MAKALAH BIOTEKNOLOGI
Table of Contents
Kali ini admin postingkan makalah bioteknologi silahkan simak di bawah ini.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Anda tentu pernah memakan tempe,
roti, atau keju, bukan? Bagaimana dengan yoghurt, apakah Anda mengenalnya? Jika
jawaban Anda adalah ''ya'', berarti Anda telah menggunakan beberapa produk
hasil bioteknologi.
Bioteknologi menggunakan makhluk hidup, pada umumnya berupa mikroorganisme (bakteri dan jamur), untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang sangat baru, bioteknologi sebenarnya sudah digunakan dalam berbagai proses pada zaman dahulu. Misalnya, penggunaan ragi untuk mengembangkan dan membuat adonan roti serta pembuatan keju dan minuman beralkohol adalah merupakan salah satu contoh penerapan bioteknologi. Akan tetapi, bioteknologi yang digunakan masih bioteknologi sederhana atau konvensional. Bioteknologi terus berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Istilah bioteknologi modern pun muncul sebagai respons dari cepatnya perkembangan bioteknologi. Kloning dan tanaman transgenik merupakan contoh produk bioteknologi modern. Bioteknologi tercipta karena dorongan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Berbagai usaha telah dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini tidak hanya terjadi pada bidang pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan saja, tetapi juga dalam bidang-bidang lainnya.
Bioteknologi menggunakan makhluk hidup, pada umumnya berupa mikroorganisme (bakteri dan jamur), untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia. Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang sangat baru, bioteknologi sebenarnya sudah digunakan dalam berbagai proses pada zaman dahulu. Misalnya, penggunaan ragi untuk mengembangkan dan membuat adonan roti serta pembuatan keju dan minuman beralkohol adalah merupakan salah satu contoh penerapan bioteknologi. Akan tetapi, bioteknologi yang digunakan masih bioteknologi sederhana atau konvensional. Bioteknologi terus berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Istilah bioteknologi modern pun muncul sebagai respons dari cepatnya perkembangan bioteknologi. Kloning dan tanaman transgenik merupakan contoh produk bioteknologi modern. Bioteknologi tercipta karena dorongan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Berbagai usaha telah dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini tidak hanya terjadi pada bidang pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan saja, tetapi juga dalam bidang-bidang lainnya.
B.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah,
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah,
- Apa yang dimaksud dengan Bioteknologi ?
- Bagaimana dasar pengembangan Bioteknologi ?
- Bagaimana peran bioteknologi ?
- Bagaimana pemanfaatan bioteknologi dlm kehidupan manusia ?
- Apa saja dampak yang di alami manusia dengan adanya bioteknologi ?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dari makalah ini adalah:
Tujuan penelitian dari makalah ini adalah:
- Mengetahui pengertian Bioteknologi;
- Mengetahui dasar pengembangan bioteknologi;
- Mengetahui peran biteknologi;
- Mengetahui pemanfaatan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari;
- Mnegetahui dampak positif dan negative bioteknologi
D. Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah diskriftif dan studi kepustakaan atau bersifat kajian pustaka (library research).
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah diskriftif dan studi kepustakaan atau bersifat kajian pustaka (library research).
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah
cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus,
dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada
ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular,mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai
cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara
sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai
contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang
sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan
varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi
hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara
lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam
jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan
signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat
ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini,
bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan
ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa
genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning,
dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan
penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti
kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga
memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan
kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.
Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur
jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk
unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa,
serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan
bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan
hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraianminyak bumi yang tertumpah ke
laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di
sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
B.Dasar
pengembangan Bioteknologi
Pada masa lalu,
bioteknologi selalu diartikan sebagai teknologi fermentasi. Namun, seiring
dengan perkembangan zaman, bioteknologi semakin berkembang tidak hanya pada
mikroorganisme sehingga definisi bioteknologi berubah menjadi lebih luas.
Dari sekian banyak
definisi bioteknologi, salah satu definisi yang dibuat oleh United Nation
Convention on Biological Diversity mencakup semua dan paling luas. Definisi
tersebut menyebutkan bahwa bioteknologi adalah semua aplikasi teknologi yang
menggunakan sistem biologi, organisme hidup, atau turunannya untuk membuat atau
memodifikasi produk atau proses untuk keperluan umum.
Salah satu ciri dari
bioteknologi adalah digunakannya agen biologi dalam proses tersebut.
Agen biologi tersebut dapat berupa mikro organisme, hewan, tumbuhan, atau bagian
dari makhluk hidup tersebut. Dari penjelasan tersebut secara sederhana dapat
dibuat alur bioteknologi seperti pada bagan berikut.
Bioteknologi secara
sederhana telah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Contohnya, di
bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, atau keju. Saat ini,
bioteknologi berkembang pesat terutama di negara-negara maju. Kemajuan ini
ditandai dengan ditemukannya berbagai teknologi, misalnya rekayasa genetika,
kultur jaringan, rekombinasi DNA dan kloning.
Perkembangan
bioteknologi sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu-ilmu dasar, seperti
perkembangan mikrobiologi, genetika, dan biokimia. Mikrobiologi mempunyai
peranan sangat penting karena studi awal mengenai manipulasi genetika dilakukan
terhadap kelompok mikroorganisme.
Penelitian awal
terhadap mikroorganisme relatif lebih sederhana dibandingkan kelompok makhluk
hidup lainnya. Selain itu, kelompok mikroorganisme mudah ditumbuhkan; pertumbuhannya
relatif cepat, mudah dilakukan persilangan, analisis genetika, fisiologi, dan
biokimia. Penelitian awal mengenai makhluk hidup transgenik hasil persilangan
gen juga dilakukan terhadap mikroorganisme.
Mikrobiologi bukan
satu-satunya ilmu dasar yang berperan penting dalam pengembangan bioteknologi.
Genetika dan biokimia pun berperan penting dalam pengembangan bioteknologi.
Genetika beserta pemahaman mengenai pola perwarisan sifat dan substansi genetik
menjadi dasar dalam teknologi rekombinasi DNA, persilangan, dan mutasi.
Biokimia memberikan dasar pemahaman mengenai struktur genetik dan makromolekul
lain, misalnya enzim.
Pada akhirnya,
mikrobiologi, genetika, dan biokimia berkembang secara simultan dan saling
memengaruhi sehingga mendorong perkembangan bioteknologi. Ketiga ilmu dasar
tersebut selanjutnya mendukung perkembangan biologi molekular sebagai suatu
disiplin ilmu baru yang melandasi pegetahuan mengenai makhluk hidup dilihat
dari molekul pembentuknya. Biologi molekular menjadi ilmu yang mendasari
bioteknologi modern.
Ilmu-ilmu dasar dan
teknologi yang lain juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan
bioteknologi. Perkembangan bioteknologi saat ini sudah sedemikian luas sehingga
batasan antardisiplin ilmu dan antarteknologi semakin tipis dan sulit
dibedakan. Secara ringkas, hubungan antardisiplin ilmu dan teknologi yang turut
mengembangkan bioteknologi terangkum dalam Bagan berikut.
Beberapa disiplin ilmu
dan teknologi yang mendukung bioteknologi menghasilkan cabang-cabang bioteknologi
baru, di antaranya, bioteknologi pertanian, bioteknologi lingkungan,
bioteknologi kesehatan, dan bioteknologi industri. Pada saat ini, bioteknologi
tidak hanya terbatas pada eksperimen di laboratorium, melainkan sudah
berkembang menjadi industri besar.
C.Peran
Bioteknologi
Kemajuan di bidang
bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan
teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa
genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam
golongan.
Bioteknologi secara
umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi.
Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme
dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme
tersebut.
Perubahan sifat
Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya
organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang
menguntungkan bagi manusia. Produk bioteknologi, antara lain:
·Jagung resisten hama
serangga
·Kapas
resisten hama serangga
·Pepaya
resisten virus
·Enzim
pemacu produksi susu pada sapi
·Padi
mengandung vitamin A
·Pisang
mengandung vaksin hepatitis
D.Pemanfaatan Bioteknologi
- Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian
Dewasa ini telah
banyak ditemukan bibit unggul dengan mengadakan hibridisasi sehingga
mendapatkan varietas baru yang diinginkan. Melalui teknik hibridisasi telah
didapatkan varietas unggul seperti kacang-kacangan dan serealia. Varietas padi
yang bersifat unggul memiliki rasa yang enak, tahan penyakit, daya simpan lama
dan berumur pendek.
Pengendalian hama
dewasa ini telah dikembangkan melalui pengendalian hama secara biologis, karena
penggunaan pestisida dapat menyeabkan hama menjadi resisten, sisa pestisida
dapat mencemari lingkungan dan residunya tersimpan dalam tanaman yang akan
menimbulkan berbagai masalah bagi kehidupan manusia. Pengendalian hama dpat
dilakukan dgn berbagai cara antara lain :
.memanfaatkan predator alamiah, contoh : hama lebah penyengat
untuk kupu-kupu artona yang merusak kelapa.
.memutuskan siklus hidup hama, misalnya dengan mengadakan
rotasi tanaman
.menggunakan bibit unggul tahan lama, misalnya VUTW (
Varietas Unggul Tahan Wereng )
.Penyediaan bahan makanan khususnya perbanyakan bibit tanaman
dikembangkan teknik kultur jaringan untuk perbanyakan tanaman perkebunan yang
diperbanyak secara vegetatif dan menghasilkan banyak tanaman klon dari sejumlah
jaringan awal
2. Pemanfaatan
Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan
2. Bioteknologi di bidang kesehatan
dewasa ini difokuskan
untuk penemuan obat-obatan dalam hal-hal seperti tersebut di bawah ini :
.Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan
kencing manis.
.Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah
untuk melawan penyebaran mikroorganisme menular yang telah menjadi resisten
terhadap antibiotika konvensional.
.Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza,
rabies) dan penyakit malaria serta penyakit tidur.
. Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan
tepat untuk membantu dokter dalam menentukan diagnosis berbagai penyakit.
.Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar
tidak terjadi proses penolakan.
.Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk
menyembuhkan penyakit keturunan, misalnya hemofili.
Sebelum rekayasa
genetika dikembangkan untuk memerangi diabetes dilakukan ekstraksi insulin dari
pankreas babi atau lembu. Hal ini akan memakan banyak sekali biaya dan insulin
yang dihasilkan dapat mengakibatkan hipersensitivitas maupun resistensi.
Setelah teknik rekayasa genetika dikembangkan, maka sekarang telah dapat dibuat
insulin manusia oleh bakteri. Ini dilakukan dengan jalan menyematkan gen
pengkode pembentukan insulin manusia pada bakteri.
Untuk membuat insulin,
mula-mula membuat rancangan urutan ADN yang mengode asam amino insulin yang
telah diketahui. Kemudian diikuti dengan sintesis kimiawi gen rantai A dan gen
rantai B insulin, tetapi pembuatannya dilakukan secara terpisah. Masing-masing
mengandung kodon metionin pada ujung 5’ (yang tentunya menjadi ujung amino
protein yang ditranslasikan) dan menghentikan urutan pada ujung 3’.
Masing-masing gen disisipkan ke dalam gen β-galaktosidase plasmid. Kemudian
dimasukkan ke dalam E. coli. E. colidibiakkan dalam
medium yang mengandung galaktosa sebagai sumber C dan sumber energi dan bukan
glukosa. Sebab itu bakteri akan mensintesis β-galaktosidase. Bersamaan dengan
ini disintesis pula rantai A dan rantai B insulin, yang dilekatkan oleh sisa
metionin. Setelah pelarutan bakteri, maka perlakuan dengan sianogen bromida
akan memecah protein pada metionin. Dengan demikian rantai insulin akan
terpisah dari β-galaktosidase. Rantai-rantai dimurnikan dan digabungkan, maka
terjadilah insulin asli manusia.
Saat
ini sedang dikembangkan pendekatan sintetik lain, gen untuk molekul pemula
insulin atau proinsulin disintesis dan disisipkan ke dalam E. coli.
Proinsulin yang dihasilkan dimurnikan. Proinsulin dicerna dengan enzim tripsin
dan karboksipeptidase, maka terjadilah insulin manusia .
3. Pemanfaatan
Bioteknologi Dalam Bidang pangan
Dalam perkembangan
tentang bahan makanan saat sekarang ini banyak dipengaruhi oleh bantuan
mikroorga nisme yang menguntungkan. Berdasarkan hasil percobaan, berikut ini
ditampilkan tabel pemanfaatan mikroorganisme baik fermentasi substrat padat,
hasil, dan mikrobanya.
Mikroorganisme (mikroba) yang bermanfaat
Mikroorganisme (mikroba) yang bermanfaat
Selain tabel tentang
manfaat mikroorganisme, berikut ini juga ditampilkan tabel tentang beberapa
manfaat enzim hasil aktivitas dari mikroorganisme (mikroba) beserta peman
faatannya
Mikroorganisme, Enzim,
dan Pemanfaatannya
Mikroorganisme sangat
besar peranannya dalam bidang pangan. Mikroorganisme dapat mengubah suatu bahan
pangan menjadi bahan pangan lain dengan nilai gizi lebih tinggi, rasa lebih
enak, lebih mudah dicerna dan dengan penampilan lebih menarik. Selain
pengubahan bahan makanan mikroorgaisme itu sendiri dapat digunakan sebagai
sumber makanan oleh manusia maupun hewan.
Dibalik manfaatnya
yang besar, mikroorganisme juga dapat menjadi penyebab utama kerusakan makanan
kita. Mikroorganisme ialah penyebab makanan menjadi busuk dan beracun. Pada bab
ini hanya dibahas peran positif mikroorganisme dalam bidang pangan khususnya
yang berkaitan dengan bioteknologi pangan.
Hasil pangan yang
diproduksi oleh mikroorganisme sangat luas kisarannya, dari pangan hasil
fermentasi secara tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu sampai pada
produk-produk mutakhir. Pangan hasil fermentasi yang telah ada sejak zaman
dahulu ialah roti, keju, yoghurt, anggur, bir, tempe, oncom, kecap dan
lain-lain. Produk-produk mutakhir, antara lain mikroprotein dan protein sel
tunggal. Peran yang dimainkan oleh mikroorganisme dalam produksi bahan pangan
meliputi penggunaan enzim mikroba atau metabolit yang lain, berbagai proses
fermentasi pangan dan pembiakan mikroorganisme tertentu dalam skala besar
sebagai bahan pangan .
Penggunaan
bioteknologi, sebagaimana ilmu pengetahuan lainnya kadang-kadang bersifat
embigu, yakni disatu sisi dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia, tetapi disisi lain dapat dimanipulasi untuk tujuan destruktif.
Teknik rekayasa genetik misalnya, menjanjikan kepada kita antara lain dapat
menghilangkan berbagai jenis penyakit keturunan melalui “penggantian” gen. Pada
kondisi yang sama pembelokan tehnik ini bisa saja terjadi akibat munculnya
godaan, sehingga manusia melalui percobaannya dapat menciptakan manusia super
atau bahkan menciptakan monster maupun penjahat demi mencapai tujuannya.
Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah dampak bioteknologi terhadap kesehatan dan kesejahteraan
manusia. Hewan–hewan yang telah mengalami modifikasi secara genetik belum tentu
langsung dapat dikonsumsi oleh manusia karena efek samping resiko genetik atau
adanya residu antibiotik pada daging yang akan termakan oleh manusia akibat
pengobatan jangka panjang, demikian pendapat sebagian orang. Namun, sebagian
lainnya mengatakan bahwa dengan bioteknologi, produk makanan menjadi lebih
sehat, contohnya daging dapat diproduksi kandungan lemak dan kolesterol yang
rendah atau jenis susu yang lebih mudah dicerna.
Dampak ilmu
pengetahuan terhadap cara berpikir manusia dewasa ini sungguh dahsyat.
Rasionalitas ilmu pengetahuan itu tidak hanya mengubah cara pandang tradisional
kita, tetapi juga teologi yang terlalu theosentris. Ilmu pengetahuan
secara umum membantu manusia untuk memecahkan masalahnya, sehingga falsafah
Tuhan Allahnya deisme (pandangan yang menegaskan bahwa hanya Tuhan yang dapat
memecahkan problem manusia) berangsur-angsur hilang.
Selanjutnya dikatakan
bahwa manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi akan memperbesar kekuasaan kita
atas alam dan masyarakat dan atas diri kita sendiri, sehingga akan muncul lagi
bahaya dari teknologi yaitu semakin meningkatnya ilmu pengetahuan, teknologi
dan bioteknologi justru akan melayani nafsu terhadap kekuasaan atau keinginan
irrasional untuk mendominasi.
Untuk mengurangi
bahaya yang mungkin timbul akibat teknologi maupun bioteknologi maka manusia
sebagai makhluk Tuhan, mengingat dan menerapkan apa yang ditulis Nasution
(1999) yaitu setiap kali seorang ilmuwan akan mengadakan penelitian ia harus
sadar akan kedudukannya sebagai manusia di bumi ini.
4. Pemanfaatan
Bioteknologi Dalam Bidang Perternakan dan Perikanan.
Penggunaan
bioteknologi guna meningkatkan produksi peternakan meliputi:
1)teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio
transfer, kriopreservasi embrio, fertilisasi in vitro, sexing sperma maupun
embrio, cloning dan spliting.
2)rekayasa genetika, seperti genome maps, masker
asisted selection, transgenik, identifikasi genetik, konservasi molekuler,
3)peningkatan efisiensi dan kualitas pakan, seperti
manipulasi mikroba rumen, dan
4)bioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner
(Gordon, 1994 ; Niemann dan Kues, 2000).
Teknologi
reproduksi yang telah banyak dikembangkan adalah,
a)transfer embrio berupa teknik Multiple Ovulation and Embrio
Transfer (MOET). Teknik ini telah diaplikasikan secara luas di Eropa, Jepang,
Amerika dan Australia dalam dua dasawarsa terakhir untuk menghasilkan anak
(embrio) yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi.
b)kloning
telah dimulai sejak 1980an pada domba. Saat ini pembelahan embrio secara fisik (spliting) mampu menghasilkan kembar identik pada
domba, sapi, babi dan kuda.
c)produksi embrio secara in vitro, teknologi In vitro
Maturation (IVM), In Vitro Fertilisation (IVF), In Vitro Culture (IVC), telah
berkembang dengan pesat. Kelinci, mencit, manusia, sapi, babi dan domba
telah berhasil dilahirkan melalui fertilisasi in vitro (Hafes, 1993).
Di
Indonesia, transfer embrio mulai dilakukan pada tahun 1987. Dengan teknik
ini seekor sapi betina mampu menghasilkan 20-30 ekor anak sapi (pedet)
pertahun. Penelitian terakhir membuktikan bahwa menciptakan jenis ternak unggul
sudah bukan masalah lagi. Dengan teknologi transgenik, yakni dengan jalan
mengisolasi gen unggul, memanipulasi dan kemudian memindahkan gen tersebut dari
satu organisme ke organisme lain, maka ternak unggul yang diinginkan dapat
diperoleh. Babi transgenik, di Princeton Amerika Serikat kini sudah berhasil
memproduksi hemoglobin manusia sebanyak 10-15% dari total hemoglobin manusia,
bahkan laporan terakhir mencatat adanya peningkatan presentasi hemoglobin
manusia yang dapat dihasilkan oleh babi transgenik ini.
Dalam
bidang perikanan, kebutuhan adanya penerapan teknologi sangat dinantikan,
mengingat adanya penangkapan ikan yang melebihi potensi lestari (over fishing),
banyaknya terumbu karang yang rusak dan dengan adanya peningkatan konsumsi ikan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sarwono mengakui adanya kebutuhan penerapan
teknologi, tetapi ia juga mengakui adanya ketakutan pada dampak penerapan
teknologi tinggi.
Penelitian
bioteknologi dalam bidang perikanan, di utamakan pada tiga kelompok, yaitu:
akuakultur, pemanfaatan produksi alam dan prosesing bahan makanan yang bernilai
ekonomi tinggi. Pengembangan bioteknologi di bidang akuakultur meliputi
seleksi, hibridasi, rekayasa kromosom dan pendekatan biologi molekuler seperti
transgenik sangat dibutuhkan untuk menyediakan benih dan induk ikan.
Pada
akuakultur, program peningkatan sistem kekebalan ikan telah dilakukan dengan
menggunakan vaksin, imunostimulan, probiotik dan bioremediasi. Vaksin
dapat memacu produksi antibiotik spesifik dan hanya efektif untuk mencegah satu
patogen tertentu. Imunostimulan merupakan teknik meningkatkan kekebalan yang
non spesifik, misalnya lipopolysaccharide dan B-glucan yang telah
diterapkan untuk ikan dan udang di Indonesia. Probiotik diaplikasikan pada pakan
atau dalam lingkungan perairan budidaya sebagai penyeimbang mikroba dalam
pencernaan dan lingkungan perairan.
Pada
tahun 1980 penelitian transgenik pada ikan telah dimulai dengan mengintroduksi
gen tertentu kepada organisme hidup lainnya serta mengamati fungsinya secara in
vitro. Dalam teknik ini, gen asing hasil isolasi diinjeksi secara makro ke
dalam telur untuk memproduksi galur ikan yang mengandung gen asing tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan ikan transgenik, yaitu:
1)isolasi
gen (clone DNA) yang akan diinjeksi pada telur,
2)identifikasi gen pada anak ikan yang telah
mendapatkan injeksi gen asing tadi, dan
3)keragaman dari turunan ikan yang diinjeksi gen asing
tersebut.
5. Manfaat
Bioteknologi Dalam bidang Industri
Dalam bidang industri
peranan mikroorganisme dapat dijumpai pada teknologi pemisahan logam. Beberapa
jenis bakteri ada yang dapat hidup pada logam, misalnya bakteri besi
Thiobacillus ferroxidans yang mampu mengoksidasi besi (II) menjadi besi (III),
dengan reaksi sebagai berikut.
4Fe2+ + 3+
+ 4H + O 4Fe + 2H O
+ 4H + O 4Fe + 2H O
Bakteri tersebut mirip
dengan Thiobacillus thiooxi dants yang dapat mentoleransi nilai pH hingga 2,5
dengan mendapatkan energi dari senyawasenyawa belerang dan ionion Fe2+ .
Habitat bakteri ini di perairan yang asam dari bijih logam, terutama sulfida
logam, seperti FeS2.
Dengan proses oksidasi
oleh bakteri dari senyawa senyawa belerang tereduksi atau belerang unsur
menjadi asam sulfat dari Fe3+, maupun oleh oksidasi secara kimia logam berat
yang tidak larut menjadi sulfat logam, maka bakteri yang berada dalam bijih
besi mampu memisah dari bijih besinya.
Bakteri juga dapat
melakukan penyediaan asam belerang pada pemisahan bijih logam yang dilakukan
oleh dua macam bakteri tersebut di atas. Selain bijih besi yang dipisahkan,
juga bisa tembaga (Cu), seng (Zn), kobalt (Co), emas (Au), dan uranium.
Contoh bakteri lain
yang dapat dimanfaatkan dalam bioteknologi sebagai berikut,
.Gallinella ferruginea, mampu mengoksidasi Fe men jadi Fe
3+, yang hidup di lapisan besi oksidasi pada air buangan.
.Leptothrix
ochracea, mampu mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+, yang hidup di lapisan besi oksidasi pada air buangan.
.Leptothrix
discopharus , mampu mengoksidasi Mn2+ menjadi Mn4+ .
6.Manfaat Bioteknologi Dalam Menyelesaikan Masalah Sosial
Molekul DNA dapat
diisolasi dari sel kemudian dideteksi sehingga memberikan gambaran enzim
retriksi yang khas pada setiap orang. Dalam kasus pembunuhan, pengadilan bisa
melacak pelakunya bila penjahat meninggalkan sampel darah atau jaringan
ditempat terjadinya kejahatan. Demikian pula kasus perebutan anak di pengadilan
dapat diselesaikan denganadanya hasil tes DNA, karena anak memiliki kesamaan
enzim retriksi dengan orang tuanya.
E.
Dampak Bioteknologi
Dalam kehidupan
manusia bioteknologi tidak hanya membawa dampak yang positif saja tetapi
juga dampak negative.
1. Dampak Positif
Dampak positif dengan adanya bioteknologi adalah sebagai
berikut,
1. Bidang Pangan
Bioteknologi memainkan peranan penting dalam bidang pangan
yaitu dengan memproduksi makanan dengan bantuan mikroba
(tempe,roti,keju,yoghurt,kecap,dll) ,vitamin, dan enzim.
2. Bidang Kesehatan
Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, terapi gen dan
pembuatan antibiotik. Proses penambahann DNA asing pada bakteri merupaka
prospek untuk memproduksi hormon atau obat-obatan di dunia kedokteran.
contohnya pada produksi hormon insulin, hormon pertumbuhan dan zat antivirus
yang disebut interferon. Orang yang menderita diabetes melitus membutuhkan
suplai insulin dari luar tubuh. Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan,
insulin dapat dipanen dari bakteri.
3. Bidang Lingkungan
Bioteknologi dapat digunakan untuk perbaikan lingkungan
misalnya dalam hal mengurangi pencemaran dengan adanya teknik pengolahan limbah
dan dengan memanipulasi mikroorganisme.
4. Bidang Pertanian
Adanya perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik
modifikasi genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika untuk
memperoleh varietas unggul, produksi tinggi, tahan hama, patogen, dan
herbisida. Perkembangan Biologi Molekuler memberikan sumbangan yang besar
terhadap kemajuan ilmu pemuliaan ilmu tanaman (plant breeding). Suatu hal yang
tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan genetis melalu pemuliaan tanaman
konvemsional telah memberikan kontribusi yng sangat besar dalam penyediaan
pangan dunia.
Dalam bidang pertanian telah dapat dibentuk tanaman dengan
memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi nitogen yang dapat membuat pupuknya
sendiri sehingga dapat menguntungkan pada petani. Demikian pula terciptanya
tanaman yang tahan terhadap tanah gersang. Mikroba yang di rekayasa secara
genetik dapat meningkatkan hasil panen pertanian, demikian juga dalam cara
lain, seperti meningkatkan kapasitas mengikat nitrogen dari bacteri Rhizobium.
Keturunan bacteri yang telah disempurnakan atau diperbaiki dapat meningkatkan
hasil panen kacang kedelai sampai 50%. Rekayasa genetik lain sedang mencoba mengembangkan
turunan dari bacteri Azotobacter yang melekat pada akar tumbuh bukan tumbuhan
kacang-kacangan (seperti jagung) dan mengembangbiakan, membebaskan tumbuhan
jagung dari ketergantungan pada kebutuhan pupuk amonia (pupuk buatan).
Hama tanaman merupakan salah satu kendala besar dalam
budidaya tanaman pertanian. Untuk mengatasinya, selama ini digunakan pestisida.
Namun ternyata pestisida banyak menimbulkan berbagai dampak negatif, antara
lain matinya organigme nontarget, keracunan bagi hewan dan manusia, serta
pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, perlu dicari terobosan untuk mengatasi
masalah, tersebut dengan cara yang lebih aman. Kita mengetahui bahwa
mikroorganisme yang terdapat di alam sangat banyak, dan setiap jenis
mikroorganisme tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak
jenis mikroorganisme, ada suatu kelompok yang bersifat patogenik (dapat
menyebabkan penyakit) pada hama tertentu, namun tidak menimbulkan penyakit bagi
makhluk hidup lain. Contoh mikroorganisme tersebut adalah bakteri Bacillus
thuringiensis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillus thuringiensis mampu
menghasilkan suatu protein yang bersifat toksik bagi serangga, terutama
seranggga dari ordo Lepidoptera. Protein ini bersifat mudah larut dan aktif
menjadi menjadi toksik, terutama setelah masuk ke dalam saluran pencemaan
serangga. Bacillus thuringiensis mudah dikembangbiakkan, dan dapat dimafaatkan
sebagai biopestisida pembasmi hama tanaman. Pemakaian biopestisida ini
diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang timbul dari pemakaian pestisida
kimia.
Dengan berkembangnya bioteknologi, sekarang dapat diperoleh
cara yang lebih efektif lagi untuk membasmi hama. Pada saat ini sudah
dikembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap hama. Tanaman transgenik
diperoleh dengan cara rekayasa genetika. Gen yang mengkode pembentukan protein
toksin yang dimiliki oleh B. thuringiensis dapat diperbanyak dan disisipkan ke
dalam sel beberapa tanaman budidaya. Dengan cara ini, diharapkan tanaman
tersebut mampu menghasilkan protein yang bersifat toksis terhadap serangga
sehingga pestisida tidak diperlukan lagi.
5.Bidang Peternakan
Peningkatan produksi ternak ,meningkatkan efisiensi dan
kualitas pakan seperti manipulasi mikroba rumen, menghasilkan embrio yang
banyak dalam satu kali siklus reproduksi, menciptakan jenis ternak unggul, dan
dapat memproduksi asam amino tetentu.
Hewan ternak diberi perlakuan dengan produk-produk yang
dihasilkan dari metode DNA rekombinan. Produk ini mencakup vaksin-vaksin baru
atau yang didesain ulang, antibodi dan hormon-hormon pertumbuhan. Misalnya,
beberapa sapi perah disuntik dengan hormon pertumbuhan sapi (BGH, bovine growth
hormone) yang dibuat oleh E.coli untuk menaikkan produksi susu (vaksin ini
dapat meningkatkan hingga 10%). BGH juga meningkatkan perolehan bobot dalam
daging ternak. Sejauh ini telah lulus dari semua uji keamanan dan BGH sekarang
digunakan secara meluas dalam kelompok pabrik susu.
Adapun hewan transgenik, organisme yang mengandung gen dari
spesies lain,termasuk ternak penghasil daging dan susu, serta beberapa spesies
ikan yang yang dipelihara secara komersial, dihasilkan dengan menyuntikkan DNA
asing ke dalam nukleus sel telur atau embrio muda.
6.Bidang Hukum
Dengan teknologi DNA, menawarkan aplikasi bagi kepentingan
forensik. Pada kriminalitas dengan kekerasan, darah atau jaringan lain dalam
jumlah kecil dapat tertinggal di tempat kejadian perkara. Jika ada perkosaan,
air mani dalam jumlah kecil dapat ditemukan dalam tubuh korban. Melalui
pengujian sidik jari DNA (DNA finngerprint), dapat diidentifikasi pelaku dengan
derajat kepastian yang tinggi karena urutan DNA setiap orang itu unik (kecuali
untuk kembar identik). Sampel darah atau jaringan lain yang dibutuhkan dalam
tes DNA sangat sedikit (kira-kira 1000 sel).
DNA fingerprint merupakan satu langkah lebih maju dalam
proses pengungkapan kejahatan di Indonesia. Keakuaratan hasil yang hampir
mencapai 100% menjadikan metode DNA fingerprint selangkah lebih maju dibandingkan
dengan proses biometri yang telah lama digunakan kepolisian untuk identifika
2.Dampak Negatif
1.Dampak terhadap kesehatan
Produk-produk hasil rekayasa genetika memiliki resiko
potensial sebagai berikut:
.Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat
menjadi racun dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan.
. Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti,
genom bermutasi dan bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena racun
atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik.
.Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit
mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik.
.Penyebaran
gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi.
.Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur
utama penyebab penyakit.
.DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom
dan kekuatan sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan
pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker).
.Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan
herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan
binatang seperti pada tanaman.
2. Dampak terhadap lingkungan
Saat ini, umat manusia mampu memasukkan gen ke dalam
organisme lain dan membentuk "makhluk hidup baru" yang belum pernah
ada. Pengklonan, transplantasi inti, dan rekombinasi DNA dapat memunculkan
sifat baru yang belum pernah ada sebelumnya. Pelepasan organisme-organisme
transgenik ke alam telah menimbulkan dampak berupa pencemaran biologis di
lingkungan kita. Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau
Genetically Modified Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang
ditimbulkannya terdokumentasikan dalam laporan International Specialty Products.
Di antaranya:
.Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa
genetik menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa
genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100 persen.
.Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya
penggunaan pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996
sampai 2003 di Amerika Serikat.
.Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana
hasil evaluasi pertanian Kerajaan Inggris.
.Bt
tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua tanaman rekayasa
genetik terbesar praktis tidak bermanfaat.
.Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik
di Amerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin memperburuk
kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel. Meluasnya kasus bunuh diri di
daerah India, meliputi 100.000 petani antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000
petani telah meninggal dalam waktu setahun.
.Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya
kematian dan penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium.
.Herbisida
roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan sel embrio. Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasa
genetik yang ditanam di seluruh dunia.
.Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan
menemukan penyerbukan tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik sejauh
21 kilometer.
3. Dampak terhadap etika moral
Penyisipan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat
dianggap telah melanggar hukum alam dan kurang dapat diterima oleh masyarakat.
Pemindahan gen manusia ke dalam tubuh hewan dan sebaliknya sudah mendapatkan
reaksi keras dari berbagai kalangan. Permasalahan produk-produk transgenik
tidak berlabel, membawa konskuensi bagi kalangan agama tertentu. Terlebih lagi
teknologi kloning yang akan dilakukan pada manusia.
Bioteknologi yang berkaitan dengan reproduksi manusia sering
membawa masalah baru, karena masyarakat belum menerimanya.
berikut ini beberapa contoh mengenai masalah ini:
.seorang
nenek melahirkan cucunya dari embrio cucu yang dibekukan dalam tabung pembeku
karena ibunya tidak mampu hamil karena penyakit tertentu. Kemudian di
masyarakat timbul sebuah pertanyaan "anak siapa bayi tersebut?"
.pasangan
suami istri menunda kehamilan. sperma suami dititipkan di bank sperma. beberapa
tahun setelah suami meninggal, sang janda ingin mengandung anak dari almarhum
suaminya. Dia mengambil sperma yang dititipkan di bank sperma. bagaimanakah
staus dari anak tersebut ?, bolehkah wanita tersebut mengandung anak dari suami
yang telah meninggal ?.
.meminta
sperma orang lain di bank sperma untuk difertilisasi di dalam rahim wanita
merupakan pelanggaran atau bukan ?
4. Dampak ekonomi
Terdapat suatu kecenderungan bahwa bioteknologi tidak
terlepas dari muatan ekonomi. Muatan ekonomi tersebut terlihat dari adanya hak
paten bagi produk-produk hasil rekayasa genetik, sehingga penguasaan
bioteknologi hanya pada lembaga-lembaga tertentu saja. Hal ini memaksa petani-petani
kecil untuk membeli bibit kepada perusahaan perusahaan yang memiliki hak paten.
Produk Bioteknologi dapat merugikan peternak-peternak tradisional seperti pada
kasus penggunaan hormon pertubuhan sapi hingga naik sebesar 20%. hormon
tersebut hanya mampu dibeli oleh perusahaan peternakan yang bermodal besar. Hal
tersebutmenimbulkan suatu kesenjangan ekonomi. Menyikapi adanya dampak negatif bioteknologi, perlu
adanya tindakan-tindakan untuk menanggulangi meluasnya dampak tersebut, antara
lain sebagai berikut:
Sejak Stanley Cohen melakukan rekombinasi DNA tahun 1972,
telah dikeluarkan peraturan agar ada ijin atau rekomendasi sebelum para pakar
melakukan rekombinasi. Ini dilakukan agar rekombinasi DNA yang dilakukan tidak
digunakan untuk tujuan yang negatif.
1.Pemerintah Amerika Serikat melarang cloning manusia
apapun alasannya. Namun tidak semua negara mempunyai peraturan seperti Amerika
Serikat. Seperti Singapura, tidak melarang cloning tersebut.
2.Undang-undang yang melarang pembuatan senjata biologis
yang berlaku untuk semua negara di dunia.
3.Selain undang-undang dan peraturan, prosedur kerja di
laboratorium telah membatasi kemungkinan terjadinya dampak negatif. Misalnya
kondisi laboratorium harus suci hama (aseptik), limbah yang keluar dari laboratorium
diolah terlebih dahulu.
4.Pengawasan dan pemberian sertifikasi bahwa produk-produk
yang berlabel bioteknologi tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia.
5.Penerapan bioteknologi harus tetap berdasarkan
nilai-nilai moral dan etika karena semua makhluk hidup mempunyai kepentingan
yang sama dalam menjaga "ekosistem manusia"
6.Penegakkan
di bidang hukum dengan jalan menaati UU No.12 tahun 1992 tentang sistem
budidaya pertanian, dan UU No.4 tahhun 1994
tentang pengesahan konvensi PBB mengenai keanekaragaman hayati. Bagian
penjelasan umum, sub bab Manfaat Konvensi butir 6 menyatakan bahwa
"pengembangan dan penaanganan bioteknologi agar Indonesia tidak dijadikan
ajang ujicoba pelepasan GMO oleh negara lain.
7.Pada tingkat nasional, pemerintah Indonesia telah
mengeluarkan surat keputusan bersama (SKB) Nomor 998.I/ Kpts/ OT.210/ 9/
99;790.a/ KptsXI/ 1999;1145A/ MENKES/ SKB/ IX/ 1999;015A/ Meneg PHOR/ 09/ 1999
tentang Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan Produk Pertanian Hasil Rekayasa
Genetika Tanaman. Surat Keputusan bersama tersebut melibatkan Menteri
Pertanian, Menteri Kehutanan dan Perkebunan, Menteri Kesehatan, dan Menteri
Negara Pangan dan Hortikultura. Dalam keputusan tersebut mengharuskan adanya
pengujian tanaman pangan hasil rekayasa genetika sebelum dikomersialkan sesuai
standar protokol WHO. Standar protokol WHO tersebut meliputi uji toksisitas,
alergenitas, dan kandungan nutrisi.
8.Pada tingkat internasional, pemerintah Amerika Serikat
misalnya telah membentuk badan khusus yang bernama FDA (Food and Drugs
Administration). FDA bertugas menangani keamanan pangan, termasuk produk
rekayasa genetika. Badan ini telah membuat pedoman keamanan pangan yang
bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa produk baru termasuk hasil rekayasa
genetika, harus aman untuk dikonsumsi sebelum dikomersialkan. Badan
Internasional Food and Agriculture Organization (FAO) juga telah mengeluarkan
beberapa petunjuk rekomendasi mengenai bioteknologi dan keamanan pangan.
Beberapa rekomendasi yang dikeluarkan FAO adalah sebagai berikut :
·
.Pengaturan keamanan
pangan yang komprehensif sehingga dapat melindungi kesehatan konsumen. Setiap
negara harus dapat menempatkan peraturan tersebut seimbang dengan perkembangan
teknologi.
·
.Pemindahan gen dari
pangan yang menyebabkan alerg hendaknya dihindari kecuali telah terbukti bahwa
gen yang dipindahkan tidak menunjukkan alergi.
·
.Pemindahan
gen dari bahan pangan yang mengandung alergen tidak boleh dikomersialkan.
·
.Senyawa alergen
pangan dan sifat dari alergen yang menetapkan kekebalan tubuh dianjurkan untuk
diidentifikasi.
·
.Negara berkembang
harus dibantu dalam pendidikan dan pelatihan tentang keamanan pangan yang
ditimbulkan oleh modifikasi genetika.
Pelaksanaan kloning harus mempertimbangkan beberapa prosedur,
antara lain :
1.Riset klinis harus
disesuaikan dengan prinsip moral dan ilmu pengetahuan serta didasarkan atas
eksperimen dengan fakta-fakta ilmiah yang sudah pasti.
2.Riset klinis
hendaknya diadakan secara sah oleh ahli yang berkompeten dan di bawah
pengawasan tenaga medis yang ahli di bidangnya.
3.Setiap proyek riset
klinis hendaknya didahului oleh suatu observasi yang cermat terhadap bahaya
yang mungkin terjadi dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.
4.Dokter seharusnya
memberikan perhatian khusus dalam menjalankan riset klinis; yang mengubah
kepribadian orang menjadi objek, akibat obat-obatan, atau prosedur percobaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bioteknologi
adalah ilmu terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi,
biokimia, dan rekayasa genetika untuk menghasilkan produk dan jasa.
2. Bioteknologi
dibedakan menjadi bioteknologi konvesional dan bioteknologi modern.
- Bioteknologi
Tradisional dan Konvesional
- Bioteknologi
Modern
3. Perkembangan
bioteknologi
4. Penerapan
bioteknologi
- Pangan
- Bidang
Pertanian dan Perternakan
- Bidang
Kedokteran
- Bidang
Lingkungan
B. Saran
Bioteknologi memiliki dampak positif dan negatif. Akan lebih
baik jika penggunaan bioteknologi digunakan secara bijaksana dan semanfaat
mungkin tanpa harus memberikan dampak negatif dilingkungan sekitar. Dan
diharapkan dengan semakin berkembangnya bioteknologi dapat meningkatkan
kesejahteraan umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece, L.A. Urry, M.L. Cain, S.A.
Wasserman, P.V. Minorski & R.B. Jackson. 2010.
Biologi (Edisi Kedelapan-Jilid
1). Jakarta : Erlangga.Faidah Rachmawati, Nurul Urifah, dan
Ari Wijayati. 2009. Jakarta: Ricardo Publishing and PrintingFahruddin. 2010. Bioteknologi Lingkungan. Bandung:
Alfabeta.Rohana Kusumawati, Muhammad Luthfi Hidayat. 2012. Klaten: Intan
Pariwara.Sutarno, Nono. 2000. Biologi
Lanjutan Umum II. Jakarta: Universitas Terbuka.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai bioteknologi semoga bermanfaat.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai bioteknologi semoga bermanfaat.