Pendidikan Akhlak bagi Anak | Artikel Islam
Table of Contents
Kali ini admin postingkan pendidikan akhlak bagi anak silahkan simak di bawah ini.
1. Pengertian Akhlak
Secara lughowi akhlak jama’nya khuluk, tingkah laku perangai, bentuk
kepribadian. Dan secara sempitnya pengertian akhlak dapat diartikan dengan
a. Kumpulan kaidah-kaidah untuk menempuh jalan yang baik
b. Jalan yang sesuai untuk menuju akhlak
c. Pandangan akal tentang kebaikan dan keburukan
Pendapat seorang filosof muslim yang bernama ibnu Maskawaih, mendefinisikan akhlak secara luas sebagai berikut:
حَلٌ لِلنَّفْسِ دَاعِيَةٌ لَهَّاأَفْعَالِهَا مِنْ غَيْرِ فِكْرٍ وَلاَرُوْيَةٍ
a. Kumpulan kaidah-kaidah untuk menempuh jalan yang baik
b. Jalan yang sesuai untuk menuju akhlak
c. Pandangan akal tentang kebaikan dan keburukan
Pendapat seorang filosof muslim yang bernama ibnu Maskawaih, mendefinisikan akhlak secara luas sebagai berikut:
حَلٌ لِلنَّفْسِ دَاعِيَةٌ لَهَّاأَفْعَالِهَا مِنْ غَيْرِ فِكْرٍ وَلاَرُوْيَةٍ
Artinya:
“Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan
tanpa melakukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.”
Imam Al
Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut:
هَيْئَةٌ لِلنَّفْسِ أَمَنَةٌ عَنْهَاتَصْدُرُ اْلأَفْعَالُ بِسُهُوْلَةٍ مِنْ
غَيْرِ حَاجَةٍ وَلاَ رُوْيَةٍ
Artinya:
“Sifat yang tertanam dalam jiwa dan daripadanya timbul perbuatan yang mudah
tanpa memerlukan pertimbangan.”
Sementara
ini Prof. Dr. Ahmad Amin membuat definisi, bahwa yang disebut “akhlak” adalah
“Adatul-Iradah’ atau kehendak yang dibiasakan. Definisi ini terdapat dalam
suatu tulisan yang berbunyi:
عَرَّفَ بعْضَهُمْ الْخُلُقَ بِأَنَّهُ عَادَةُ اْلإِرَادَةِ يَعْنِى أَنَ
اْلاِرَادَةَاعْتَادَتْ شَيأً فَعَادَتُهُا هِيَ اْلمُسَمَّاةُ بِااْلخُلُقِ
Artinya:
“Sebagian orang membuat definisi akhlak, bahwa yang disebut akhlak ialah
kehendak yang dibiasakan. Artinya kehendak itu bisa membiasakan sesuai, maka
kebiasaan itu dinamakan akhlak.” (Ahmad Amin, 1999:12)
Dari
pengertian-pengertian di atas memberikan suatu gambaran bahwa tingkah laku
merupakan bentuk kepribadian dari seseorang tanpa dibuat-buat atau tanpa adanya
dorongan dari luar. Kalaupun adanya dorongan dari luar sehingga seseorang
menampakan kepribadiannya dengan bentuk tingkah laku yang baik pasti akan
terlihat tingkah laku sebenarnya.
2. Macam-Macam Akhlak
1. Akhlak terpuji
Yang termasuk akhlak terpuji di antaranya sebagai berikut:
a. Jujur
Sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang baik harta, ilmu, rahasia dan
sebagainya yang wajib dipelihara atau disampaikan kepada yang berhak
menerimanya
b. Pemaaf
Manusia tidak sunyi dari khilaf dan salah. Maka apabila orang berbuat sesuatu
kepada diri kita yang mungkin karena khilaf atau salah maka maafkanlah sebagai
rahmat Allah SWT dan janganlah mendendam
c. Bertolong-menolong
Bertolong-menolong adalah ciri kehalusan budi, kesucian jiwa, ketinggian akhlak
dan membuahkan cinta antara sesama manusia.
Memberikan pertolongan jangan karena mengharapkan imbalan tetapi berikan dengan
keikhlasan sebagai penunaian tugas kemanusiaan guna mencari keridhoan Tuhan
2. Akhlak tercela
Yang termasuk akhlak yang tercela di antaranya sebagai berikut:
a. Dengki
Ialah membenci nikmat Tuhan yang dianugerahkan kepada orang lain dengan
keinginan agar nikmat orang lain itu terhapus
b. Dusta
Dusta ialah memberikan sesuatu yang berlainan dengan kejadian yang sebenarnya
Orang yang berdusta menunjukan kelemahan dirinya dan dusta adalah salah satu
dari pada tanda munafik
c. Aniaya
Aniaya ialah meletakan sesuatu tidak pada tempatnya dan mengurangi hak yang
seharusnya diberikan
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akhlak
Pertama seseorang mempunyai tingkah laku atau akhlak, karena adanya pengaruh
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu ada dua faktor yang
mempengaruhi akhlak anak yaitu:
1. Faktor keturunan/keluarga
Faktor keturunan/keluarga merupakan pendidikan yang utama bagi pembentukan
akhlak anaknya. Yang dilakukan oleh orang tuanya biasanya si anak mengikutinya.
Oleh karena itu peran orang tua sangat mempengaruhi watak dan karakter
anak-anaknya. Pepatah mengatakan “Guru kencing berdiri murid kencing berlari.”
Nabi Muhammad SAW menjelaskan:
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى اْلفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِيْهِ
اَوْيُنَصِّرَانِيْهِ اَوْيُمَجِّسَانِيْهِ
Artinya:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci atau fitrah tergantung kedua orang
tuanya mau dijadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi.”
Didikan dan
bimbingan dalam keluarga secara langsung banyak memberikan bekas bagi penghuni
rumah itu sendiri dalam tindak tanduknya. Dan secara tidak langsung gerak
langkah dari orang dewasa (baik ayah maupun ibu) terutama sekali oleh seorang
anak yang masih memerlukan bimbingan dan perkembangan kematangan hidupnya.
2. Faktor
lingkungan/pergaulan
Faktor yang mempengaruhi akhlak seseorang di samping faktor keturunan dan juga
faktor lingkungan, dari faktor kedua ini faktor pergaulan/lingkunganlah yang
sangat kuat pengaruhnya atau sangat dominan pengaruhnya dalam pembentukan
karakter atau akhlak. Seperti orang tua dahulu bilang siapa yang bergaul dengan
jualan minyak wangi maka akan dapat wanginya dan siapa yang bergaul dengan
tukang las maka akan terkena percikan apinya.
Nabi Muhammad SAW menggambarkan bahwa teman itu bagaikan barang tambalan.
اَلصَّاحِبُ رَقْعَةٌ فِيْ قَمِيْسِكَ فَانْظُرْبِمَاتَرْقَعُهُ (الحديث)
Artinya:
“Teman itu bagaikan barang tambalan pada pakaianmu, maka lihatlah dengan apa
kamu menambalnya.”
Maksud
hadits di atas, seseorang harus mampu dengan mempergunakan akalnya di dalam
mencari teman yang senantiasa memberikan suatu kebaikan pada kita dalam hidup
dan kehidupan.
Menurut seorang penyair Islam yang bernama Syaufi dalam bait syairnya;
مَنْ اَسَرَ اْلأَسْرَفَ اَسَى مُشَرَفًاوَمُسَرَلأََنْجَلِ خَيْرُ مُشَرَفٍ
اَوَلَمْ تَرَالْجَلْدَ الْعَفِّرَ مُغَبَلاً بِصَفْرٍ لَمَّاصَرَجِلْدَ
الْمُسْحَقْ
Artinya:
“Siapa yang berteman dengan orang mulia dia akan ikut mulia, siapa yang
berteman dengan orang hina tidak akan ikut mulia. Tidakkah engkau lihat kata
syufi betapa kulit kambing yang hina dicium orang ketika kambing berteman
dengan al-qur’an) jadi kantong (Qur’an) tapi kulit kambing yang berteman dengan
kayu (dijadikan bedug) tiap waktu sholat orang memukulnya.”
Demikianlah yang saya bagikan mengenai pendidikan akhlak bagi anak semoga bermannfaat.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai pendidikan akhlak bagi anak semoga bermannfaat.