MAKALAH BIOLOGI TENTANG EKOSISTEM
Table of Contents
Kali ini admin postingkan makalah biologi tentang ekosistem silahkan dibaca berikut ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekosistem disusun oleh dua komponen,
yaitu lingkungan fisik atau makhluk tidak hidup (komponen abiotik) dan berbagai
jenis makhluk hidup (komponen abiotik ). Berbagai jenis makhluk hidup tersebut
dapat dikelompokkan menjadi satuan-satuan makhluk hidup dan ekosistem merupakan
salah satunya.
Dalam kehidupan, setiap organism
selalu memerlukan sesuatu dari lingkungannya dan lingkungan akan menerima
sesuatu dari organism. Jadi, organisme dan lingkungan saling mengadakan
hubungan timbal balik (intraksi) yang disebut ekosistem. Ekosistem diartikan
sebagai hubungn timbal balik (interaksi) antara makhluk hidup dengan
lingkungan. Cabang ilmu biologi yang mempelajari eklogi. Istilah ekologi pertama
kali diperkenalkan oleh E. Haeckel pada tahun 1860 sehingga dia disebut sebagai
bapak ekologi.
Ruag lingkup kajian ekologi yang
utama, yaitu perubahan populasi suatu spesies pada waktu yang berbeda-beda,
perpindahan yang lain, serta factor yang mempengaruhinya dan terjadinya
hubungan timbal balik antar makhuk hidup (hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme)
dan lingkungannya (cambell, 2003:388).
Lingkungan merupakan suatu kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, serta perilaku yang
mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya. Permasalahan lingkungan selalu muncul karena perkembangan
manusia (penduduk) dan pemanfaatan lingkungan yang kurang bijaksana.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Komponen apasaja
yang menyusun ekosistem?
2. Apa
yangdimaksud dengan suksesi ekosistem?
3. Apa peranan
manusia dalam perubahan lingkungan?
4. Sebutkan
tipe-tipe ekosistem dan hubungan antara faktor biotik dan abiotiknya?
5. Apa yang
dimaksud dengan daur biokimia?
1.3 Tujuan
Penulisan Makalah
1. Untuk
mengetahui komponen penyusun ekosistem.
2. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud suksesi ekosistem.
3. Untuk
mengetahui peranan manusia dalam perubahan lingkungan.
4. Untuk
mengetahui tipe-tipe ekosistem dan hubungan antara factor biotic dan
abiotiknya.
5. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan daur biokimia.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ekosistem
merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan
interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju
kepada suatu struktur biotik tertentu dan
terjadi suatu siklus materi antara
organisme dan anorganisme. Matahari
sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam
ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan
fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik,
sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan
fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok
untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer
dan bumi
sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain
dalam tata surya.
Kehadiran,
kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat
ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus
berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang
disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas
terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu
bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun
asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya.
Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia
dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir,
mengembangkan teknologi
dan memanipulasi alam.
B.
Satuan-satuan makhluk hidup
penyusun ekosistem.
Di
dalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang meliputi
individu,populasi,komunitas da biosfer.
Bagian-bagian
satuan makhluk hidup penyusun ekosistem yaitu;
1. Individu
Istilah
individu berasal dari bahasa latin,yaitu in yang berarti tidak dan dividus yang
berartidapat di bagi.Jadi individu adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri
yang secara fisiologis bersifat bebas atau tidak mempunyai hubungan dengan
sesamanya.Individu juga disebut satuan makhluk hidup tunggal.
2. Populasi.
Populasi
berasal ari bahasa latin,yaitu populus yang berarti semua orang yang bertempat
tinggal pada suatu tempat.Dalam ekosistem,populasi berarti kelompok makhluk
hidup yang memiliki spesies sama [sejenis] dan menempati daerah tertentu.
3. Komunitas
Komunitas
adalah berbagai jenis makhluk hidup yang terdapat di suatu daerah yang
sama,misalnya halaman sekolah.
4.
Biosfer
Biosfer
adalaha semua ekossistem yang berada di permukaan bumi.
C.
Komponen-Komponen Ekosistem
Ekosistem
merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya. Di dalam suatu
ekosisiem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengauhi antar
semua komponen.Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup[biotik] dan
komponen tak hidup[abiotik].
1.
Komponen biotik
Mansia,hewan
dsn tumbuhan termasuk koomponen biotik yaang terdapat dalamsuatu ekosistem.
Komponen biotik di bedakan menjadi 3golongan yaitu ;produsen,konsumen dan
dekomposer.
1.Produsen
Semua
produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut organisme
autotrof. Sebagai produsen,tumbuhan hijau mnghasilkan makanan[karbohidrat]
melalui proses potosintesis. Makanan di manfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri
maupun makhluk hidup lainnya. Dengan demikian produsen merupakan sumber energi
utama bagi organisme lain,yaitu konsumen.
2.
Konsumen.
Semua
konsumen tidak dapat membuat makanan sendiri di dalam tubuhnya sehingga disebut
heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah di bentuk oleh
produsen,atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya.
Berdasarkan
jenis makanannya,konsumen di kelompokkan sebagai berikut;
a.
Pemeken tumbuhan
[herbivora],nisalnyakambing,kerbau,kelini dan sapi.
b. Pemakan daging[karnivora],misalnya
harimau,burung elang,dan serigala,
c. Pemeken tmbuhan dan
daging[omnivora],misalnya ayam,itik, dan orabg hutan.
3. Pengurai [dekomposer].
Kelompok
ini berperan penting dalam ekosistem.Jika kelompok ini tidak ada, kita akan
melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup yang mati tetap utuh
selamanya. Dekomposer berperan sebagai pengurai,yang menguraikan zat-zat
organik[dari bangkai] menjadi zat-zat organik penyusunnya.
2.
Komponen abiotik.
Bagian
dari komponen abiotik adalah ;
1.
Tanah.
Sifat-sifa
fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur,kematangan, dan
kemapuan menahan air.
2.
Air.
Hal-hal
penting pada air yang mempengaruri kehidupan makhluk hidup adalah suhu
air,kadar mineral air,salinitas,arus air,penguapan,dan kedalaman air.
3.
Udara.
Udara
merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas.Gas itu berbentuk atmosfer yang
melingkupi makhluk hidup. Oksigen,karbon dioksida,dan nitrogen merupakan gas
yang paling pentung bagi kehidupan makhluk hidup.
4.
Cahaya matahari
Cahaya
matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi ini. Namun
demikian,penyebara cahaya ddi bumi belum merata.Oleh karena itu, organisme
harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang intensitas dan kualitas
cahayanya berbeda.
5.
Suhu atau temperatur.
Setiap
makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme dan
perkembangbiakannya.
3.
Komponen autotrof
(Auto
= sendiri dan trophikos = menyediakan makan).
Autotrof
adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa
bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan
kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan
hijau.
4.
Komponen heterotrof
(Heteros
= berbeda, trophikos = makanan).
Heterotrof
merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya
dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof
adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
D. Saling Ketergantungan Antara Biotik Dan
Abiotik
Di dalam ekosistem terjadi saling
ketergantungan antar komponen, sehingga apabila salah satu komponen mengalami
gangguan maka mempengaruhi komponen lainnya. Ekosistem dikatakan seimbang
apabila jumlah antara produsen, konsumen I dan konsumen II seimbang keterangan
gambar anak panah : dimakan.
1 . Hubungan antara komponen biotik
dan komponen abiotik
Keberadaan komponen abiotik dalam
ekosistem sangat mempengaruhi komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik
apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut,
contohnya air, udara, cahaya, dan garam–garam mineral. Begitu juga sebaliknya
komponen biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di
hutan sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan,
tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat
tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus. Komponen
abiotik yang tidak tergantung dengan biotik antara lain: gaya grafitasi,
matahari, tekanan udara.
2 . Hubungan antara komponen biotik
dengan komponen biotik
Di antara produsen, konsumen dan
pengurai adalah saling ketergantungan. Tidak ada makhluk hidup yang hidup tanpa
makhluk lainnya. Setiap makhluk hidup memerlukan makhluk hidup lainnya untuk
saling mendukung kehidupan baik secara langsung maupun tak langsung. Hubungan
saling ketergantungan antar produsen, konsumen dan pengurai. Terjadi melalui
peristiwa makan dan memakan melalui peristiwa sebagai berikut:
a . Rantai makanan
Merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu.
b .
Jaring-jaring makanan
Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem. Seperti contoh jaring-jaring makanan di bawah ini terdiri dari 5 (lima) rantai makanan
Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem. Seperti contoh jaring-jaring makanan di bawah ini terdiri dari 5 (lima) rantai makanan
c . Piramida
makanan
Merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.
Merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.
d . Arus
energi
Merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai. Sedangkan mineral membentuk siklus. Energi yang dilepas sangat kecil karena setiap organisme membutuhkan energi dalam memenuhi kebutuhannya.
Merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai. Sedangkan mineral membentuk siklus. Energi yang dilepas sangat kecil karena setiap organisme membutuhkan energi dalam memenuhi kebutuhannya.
e . Siklus
energi
Merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Akhirnya akan kembali ke tempat zat itu berasal.
Merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Akhirnya akan kembali ke tempat zat itu berasal.
Keseimbangan
ekosistem dapat terjadi bila ada hubangan timbal balik di antara
komponen–komponen ekositem. Perhatikan grafik perbandingan jumlah produsen,
herbivora dan karnivora!
E.
Tipe-tipe Ekosistem
Secara
umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan
ekosistem buatan
1.
Akuatik (air)
1. Ekosistem air tawar.
Ciri-ciri
ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam
tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang,
sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir
semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar
pada umumnya telah beradaptasi.
2. Ekosistem air laut.
Habitat
laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI-
mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan
penguapan besar. Di
daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan
bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian
atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
3. Ekosistem estuari.
Estuari
(muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari
sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem
estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput
rawa garam, ganggang,
dan fitoplankton.
Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting,
dan ikan.
4. Ekosistem pantai.
Dinamakan
demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan
Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan
yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
5. Ekosistem sungai.
Sungai adalah
suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai
dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan.
Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu
air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura,
ular, buaya,
dan lumba-lumba.
6. Ekosistem terumbu
karang.
Ekosistem
ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai.
Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi.
Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik
lain.
Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan
ganggang.
Herbivora
seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut,
dan ikan karnivora.
Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
7. Ekosistem laut dalam.
Kedalamannya
lebih dari 6.000 m. Biasanya
terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai
produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
8. Ekosistem
lamun.
Lamun
atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup
di lingkungan laut. Tumbuh‑tumbuhan
ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti
halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak
dan tangkai‑tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda
dengan tumbuh‑tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga,
berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal
untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara. Sebagai
sumber daya hayati,
lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
2.
Terestrial (darat)
Penentuan
zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.
Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim
sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada
suatu tempat tertentu. Pola
ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau
aktivitas manusia.
1. Hutan hujan tropis.
Hutan
hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies
pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya
tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon
utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga
membentuk tudung (kanopi). Dalam
hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat
di sekitar organisme. Daerah
tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan
tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam
hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek
sebagai epifit.[]
Hewannya antara lain, kera,
burung,
badak,
babi hutan,
harimau,
dan burung hantu.
2. Sabana.
Sabana
dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi
temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana
yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat
sabana yang luas. Hewan
yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
3. Padang rumput.
Padang
rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri
padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun
tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase
(aliran air) cepat. Tumbuhan
yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya
tergantung pada kelembapan. Hewannya
antara lain: bison, zebra,
singa,
anjing liar, serigala,
gajah,
jerapah,
kangguru, serangga,
tikus
dan ular.
4. Gurun.
Gurun
terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).
Perbedaan suhu antara siang
dan malam
sangat besar.
Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain
itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau
tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan
untuk menyimpan air. Hewan
yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking,
dan beberapa hewan nokturnal lain.
5. Hutan gugur.
Hutan
gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim,
ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis
pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan
yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang,
rubah, bajing,
burung
pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
6. Taiga
Taiga terdapat
di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah
suhu di musim dingin
rendah.
Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies
seperti konifer,
pinus,
dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah
sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang
hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan
pada musim gugur.
7. Tundra
Tundra
terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara
dan terdapat di puncak-puncak
gunung tinggi.
Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh
tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput
alang-alang.
Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
8. Karst (batu gamping /gua).
Karst
berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan
karst di Indonesia
rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur
untuk pertanian,
sensitif terhadap erosi,
mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban
dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem
karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak
dijumpai di ekosistem lain.
3.
Buatan
Ekosistem
buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan
peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh
ekosistem buatan adalah:
v bendungan
v hutan
tanaman produksi
seperti jati
dan pinus
v agroekosistem berupa sawah
tadah hujan
v sawah irigasi
v perkebunan
sawit
v ekosistem
pemukiman seperti kota
dan desa
v ekosistem
ruang angkasa.
Ekosistem
kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak.
Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki
pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.
Ekosistem
ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri
kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua
ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.
BAB III
KESIMPULAN DANSARAN
3.1 Kesimpulan
Ekosistem terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup)
dan komponen abiotik (benda mati). Tempat hidup organisme disebut habitat.
Dalam habitat ekosistemnya organism mempunyai setatus fungsional yang disebut
dengan relung. Kelompok organism satu spesies yang menempati ekosistem disebut
populasa. Sedangkan beberapa populasi dalam ekosistem disebut komunitas.
Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung
secara berhadap dan munuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi. Berdasarkan kondisi habitatntya suksesi
dibedakan menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder.
Manusia merupakan bagian dari lingkungan, manusia
selalu dihadapkan pada masalah-masalah lingkup, diantaranya keseimbangan
lingkungan, perubahan lingkungan dan sebagainya.
3.2 Saran
Hendaknya kita sebagai manusia menjaga ekosistem
karena dalam ekosistem terdapat komponen abiotik seperti tanah, air, udara,
cahaya, suhu, angin, iklim, arus air dan ombak. Dan terdiri dari komponen
biotic seperti tumbuhan, hewan dan sebagainya yang sangat berguna bagi kelangsungan
hidup kita.
DAFTAR PUSTAKA
Adianto. 1993. Pupuk
Kandang, Pupuk Organik Nabati, dan Insektisida BiologiPertanian. Penerbit Alumni. Bandung: 194 pp.
Anonim.
2007. Profil Sumberdaya Pesisir Kepulauan
Togean, Sulawesi Tengah Kerjasama antara Conservation Internasional
Indonesia, Departemen Ilmu danTeknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Institut PertanianBogor, Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Una-Una
Sulawesi Tengah & Taman Nasional Laut Kepulauan Togean: 105 pp.
(belum dipublikasikan).
Anwar, I., S.J. Damanik, N. Hisyam, dan A.J. Anthony. 1984.
Ekologi
EkosistemSumatera.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta: 653 pp.Arief, A.
2007.
Hutan Mangrove, Fungsi dan Manfaatnya Kanisius.
Yogyakarta:47 pp.Balittanah Deptan, 2006.
Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor: 282 pp.Bengen, D.G. 2000.
Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis Data Biofisik Sumberdaya Pesisir.
Pusat Kajian
Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Fakultas Perikanan dan IlmuKelautan IPB. Bogor :
86 pp.Borror, D.J., C.A. Triplehort, dan
N.F. Johnson. 1996.
Pengenalan PelajaranSerangga.
Edisi ke-6. Terjemahan Soetiyono Partosoedjono. Gadjah MadaUniversity
Press. Yogyakarta : 1083 pp.[BPS] Biro Pusat Statistik. 2006.
Kebupaten
Tojo Una-Una dalam Angka; KepulauanTogean Kerjasama
BPS dengan Bappeda Kabupaten Tojo Una-Una.Brown, A.L. 1980.
Ecology of
Soil Organism
. Heinemann Educational Books: 116 pp.Buckman, H.O., and N.C. Brady,
1982.
Ilmu Tanah
. Terjemahan Soegiman. BharataKarya Aksara. Jakarta: 788 pp.Burges and Raw. 1967.
Soil Biology
. Academic Press. New York: 729 pp.Choudhuri, D.K. and S. Roy. 1972. An Ecological Study
on Collembola of West Bengal(India).
Rec. Zool.
Surv. India
. 66 (1-4):
81-101.CII-Togean Program. 2005.
Konservasi Berbasis Masyarakat Melalui Daerah Perlindungan Laut Di
Kepulauan Togean-Sulawesi Tengah.
ConservationInternational
Indonesia (CII) - Togean Program, Sulawesi Tengah, Palu.Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting, dan M.J. Sitepu. 1996.
Pengelolaan
SumberdayaWilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu
. Cetakan I. PT. Pradnya Paramita.Jakarta: 301 pp.Daly, H.V. 1978.
Introduction to Insect Biology and Diversity
. McGraw-HillKagakusha Ltd.: 564 pp.
Diana, E., Widarjanto, dan R. Ahmad. 1994. Lahan Mangrove untuk PembangunanTransmigrasi. Prosiding
Seminar V Ekosistem Mangrove : 266
- 271.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengeni makalah ekosistem semoga bermanfaat.