MAKALAH EKOSISTEM
Kali ini admin postingkan makalah ekosistem silahkan simak di bawah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekosistem
disusun oleh dua komponen, yaitu lingkungan fisik atau makhluk tidak
hidup (komponen abiotik) dan berbagai jenis makhluk hidup (komponen
abiotik ). Berbagai jenis makhluk hidup tersebut dapat dikelompokkan
menjadi satuan-satuan makhluk hidup dan ekosistem merupakan salah
satunya.
Dalam
kehidupan, setiap organism selalu memerlukan sesuatu dari lingkungannya
dan lingkungan akan menerima sesuatu dari organism. Jadi, organisme dan
lingkungan saling mengadakan hubungan timbal balik (intraksi) yang
disebut ekosistem. Ekosistem diartikan sebagai hubungn timbal balik
(interaksi) antara makhluk hidup dengan lingkungan. Cabang ilmu biologi
yang mempelajari eklogi. Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh
E. Haeckel pada tahun 1860 sehingga dia disebut sebagai bapak ekologi.
Ruag
lingkup kajian ekologi yang utama, yaitu perubahan populasi suatu
spesies pada waktu yang berbeda-beda, perpindahan yang lain, serta
factor yang mempengaruhinya dan terjadinya hubungan timbal balik antar
makhuk hidup (hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme) dan lingkungannya
(cambell, 2003:388).
Lingkungan
merupakan suatu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, serta perilaku yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Permasalahan
lingkungan selalu muncul karena perkembangan manusia (penduduk) dan
pemanfaatan lingkungan yang kurang bijaksana.
1.2 Rumusan Masalah
- 1. Komponen apasaja yang menyusun ekosistem?
- 2. Apa yangdimaksud dengan suksesi ekosistem?
- 3. Apa peranan manusia dalam perubahan lingkungan?
- 4. Sebutkan tipe-tipe ekosistem dan hubungan antara faktor biotik dan abiotiknya?
- 5. Apa yang dimaksud dengan daur biokimia?
1.3 Tujuan
- 1. Untuk mengetahui komponen penyusun ekosistem.
- 2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud suksesi ekosistem.
- 3. Untuk mengetahui peranan manusia dalam perubahan lingkungan.
- 4. Untuk mengetahui tipe-tipe ekosistem dan hubungan antara factor biotic dan abiotiknya.
- 5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan daur biokimia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Komponen Penyusun Ekosistem
Ekosistem
tersusun atas komponen-komponennya, yaitu komponen biotik dan komponen
abiotk. Komponen biotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang
terdiri dari makhluk hidup, contohnya tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme. Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem
yang terdiri dari semua benda mati, contohnya air, tanah, cahaya, dan
udara.
a. Organisasi Kehidupan Dalam Ekosistem
Didalam
ekosistem komponen biotik terdiri dari organisme yang saling mengadakan
interaksi. Akibat dari adanya interksi ini memenculkan adanya
organisasi kehidupan. Organisasi kehidupan yang terkecil sampai yang
terbesar, adalah sebagai berikut :
individu-populasi-komunitas-bioma-biosfer.
1) Individu adalah makhluk hidup tunggal yang secara otonom dapat melakukan proses-proses hidup secara mandiri. Untuk mempermudah memahami kriteria individu makhluk hidup, dan tiga kriteria tentang individu, yaitu sebagai berikut:
a) Individu selalu menggambarkan sifat tunggal ,
b) Dalam diri yang tunggal proses hidupnya berlangsung sendiri-sendiri, dan
c) Proses hidup yang satu dengan yang lain berbeda.
2) Populasi
adalah kumpulan dari individu-individu yang terdiri dari satu spesies
yang secara bersama-sama menempati luas wilayah yang sama, mengandalkan
sumberdaya yang sama, dan dipengaruhi oleh factor lingkungan yang sama
serta memiliki kemungkinan yang tinggi untuk berinteraksi satu sama
lain.
3) Komunitas
adalah kumpulan dari beberpa populasi yang saling berinteraksi,
menempati suatu daerah, dan dalam waktu tertentu.setiasp komunitas
berbeda-beda dalam hal kekeyaan spesies (species richness) jumlah
spesies yang mereka miliki dan kelimpahan relative spesies (relative
abundance).
4) Ekosistem adalah kesatuan fungsional antara makhlukhidup dengan lingkungan.
5) Bioma adalah kesatuan ekosistem-ekosistem dalam sekala yang luas yang dibedakan berdasarkan iklim.
6) Biosfer adalah kesatuan ekosistem-ekosistem yang berda diseliruh permukaan bumi.
b. Komponen Ekosistem
Suatu
daerah dapat diebut ekosistem jikadaerah itu dihuni oleh beberapa
populasi makhluk hidup, dimana keseluruhan mahluk hidupnya saling
berinteraksi antara satu dengan lainnya dan juga berinteraksi dengan
lingkungan abiotiknya. Dengan demikian,komponen ekosisitem terdiri atas
makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik ).
1) Komponen Biotik
Komponen
biotik ekosistem adalah anggota dari ekosistem yang berupa makhluk
hidup seperti mikroorganisme, jamur ,protista ,tumbuhsn ,hewan ,dan
manusia. Dalam interaksi antar makhluk hidup tumbuhan dan sebagian
protista berperan sebagai produsen ,hewan, manusia berfungsi sebagai
konsumen, sedangkan mikroorganisme dan jamur berfungsi sebagai
decomposer.
2) Komponen Abiotik
Komponen
Abiotik adalah komponen ekosistem yang berupa benda-benda tidak hidup
seperti tanah, air, udara, cahaya, suhu, serta kondisi geografi seperti
kelembaban, arus angin, pH, iklim, topografi, dan arus air.
c. Habitat dan Relung
Suatu
spesies dalam hidupnya selalu berada pada ekosistem tertentu. Tempat
tinggal organisme di alam disebut habitat. Jadi, spesies mempunyai
habitat dalam ekosistem. Misalnya berudu, habitatnya di air tenang atau
di kolam yang banyak tumbuhan airnya. Dengan mengetahui habitat suatu
spesies, kita dengan mudah akan mendapatkan spesies tersebut.
Fungsi organisme dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi :
a. Produsen,
yaitu organisme yangdapat menyusun senyawa organi sendiri dengan
menggunakan bahan senyawa organik yang berfungsi untuk menyediakan
makanannya sendiri, contohnya ganggang dan bakteri.
b. Konsumen,
yaitu organisme yang memanfaatkan bahan organik dari makhluk hidup lain
sebagai sumber makanannya. Berdasarkan asal bahan organiknya konsumen
dibedakan menjadi herbivora dan karnivora, contohnya kambing, sapi, dan
marmot.
c. Dentrivora, yaitu organisme pemakan partikel-partikel organik atau detritus. Contohnya cacing tanah, lipang, dan siput.
d. Decomposer,
yaitu organisme yang bertugas mengubah partikel-partikel organik
menjadi partikel anorganik. Contohnya jamur dan bakteri. Gunawan
(2007:267)
2.2 Suksesi Ekosistem
suatu
komunitas yang menyusun ekosistem, pada awalnya tidak langsung komplek
atau beraneka ragam jenisnya, tetapi mengalami perkembangan secara
perlahan-lahan. Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung secara
bertahap dan menuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi.
Suksesi dapat terjadi sebagai akibat dari perubahan lingkungan fisik
dalam komunitas atau ekosistem.
Ada beberapa konsep agarkita memahami suksesi ekosistem, diantaranya :
a. Suksesi berlangsung secara teratur, pasti, terarah, dapat diramalkan, dan berakhir dengan komunits klimaks.
b. Suksesi
tidak lebih bergantian sjenis yang bersifat pionir oleh jenis-jenis
yang lebih mantap ddan dapat menyesuaikan diri secara lebih baik dengan
lingkkngan.
Berdasarkan
kondisi habitat pada awal pross suksesi yang terjadi dibeddakan menjadi
dua, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
1. Suksesi Primer
Suksesi
primer terjadi, apabila komunitas asal terganggu secara alami maupun
buatan sehingga mengakibatkan kerusakan atau hilangnya komunit asal
secara total. Kemudian tumbuhkomunitas baru
dengan komposisi habitat baru yang berbeda dengan komunitas asal. Secara
ringkastahap-tahapnya diuraikan sebagai berikut.
a. Terjadi perubahan habitat, setelah terganggu menuju kondisi yang memberi kehidupan.
b. Munculnya vegetasi perintis yang mampu hidup di habitat baru dalam beberapa waktu.
c. Terjadi perubahan komposisi habitat akibat aktivitas kehidupan vegetasi perintis.
d. Munculnya tanaman atau vegetasi sederhana lainnya sehingga memungkinkan semakin panjangbya rantai makanan.
2. Suksesi Sekundar
Suksesi
sekunder terjadi apabila komunitas assal terganggusecara alami mauupun
buatan sehingga mengakibatkan kerusakan komunitas asal, tetapi tidak
merusak total kemudian tumbuh komunitas baru yang sebagian penyusunnya
berasal dari komunitas awal.
Proses
suksesi atau pertumbuhan komunitas menuju komunitas klimaks diawali
dengan peristiwa invasi, yaitu suatu organisme yang berasal dari luar
wilayah masuk ke dalam habitat baru. Selanjutnya, organisme yang dapat
masuk kehabitat baru tumbuh dan menduduki serta mendominasi di habitat
tersebut. Peristiwa ini disebut kolonisasi. Vegetasi yang pertama kali
hidup dan membuka kemungkinan organisme lain untuk hidup dihabitat baru
disebut vegetasi perintis. Gunawan (2007:273)
2.3 Peranan Manusia dalanm Perubahan Lingkungan
Beberapa
kota di Indonesia dilanda banjir dan tanah longsor dalam beberapa tahun
ini. Telah jatuh puluhan korban jiwa, ribuan penduduk perlu diungsikan,
dan tak terhitung lagi banyaknya kerugian materi akibat berbagai
bencana tersebut.
Telah
diketahui bahwa lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda,
keadaan, dan makhluk hidup serta perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan hidup dan kesejahteraannya. Manusia merupakan bagian dari
lingkungan. Oleh karena itu, manusia selalu dihadapkan pada
masalah-masalah lingkungan dan perubahan-perubahan lingkungan yang
terjadi akibat perbuatan manusia.
1. Keseimbangan Lingkungan
Didalam
suatu ekosistem senantiasa terjadi berbagai dinamika kehidupan, seperti
gkungan rantai makanan, jarring-jaring makanan, produktifitas, siklus
materi, aliran energy, dan piramida energi dan lainnya. Sifat dinamika
kehidupan dalam suatu ekosistem bersifat flukuatif, lues, dan elastis
serta dinamis. Jika dinamika kehidupan dalam suatu ekosistem berjalan
secara normal sesuai peruntunkannya dan bersifat dinamis maka hal itu
menggambarkan kndisi lingkungan dalam keadaan seimbang. Jadi, yang
dimksud dengan lingkungan yang seimbang adalah lingkungan dimana seluruh
dinamika ekosistemnya berjalan wajar dan dinamis yang ditandai dengan
tidak adanya perrtumbuhan yang menyolok pada salah satu komponen
ekosistem.
Lingkungan yang seimbang akan memberikan daya dukung bagi makhluk hidup (termasuk manusia) yang tinggal di dalamnya.
2. Perbuatan Manusia Menyebabkan Perubahan Lingkungan
Perubahan
lingkungan dapat disebabkan oleh dinamika penduduk, pemanfaatan/
pengelolaan lingkungan yang kurang bijaksana, kemajuan iptek, dan
lain-lainnya.
Tindakan-tindakan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan antara lain sebagai berikut.
a. Perusakan Hutan
Hutan
merupakan tempat dimana terdapat banyak sumber daya alam yang mendukung
kehidupan manusia secara terus-menerus. Namun, manusia mengambil dan
memanfaatkan (ekploitasi) sumber daya hutan secara besar-besaran tanpa
memperhatikan pemulihan dan pelestarian hutan.
b. Pembangunan Perumahan
Pertumbuhan
jumlah penduduk yang sangat pesat, memberikan dampak kebutuhan
perumahan yang meningkat. Oleh karena itu, pembangunan perumahan
dilakukan besar-besaran, terutama di daerah yang banyak penduduknya
tanpa konsep lngkungan yang baik dan tidak memperhatikan daya dukung
lingkungan.
c. Urbanisasi
Pembangunan ekonomi yang tidak merata di pedesaan ddan di kota besar membuat banyak penduduk pindah dari desa ke kota.
d. Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi
bertujuan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberikan dampak
yang merugikan, misalnya polusi/pencemaran air, dan lahan karena
penggunaan pupuk anorganik secara berlebih dan erosi plasma nutfah.
3. Kerusakan Lingkungan Akbat Kegiatan Manusia
Kepulan
asap hitam kendaraan bermotor selalu terjadi di sepanjang jalan,
disertai suhu udara yang panas, dan kebisingan suara. Ketidaknyamanan
ini kita rasakan jika kita berada dalam perjalana sehari-hari, baik di
dalam kota ataupun dari kota ke kota lain.Kegiatan manusia yang merusak
lingkungan antara lain sebagai berikut.
a. Pembuangan Limbah
Limbah
merupakan sisa/hasil sampingan dari kegiatan produksi manusia dalam
upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Limbah berdasarkan asalnya, terdiri
atas dua macam yaitu limbah industry dan limbah rumah tangga
(pemukiman).
b. Kegiatan Pertanian
Kegiatan
pertanian dapat merupakan kegiatan yang merugikan manusia apabila tidak
memperhatikan pengelolaan yang benar. Penggunaan pertisida yang
berlebih atau secara terus-menerus akan menyebabkan polusi makanan yang
dapat membahayakan manusia, serta membunuh beberapa jenis hewan yang
tidak mengganggu (non target organism).
c. Ekploitasi Hutan
Hutan
sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, mempunyai nilai ekonimi,
sebagai habitat jenis hewan dan menjaga keseimbangan air tanah pada
musim hujan dan kemarau.
4. Polusi
Pengertian
polusi menurut Environmintal Pollution Panel tahun 1965, dari
“president Science ADVISORY Committee” Amerika Serikat adalah perubahan
yang kurang menguntungkan terhadap lingkungan yang disebabkan oleh hasil
aktivitas manusia secara keseluruhan atau sebagian, melalui pengaruh
langsung atau tidak langsung, dari perubahan dalam pola energi, tingkat
radiasi, susunan kimia-fisika, dan limbah dari organism. Zat dikatakan
sebagai polutan apabila:
a. Kadarnya melebihi batas normal.
b. Berada pada waktu yang tidak tepat, dan
c. Berada pada tempat yang tidak semestinya.
Polusi dibedakan menjadi polusi udara, polusi air, polusi tanah, dan polusi suara.
a. Polusi Udara
Disebabkan oleh debu, partikel-partikel, asap pembakaran, dan asap rokok.
b. Polusi Air
Banayak lilmbah industry dan rumah tangga yang dibuang ke sungai, misalnya sampah organik, air detergen, dan persisida.
c. Polusi Tanah
Sampah plastik tidak dapat hancur dengan cepat dalam tanah sehingga mengganggu porositas tanah.
d. Polusi Udar
Polusi
udara disebabkan oleh adanya berbagai macam suara dalam berbagai
kekuatan suara, misalnya suara keributan di pasar, kendaraan bermotor,
kereta api, pesawat terbang, dan petir.
5. Upaya Manusia dalam Mencegah dan Menanggulingi Kerusakan Lingkngan
Banjir,
tanah longsor, dan kelangkaan air bersih yang terjadi dibeberapa daerah
membuat manusia mau tidak mau menyadari akn kerusakan lingkngan. Upaya
manusia untuk menanggulangi kerusakan lingkungan.
a. Reboisasi dan penghijauan
b. Pembangunan berwawasan lingkungan
c. Penggunaan pupuk organik.
6. Pengaruh Pencemaran Terhadap Kehidupan Organisme Berdasarkan Percobaan
Telah diketahui bahwa pencemaran memberikan dampak negative terhadap organisme.
7. Melakuan Perbaikan Lingkungan
Pertanian,
industry, dan transportasi menyebabkan perubahan lingkungan biotik yang
menguntungkan. Selain itu, juga menyebabkan perubahan lingkungan yang
merugiakan, yaitu adanya berbagai macam polusi, kerusakan lahan,
kerusakan hutan, banjir, dan tanah longsor.
8. Penelitan Ilmiah tentang Pencemaran Lingkngan
Masalah
kerusakan lingkungan terutama masalah pencemaran perlu dikelola.
Penelolaan lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab para
cendekiawan saja, tetapi juga tanggung jawab semua orang. Penanggulangan
masalah polusi tidak lepas dari diadakannya penelitian-penelitian
ilmiah yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang mempelajari masalah
tersebut.
9. Pemanfaatan dan Daur Ulang Limbah untuk Kelestarian Lingkungan
Perkembangan
penduduk dapat memberikan dampak negative, diantaranya tumpukan sampah
di dekat pemukiman penduduk yang dapat menimbulkan bau tak sedap, lalat
yang beterbangan, dan pemandangan yang tidak nyaman. Masih banyak limbah
pemukiman maupun industry selain sampah yang menimbulkan masalah
lingkungan. Gunawan (2007:294)
2.4 Tipe-tipe Ekosistem dan Hubungan antara Faktor Biotik da Abiotik
Di
bumi tempat tinggal kita ini terdapat berbagai tipe ekosistem.
Cirri-ciri suatu tipe ekosistem ditunjukkan dengan hubungan yang khas
antara lingkungan biotic dan abiotiknya.
Ekosistem secara garis besar dibedakan atas ekosistem darat, ekosistem air, dan ekosistem buatan.
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah ekosistem yang didominasi oleh lingkungan eksternal daratan.
Di Indonesia, ekosistem dapat dibedakan atas ekosistem vegetasi tamah, ekosistem pegunungan, dan vegetasi monson.
a. Ekosistem Vegetasi Pamah
Ciri ekosistem vegetasi pamah antara lain sebagai berikut.
· Ekosistem ini membentang dari ketinggian 0 – 1000 meter diatas permukaan laut.
· Vegetasinya berupa hutan belukar. Sebagian besar hutan di Indonesia tergolong ekosistem vegetasi pamah.
Ekosistem vegetasi pamah dapat di bedakan atas subekosistem diantaranya sebagai berikut.
1) Ekosistem Hutan Bakau
Hutan
bakau banyak terdapat ditepi pantai, yang air lautnya selalu menggenang
atau tergenang saat air laut pasang naik. Ekosistem ini melindungi
dataran dari abrasi (erosi air laut).
2) Ekosistem Rawa Air
Hutan rawa air tawar terdapat di perbatasan pantai dengan ekosistem hutan bakau.
3) Ekosistem Huatan Tepi Sungai
Hutan tepi sungai banyak terdapat ditepi sungai besar.
4) Ekosistem Hutan Sagu
Vegetasinya di dominasi oleh pohon sagu yang berkembang dengan baik di aliran air tawar yang teratur.
5) Ekosistem Danau
Danau
dapat dibedakan sesuai dengan pembentukannya, terdiri atas danau
eotropit dan oligotropik. Danau eoytropik merupakan danau yang kaya akan
unrus hara. Cirri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam
organism, dan oksigen terdapat didaerah profundal. Sedangkan danau
oligotropik merupakan danau yang miskin akan unrur hara. Cirri-cirinya
airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air
banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
6) Ekosistem Hutan Rawa Gambut
Ekosistem
ini terbentang secara luas dan berbatasan dengan hutan rawa air tawar.
Flora yang ada pada ekosistem ini jumlahnya terbatas.
7) Ekosistem Pantai
Ekosistem
ini terletak di tepi pantai berpasir dan berkarang yang membentang
tidak terlalu jauh dari pantai kearah darat. Vegetasi pada ekosistem ini
ada dua macam, yaitu formasi pes-caprae dan formasi baringtonia.
b. Ekosistem Pegunungan
Berdasarkan ketinggiannya (elevasinya), ekosistem pegunungan dibedakan menjadi sebagai berikut.
1) Hutan Pegunungan
Hutan pegunungan terdapat pada ketinggian antara 1500-3300 meter diatas permukaan air laut.
2) Padang Rumput Pegunungan
Padang rumput pegunungan terdapat pada ketinggian antara 3.200-3.600 meter diatas permukaan laut.
3) Ekosistem Terbuka Lereng Berbatu
Vegetasinya berupa rumput, tumbuhan baku, dan semak.
4) Ekosistem padang rumput rawa
Ekosistem ini memiliki vegetsi dominan perdu rawa gambut atau rumput yang menutupi tanah gambut.
5) Ekosistem Danau Pegunungan
Ekosistem
ini banyak ditemukan di daerah pegunungan tinggi. Di Indonesia banyak
terdapat danau eutrofik, yaitu danau yang kandungan airnya kelebihan
nutrien.
6) Ekosistem Padang Rumput Alpin
Ekosistem ini dijumpai pada daerah dengan ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan air laut.
c. Vegetasi Monsun
Vegetasi
monsoon memiliki ciri antara lain pohon-pohonnya rendah, banyak cabang,
dan batangnya tidak lurus. Vegetasi ini banyak dijumpai didaerah
beriklim kering dengan curah hujan sedikit, terdapat ketinggian antara 0
hingga 800 meter dari permukaan air laut.
2. Ekosistem Air
Ekosistem
air adalah ekosistem yang didominasi oleh lingkungan eksternal air
sebagai habitat berbagai organism air.ekosistem air dapat dibedakan atas
ekosistem air tawar dan ekosistem laut.
a. Ekosistem Air Tawar
Eksosistem air tawar memiliki ciri umum sebagai berikut.
· Salinitas (kadar garam ) rendah,lebih rendah dari salinitas sitoplasma sel organisme yang hidup di dalamnya.
· Variasi suhu siang dan malam hari tidak terlalu besar.
· Penetrasi cahaya matahari terbatas (kurang).
· Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca,sekalipun pengaruhnya relatif kecil,jika dibanding dengan ekosistem darat.
b. Ekosistem Laut
Ekosistem laut merupakan sebagian besar wilayah Indonesia.secara umum ekosistem laut memiliki sifat-sifat khas sebagai berikut.
· Kadar garam relatif tinggi,lebih tinggi dari kadar garam protoplasma sel organisme yang hidup di dalamnya.
· Terdapat
kehidupan di semua kedalaman.ekosistem saling bersambungan dan
memungkinkan bercampur karena adanaya sirkulasi air laut.
· Rantai makanan relatif panjang,sehingga sepanjang rantai makanan terjadi pemborosan energi
Berdasarkan
intensitas cahaya yang dapat mencapainya,ekosistem laut dibedakan atas
ekosistem laut dalam dan ekosistem laut dangkal.
1) Ekosistem Laut Dalam
Ekosistem
laut dalam merupakan ekosistem laut yang tidak ditembus cahaya
matahari,oleh karenanya tidak terjadi fotosintesis.kadar oksigen dalam
airnya rendah,tidak terdapat organisme produsen autotrof.
2) Ekosistem Laut Dangakal
Ekosistem
laut dangkal merupakan daerah fotik (tertembus cahaya matahari).pada
ekosistem ini terjadi fotosintesis oleh produsen dari jenis ganggang
laut dan fitoplankton.
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem
buatan merupakan ekosistem yang sengaja diadakan dengan tujuan untuk
kesejahteraan pembuatnya.Hal ini banyak terbentuk karena adanya
perkembangan teknologi.Beberapa ekosistem buatan dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a. Ekosistem Danau Buatan (Waduk)
Dengan
kemajuan teknologinya,manusia telah barhasil membangun danau buatan
atau waduk (bendungan).Bandungan dibuat manusia dengan cara membendung
aliran sungai.Bandungan dibangun untuk keperluan irigasi maupun
pembangkit listrik.
b. Ekosistem Hutan Tanaman
Ekosistem hutan tanaman meliputi penanaman pohon budi daya seperti hutan jati dan hutan pinus.
c. Agroekosistem
Agroekosistem
merupakan ekosistem yang sengaja dibuat dalam rangka keperluan
pertanian tanaman budi daya.Agroekosistem antara lain sawah tadah
hujan,sawah irigasi,dan perkebunan.
1) Sawah Tadah Hujan
Sawah tada hujan merupakan alternatif yang potensial untuk pertanian tanaman pangan.
2) Sawah Irigasi
Sawah irigasi merupakan sawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi.
3) Perkebunan
Perkebunan menghasilkan produk-produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Agung (2007: )
2.5 Daur Biokimia
Daur
biokimia merupakan daur yang melibatkan unsur senyawa kimia mengalami
perpindahan lewat organism hidup dan beredar kembali ke lingkungan
fisik. Ada baiknya hal ini dipandang sebagai hubungan antara komponen
biotik dan abiotik suatu ekosistem. Lima factor yang akan dibicarakan
disini yang dianggap penting bagi kehidupan adalah : karbon, oksigen,
nitrogen, pospor, dan belerang
1. Daur Netrogen
Atmosfer
kita mengandung 79% nitrogen berdasar volume, namun nitrogen relative
amat jarang dalam bentuk senyawa karena N ini lambat dan susah bereaksi.
Nitrogen merupakan bahan penting bagi pembentukan asam ameno dan
seterusnya protein, dan ini membatasi pasokan makanan yang dapat
diperoleh dalam suatu ekosistem lebih dari makanan tumbuhan lainnya.
Satu-satunya cara sehingga nitrogen ini dapat diperoleh oleh organisme
hidup adalah melalui fissasi nitrogen suatu kemampuan yang terbatas
dimiliki oleh organisme prokariotik tertentu, walau sekarang sedang
difikirkan melalui rekayasa genetik bagi tumbuhan hijau agar dapat
melakukan kerja itu juga.
2. Daur Sulfur
Sulfur
banyak terdapat dikerak bumi dan dapat diambil tumbuhan dalam bentuk
sulfat. Merupakan bahan penting bagi pembentukan semua protein.
Seprti
halnya dengan nitrogen, hewan bergantung pada tumbuhan untuk memperoleh
sulfur. Selain dari sulfur yang terdapat dalam atmosfer, gas oksid
sulfur (
)
terus- menerus bertambah sebagai sisa pembakaran bahan bakar fosil
(BBM) dan dari melelehnya belerang dari tambang-tambang belerang/gunung
berapi.

3. Daur Posfor
Posfor
merupakan unsure yang penting pembentuk asam nukleat, protein, ATP dan
senyawa organik vital lainnya. Merupakan unsure yang jarang terdapat,
dan seperti nitrogen dan kalium sering merupan factor pembatas dalam
produktivitas ekosistem.
4. Daur Karbon dan Oksigen
Daur karbon dan oksigen jelas tampak dalam peristiwa fotosintesis. Djamhur (2000:129)
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
3.1 Kesimpulan
Ekosistem
terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik
(benda mati). Tempat hidup organisme disebut habitat. Dalam habitat
ekosistemnya organism mempunyai setatus fungsional yang disebut dengan
relung. Kelompok organism satu spesies yang menempati ekosistem disebut
populasa. Sedangkan beberapa populasi dalam ekosistem disebut komunitas.
Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung secara berhadap dan munuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi. Berdasarkan kondisi habitatntya suksesi dibedakan menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder.
Manusia
merupakan bagian dari lingkungan, manusia selalu dihadapkan pada
masalah-masalah lingkup, diantaranya keseimbangan lingkungan, perubahan
lingkungan dan sebagainya.
3.2 Saran
Hendaknya
kita sebagai manusia menjaga ekosistem karena dalam ekosistem terdapat
komponen abiotik seperti tanah, air, udara, cahaya, suhu, angin, iklim,
arus air dan ombak. Dan terdiri dari komponen biotic seperti tumbuhan,
hewan dan sebagainya yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup kita.
Daftar Pustaka
Purwoko, Agung. et al. 2007. Biologi SMA X. Semarang: CV Mitra Media Pustaka.
Susilowarno, Gunawan. et al. 2007. Biologi SMA X. Jakarta: Grasindo.
Winatasasmita, Djambur dan Sukarno. 2000. Biologi 1. Jakarta: PT Garuda Maju Cipta.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai ekosistem semoga bermanfaat.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai ekosistem semoga bermanfaat.