MAKALAH SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Table of Contents
Kali ini admin postingkan makalah sistem reproduksi manusia silahkan simak di bawah ini.
BAB I
PENDAHULUAN.
- LATAR BELAKANG.
Sistem reproduksi manusia
merupakan suatu masalah yang sangat penting untuk dibahas. Pada abad
pertengahan sampai sekarang masih ada
orang yang mempercayai mitos dan khayal
meliputi soal sistem reproduksi manusia.
Hal tersebut memang wajar, oleh karena itu untuk memahami tentang
mekanisme sistem reproduksi yang menjadi
kompleks,maka orang harus mengetahui anatomi sistem reproduksi dan ilmu – ilmu
funda mental yang menjadi sumber fisiologi, embryologi dll.
Berdasarkan kenyataan dilapangan sebagian orang beranggapan bahwa materi sistem
reproduksi manusia merupakan pelajaran yang tabu. Dimana materi – materi memuat tentang alat – alat
reproduksi manusia baik yang nampak maupun yang tidak nampak atau yang
tersembunyi, bahkan kita dapat melihat dengan jelas tentang bentuk dan ukuran
serta fungsinya. Oleh karena itu bagi setiap kaum wanita harus dapat mengetahui
kapan masa pubertas, menstruasi, hamil dan masa persalinannya serta masa
menopause. Juga untuk kaum laki – laki harus mengetahui masa subur, ejakukalasi
dll.
Pada manusia
reproduksi terjadi secara seksual. Alat reproduksi pada manusia berupa lat
kelamin pada laki- laki dan alat kelamin pada wanita. Ditinjau dari fisiologi reproduksinya alat reproduksi
wanita sangat lebih kompleks bila dibandingkan dengan laki- laki. Wanita tidak hanya
menghasikan sel kelamin (telur), tetapi juga dilengkapi untuk, (1) menerima dan
menampung sperma dari laki – laki pada saat mengadakan hubungan seksual, (2)
memberi keadaan yang cocok pada saat fertilisassi, (3) dan mampu memberi
makanan bagi bayi yang sedang berkembang sebelum dan sesudah kelahiran.
- TUJUAN
Ada beberapa tujuan yang ingin
dicapai pada makalah ini adalah:
1. Mengetahui anatomi reproduksi pada laki- laki
dan wanita
2. Mengetahui
mekanisme pembentukan gamet
3 Mengetahui
pengaruh hormon dalam perilaku seksual
4. Mengetahui proses atau siklus menstruasi
pada wanita
5. Mengetahui proses kehamilan pada wanita
6. Mengetahui proses perkembangan janin
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi Reproduksi Pada Laki – Laki
1. Alat Kelamin Dalam
a. Testes
Testes ( buah sakar ) adalah suatu alat dengan dua
fungsi,selain membuat sperma juga merupakn organ endokrin, Hormon yang dibentuk ialah testosteroron yang merupakn hormon kelamin jantan yang
utama. Hormon ini bertanggung jawab untuk perkembangan yang disebut ciri- ciri
kelamin sekunder dari laki – laki, seperti
janggut, membesarnya suara, dan bentuk badan jantan: hal ini perlu untuk
produksi sperma.
Testosteron dibuat oleh sel- sel yang disebut sel
interstisium, yang terdapat ditubulus seminifer. Sebaliknya sel – sel
intertisium ini merupakan sel target hormon LH , yang di hasilkan oleh lobus
anterior kelnjar pituitari atau hipofisis, yang terletak didasar otak. Hormon
kelenjar hipofisis,FSH bekerja langsung pada spermatogonia, untuk merangsang
produksi sperma tetapi LH secara tidak langsung dibutuhkan untuk produksi
sperma, karena testosteron juga penting untuk proses tersebut.
Pada seorang laki – laki dewasa setiap hari
menghasilkan lebih dari seratus juta sel
sperma. Sel ini berangsur – angsur
bergerak melalui vasa eferensia yang bermuara ketubulus seminifer dan ke
epididmis, merupakan tempat pendewasaan lebih lanjut dan penyimpanan. Walaupun
laju produksi sperma tak dikwatirkan kehabisan
persediaan spermatogonia, karena spermatogonia juga membelah diri secara
mitosis dan oleh karenanya memelihara populasinya. Jika kekurangan testosteron,
semua alat reproduksi laki – laki akan
turun sesuai dengan aktifitasnya. Dalam kebanyakan kasus baik ereksi penis dan
volume ejakulasi akan berkurang juga. Ini belum tentu bagaimana jika efek
tingkah laku testosteron akan menghasilkan penurunan testosteron laki – laki
pada umumnya, tetapi ini dikenal apa bila kekurangan testosteron akan
menghasilkan penurunan tingkah laku seksual. Laki – laki yang secara kebetulan
sebelum masa pubertas berakhir akan
memperoleh ciri yang sama seperti wanita yaitu: memiliki timbunan lemak pada
payu dara dan pinggul, tidak tumbuh
kumis atau jenggot serta kulitnya halus. Jika pada laki – laki secara kebetulan, biasanya akan kehilangan/
rontok bulu kumis dan jenggot, dan tulang ototnya akan lemah dan ukurannya
kecil, akan tetapi wanita atau anak –
anak ciri- cirinya akan berkurang.
b. Saluran - saluran Reproduksi
Saluran reproduksi terdiri dari atas
duktus epididimis, yaitu tempat pematangan dan tempat penyimpanan sementara
sperma. Selanjutnya terdapat vasa deferensia yang merupakan suatu saluran untuk
mengangkat sperma ke vesika seminalis ( kantong sperma ). Arah vasa deferensia
ini keatas kemudian melingkar dan salah satunya berakhir pada kelenjar prostat,
dan dibelakang kantong kemih saluran ini bersatu membentuk duktus ejakulatorius
pendek yang berakhir di uretra. Uretra dan duktus ejakulatorius sama- sama
berakhir di ujung penis.
c. Kelenjar-kelenjar Kelamin
Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar
yang dapat mengeluarkan getah / secret / semen. Kelenjar- kelenjar ini antara
lain vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelejar bulbouretra ( cowper )
·
Vesikula
seminalis berjumalah sepasang dan terletak diatas dan dibawah kandung kemih. Vesikula seminalis
menghasilkan 60% dari volume total semen. cairan dari vesikula seminalis berwarna
jernih, kental mengandung lendir,asam amino dan fruktosa. Cairan ini berfungsi
untuk memberi makanan pada sperma. Selain itu vesikula seminalis juga
mengeksresikan progtaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi
untuk mendorong semen mencapai uterus.
·
Kelenjar
prostat berukuran lebih besar bila dibandingkan dengan dua kelenjar lainnya. Cairan
yang dihasilkan encer seperti susu dan
bersifat alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di
uretra dan keasaman vagina. Cairan ini
langsung bernuara ke uretra lewat beberapa saluran kecil.
·
Kelenjar
bulbouretral / cowper. Kelenjar ini kecil, berjumlah sepasang terletak
disepanjang uretra. Cairan kelenjar ini pekat dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen
2. Alat Kelamin Luar.
Alat kelaminluar pada laki – laki adalah penis yang berfungsi untuk sebagai
alat kopulasi ( persetubuhan ). Jadi penis merupakan organ yang didalamnya
berisi saluran pembuluh darah berupa kantong
( sinus ). Pada keadaan normal kantung
ini sedikit berisi darah, tetapi pada saat mengalami rangsangan seksual atau
pada saat kedinginan, kantong itu akan
berisi banyak darah.. Sebagai akibat
pengisian itu penis menjadi lebih tegang. Jadi lebih banyak darah dan
efisien darah dialirkan dan mengisi kantong tersebut,makin besar dan semakin
tegang pula penis itu. Panjang penis bervariasi dan sedikit banyak di pengaruhi
oleh faktor rasial.Ukuran pendek pada anak – anak dan mencapai ukuran panjang
ketika dewasa, yaitu setelah pubertas.
Panjang pada keadaan biasa tidak selalu
mempengaruhi panjang pada keadaan tegang
atau ereksi. Ukuran normal tidak ditulis
disini untuk menghindarkan rasa rendah diri yang tak perlu. Ada yang
menyamakan kemampuan seksual seorang laki-laki dengan ukuran penisnya dan itu
tidak dapat dibenarkan. Walaupun demikian tidak dapat dihindarkan bahwa penis
yang terlalu pendek, terlalu panjang, terlalu kecil, atau terlalu besar sedikit
banyak akan mempengaruhi seksual seorang laki-laki.
Pada dasarnya penis merupakan kantong berisi darah
ukurannya sangat sukar untuk diperbesar. Untuk mencapai ereksi maksimal memang dapat digunakan obat yang terdapat di
pasar, tetapi pembesaran yang bersifat permanen sangat diragukan
kemungkinnanya. Bagian ujung penis dinamakan glas penis. Bagian ini merupakan
bagia yang paling sensitif dan dibungkus oleh kulit yang dianamakan preputium. Preputium ini merupakan
bagia yang dipotong dan dibuang pada saat ” sunat ” atau khitan.
Pada pangkal glans
penis terdapat daerah dengan kelenjar yang menghasilkan smegma . Menurut statistik pada pria
yang tidak disunat terdapat lebi banyak kasus
kelainan penis yang tampaknya diakibatkan oleh smegma ini. Dengan
penyunatan hygiene daerah itu dinilai dapat dipelihara lebih baik sehingga smegma selalu terdapat dibersihkan dan
tidak dibiarkan menumpuk.
Untuk dapat mengalami ereksi pembuluh darah yang
mengalirkan darah menuju penis perlu mendapatkan rangsangan untuk memperbesar
alirannya dan sebaliknya pembuluh balik dari penis harus diblok agar tidak
memungkinkan darah mengalir keluar. Proses itu diatur oleh serabut saraf tidak
sadar yang terdapat didasar panggul. Kerusakan saraf itu dapat mengganggu
seluruh proses sehingga yang bersangkutan tidak dapat ereksi atau impoten.
Proses kerusakan itu dapat terjadi akibat kecelakaan atau penyakit kencing
manis yang tidak terkontrol. Kondisi ini merupakan contoh impotensi organik
atau akibat kelainan yang nyata pada organ.
Menurut satatistik sebagian besar penderita
impotensi disebabkan oleh faktor pikiran atau kejiwaan. Rsa rendah diri
merupakan salah satu faktor penyebab, disamping perasaan yang menganggap
masalah seksual adalah sesuatu yang kotor. Selain itu faktor pasangan juga
dapat menjadi penyebab karena ada laki-laki yang tidak ereksi pada saat
berhubungan dengan seorang wanita dan dapat melakukannya dengan baik ketika
berhadapan dengan wanita lain.
B. Alat Reproduksi pada Wanita
Didalam seksualitas wanita lebih rumit bila
dibandingkandengan laki-laki. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa fisilogi
reproduksi wanita sangat lebvih kompleks dari pada laiki- laki. Wanita tidak
hanya menghasilkan sel kelamin ( telur
), tetapi juga dilengkapi juga untuk: (1)
menerima sperma dari laki-laki, (2) memberi keadaan yang cocok untuk terjadinya
fertiliasi, (3) mampu memberikan makanan bagi bayi yang sedang berkembang
sebelum dan sesudah kelahiran. Alat kelamin pada wanita terbagi atas dua bagian
yaitu:
1.
Alat
kelamin luar
Alat kelamin luar dari pada wanita terdiri atas
sebagai berikut:
a. Labia mayora ( bibir luar vagiana
yang tampak tebal ), berlapis lemak.
b. Labia Minora ( vivir kecil ),
yaitu sapasang lipatan kulit yang halus dan tipis serta tidak berlapis lemak.
c. Clítoris, merupakan tonjolan
kecil yang disebut juga kelentit.
d. Orificium urethrae ( Muara
saluran kecing ) yang terdapat dibawah clítoris.
e. Himen ( selaput dara ), yang
berlokasi dibawah salura kencing yang mengelilingi temapat masuknya ke vagina.
2. Alat kelamin dalam
Alat kelamin dalam dari pada wanita terdiri atas :
a. Indung telur ( ovarium )
Ovarium berjumlah sepasang
dan terletak dirongga perut, yaitu didaerah pinggang kiri dan kanan. Oavarium
diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung folikel- folikel. Tiap folikel
mengandung satu sel telur yang diselubungi oleh satu atau lapisan sel-sel
folikel. Folikel adalah struktur seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi
oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur.
b. Tuba fallopi atau ovinduk
Ovinduk berjumalah sepasang. Saluran ini
menghubungkan ovarium dengan uterus. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai
(fimbrae). Fimbrae berfungsi menagkap ovum. Setelah ovum ditangkap oleh fimbrae
kemudian diangkut oleh tubafallopi atau bagian induk yang menyempit dengan
bergera peristaltik, dinding tuba yang bersilia menuju ke rahim.
c. Uterus ( rahim )
Pada manusia rahim hanya
terdapat satu ruang atau simplek, berotot serta teba. Pada wanita yang belum
pernah melahirkan, biasa panjangnya 7 cm
dan lebarnya 4-5 cm. Rahim bawah mengecil yang dinamakan leher rahim ( serviks
uteri ), sedengakan bagian besar disebut badan rahim (corpus uteri ). Rahim tersusun atas tiga lapisan yaitu,
perimetrium, miometrium, dan endometrium. Endometrium menghasilkan banyak dan
mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan, dan
akan mengelupas tiap bulannya bila tidak ada zigot ( sel telur yang dibuahi)
yang dinamakan (implantasi ). Uterus
merupakan ruangan untuk pertumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
d. Vagina
Vagina merupakan sebuah lubang berlapis otot
yang membujur kerah belakang dan atas. Dinding vagin lebih tipis dari pada
rahim dan banyak lipatan, hal ini untuk
mempermudah jalannya kelahiran bayi. Disamping itu juga terdapat lendir yang
dihasilkan oleh suatu kelenjar yaitu kelenjar Bartholini.
MEKANISME PEMBENTUKAN GAMET
Sebelum terjadi pertemuan
antara ovum dab sperma pada fertilisasi interna terjadilah pembentukan gamet
jantan dan betina.
1. Pembentukan gamet jantan
Proses pembentukan dan
pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Pada tubulus seminiferus testes
terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel sertoli yang
berfungsi memberi makanan spermatozoa juga sel leyding untuk menghasilkan
testosteron. Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi olee kerja beberapa
hormon.
Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon perangasang folikel FSH
(folicle Stimulating Hormone) dan hormon
lutein LH ( Luteinizing Hormone ). LH merangsang sel leydig untuk
menghasilkan hormon testosteron. Pda masa pubertas androgen / testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
FSH merangsang sel sertoli
untuk menghasilkan ABP ( Androgen Binding Protein ) yang akanmemacu spermatogonium untuk memulai
spermatogenesis. Pada spermatozoa
disebut spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi didalam epididimis dan
membutuhkan waktu selama dua hari.
2. Pembentukan gamet betina
Didalam ovarium janin sudah
terkandung sel pemula atau oogonium. Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan
oosit perimer dalam fase profase pada pembelahan meiosis. Oosit primer kemudian
mengalami masa istirahat hingga massa pubertas.
Pada masa pubertas terjadilah oogenesis. Oosit primer membelah
secara meiosis, menghasilkan dua sel yang berbeda ukurannya. Sel yang lebih
kecil yaitu badan polar pertama membelah
lebih lambat, membentuk 2 badan polar. Sel yang lebih besar yaitu oosit
sekunder, melakukan pembelahan meiosis kedus ysng menghasilkan ovum tunggal dan
badan polar kedua. Ovum berukuran lebih besar dari badan polar kedua. Catatan:
Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya. Bila
sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka
akan terjadi perdarahan atau menstruasi. Menstruasi terjadi secara periodik
satu bulan sekali. Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah
habis teroduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi kemudian terhenti
sama sekali.Masa ini ini disebut menopause.
a. Mekanisme spermatogenesis.
Spermatogenesis terjadi
seteleh seorang laki-laki mengalami masa pubertas. Proses ini kemudian akan
terjadi secara teratur dan terus menerus
seumur hidup laki-laki. Didalam testes spermatogenesis terjadi didalam tubulus seminiferus. Pada dinding
tubulus seminiferus telah tersedia calon-calon sperma yang berjumlah ribuan.
Spermatogonium akan mengalami pembelahahan mitosis membentuk spermatosit
primer. Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2 spermatosit sekunder,
tiap spermatosit sekunder membelah secara meiosis (meiosis kedua) akan
menghasilkan 2 spermatosid yang bersifat haploid. Keempat spermatosid ini
berkembang menjadi sperma masak yang bersifat haploit. Sperma yang telah masak
akan menuju ke epididmis. Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65 hari
– 75 hari.
b. Mekanisme Oogenesis
Oogenesis terjadi di
ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur yaitu oosit primer
yang terbentuk sejak bayi lahir. Saat pubertas, di bawah pengurus FSH, oosit
primer melakukan pembelahan meiosis dan menghasilkan oosit sekunder dan badan
polar pertama ( polosit primer ). Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel.
Folikel-folikel ini dibawah pengaruh FSH, membelah berkali-kali dan membentuk folikel graff yang masak.
Kemudian sel-sel folikel ini memproduksi
estrogen yang merangsang hipofisis untuk mensekresikan LH. Hormon ini berfungsi
mendorong pelepsan sel telur atau ovulasi. Jika pada saat ovulasi terjadi
pembuahan maka oosit sekunder meneruskan
pembelahan menjadi ootid ( haploid ) dan
badan polar kedua. Ootid berdeferensiasi menjadi ovum. Jadi dalam oogenesis ini
dihasilkan oosid sekunder yang akan di buahi oleh sperma, dan setelah
pembuahan, oosid sekunder membelah lagi secara meiosis hingga dihasilkan oovum.
Berbeda denga laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu telur saja selama waktu
tertentu ( siklus ). Ovum pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol
oleh hormon FSH dan LH.
PENGARUH HORMON DALAM PERILAKU SEKSUAL PRIA DAN WANITA
Tidak Ada bukti yang kuat
bahwa kelainan hormon androgen pada masa prenatal memberi pengaruh pada
kelainan perilaku seksual laki-laki maupun perempuan. Hormon androgen pada masa
prenatal memang akan mempengaruhi proses defeminisasi ( jaringan saraf yang
mengontrol perilaku seksual wanita) dan maskulinisasi ( jaringan saraf yang
mengontrol perilaku seksual pria ) namun dalam perkembangannya dimasa dewasa
belum tentu terjadi kelainan perilaku.
Hormon gonodal pada individu wanita tidak memiliki pengaruh
dalam aktifitas perilaku seksual wanita ( tidak seperti hewan bwetina yang aktifitas
perilaku seksualnya hanya akan terjadi pada masa estrus, yaitu saat estradiol
dan progesterone aktif di produksi ): sedangkan hormon gonadal pada pria (testosterone
) sangat berperan dalam pengaktifan perilaku seksual pada pria (baik individu
pria maupun hewan jantan lainnya). Hal tersebut terjadi karena testosteron- lah
yang memicu produksi sel sperma dan memicu ereksi pada penis.
HORMON DAN ORIENTASI SEKSUAL
Secara umum ada tiga orientasi seksual yang kita
kenal, yaitu heteroseksual (memilih lawan jenis dalam melakukan aktifitas
seksual ): homo seksual ( memilih sesama jenis dalam melakukan aktifitas
seksual ): biseksual yaitu tertarik
dalam lawan jenis dan sesama jenis dalam melakukan aktifitas seksual .
Penelitian menunjukan bahwa orientasi atau preferensi ( pilihan ) seksual tidak
berkaitan dengan tingkat produksi hormon, namun dalam beberapa penelitian yang
menyatakan bahwa bila janin wanita dalam kandungan tidak terlindung dari
produksi estrogen, maka ada kemingkinan ia akan menjadi wanita lesbian atau
biseks, namun penelitian terakhir lebih mengarah pada adanya INAH 3 ( thirt interstitial nucleus of the anterior
hypothalamus ) yang pada pria
besarnya dua kali dari pada nucleus
dari pada wanita, namun pada pria homo seks besarnya sama dengan INAH 3 pada wanita.
MENSTRUASI
Menstruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang dibuahi beserta
lapisan dinding uterus yang terjadi secara periodik.
Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan
primata. Sedangkan pada mamalia terjadi siklus esterus, bedanya pada siklus
menstruasi, jika terjadi pembuhan maka lapisan endometrium pada uterus akan
luruh keluar tubuh, sedangkan siklus estrus jika tidak terjadi pembuahan
endometrium akan direabsorbsi oleh tubuh. Umumnya siklus menstruasi terjadi
secara periodik setiap 28 hari ( ada pula setiap 21 hari dan 30 hari ).
Siklus menstruasi pada wanita terdiri atas tiga
fase yaitu fase poliferasi, fase sekresi, dan fase aliran menstruasi.
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka
disebut juga ”fase proliferasi ”. Fase ini dimulai dari hari ke - 5 sampai hari
ke-14. Pada hari tersebut terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer
yang dirangsang oleh hormone FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan
menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folike graaf
yang masak , folikel ini juga menghasilkan hormone estrogen yang merangsang
keluarnya LH dari hipofisis.Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan
dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas wktu menstruasi, selain
itu estrogen menghambat pembentukan FSH
dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang
folikel graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke- 14.
Fase ini terjadi pada hari ke- 14 sampai hari ke –
28 dari siklus. Folikel yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah.
LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (corpus
Luteum ) . Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi
mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan
datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu juga berfungsi
menghambat pembentukan FSH dan LH , akibatnya korpus luteum mengecil dan
menghilang. Selama fase sekresi endometriun terus menebal. Arteri-arteri
membesar dan kelenjar endometrium tumbuh
Tahap ini berakhir pada 4 sampai 6 hari suatu
siklus. Dengan demikian hormone estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan
maka sebagian darah atau fase menstruasi yang mulai terbentuk lagi dan
terjadilah proses oogenesis kembali.
KEHAMILAN
Kehamilan merupakan proses berkembangnya embrio
dalam uterus sejak terjadi fertilisasi sehingga dilahirkan. Perkembangan embrio
dimulai pada saat telur yang telah dibuahi masih ada dalam tuba fallopi. Embrio
yang sedang berkembang meneruskan perlajalanannya kebawah saluran dan mencapai
uterus dalam dua atau tiga hari. Sebagai hasil pembelahan mitosis yang berulang
terbentuklah sebuah bola sel yang berongga disebut blastosis. Kira – kira satu
minggu setellah fetilisasi, blastosis
tertanam dalam dinding uterus yang menebal, suatu proses yang disebut
implantasi. Dengan implantasi yang berhasil , terjadilah kehamilan
Perkembangan blastosis berlanjut dengan pembelahan
sel yang cepat dan beberapa migrasi sel dari satu tempat ketempat lain didalam
embrio yang sedang berkembang, maka terbentuklah dua bagian utama sel jaringan
yaitu: ( 1) embrio yang sebernarnya yang akan menjadi bayi, (2) membran ekstra
embrio yang akan memainkan sejumalah peranan vital dalam proses tersebut,
tetapi akan dibuang pada waktu kelahiran. Membran ekstra embrio membentuk amnion plasenta dan tali pusar.
Selama dua bulan pertama dalam kandungan, struktur
dasar bayi sedang dibentuk, ini meliputi pembelahan sel, migrasi sel, dan
perkembangan sel sel menjadi tipe-tipe yang terdapat dalam organisme dewasa
seperti sel-sel darah merah,sel-sel saraf dll. Selama peroiode ini organisme
yang sedang berkembang itu disebut embrio yang sangat peka terhadap
tahap-tahap perkembangannya.
Setelah kuarang lebih dari dua bulan semua estos
dalam bayi telah terbentuk dalam keadaan rudimenter. Kemudian perkembangan dari
fetus adalah pertama-tama pertumbuhan dan sedikit modifikasi struktur. Fetus
jauh kurang rentan terhadap aksi zat
teratogen dari pada embrio.
Kehamilanmanusia terjadi selama 40 minggu
antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuhan). Istilah medis
untuk wanita hamil adalah gravida,sedangkan manusia didalamnya disebut embrio (
minggi-minggu awal ) dan kemudian menjadi janin sampai kelahiran. Seorang
wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut
primiggravida atau gravida 1 dan seorang wanita yang belum pernah hamil
disebut sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat defenisi medis dan legal
kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan
tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa resiko
tertinggi keguguran ( kematian alamian embrio atau janin), sedangkan pada masa
triwulan kedua perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan
ketiga menandakan awal viabilitas yang berarti janin dapat tetap hidup bila
terjadi kelahiran awal alami atau
kelahiran dipaksakan. Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah
berkembang, defenisi budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin
dalam triwulan ke tiga adalah sebuah pribadi yang baru.
PERKEMBANGAN JANIN
Bulan
|
Panjang & Berat
|
Perkembangan Janin
|
1
|
0,6 cm
|
Tulang belakang
dan saluran tulang belakang terbentuk, calon tangan dan kaki muncul,jantung
terbentuk dan mulai berdetak
|
2
|
3 cm, 1g
|
Mata muncul dan
berjauhan letaknya, hidung pipih,penulangan mulai terjadi,. Tubuh mulai
berbeda dari kaki dan tangan, jari jemari terbentuk sempurna. Pembuluh udara
utama terbentuk. Berbagai organ dalam berkembang.
|
3
|
7,5 cm, 28g
|
Mata berkembang
sempurna tetapi kelopak mata masih menyatu dengan mata,hidung membentuk
jalur, dan telinga luar muncul. Anggota gerak terbentuk sempurna dan kuku
mulai berkembang. Detak jantung sudah bise di deteksi
|
4
|
18 cm, 113g
|
Proporsi kepala
lebih besar dari tubuh. Wajahnya mulai berbentuk manusia dan rambut kepala tumbuh. Kulit
berwarna merah mudah terang. Beberapa tulang mengeras dan sendi terbentuk
|
5
|
25-30
cm,227-254g
|
Proporsi kepala
lebih besar dari tubuh. Rambut-rambut halus menyelubungi tubuh. Kulit
berwarna merah muda terang.
|
6
|
27-35
cm,567-871g
|
Kepala agak proporsional. Kulit keriput
dan berwarna merah mudah. Kelopak mata
terpisah dengan mata
|
7
|
32-42 cm,
1135-1362g
|
Kepela
dan tubuh lebih proporsional. Kulit merah keriput.
|
8
|
41-45
cm,2043-2270g
|
Lemak
subkutan mengendap ,testes Turín ke skrotum, tulang kepala lunak dan keriput
kulit berkurang
|
9
|
50
cm, 3178-3405g
|
Endapan
lemak subkutan bertambah, lanungo mengelupas dan kuku tumbuh di ujung jari.
|
PUBERTAS
Laki-laki muda biasanya
kematangan seksualnya ketika berumur 14 tahun walaupun kematangan seksual boleh berlangsung beberapa
tahun kemudian atau lebih awal. Pada masa ini kematangan seksual disebut pubertas. Pubertas dapat ditentukan
oleh faktor yang tidak ketahui karena hipotalamus dari otak merangsang granula
pituitari dapat merangsang sekresi testosteron dari testes dan mensekrsi
steroid dari grandula adrenal
Untuk laki-laki biasanya menurun testosteronnya
pada usia 40- 50 tahun, tidak berubah drastis seperti yang terjadi pada wanita
pada usia yang sama dengan laki-laki. Pada masa ini beberapa masalah
psikologi terjadi dan kemungkinan tidak
disebabkan oleh karena kurangnya testosteron akan tetapi karena ketakutan
sendiri impotensi pada usia tua. Selama kekurangan testosteron, laki-laki
naormal mungkin menahan potensi seksualnya dengan baik sampai umur 80 tahun.
Pada laki- laki
spermatogenesis terjadi seumur hidup, dan pelepasan spermatozoa dapat
terjadi setiap saat. Pada wanita ovulasi hanya berlangsung sampai umur sekitar
45 – 50 tahun. Seorang wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400 ovum
selama hidupnya,meskipun ovarium seorang bayi permpuan sejak lahir sudah berisi
500 ribu sampai 1 juta oosit primer.
KELAINAN – KELAINAN PADA SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Sistem reproduksi manusia dapat mengalami berbagai gangguan ataupun
kelainan, antara lain sebagaia berikut:
1.
Intertilitas
atau kemandulan merupakan gangguan kesuburan dimana tidak terjadi kehamilan
setelah persetubuhan teratur tanpa alat kontarasepsi selama setahun.
2.
Vaginosis
merupakan keputihan akibat meningkatnya bakteri patogen sehingga Laktobacillus menurun, HP vagina meningkat menjadi basa. Biasanya
ditandai dengan lendir vagina sedikit, bau tidak sedap, tetapi tidak
menyebabkan iritasi.
3.
Trikomoniasis
merupakan salah satu jenis keputihan yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
4.
Vaginitis
merupakan peradangan pada lapisan vagina.
5.
Vulvitis
merupakan suatu peradangan pada vulva (
organ kelamin luar wanita ).
6.
Vulvaginitis
merupakan peradangan pada vulva dan vagina.
7.
Prostatitis
merupakan peradangan prostat yang disebabkan oleh infeksi atau sebab lain.
Gejalanya seruapa denga flu, antara laian demam,nyeri dan badan meriang,serta
nyeri pada daerah pangkal penis atau daerah dasar bawah penis saat berkemih
atau ejakulasi..
8.
Gonore
meruapakan penyakit menular seksual yang disebkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang meinginfeksi lapisan dalam uretra,leher
rahim,rektum, dan tenggorakan atau bagian puti mata (konjugtive). Gonore bisa
menyebar melalui aliran darah kebagian tubuh lainnya, terutama kulit dan
persendiaan. Pada wanita gonore bisa naik kesaluran kelamin dan menginfeksi
selaput didalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan dan gangguan
reproduksi.
9.
Sifilis
merupakan penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh baeteri Treponema pallidum. Penularan biasanya
melalui kontak seksual. Tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung
dengan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus). Bila
tidak terawat,sifilis menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf,
jantung dan otak.
10.
Kanker
rahim ditandai dengan tumbuhnya sel-sel pada mulut rahim yang tidak lasim
(abnormal) . Sebelum menjadi sel-sel kanker terjadi beberapa perubahan yang
dialami oleh sel-sel tersebut selama bertahun-tahun. Penyebabnya adalah virus
Human Papilloma .Virus ini muncul antara lain sering akibat perilaku
ganti-ganti pasangan seks sehingga menimbulkan penyakit kelamin.
DAFTAR PUSTAKA
Daniel S. Wibowo,2005. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: P.T Gramedia
W.Kimbal Jhon. 1992. Edisi kelima Jilid 2 . Jakarta: P.T. Gelora Aksara Paratama.
Wahyudi S.R. 2000, Modul 1 Kesehatan
Reproduksi Remaja. PKBI,IPPF,BKKBN,UNFPA
Eko Setyaningsih,2006,Sains Biologi untuk Program IPA SMA Kelas XI, Sinar Grafika
Demikianlah yang saya bagikan mengenai sistem reproduksi manusia semoga bermanfaat.