MAKALAH TENIS MEJA
Kali ini admin postingkan makalah tenis meja silahkan simak di bawah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Sejarah Tenis Meja
Asal muasal tenis meja belum pernah ada sumber yang tepat, walaupun itu
olahraga yang relatif muda, lebih muda dari tennis lapangan dan tidak jauh
lebih tua dari bola basket. Paling awal dikenal dalam bentuk olahraga,
dipanggil tenis indoor, telah dimainkan pada awal tahun 1880-an oleh para
tentara Inggris di India dan Afrika Selatan, menggunakan papan dari kotak
cerutu sebagai paddles dan gabus bulat dari botol anggur sebagai bola, dengan
deretan buku menetapkan atas di bagian tengah meja untuk membentuk jarring atau
net. Versi lain dikembangkan di Inggris pada 1890, berbagai cara yang dikenal
sebagai " whiff whaff " dan "gossima," dan Parker Brothers
mulai manufaktur yang tenis indoor kit yang menyertakan portable bersih yang
dapat diset up pada meja, bola kecil yang ditutup dengan kasa , dan miniatur
paddles. James Gibb, adalah orang Inggris yang berkunjung ke Amerika Serikat
pada 1900, membawa beberapa seluloida bola berongga dan mulai bermain dengan
tenis indoor teman-teman, menggunakan bola baru. Gibb ternyata datang dengan
nama "pingpong," mengacu pada suara benturan paddle dgn bola di atas
meja. Namun, produsen alat-alat olahraga Inggris, John Jacques, mendaftarkan
nama "Ping Pong" sebagai nama dagang 1901 dan dijual di Amerika hak
Parker Brothers, yang datang di bawah nama itu. EC Goode, kebangsaan Inggris
lainnya pada 1902 melapisi kayu dengan paddle karet, yang membuat dia bisa
memberikan efek spin pada bola. Asosiasi Ping Pong didirikan di Inggris tahun
itu, namun hanya berumur kurang dari tiga tahun, terutama karena Parker
Brothers' membuat peralatan dgn harga yang mahal. Walaupun demikian, olah raga
ini dengan pasti menyebar di Inggris dan Eropa, terutama dengan peralatan dipasarkan
oleh produsen lain dengan menggunakan nama generik tenis meja. Asosiasi Tenis
Meja Baru didirikan di Inggris pada 1921, diikuti oleh pendirian Fédération
Internationale de Tennis de Table (International Federation Tenis Meja) pada
1926 oleh pertemuan Inggris, Swedia, Hungaria, India, Denmark, Jerman,
Cekoslovakia, Austria, dan Wales di Berlin.Turnamen kejuaraan dunia pertama
diadakan di London pada tahun 1927. Hingga perang Dunia II, Hungaria
mendominasi dunia tennis meja. Dua Hungarian pemain top papan atas awal periode
adalah Maria Mednyanszky, yang memenangkan tujuh kali women world championship,
dan Viktor Barna, lima
kali world champion.. Dua organisasi saingan, the US Amateur Table Tennis
Association and the National Table Tennis Tiga kelompok digabung dalam 1935
menjadi the US Table Tennis Association, yang telah diubah namanya USA Table
Tennis pada tahun 1994. Eropa Tengah mendominasi terus untuk waktu yang lama
setelah Perang Dunia II, tetapi pemain Asia
mengambil alih olahraga yang dimulai pada 1953. Salah satu faktor di Asia banyak bermunculan bintang tennis meja adalah
pengenalan dari karet yang menggunakan sponge oleh pemain Jepang, Horoi Satoh
pada tahun1952. Tenis meja menjadi olahraga resmi di Olimpiade 1988, dengan
katagori single dan doubles untuk pria dan wanita.
Sejarah Tenis Meja Indonesia
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun
1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang
Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari
golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang
menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah,
tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan
Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta
PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh
Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA
(Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak
berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta
banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA,
PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan
yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi
pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang dalam
kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota
ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain
yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya
Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983,
yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya
dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.
B. Kejuaraan Yang Pernah Diikuti Indonesia
Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia
tersebut memutuskan untuk membentuk federasi tenis meja asia
yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dangan The Table Tennis Federation of
Asia. Federasi ini telah menyelenggarakan dangan sukses 10 kejuaraan Asia, yaitu :
Ke 1 di
Singapura tahun 1952.
Ke 2 di Tokyo tahun 1953.
Ke 3 di Singapura tahun 1954.
Ke 4 di Manila tahun 1957.
Ke 5 di Bombay tahun 1960.
Ke 6 di Manila tahun 1963.
Ke 7 di Seoul tahun 1964.
Ke 8 di Singapura tahun 1967.
Ke 9 di Jakarta tahun 1969.
Ke 10 di Nagoya tahun 1970.
Beberapa negara Asia kemudian merasa kurang
puas dengan TTFA, karena ternyata belum menghimpun seluruh kekuatan di Asia,
sebagaimana termaksud di dalam anggaran dasar TTFA.Pada bulan Maret 1972,
perwakilan dari asosiasi tenis meja Cina, DPR Korea, dan Jepang bertemu khusus
untuk mengambil inisiatif mengadakan pertemuan pendahuluan di Beijing, Cina.
Pada bulan Mei tahun itu juga pertemuan pendahuluan dilakukan dan dihadiri oleh
delegasi dari 16 negara yaitu masing-masing : Camboja, Cina, DPR Korea, Iran,
Irak, Jepang, Kuwait, Lebanon, Malasyia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura,
Srilangka, Siria, dan Vietnam. Sejalan dengan keinginan keras dari para
delegasi, maka pertemuan pendahuluan di ubah statusnya menjadi pertemuan
pembukaan untuk membentuk Asian Table Tennis Union (ATTU) pada tanggal 7 Mei
1972.
Kejuaraan Asian masa ke pengurusan ATTU ke I dan kongres ATTU ke I di
selenggarakan di Beijing
pada bulan September 1972.
Enam kongres ATTU dan kejuaraan Asia telah diselenggarakan dengan sukses di :
Beijing, Yokohama., Pyong-Yang., Kuala Lumpur,
Calcuta, Jakarta,
sejak tahun 1972 hingga tahun 1982.
Kejuaraan Tenis Meja di Indonesia
Para pemain unggulan
asal lima
negara telah memastikan ikut ambil bagian dalam Kejuaraan Tenis Meja
Internasional Solo Open, 16-19 Pebruari 2006 di GOR Bhinneka Solo.
Mempertanding kelas pemula, kadet, yunior, senior dan kelas veteran usia 50
tahun keatas. Pemain Indonesia
yang telah mendaftarkan diantaranya Hadi Yudho, pemegang juara tiga kali
berturut-turut Silatama. Mengenai lima negara yang
sudah mendaftar, memastikan mengirimkan pemain terbaiknya, hanya saja belum
disertai nama-nama pemainnya, begitu juga dari klub-klub kenamaan yang ada di
tanah air, katanya dan menambahkan kelima negara itu adalah China, Korea, Singapura,
Thailand, Malaysia dan Indonesia sendiri sebagai tuan rumah.
BAB
II
TEHNIK
DAN PERATURAN TENIS MEJA
A. Tehnik
Tenis Meja
Sepuluh Perintah Tennis Meja
1. Gaya bermain apa saja yang Anda inginkan. Jangan biarkan orang lain mendikte
bagaimana anda harus bermain, tetapi dengarkan nasihat untuk memperbaikinya. Gaya anda bisa menjadi
perpanjangan dari kepribadian Anda. Semakin banyak memiliki gaya permainan, semakin kaya akan variasi,
bawa sesuatu ke permainan. Jadilah diri sendiri.
2. Bermain dengan peralatan apapun
yang anda inginkan, tetapi seharusnya tidak membatasi pilihan taktis anda atau
pilihan lainnya. Gunakan peralatan yang anda bisa dan harus bisa dgn cara
memainkan peralatan lainnya. Eksperimentasi adalah kunci.
3. Mengembangkan taktik-taktik dari
counter, serve, poin, pertandingan, peralatan lawan, gaya dari lawan, perilaku lawan, taktik
lawan, apapun. Berpikirlah sebelum, selama dan setelah bermain. Be smart.
4. Menghormati orang lain.Adalah
cara untuk menjadi dihormati. Jangan menggunakan taktik untuk kecewa, ketakutan
atau mengganggu lawan, disetiap point. bermainlah jika seseorang meminta anda
untuk bermain. Cobalah untuk bersenang-senang dan biarkan orang lain yang
memiliki rasa senang juga. Memberikan nasihat dan membantu pemain lain. dan
memberikan respect. Be a Gentle
5. Belajar untuk menang dan belajar
untuk kalah, biasakan diri anda menerima kesalahan dan keterbatasan dan
kekurangan tehnik anda, jangan mengeluh ketika anda kalah. Anda kalah karena
anda tidak menerima kekalahan tersebut. Be modest..!!
6. Tidak ada keberuntungan, coba
tempatkan bola anda persis jatuh didepan net atau diujung2 meja..maka anda akan
terbiasa dengan pukulan2 itu…begitu pula dengan lawan anda, jika pukulan mereka
menyentuh net atau ditepi meja..coba lah untuk tetap focus mengembalikan bola
dari mereka…tetap focus..!!
7. Meningkatkan gaya dan teknik. Memperbaiki kelemahan anda
lebih mudah daripada meningkatkan kekuatan Anda, dan ingat bahwa lawan yang
pintar akan melihat pada tiap2 kelemahan. Pertama memutuskan untuk melatih apa,
mengapa dan bagaimana Anda akan melakukannya, kemudian latihlah.
Belajar untuk rally.
8. Aturan dan peralatan akan
berubah, sehingga gaya
tertentu atau peralatan dapat diistimewakan. Jika anda bisa berubah kapan saja,
anda juga dapat menerima perubahan dan mereka yang bermain di beberapa
kekurangan, seperti Gaya
yang kurang disukai, atau bahkan dirugikan oleh peraturan yakinlah masih bisa
menang. Hanya diperlukan usaha yang lebih keras.
Jangan pernah merajuk..!!!.
9. Tidak ada peralatan yang tidak
adil. Tidak ada gaya
yang buruk dengan olahraga. Tidak ada pemain yang inferior atau superior dengan
cara apapun, dan tentu saja anda tidak berhak untuk menghakimi seseorang.
Tinggalkan semua olahraga jika Anda berpikir berbeda dari ini.
Don't be a fuckin 'nazi.
10. Satu-satunya hukum yg harus
dihormati adalah peraturan ( the rules of the game ). Hal ini berarti bahwa
satu-satunya cara menunjukkan permainan seharusnya mainkan. Bacalah, patuhi
semua peraturan, dan lalu tegakkan. Cobalah untuk memanfaatkan aturan untuk
keuntungan Anda.
But be legal.
Berikut
langkah-langkah Dasar menuju keberhasilan Bermain Tenis Meja :
1.
Menentukan Peralatan Tenis Meja
2.
Lakukanlah Pemanahasan dan Pelemasan
3.
Cara Memegang Bet dan Mengontrtol Bet
4.
Posisi Siap Pukulan Porhand dan Backhand
5.
Penepatan Kaki (bagaimana cara bergerak)
6.
Permainan Spin
7.
Dasar Pukulan (Chooping, pushing ; backspin, Bloking, Looping,Lobbing)
8.
Servis dan kemudian ketingkatan selanjutnya
9.
Tipe Permainan, Taktik Bermain dan Strategi
Peralatan Tenis Meja
Saya hanya membahas
peralatan bet dan yang digunakan untuk permainan dengan Tipe Shakehands Grip,
pilih lah Bet dengan mempertimbangkan cara memegang, tipe permainan, harga dan
yang terasa enak dipakai. Sering pemula berpikir menggunakan Bet yang dapat
memukul bola dengan cepat kelihatan Keren dan Hebat. Pendapat ini adalah Salah.
Bet dengan bahan tertentu memiliki kecepatan yang tinggi memang keren namun
sangat sulit untuk di Kontrol terlebih bagi pemain pemula. Pilih lah yang
sedang speed and control nya dan biasanya bet standar ittf tertera ukuran
kecepatan dan control dan pilih lah sebagaimana diatas tadi.
Pemanasan dan Pelemasan
Sebegitu pentingkah
pemanasan dalam Permainan tennis meja..? jawabnya tentu sangat penting dan
menentukan pada tingkatan tertentu. Pemanasan dilakukan agar dapat bermain
dengan baik dan otot tida terasa sakit. Anda tidak akan bermain dengan baik
bila otot masih dingin dan rapat. Ada 4 Bagian penting dalam pemanasan yang
harus dilakukan :
1.
Pemasan Otot
Dengan berlari kecil
atau dengan berjalan cepat agar darah mengalir ke dalam otot. Ini dapat
menyiapkan otot untuk aktivitas dan memanaskannya agar otot siap untuk
dilemaskan.
2.
Pelemasan
Sekarang otot sudah
anda sudah agak panas, maka lemaskanlah otot yang akan paling sering digunakan.
Lakukan pelemasan dengan perlahan-lahan dan santai. Tahanlah setiap bagian yang
dilemaskan selama 6 hingga 8 detik. Untuk menghindari kecelakaan pada otot,
jangan melompat lompat saat pelemasan dan jangan lemaskan otot yang masih
dingin.
3.
Pemanasan dengan Gerakan Permainan
Lakukan gerakan rutin
yang sama dengan setiap pukulan yang akan anda gunakan. Sekarang anda telah
siap untuk bermain.
4.
Pendinginan
Setelah selesai
berimain otot anda dalam keadaan panas dan fleksibel. Ini adalah saat yang
tepat untuk melemaskan dan meingkatkan fleksibelitas otot anda.
Cara Memegang Bet
dan Mengontrtol Bet
Ketiaka cara memegang
Bet anda tidak sempurna akan membuat pukulan anda tidak sempurnna pula.
Contohnya anda bisa melakukan pukulan forhand yang sempurna dengan cara
memegang bet yang tidak sempurna, tapi karena gerakan tubuh anda tidak akan
mampu melakukan pukulan backhand dengan sempurna. Cara memegang yang buruk akan
mengatasi perkembangan dan permainan anda. Lihat gambar cara pegangan yang
sempurna :
B. Peraturan Tenis Meja
Peraturan atau aturan
di dalam olah raga Tenis Meja
- Meja
Permukaan atas meja
yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus berbentuk segi
empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan ini
harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.Permukaan atas
meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan pantulan bola
setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya yang
jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan
meja.Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau mungkin hijau tua.
Permukaan meja ini tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar
20 mm di semua sisinya.
1. Garis putih yang
membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi nama ” batas
akhir” (endlines)
2. Garis putih yang
membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan diberi nama ” batas
sisi” ( side lines).
Bagi permainan ganda,
permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis putih selebar 3
mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ” batas
tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini
tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.
- Net
a. Permukaan meja akan
dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan perantaraan sebuah ”
jaring” (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan ditegangkan oleh
tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang penyangga setinggi
152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus berjarak 152,5
mm dari batas sisi permukaan meja.
c. Panjang net itu, beserta
perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang 1.83 m sedangkan
seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak 152,2
mm di atas permukaan meja.
- Bola
a. Bola harus berbentuk
bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus
240 gram dan maksimum 2.54 gram.
c. Bola ini harus terbuat
dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna putih atau
king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).
- Bet atau raket
a. Ukuran raket bebas,
demikian juga bentuk dan beratnya.
b. Blade” ( bagian raket
yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari kayu seluruhnya,
rata tebalnya , datar dan kaku.
c. Bagian permukaan dari
setiap sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk memukul bola,
harus berwarna gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak
berwarna putih atau berrefleksi.
C.
Peraturan Pertandingan Tenis Meja AAUI CUP (TGL 23 – 24 Agustus 2008)
1. Pertandingan tenis
meja dibagi 2 katagori yaitu single dan double, tanpa menbedakan jenis kelamin
peserta
2. Setiap Perusahaan
asuransi hanya boleh mengirimkan 1 pemain tenis meja single dan 1 pasang pemain
tenis meja Double
3. Peserta tenis meja
dapat mengikuti pertandingan single dan double
4. Peserta olahraga
tenis meja adalah karyawan/karyawati dari perusahaan asuransi umum anggota AAUI
dengan menunjukkan bukti Identitas Karyawan atau Surat Keterangan tertulis dari
HRD.
5. Peserta olahraga
tenis meja diharuskan membawa perlengkapan olahraganya masing-masing (seperti
bats, pakaian olahraga, sepatu)
6. Panitia menyediakan
03 (tiga) buah meja tenis, bola dan snack box khusus untuk peserta pertandingan
7. Panitia akan
menyediakan Piala Tetap & Hadiah berupa uang pembinaan untuk Juara 1, 2, 3
single dan Juara 1,2, 3 double
8. Pertandingan akan
dilakukan di Bross Futsal Blok M Lt 01 pada Hari/tgl. Sabtu 23 Jam 09.00 –
18.00, WIB (untuk pertandingan single) dan Minggu 24 Agustus 2008 Jam 09.00 –
18.00, WIB untuk double
9. Panitia akan
menentukan jadwal pertandingan dengan mengundinya pada saat tehnical meeting
tgl 20 Agustus 2008, dan apabila peserta pertandingan atau yang mewakilinya
tidak datang, maka panitia berhak untuk mewakilinya untuk mengambil undiannya.
10. Peserta wajib
melakukan register ulang pada saat hari ”H” pertandingan dengan menunjukkan
bukti identitas karyawan dan atau menyerahkan surat keterangan dari perusahaan
masing-masing yang menyatakan bahwa peserta adalah benar karyawan/karyawati
dari perusahaan tersebut
11. System
pertandingan menggunakan system gugur
12. Selama turnament
berlangsung tidak diperbolehkan dilakukan pergantian pemain
13. Peserta wajib
hadir paling lambat 15 menit sebelum pertandingan dimulai.
14. Apabila peserta
belum hadir pada saat pertandingan akan dimulai, maka panitia akan memanggil
peserta dengan maksimal 03 (tiga) x panggilan dengan toleransi waktu 05 menit,
apabila melewati batas waktu tersebut maka peserta akan dinyatakan gugur (WO)
15. Peraturan tehnis
pertandingan tenis meja :
Single
a. Pertandingan
menggunakan hitungan 11 point dengan dua kali service bergantian
b. Game finish/menang
03 set
c. Service bola
dilambungkan
d. Service menyentuh
net diulang tanpa batas
e. Service bola tidak
mengenai bats maka point buat lawan
f. Bats menyentuh meja
dinyatakan boleh/tidak dis
g. Disaat bola
berjalan tidak boleh bersuara
h. Disaat bola
berjalan tangan memegang meja dinyatakan point buat lawan
i. Bola menyentuh
pinggir/samping meja dinyatakan masuk
j. Apabila bola basah
maka service diulang
k. Disaat bola
berjalan bola mengenai jari tangan yang memegang bat dinyatakan sah/boleh
Double
a. Sama dengan peraturan
singe diatas
b. Service dikotak sebelah
kanan kearah sebelah kanan lawan dan jika masuk kesebelah kiri lawan point buat
lawan
16. Setiap selesai
perandingan peserta wajib menandatangi formulir hasil pertandingan yang
disediakan oleh panitia
- Setiap peserta wajib mematuhi Tata Tertib pertandingan & Aturan yang berlaku.
BAB III LAPANGAN TENIS MEJA
A. Ukuran Meja
Tenis Meja
·
Panjang = 274 cm
·
Lebar = 152,5 cm
·
Tebal garis sisi = 2 cm
·
Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm
·
Luas = 4,1785 meter persegi
B. Tiang Net dan
Jaring Net
·
Panjang Net = 183 cm
·
Lebar / Tinggi Net = 15,25 cm
·
Jarak Meja Ke Tiang = 15,25 cm
·
Luas Net = 0,279075 meter persegi
Di
pinggir dan di tengah meja diberi garis. Umumnya warna dasar meja tenis meja
adalah warna hijau dan untuk garis adalah putih. Tenis Meja = Table Tennis
(internasional).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga Tenis Meja di tingkat Nasional telah
melakukan fungsinya. Namun demikian agar olahraga Tenis Meja ini arif dan bijaksana, maka perlu ada
peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan layanan dalam bentuk
ekstra kulikuler juga memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini
merupakan bentuk kepedulian Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan
bangsa melalui olahraga basket yang tepat, cepat, akurat dan relatif dapat
dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan diharapkan mampu menciptakan atlit
basket professional khususnya pada cabang olahraga Tenis Meja yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.
B. Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga Tenis Meja berjalan dengan normal, maka sebagai
olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum ( masyarakat/siswa
) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga supaya
keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan
datang lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini
bangsa kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang terutama
dalam bidang olahraga.
BAB IV
PENUTUP
Segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan sebelum kita mengalami sendiri,
demikian juga kreasi dan inovasi hanya akan menjadi Tulisan tidak bermakna
diatas kertas sebelum direalisasikan didunia nyata, marilah kita bangun
indonesia yang sehat dengan olahraga salah satunya dalam bidang olahraga basket
ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus, Mahendra (2006). Teori
Belajar Motorik. FPOK UPI. Modul Pembelajaran Prodi PJKR. Tidak diterbitkan
Giriwijoyo, Santosa.
(1991) Ilmu Faal Olahraga. Bandung : Ikip Bandung.
Giriwijoyo, Santosa.
(2003). Olahraga dan Kesehatan. Bandung : FPOK – UPI.
Giriwijoyo, Santosa.
(2004). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK – UPI.
Harrison &
Balkemore, 1989. Instructional Strategis, second edition WM. C.Brown
Publisher All Rights
Harsono. (1988). Coaching
dan Aspek-Aspek Pskologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma
Hurlock. E. B. (1980). Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Kusmaedi, Nurlan.
(2002). Pembelajaran Hidup Sehat Terpadu Berbasis Masyarakat. Bandung :
FPOK - UPI
Kusmaedi, Nurlan (2002)
Olahraga rekreasi dan olahraga tradisional. Bandung :FPOK UPI
Kusmaedi, Nurlan
(2005). Teori-Teori Perkembangan. FPOK UPI. Modul Pembelajaran Prodi
PJKR. Tidak
diterbitkan
Demikianlah yang saya bagikan mengenai makalah tenis meja semoga bermanfaat.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai makalah tenis meja semoga bermanfaat.