MAKALAH KONSEP DASAR BIOLOGI MOLEKULER
Table of Contents
Kali ini admin postingkan makalah konsep dasar biologi molekul silahkan simak di bawah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau
manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang
terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan
pertumbuhan tubuh. Kita memperoleh protein dari makanan yang berasal dari hewan
atau tumbuhan. 70% dari sel tubuh manusia terdiri dari protein.
Biologi molekuler merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
hubungan antara struktur dan fungsi antar molekul. Banyak cabang ilmu yang
berasal dari konsep dasar biologi molekuler.
1.2
Rumusan Masalah
- Apa definisi dari biologi molekuler?
- Apa saja pengelompokan jasad hidup?
- Apa saja komponen penyusun sel?
- Apa saja cakupan/batas-batas biologi molekuler?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Biologi Molekuler
Biologi molekuler dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi
dan organisasi jasad hidup (organisme) ditinjau dari stuktur dan regulasi
molekuler unsur atau komponen penyusunnya. William Astbury pada tahun 1945
menggunakan istilah biologi molekuler untuk pertama kalinya. Dengan
perkembangan biologi modern, cakupan biologi molekuler kini tidak lagi hanya
sebatas struktur kimia atau fisika, melainkan juga fungsi organisasi
makromolekul tersebut di dalam jasad hidup serta interaksi antarkomponen
selular.
Beberapa penulis membuat batasan mengenai biologi molekuler secara lebih
sempit, yaitu suatu ilmu yang
mempelajari organisasi, aktifitas, dan regulasi gen pada aras molekul.
Termasuk di dalam batasan ini adalah kajian mengenai replikasi DNA,
transkripsi, translasi, rekombinasi, dan translokasi.
2.2 Pengelompokan Jasad Hidup
Pada dasarnya jasad hidup (organisme) dapat dibedakan menjadi dua kelompok
besar yaitu: organisme seluler dan organisme nonseluler. Organisme seluler
tersusun atas beberapa satuan unit yang dinamakan sel. Beberapa contoh
organisme seluler adalah bakteri, jamur, tumbuhan, hewan, dan manusia. Jasad
hidup nonseluler meliputi berbagai macam virus. Virus adalah parasit obligat
sehingga hanya menunjukkan ciri-ciri kehidupan jika berada dalam jasad hidup
yang sesuai. Virus dikatakan hidup karena dapat berkembang biak dengan cepat,
sedangkan dikatakan benda mati apabila mengkristal.
Ditinjau dari segi satuan dasar individu, jasad hidup dapat dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu: jasad bersel tunggal (uniseluler) dan jasad bersel
banyak (multiseluler). Artinya satu individu jasad bersel tunggal terdiri atas
satu sel, sedangkan satu individu jasad
bersel banyak terdiri atas banyak sel yang terorganisasi secara
spesifik. Jasad bersel tunggal misalnya bakteri, sedangkan jasad bersel banyak
misalnya tumbuhan tingkat tinggi.
Berdasarkan atas organisasi dan struktur rinci sel, maka jasad hidup
seluler dibedakan lebih lanjut menjadi dua kelompok, yaitu: Prokariot dan
Eukariot. Perbedaan prokariot dan eukariot dapat dilihat di dalam tabel
berikut.
Prokariot
|
Eukariot
|
Belum ada pembagian ruang yang jelas di antara
komponen-komponen selnya
|
Sudah ada pembagian ruang yang jelas
|
Belum ada organel yang spesifik, sel
relatif masih sederhana
|
Sudah ada organel spesifik
|
Tidak memiliki membran inti
|
Memiliki membran inti
|
Contoh: arkae dan bakteri
|
Contoh: sel hewan dan sel tumbuhan
|
2.3 Komponen Penyusun Sel
2.3.1 Protein
Protein adalah makromolekul yang
terdiri dari asam-asam amino yang saling berikatan. Ikatan antar asam amino disebut
dengan ikatan peptida. Molekul protein dapat terdiri atas satu atau sejumlah
rantai polipeptida dan setiap rantai dapat terdiri atas ratusan hingga jutaan
residu asam amino. Protein mempunyai fungsi antara lain:
1.
Sebagai katalisator reaksi-reaksi biokimia dalam sel
2.
Sebagai pengangkut molekul kecil dan ion
3.
Berperan di dalam sistem pergerakan yang terkoordinasi
4.
Sebagai komponen sistem kekebalan tubuh
5.
Sebagai pengatur ekspresi genetik, dan
6.
Sebagai penerus impuls saraf
2.3.2 Air
Di dalam sel, air terdapat dalam dua bentuk,
yaitu bentuk bebas dan terikat. Air dalam bentuk bebas mencakup 95% dari total
air di dalam sel. Umumnya air berperan sebagai pelarut. Beberapa fungsi air
yaitu
1.
Pelarut berbagai zat organik dan anorganik’
2.
Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul besar
seperti protein dll
3.
Sebagai media transpor berbagai zat
4.
Air digunakan untuk mengabsorbsi panas dan mengubah
temperatur yang drastis di dalam sel
2.3.3 Asam Nukleat
Asam nukleat adalah suatu polimer
nukleotida yang berperanan dalam penyimpanan serta pemindahan informasi
genetik. Satu nukleotida terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1.
Cincin purin atau pirimidin yaitu basa nitrogen yang terikat
pada atom C nomor 1 suatu molekul gula (ribosa atau deoksiribosa). Ada dua
macam basa nitrogen yang menyusun asam nukleat, yaitu basa purin yang terdiri
dari adenine (A) dan guanine (G), serta basa pirimidin yang
terdiri dari thymine (T) dan cytosine (C), dan uracil (U). Baik DNA maupun RNA tersusun atas A, G, C, tetapi T
hanya ada pada DNA sedangkan U hanya ada pada RNA.
2.
Molekul gula dengan 5 atom C
(pentosa). Pada RNA gulanya adalah ribosa, sedangkan pada DNA gulanya adalah
deoksiribosa.
3.
Gugus fosfat yang terikat pada atom C nomor 5
melalui ikatan fosfoester. Gugus fosfat inilah yang menyebabkan asam nukleat
bermuatan negatif kuat.
Suatu basa yang terikat pada satu gugus gula disebut nukleosida, sedangkan
nukleotida adalah satu nukleosida yang berikatan dengan gugus fosfat. Di dalam
molekul DNA atau RNA, nukleotida berikatan dengan nukleotida yang lain melalui
ikatan fosfodiester.
2.4 Cakupan Biologi Molekuler
Struktur komponen intrasel dipelajari di dalam biologi sel, tetapi
keterkaitannya dengan struktur dan fungsi molekul kimia di dalam sel merupakan
cakupan studi biologi molekuler. Komponen dan proses replikasi DNA dipelajari
di dalam genetika, tetapi macam-macam enzim DNA polimerase beserta fungsinya
masing-masing dipelajari di dalam biologi molekuler.
BAB III
PENUTUP
Biologi Molekuler adalah cabang biologi
yang berhubungan dengan pembentukan, struktur dan fungsi makromolekuler yang
berguna untuk kehidupan seperti asam nukleat dan protein yang berperan dalam
replikasi sel dan transmisi informasi genetik. Biologi molekular juga merupakan salah satu cabang biologi yang
merujuk kepada pengkajian mengenai kehidupan pada
skala molekul. Ini
termasuk penyelidikan tentang interaksi molekul dalam benda hidup dan kesannya,
terutama tentang interaksi berbagai sistem dalam sel, termasuk interaksi DNA, RNA, dan sintesis protein, dan bagaimana interaksi tersebut diatur.
DAFTAR PUSTAKA
Yuwono, Triwibowo.2005.Biologi
Molekular.Jakarta:Erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/Biomolekul
Demikianlah yang saya bagikan mengenai makalah konsep biologi molekuler semoga bermanfaat.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai makalah konsep biologi molekuler semoga bermanfaat.