalam menajemen proyek sangat
cocok bagi lingkungan dinamis dan membutuhkan fleksibilitas serta respon
yang tanggap. Metode-metode dalam manajemen proyek dapat membantu dalam
menetapkan sasaran-sasaran yang akan dicapai serta menggarisbawahi
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan.
B. Sejarah dan Perkembangan Manajemen Proyek
Bukti
terhadap diimplementasikannya ilmu manajemen proyek sudah ada sejak
ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya piramid
raksasa di kota Mesir.
Piramida
yang secara umum merupakan sebuah bangunan yang berfungsi sebagai makam
raja-raja dan juga sebagai sarana tempat peribadaha, merupakan bukti
bisu yang paling menakjubkan dari penerapan ilmu manajemen proyek di
masa lalu. Pembangunan piramid yang tidak dilakukan sembarangan
membuktikan bahwa desain dari setiap sudut bangunan diperhitungkan
dengan sangat teliti. Hampir setiap piramid dibangun dengan
memperhitungkan jarak piramid dengan matahari, karena matahari merupakan
elemen terpenting bagi kehidupan masyarakat kuno. Pembangunan piramid
ini tidak mungkin dapat terlaksana jika tidak ada orang yang melakukan
perencanaan, pengorganisasian dan menggerakkan para pekerja serta
melakukan pengontrolan dalam pembangunannya.
Sebagai
salah satu disiplin ilmu, manajemen proyek merupakan disiplin ilmu yang
telah dikembangkan dari beberapa bidang aplikasi seperti konstruksi
sipil, teknik dan aktivitas pertahanan berat. Dua tokoh yang dikenal
sebagai nenek moyang dalam perkembangan ilmu manajemen proyek adalah
Henry Gantt, yang memperkenalkan penggunaan Gantt Chart dalam melakukan
perencanaan dan pengontrolan aktifitas proyek, serta Henry Fayol dengan
teori “5 fungsi manajemen” yang merupakan pengetahuan dasar terkait
manajemen proyek ataupun manajemen program. Karya kedua tokoh tersebut
disebut-sebut sebagai cikal bakal tools yang digunakan dalam manajemen proyek modern.
Pada
tahun 1950-an, manajemen proyek mulai memasuki era modernisasi. Pada
tahun tersebut, beberapa bidang teknik mulai bekerjasama dalam suatu
tim. Isu-isu dalam manajemen proyek seperti estimasi, biaya,
pengendalian perubahan, penjadwalan, pengelolaan dan pengarahan sumber
daya, negosiasi kontrak dan sebagainya, mulai dilakukan oleh arsitek
proyek. Namun, Sebelum tahun 1950-an, proyek dikelola secara ad hoc
dimana Gantt Chart dan teknik-teknik informal digunakan sebagai dasar
dalam melakukan manajemen proyek. Apa Itu Manajemen Proyek? Berbicara
mengenai manajemen proyek, hal ini tentunya tidak terlepas dari adanya
perkembangan yang cukup pesat dalam dunia industri dan teknologi
informasi. Perkembangan yang cukup pesat ini menyebabkan pihak manajemen
harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan
produk yang berkualitas tinggi serta mampu bersaing di pasar. Kemampuan
pihak manajemen untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan adanya
keterbatasan terhadap waktu, biaya dan ruang lingkup pekerjaan harus
didukung oleh pemahaman mengenai manajemen proyek yang baik. Lalu apa
sebenarnya definisi dari manajemen proyek itu sendiri? Untuk
mendefinisikan apa yang dimaksud dengan manajemen proyek, maka ada
baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai apa yang dimaksud
dengan manajemen dan apa yang dimaksud dengan proyek. Manajemen
merupakan suatu proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian
dari organisasi dilibatkan untuk melakukan proses perencanaan,
pengorganisasian, serta menjalankan dan mengendalikan
aktivitas-aktivitas produksi, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran
yang telah ditetapkan dan berlangsung terus-menerus seiring dengan
berjalannya waktu. Sedangkan yang dimaksud dengan proyek adalah suatu
usaha yang kompleks, tidak rutin, dibatasi oleh waktu, anggaran,
resource dan spesifikasi yang telah dirancang untuk dapat memenuhi
kebutuhan konsumen.
Dari
definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen proyek dapat
diartikan sebagai suatu proses kegiatan untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas sumber daya
organisasi yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam
waktu dan sumber daya tertentu pula. Manajemen proyek sangat cocok
untuk suatu lingkungan bisnis yang menuntut kemampuan akuntansi,
fleksibilitas, inovasi, kecepatan dan perbaikan yang berkelanjutan
C. Teknik Manajemen Proyek
Untuk
dapat mengolah Manajemen Proyek dibutuhkan beberapa teknik. Adapun
teknik itu terbagi atas beberapa bagian dan sub bagian, sebagai berikut :
1. Perencanaan Proyek
Apabila
dilakukan proyek pembukaan usaha baru atau pengembangan bisnis dengan
metode baru maka akan memerlukan sumber daya baik itu materi, biaya,
waktu, dan lain sebagainya yang sifatnya sangat terbatas untuk
mendapatkan hasil atau keuntungan seoptimal mungkin. Untuk mencapai pola
efektif dan efesien maka sebelum mengambil sebuah keputusan apakah
proyek tersebut feasible atau tidak perlu perencanaan yang matang dimana dilakukan perhitungan-perhitungan yang didasarkan pada perbandingan (ratio) antara manfaat (benefit) yang akan diperoleh dengan biaya-biaya yang harus dikeluarkan (costs) selama
kegiatan-kegiatan proyek tersebut berlangsung. Terdapat beberapa alasan
yang menekankan betapa pentingnya perencanaan proyek, yaitu:
a. Penerjemah Kebijakan Umum
Kebijakan umum perusahaan ditentukan oleh manajemen tingkat atas (top level management) yang
lebih terfokus dalam menetapkan visi, misi, dan strategi perusahaan
dalam mencapai tujuan perusahaan baik untuk jangka pendek, menengah, dan
jangka panjang. Dengan adanya perencanaan, diharapkan terdapat suatu
pengarahan kegiatan yang berupa pedoman bagi pelaksanaan kegaitan yang
ditujukan kepada pencapaian tujuan.
b. Berupa Perkiraan yang Bersifat Ramalan
Perencanaan dilakukan dengan melakukan suatu perkiraan (forecasting)
terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan
dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek perkembangan proyek dan
juga hambatan dan resiko yang mungkin dihadapi. Melalui perencanaan yang
baik maka ketidakpastian dapat dibatasi sebanyak mungkin.
c. Berfungsi Ekonomi
Apabila
sumber daya yang tersedia sangat terbatas, maka diperlukan perencanaan
yang baik agar sumber daya dapat dialokasikan secara optimal sesuai
dengan kebutuhan. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih
berbagai alternatif tentang cara yang terbaik (the best alternative) atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik (the best combination).
d. Memastikan Suatu Kegiatan
Dalam
perencanaan suatu aktivitas, maka diperlukan prosedur pelaksanaan
aktivitas yang berisi hak dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab, serta
wewenang pelaksana kerja agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Hal ini diperlukan agar setiap orang yang ditunjuk sebagai pelaksana
kerja memiliki kepastian karena prosedur kerjanya telah jelas dan
terstruktur.
e. Alat Koordinasi
Berkaitan
dengan adanya kepastian suatu kegiatan, maka memudahkan untuk melakukan
koordinasi bagi setiap pengemban tugas yang berupa kapan tugas akan
dilaksanakan dan bagaimana proses pengerjaannya. Kesatuan kerja sangat
diperlukan agar tujuan perusahaan dapat diwujudkan.
f. Sarana Pengawasan
Rencana
kerja dapat dijadikan tolak ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan
suatu rencana yang telah direalisasikan. Untuk itu pengawasan dilakukan
untuk mengukur apakah suatu kegiatan yang direncanakan telah
dilaksanakan atau belum sehingga diperlukan tindakan penegasan.
Dari
alasan-alasan tersebut diatas sangatlah jelas bahwa sebelum
merealisasikan sebuah bisnis besar diperlukan sebuah perencanaan yang
baik khususnya bagi negara berkembang (developing country) seperti
Indonesia dimana negara kita kekurangan modal/investasi, kekurangan
tenaga ahli, tingkat pendapatan yang masih rendah serta tingkat
teknologi yang masih rendah pula. Pada Gambar di bawah ini terdapat tujuh tahapan proses yang harus dilakukan dalam merencanakan sebuah proyek.
Gambar 1 Tahapan Perencanaan Proyek
Pada tahap pertama ditentukan sasaran yang ingin dicapai (setting up the objectives) yang dapat dilakukan dengan proses brainstorming.
Langkah ini perlu dicapai sebab pengelola proyek atau manajer proyek
dan seluruh anggota tim harus mengetahui apa yang diharapkan. Kemudian
dilanjutkan pada tahap identifikasi kegiatan dan sumber daya, artinya
mengumpulkan data-data mengenai kegiatan yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan, serta bahan-bahan apa saja yang digunakan untuk
menyelesaikan proyek. Setelah kegiatan-kegiatan diidentifikasi maka
perlu dilakukan pengurutan kegiatan agar tidak terjadi overlapping dimana
kegiatan-kegiatan apa yang harus lebih dahulu diselesaikan sebelum
kegiatan-kegiatan yang lain dimulai atau bisa jadi ada kegiatan yang
dapat dilakukan bersamaan. Untuk mengurutkan kegiatan sebaiknya
menggunakan diagram alur atau flowchart.
Setelah
diurutkan maka setiap kegiatan harus diperkirakan waktu penyelesaian
yang optimal sehingga akan diperoleh penjadwalan proyek secara
keseluruhan dan tanggal penyelesaian proyek secara tepat dan akurat.
Apabila kegiatan-kegiatan tersebut berbeda dengan sasaran yang
diinginkan maka perlu dilakukan penyesuaian. Misalnya waktu penyelesaian
proyek ternyata lebih lama dari yang diharapkan maka mungkin dapat
dilakukan penyesuaian terhadap alokasi sumber daya yang menangani
kegiatan kritis tersebut sehingga dapat diselesaikan dengan lebih
singkat. Untuk mengetahui mengenai teknik penjadwalan kegiatan proyek
akan dibahas secara ringkas mengenai metode penjadwalan dan jaringan
kerja yaitu bagan Gantt dan CPM.
2. Evaluasi Rencana Proyek
Pada
tahap ini dilakukan studi kelayakan terhadap proyek untuk mengetahui
apakah proyek tersebut memberikan manfaat yang signifikan apabila
direalisasikan. Studi kelayakan dapat dibagi minimal dalam tiga aspek,
yaitu aspek pasar (market analysis), aspek teknis (technical analysis) dan aspek finansial (financial analysis). Pada Gambar 2 dapat dilihat tahapan evaluasi proyek secara sistematis.
a. Analisis Pasar
Feasibility study yang dilakukan pertama kali adalah meninjau kelayakan proyek dari segi pasar. Namun, tidak semua proyek harus melakukan market analysis, dikarenakan
bagi proyek yang pemasarannya sudah pasti tidak perlu meninjau kembali
segmen pasarnya. Analisis pasar diperuntukkan bagi proyek dalam
pengembangan bisnis baru yang belum memiliki gambaran pasarnya.
Apabila
diperoleh hasil peninjauan pasar yang menunjukkan keragu-raguan dalam
pemasarannya maka sebaiknya implementasi proyek sebaiknya ditolak
ataupun dapat ditangguhkan. Jika hasil analisis menunjukkan feasible maka data-data tersebut dijadikan dasar dalam menentukan aspek berikutnya yaitu analisis aspek teknis proyek.
b. Analisis Teknis
Analisis
teknis diperuntukkan untuk menjawab apakah proyek layak dari sisi
teknis pelaksanaannya. Informasi mengenai data yang diperlukan dalam
analisa teknis terdiri dari:
(1) Informasi produk (Product Information)
Desain produk dan spesifikasinya
Tingkatan kualitas produk
Kebutuhan pelayanan terhadap produk (Service requirement)
(2) Informasi pasar (Market Information)
Perkiraan penjualan (sales forecasting)
Cara penyampaian pelayanan ke konsumen (delivery service requirements)
Lokasi konsumen
(3) Informasi material (Material Information)
Spesifikasi material (spesifications)
Pengadaan material (availability)
Waktu penyerahan (delivery lead time)
Tempat pelayanan (Service locations)
(4) Analisa Lainnya
Kemampuan dalam pengadaan modal (capital availability)
Kemampuan dalam pengadaan tenaga kerja (labour availability)
Apabila menurut analisa teknis proyek tersebut layak maka dilanjutkan
pada tahap analisis selanjutnya yaitu analisis finansial atau analisis
ekonomis.
Gambar 2 Tahapan Evaluasi Proyek
c. Analisis Finansial
Analisis finansial hanya didasarkan pada perhitungan:



3. Pelaksanaan Proyek
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Negoisasi dengan Lembaga Keuangan / Perbankan, kontraktor serta supplier baik di dalam negeri maupun di luar negeri
b. Penandatanganan kontrak-kontrak atau perjanjian antara kedua belah pihak
c. Engineering design
d. Pelaksanaan pembangunan proyek (construction works)
4. Pengawasan Proyek
Setelah
proyek dilaksanakan maka sepatutnya dilakukan proses monitoring untuk
melihat performansi proyek sehingga akan memberikan feedback bagi
pelaksana proyek apabila terdapat kendala datau hambatan dalam
pelaksanaan proyek tersebut. Umpan balik yang diberikan dapat dijadikan
inputan pada tahap evaluasi proyek selanjutya yaitu tahap evaluasi
setelah proyek berjalan, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah
konkrit dalam pengelolaan proyek selanjutnya.
Agar
pelakasanaan proyek dapat diselesaikan dengan tepat waktu sehingga
tidak menghabiskan banyak sumber daya, maka sebelum pekerjaan atau
kegiatan dilakukan sebaiknya dipersiapkan rencana jaringan kerja (Network planning) yaitu bagan Gantt atau CPM dan PERT. Dengan network planning ini diharapkan akan mempermudah proses pengawasan dan controlling pekerjaan.
D. Keterbatasan Manajemen Operasional
Melaksanakan
proyek adalah sebuah disiplin untuk melaksanakan apa yang telah
direncanakan di dalam perencanaan proyek. Hal-hal yang perlu
diperhatikan di dalam pelaksanaan proyek antara lain:
- Kualitas. Sebuah proyek harus berkualitas, baik itu kualitas proses pelaksanaan proyek (ketepatan waktu, ketepatan biaya, kepatuhan terhadap aturan-aturan proyek, dokumentasi proyek) maupun kualitas produk dari proyek tersebut.
- Kendala/hambatan/masalah di dalam proyek. Setiap proyek pasti memiliki hambatan, kendala, atau menemui masalah. Ada hambatan, kendala, atau masalah yang sebenarnya sudah dapat diperkirakan sejak awal, dan ada pula masalah yang tidak dapat diperkirakan sejak awal (misalnya gunung meletus, banjir, gempa bumi, wabah, dll). Masalah-masalah yang telah dapat diperkirakan sejak awal, sebaiknya diidentitikasi dan dimasukkan ke dalam rencana proyek, termasuk langkah-langkah penanggulangannya bila masalah tersebut benar-benar terjadi. Bila proyek menemui masalah dan tim proyek tidak mampu menanganinya, lakukanlah eskalasi (laporan mendesak ke atasan) kepada sponsor proyek. Sponsor proyek beserta para pemangkukepentingan akan membicarakan masalah tersebut dan memberikan solusi-solusi yang memungkinkan proyek tersebut dilanjutkan atau dimodifikasi.
- Perubahan kebutuhan. Sering kali sebuah proyek berubah di tengah jalan karena kebutuhan yang berubah. Perubahan tersebut adalah sesuatu yang wajar terjadi karena lingkungan yang cepat berubah, apalagi dalam konteks teknologi komputer. Namun demikian, perubahan kebutuhan proyek dapat menyebabkan proyek terlambat selesai dan biaya membengkak. Untuk menghadapi perubahan kebutuhan ini, sebaiknya digunakan Manajemen Perubahan (Change Management) yang akan memastikan bahwa perubahan yang akan terjadi masih sejalan dengan tujuan organisasi, anggaran, dan waktu yang tersedia.
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :
1. Manajemen proyek (project management)
adalah pekerjaan untuk membuat kegiatan-kegiatan yang direncanakan
dapat dilaksanakan secara tepat waktu, di dalam kerangka anggaran dan
sesuai dengan perincian
2. Dua
tokoh yang dikenal sebagai nenek moyang dalam perkembangan ilmu
manajemen proyek adalah Henry Gantt, yang memperkenalkan penggunaan
Gantt Chart dalam melakukan perencanaan dan pengontrolan aktifitas
proyek, serta Henry Fayol dengan teori “5 fungsi manajemen” yang
merupakan pengetahuan dasar terkait manajemen proyek ataupun manajemen
program.
3. Teknik
Manajemen Operasional terbagi 4; yaitu perencanaan proyek, evaluasi
rencana proyek, pelaksanaan proyek dan pengawasan proyek.
4. Melaksanakan
proyek adalah sebuah disiplin untuk melaksanakan apa yang telah
direncanakan di dalam perencanaan proyek. Hal-hal yang perlu
diperhatikan di dalam pelaksanaan proyek antara lain kualitas, hambatan,
perubahan kebutuhan.
B. Saran
Sebelum menutup makalah ini, kami memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Sebuah
proyek harus berkualitas, baik itu kualitas proses pelaksanaan proyek
(ketepatan waktu, ketepatan biaya, kepatuhan terhadap aturan-aturan
proyek, dokumentasi proyek) maupun kualitas produk dari proyek tersebut.
2. Bila proyek menemui masalah dan tim proyek tidak mampu menanganinya, lakukanlah eskalasi
(laporan mendesak ke atasan) kepada sponsor proyek. Sponsor proyek
beserta para pemangkukepentingan akan membicarakan masalah tersebut dan
memberikan solusi-solusi yang memungkinkan proyek tersebut dilanjutkan
atau dimodifikasi.
3. Perubahan
kebutuhan proyek dapat menyebabkan proyek terlambat selesai dan biaya
membengkak. Untuk menghadapi perubahan kebutuhan ini, sebaiknya
digunakan Manajemen Perubahan (Change Management)
yang akan memastikan bahwa perubahan yang akan terjadi masih sejalan
dengan tujuan organisasi, anggaran, dan waktu yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Bagian II : Proyek dan Manajemen Proyek. Politeknik Telkom, 2009
Ali, Muhammad. Tugas Materi Pembelajaran”Manajemen Proyek”. UNY : Yogyakarta. 2010.
id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek
manajemenproyek.net/sejarah-manajemen-proyek.html
Murahartawaty. Bab 2 : Manajemen Proyek. STTI : Bandung. 2009.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai makalah manajemen proyek semoga bermanfaat.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai makalah manajemen proyek semoga bermanfaat.