MAKALAH PASAR OLIGOPOLI DAN PASAR MONOPOLISTIK
Table of Contents
Kali ini admin postingkan makalah pasar oligopoli dan monopolistik silahkan simak dibawah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Pasar merupakan tulang punggung
perekonomian masyakat, baik masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah
ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Pasar juga merupakan
proses hubungan timbal antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan
harga dan jumlah suatu barang/jasa yang diperjualbelikan. Semua unsur yang
berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar oligopoli mulai dari unsur
produksi, distribusi, ataupun unsur konsumsi.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya. Setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya. Setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya
dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan
potensial untuk masuk ke dalam pasar dan juga perusahaan-perusahaan melakukan
oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat
maksimum dengan menetapkan harga jual, sehingga menyebabkan kompetisi harga
diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun
1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang,
padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada
barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel (kelompok
produsen independen yang bertujuan menetapkan harga untuk membatasi suplai dan
kompetisi), sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya
digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai pasar
monopolistik dan pasar oligopoli, dan tentunya akan membahas mengenai pengaruhnya terhadap
kegiatan ekonomi. Telah kitaketahui bahwa pasar membawa pengaruh yang sengat
besar sekali bagi perubahan zaman yangsudah mencapai puncak kepesatannya.
Seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan duniapasar juga ikut berubah terbawa arus perubahan dunia yang senakin maju
saja. Hal ini dapatkita lihat dengan perkembangan teknologi yang
sudah sangat maju sekali.
B.
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui apa pengertian/definisi dari pasar oligopoli dan monopilistik.
b. Dapat mengenal karakteristik dari pasar oligopoli dan monopilistik.
c. Mengetahui apa-apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya pasar
oligopoli.
d. Mengetahui jenis-jenis pasar oligopoli dan monopilistik.
e. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli dan monopilistik.
f. Mengetahui contoh-contoh yang berhubungan dengan pasar oligopoli dan monopilistik.
BAB II
PASAR OLIGOPOLI
A.
Pengertian
Pasar Oligopoli
Istilah oligopoli berarti beberapa penjual. Beberapa penjual di dalam konteks
ini maksudnya dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10 sampai
15 perusahaan. Pasar oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana hanya
terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang bersaing. Jika
pasar oligopoli hanya terdiri dari dua perusahaan saja maka disebut duopoli.
Dalam oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sendiri sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung pada tindak-tanduk pesaing mereka, sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dapat dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Dalam oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sendiri sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung pada tindak-tanduk pesaing mereka, sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dapat dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya
dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial
untuk masuk ke dalam pasar. Perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai
salah satu usaha untuk menikmati laba normal dibawah tingkat maksimum dengan
menetapkan harga jual terbatas sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara
pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
B.
Karakteristik Pasar Oligopoli
Dari pengertian yang dikemukakan
sebelumnya dapat dilihat beberapa karakter dari pasar oligopoli yaitu sebagai
berikut:
a. Hanya Sedikit Perusahaan
Dalam Industri (Few Number of Firms)
Secara teoristis sulit sekali
untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di dalam pasar, agar dapat dikatakan
oligopoli. Namun untuk dasar analisis biasanya jumlah perusahaan diasumsikan
kurang dari sepuluh. Dalam kasus tertentu hanya terdapat dua perusahaan
(duopoli). Kekuatan perusahaan-perusahaan dalam industri dapat diukur dengan
menghitung rasio konsentrasi (concentration
ratio). Rasio konsentrasi menghitung berapa persen output
dalam pasar oligopoli dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang dominan (empat
sampai dengan delapan perusahaan). Jika rasio konsentrasi empat perusahaan
(four firms concentration ratio atau CR4) adalah 60%, berarti 60% output dalam
industri dikuasai oleh empat perusahaan terbesar. CR4 yang semakin kecil
mencerminkan struktur pasar yang semakin bersaing sempurna. Pasar suatu industri
dinyatakan berstruktur oligopolistik apabila CR4 melebihi 40%. Dapat juga
diukur delapan perusahaan (CR8) atau jumlah lainnya. Jika CR8 80, berarti 80%
penjualan output dalam industri dikuasai oleh delapan perusahaan terbesar.
b. Produk Homogen atau Terdiferensiasi
(Homogen or Diferentiated Product)
Dilihat dari sifat output yang
dihasilkan, pasar oligopoli merupakan peralihan antara persaingan sempurna
dengan monopoli. Perbedaan sifat output yang dihasilkan akan mempengaruhi
perilaku perusahaan dalam mencapai kondisi optimal
(laba maksimum). Jika dalam pasar persaingan sempurna perusahaan mengatur
jumlah output (output strategy) untuk
meningkatkan laba, dalam pasar monopoli hanya satu perusahaan yang mampu
mengendalikan harga dan output, maka dalam pasar oligopoli bentuk persaingan
antar perusahaan adalah persaingan harga (pricing
strategy) dan non harga (non pricing strategy). Contoh pasar
oligopoli yang menghasilkan produk diferensiasi adalah industri mobil, rokok,
film kamera. Sedangkan yang menghasilkan produk homogen adalah industri baja,
pipa, paralon, seng dan kertas.
Penggolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar yang oligopolistik. Semakin besar tingkat diferensinya, perusahaan makin tidak tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya. Berarti oligopoli dengan produk diferensiasi dapat lebih mudah memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan-perusahaan lawan.
Penggolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar yang oligopolistik. Semakin besar tingkat diferensinya, perusahaan makin tidak tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya. Berarti oligopoli dengan produk diferensiasi dapat lebih mudah memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan-perusahaan lawan.
Di luar
unsur modal, rintangan untuk masuk ke dalam industri oligopoli yang
menghasilkan produk homogen lebih sedikit, karena pada industri oligopoli
dengan produk diferensiasi sangat berkaitan dengan loyalitas konsumen terhadap
produk (merek) tertentu.
c. Pengambilan Keputusan Yang
Saling Mempengaruhi (Interdependence Decisions)
Keputusan perusahaan dalam
menentukan harga dan jumlah output akan mempengaruhi perusahaan lainnya, baik
yang sudah ada (existing firms) maupun yang masih di luar industri (potensial
firms). Karenanya guna menahan perusahaan potensial untuk masuk industri,
perusahaan yang sudah ada menempuh strategi menetapkan harga jual terbatas
(limiting prices) yang membuat perusahaan menikmati laba super normal di bawah
tingkat maksimum.
d. Kompetisi Non Harga (Non
Pricing Competition)
Dalam upayanya mencapai kondisi
optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga, namun juga non harga.
Adapun bentuk-bentuk kompetisi non harga antara lain dapat berupa sebagai
berikut :
1) Pelayanan purna jual serta iklan untuk
memberikan informasi
2) Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek
3) Mempengaruhi perilaku konsumen
2) Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek
3) Mempengaruhi perilaku konsumen
Keputusan investasi yang akurat
diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan tingkat efisiensi yang sangat
tinggi. Tidak tertutup kemungkinan perusahaan melakukan kegiatan intelijen
industri untuk memperoleh informasi (mengetahui) keadaan, kekuatan dan
kelemahan pesaing nyata maupun potensial. Informasi-informasi ini sangat
penting agar perusahaan dapat memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap
keputusan yang diambil.
C. Faktor-faktor
Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli
Ada dua faktor penting yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli yaitu
sebagai berikut :
a. Efisiensi Skala Besar
Dalam dunia nyata,
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil,
semen, kertas, pupuk dan peralatan mesin umumnya berstruktur oligopoli.
Teknologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi
menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output
diproduksi dalam skala sangat besar. Dalam industri mobil, untuk satu jenis,
skala efisiensi baru tercapai jika produksi mobil minimal 50.000 sampai 100.000
unit per tahun. Bila perusahaan memproduksi tiga jenis mobil saja, output
minimal seluruhnya antara 200.000 – 300.000 unit per tahun. Selanjutnya bila
biaya produksi per mobil puluhan juta rupiah, maka dana yang dibutuhkan untuk
memproduksi sebanyak ratusan miliyar rupiah per tahun. Jika dihitung dengan
biaya investasi awal, maka perusahaan yang ingin memasuki industri mobil harus
menyiapkan dana triliunan rupiah.
Keadaan tersebut merupakan hambatan untuk masuk (barries to entry) bagi perusahaan-perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit produsen.
Keadaan tersebut merupakan hambatan untuk masuk (barries to entry) bagi perusahaan-perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur
pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli, dan persaingan monopolistik),
struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga.
Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak
menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena itu dalam
industri oligopoli, kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai
modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus memiliki kemampuan
manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industri yang
persaingannya begitu kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memiliki kemampuan
tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit
produsen.
D. Jenis-jenis Pasar Oligopoli
Berdasarkan produk yang
diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Pasar
Oligopoli Murni (Pure Oligopoly)
Jenis ini merupakan praktek
oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat
identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral.
b. Pasar
Oligopoli dengan Pembedaan (Differentiated Oligopoly)
Pasar ini merupakan suatu bentuk
praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya
pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal
seperti Honda, Yamaha dan Suzuki.
E. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli
Tentu saja pasar oligopoli memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari
pasar oligopoli adalah mendorong perkembangan teknologi dan inovasi. Struktur
pasar ini yang paling memberikan dorongan terbesar dalam mengembangkan
teknologi dan inovasi. Hal ini dikarenakan perusahaan mendapat untung yang
lebih dari normal dan menekankan persaingan dimana sangat membahayakan
kedudukan perusahaan dalam industri. Keuntungan yang lebih disebabkan
perusahaan baru sulit untuk memasuki pasar ini. Sehingga keuntungan lebih
normal berlangsung dalam jangka panjang dan perusahaan memiliki dana yang cukup
untuk kepentingan melakukan riset dalam mengembangkan teknologi serta melakukan
inovasi.
Selain itu melakukan
pengembangan teknologi dan melakukan persaingan dalam pasar ini, sebab
perusahaan tidak mungkin melakukan persaingan dalam harga. Terdapat sedikit
penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang
sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan bila
terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan serta adanya efisiensi dalam
menjalankan produksi dan persaingan di antara perusahaan akan memberikan
keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
Adapun kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam menggunakan sumber-sumber daya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai apabila ongkos marjinal sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada pasar oligopoli. Tetapi jika dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa perusahaan oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen dapat melakukan kerja sama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Selain itu juga dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomi yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.
Adapun kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam menggunakan sumber-sumber daya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai apabila ongkos marjinal sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada pasar oligopoli. Tetapi jika dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa perusahaan oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen dapat melakukan kerja sama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Selain itu juga dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomi yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.
F. Contoh yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli
Industrusi transportasi udara
dan TELKOM mewarisi struktur pasar monopoli-oligopoli. Kedua industri ini
sangat padat moral, sehingga di masa lalu negara mengambil inisiatif dengan
memprakarsai lebih dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi lambat laun swasta
mulai masuk ke dalam pasar tersebut sehingga semakin banyak pesaing-pesaing
baru yang terlibat.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik.
Struktur pasar seperti ini masih
menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih belum berhasil
menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya. Sebagai
contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng
menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat
menelepon ke Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya
beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan
menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di
dalamnya.
Telkom dalam waktu cepat atau lambat akan mengalami tekanan dari publik, konsumen, media dan parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara sehat. Pasar telekomunikasi seluler masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat mahal. Lambat laun produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi ternyata memberi tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas. Produk Flexi, Esia dan sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler sehingga membuat banyak item biaya yang dikurangi.
Pulsa untuk internet yang mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk-produk GPRS, yang memberikan tarif cukup murah untuk pemakai layanan internet. Jadi, dengan teknologi dan informasi yang semakin terbuka, konsumen dan masyarakat luas akan semakin mendapat akses yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi. Pada gilirannya, harga pulsa telepon akan lebih murah.
Contoh lainnya adalah masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing. Untuk mempertahankan pasarnya Pertaminan harus dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan inovasi, efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan usahanya.
Telkom dalam waktu cepat atau lambat akan mengalami tekanan dari publik, konsumen, media dan parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara sehat. Pasar telekomunikasi seluler masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat mahal. Lambat laun produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi ternyata memberi tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas. Produk Flexi, Esia dan sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler sehingga membuat banyak item biaya yang dikurangi.
Pulsa untuk internet yang mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk-produk GPRS, yang memberikan tarif cukup murah untuk pemakai layanan internet. Jadi, dengan teknologi dan informasi yang semakin terbuka, konsumen dan masyarakat luas akan semakin mendapat akses yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi. Pada gilirannya, harga pulsa telepon akan lebih murah.
Contoh lainnya adalah masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing. Untuk mempertahankan pasarnya Pertaminan harus dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan inovasi, efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan usahanya.
BAB III
PASAR MONOPOLISTIK
- Pengertian Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah
salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan
barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada
pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkanpasti
memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.
Contohnyaadalah : shampoo, pasta gigi, kosmetik, dll. Meskipun
fungsi semua shampoo sama yakni untukmembersihkan rambut, tetapi setiap produk
yang dihasilkan produsen yang berbeda memilikiciri khusus, misalnya perbedaan
aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
hargawalaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau
oligopoli.Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena
perbedaan dan ciri khas darisuatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah
ke merek lain, dan tetap memilih merektersebut walau produsen menaikkan harga.
Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produksepeda motor
memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusussendiri.
Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan
bakar.Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang
rusak. Akibatnyatiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.Pada
pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak
penjualan.Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam
benak masyarakat,sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun
dengan harga mahal akansangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh
karenanya, perusahaan yang beradadalam pasar monopolistik harus aktif
mempromosikan produk sekaligus menjaga citraperusahaannya.
1.1.
Asumsi Pasar Monopolistik
Berikut akan dijelaskan beberapa asumsi tentang pasar monopolistik:
- Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada perusahaanlainnya,karena itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga-harga pesaing,iklan daripesaing tidak berbeda dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan harga olehsuatu perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain untuk beraksimengubah harga-harga mereka.
- jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya memproduksiproduk dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah homogensempurna dihilangkan, setiap perusahaan dianggap mampu untuk membedakan produknyapaling tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari produk-produk perusahaan saingannya. Dalam persaingan monopolistik sejalan dengan waktu persaingan jangkapanjang akan banyak perusahaan yang akan memasuki pasar. Jika semakin banyakperusahaan yang memasuki industri tersebut dan menawarkan barang pengganti yangsangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka pangsa pasar dari perusahaan yamg pertamaakan menurun.
Pasar
Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu :
1.Terdapat
banyak produsen atau penjual.
Meskipun demikian, pasar ini tidak memilikiprodusen
atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu punprodusen
yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.
2. Adanya
Diferensiasi Produk . Pasar ini
menawarkan produk yang cenderung sama, namunmemiliki perbedaan-perbedaan khusus
dengan produk lainnya, misalnya dari carapengemasan, pelayanan yang diberikan
dan cara pembayaran.
3.
Produsen Dapat mempengaruhi harga. Berbeda dengan Pasar Persaingan Sempurna,dimana
harga terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka pasar monopolistik
dapatmempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli dan monopoli.
4.Produsen
dapat keluar masuk pasar. Hal ini
dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsenhanya sedikit di pasar maka laba
ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen semakinbanyak dan laba
ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan produsendapat
meninggalkan pasar.
5. Promosi
penjualan harus aktif . Pada
pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak jumlahkonsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata
konsumen,sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk.
Karenanya, iklan dan promosimemiliki peran penting dalam merebut dan
mempertahankan konsumen.Kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang
pasar yang terbatas lingkupkonsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar
seperti kedudukan yang mungkin bisadicapai pada pasar persaingan bebas sempuma.
Dalam pasar persaingan monopolistik masih
Kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang pasar yang
terbatas lingkupkonsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti
kedudukan yang mungkin bisadicapai pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam
pasar persaingan monopolistik masih juga tetap ada persaingan antara
perusahaan, terutama dalam persaingan kampanyeperiklanan yang mencoba menarik
sebanyak-banyaknya konsumen.Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan
yang masuk dalam persainganmonopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka
masing - masing. Dampak yang timbul darikeadaan pasar persaingan monopolistik
lazimnya mendekati keadaan pasar persaingansempuma, dengan demikian harga-harga
juga cenderung mendekati harga pokok produksi.Terdapat empat macam bentuk pasar
dalam perekonomian. Kempat bentuk pasar itu adalah:
(1) pasar
persaingan bebas sempuma ;
(2) pasar
monopoli ;
(3) pasar
oligopoli ; dan
(4) pasar
persaingan monopolistik.
Persaingan menunjuk pada keadaan di mana terdapat banyak pesaing di
pasar, baik sebagaipenjual maupun pembeli. Persaingan dapat berupa persaingan
harga maupun persaingan nir-harga. Pasar monopoli menunjuk pada pasar di mana
pasar dikuasai sepenuhnya oleh seorang penjual. Monopoli dapat terjadi karena faktor
alam, faktor perlindungan undang-undang,besamya kekuatan perusahaan terutama
dari segi keuangan dan pengalaman usaha. Jika dalamsuatu pasar terdapat
beberapa perusahaan yang menjadi pemegang kekuasaan, maka pasartersebut
dinamakan pasar oligopoli. Sedangkan bentuk pasar yang lain adalah pasar
persainganmonopolistik. Bentuk pasar ini
pada dasamya merupakan pasar yang berada di antara dua jenisbentuk pasar
yang ekstrem, yaitu pasar persaingan bebas sempuma dan pasar monopoli.
Olehsebab itu, sifat-sifatnya mengandung unsur sifat-sifat pasar persaingan
sempuma dan pasar monopoli.
- Karakteristik Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik memiliki kebaikan sebagai berikut :
- Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapatmemilih produk yang terbaik baginya.
- Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukaninovasi dalam menghasilkan produknya.
- Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produkyang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yangdipilihnya
- Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhansehari-hari tersedia dalam pasar monopolistic.
Selain
memiliki kebaikan, Pasar Monopolistik juga memiliki kelemahan sebagai berikut :
- Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal danpengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
- Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karenapemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
- Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkanbiaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar olehkonsumen
- Persaingan Monopolistik
Persaingan monopolistik merupakan suatu jenis pasar yang digolongkan
berdasarkan:
· sejumlah
besar perusahaan,
· produk-produk
yang dibedakan dan tidak dilihat sebagai penganti sempurna oleh konsumen
· beberapa
kemampuan penjual untuk menetapkan harga yang mereka inginkan,
· jalan
masuk bebas masuk dan keluar dari pasar tersebut.
·
kepercayaan yang berat terhadap tindakan-tindakan non
harga untuk membedakan produkseseorang
Bentuk pasar persaingan monopolistik adalah keadaan biasa yang
ekstrim.Sebagian besar operasi-operasi eceran berada dalam bentuk pasar
ini.Bisnis-bisnis kecil dari seluruh sektor jatuh dalam pasar kategori
ini.Memulai suatu bisnis secara relatif adalah mudah, tetapi untuk
tetapbertahan dalam bisnis tersebut adalah tidak mudah; hal itu
memerlukankemampuan untuk menyakinkan konsumen bahwa produk tersebut
adalahberbeda dan lebih baik daripada yang dimiliki oleh para pesaing.
3.1.
Jumlah Perusahaan-perusahaan Persaingan Monopolistik
Sejumlah besar perusahaan dalam persaingan monopolistik menyatakan bahwa
perusahaan-perusahaan tersebut adalah kecil dalam perbandingannya terhadap
keseluruhan pasar.Meskipun mereka mempunyai beberapa kekuatan atas harga
(sebagai perluasan bahwaproduk-produk mereka dibedakan), mereka tidak memiliki
kekuatan yang cukup untukmembalas jika perusahaan lain merubah harganya. Ini
merupakan perbedaan yang utamaantara bentuk pasar ini dan oligopoli.
3.2.
Produk yangDibedakan pada Persaingan Monopolistik
Produk yang dibedakan dijual yang dijual oleh suatu perusahaan dalam
persainganmonopolistik memiliki beberapa fitur yang membuat seorang konsumen
lebih menyukainyadibandingkan produk-produk serupa dari perusahaan-perusahaan
lain yang tersedia. Kekuatandari perusahaan manapun terhadap harga berasal dari
hal yang sangat nyata ini bahwa produk-produk
tersebut bukan merupakan penganti sempurna. Tindakan-tindakan non harga adalahperlu
untuk membuat produk tersebut dibedakan.
- Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis
Ciri‑ciri persaingan monopolistis seperti yang diterangkan dalam bagian
yang lalu menimbulkan pengaruh yang cukup penting ke atas corak permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis. Kurva permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah lebih elastis
dari yang dihadapi monopoli tetapi elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis
sempurna yaitu kurva permintaan yang sejajar sumbu datar yang merupakan
kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Maka
pada hakikatnva ku permintaan ke atas barang produksi perusahaan dalam
persaingan monopolistis adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit
(lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Kurva permintaan yang bersifat
seperti ini berarti: apabila perusahaan menaikkan harga maka jumlah barang yang
dijualnya menjadi sangat berkurang, dan sebaliknya apabila perusahaan
menurunkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistis tidak
bersifat elastis sempurna, kurva hasil penjualan marginal (MR) tidak beri
dengan kurva permintaan. Dalam persaingan monopolistis kurva MR ad sama seperti
yang terdapat dalam monopolistis, yaitu kurva tersebut terletak bawah kurva
permintaan.
4.1. Keseimbangan Jangka Pendek
Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit,
sebagai akibatnya kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan keseimbangan
yang dicapai suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis adalah sama
dengan di dalam monopoli. Bedanya, di dalam monopoli yang dihadapi
adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan
monopolistis, permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dan
keseluruhan permintaan pasar.
Dua keadaan perusahaan monopolistis Yang ditunjukkan dalam gambar
diatas adalah keadaan dimana perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang
maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat di mana
keadaan MC = MR tercapai. Maka keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah
produksi adalah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. Segi
empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan
monopolistis itu. Dalam gambar (ii) yang ditunjukkan adalah keadaan di mana
perusahaan mengalami kerugian. Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan
MC = MR tercapai. Ini berarti perusahaan harus mencapai tingkat produksi
sebanyak Q, Pada tingkat produksi ini harga mencapai P. Besarnya kerugian yang
diderita digambarkan oleh kotak PABC.
4.2.
Keseimbangan Jangka Panjang
Keuntungan lebih dari normal akan menarik perusahaan‑perusahaan baru
untuk masuk ke dalam industri tersebut. Dalam persaingan monopolistis tidak
terdapat hambatan kepada perusahaan‑perusahaan baru. Maka keuntungan yang
melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah perusahaan di pasar.
Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin
sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti kemasukan perusahaan baru akan
menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya juga kurva hasil penjualan marginal
MR) ke sebelah kiri, Kemasukan perusahaan baru, dan perpindahan kurva DD dan MR
ke kiri, akan terus berlangsung sehingga perusahaan hanya mendapat keuntungan
normal saja. Dengan demikian, seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat
keuntungan normal di dalam jangka panjang.
Gambar diatas menunjukkan keseimbangan perusahaan monopolistis di dalam
jangka panjang. Produksi berjumlah QL dan pada tingkat produksi ini
tingkat harga adalah PL. Dapat dilihat bahwa PL sama
dengan biaya total rata‑rata, yang berarti bahwa perusahaan hanya memperoleh
untung normal.
Corak kegiatan perusahaan dalam persaingan monopolistis ketika mendapat
keuntungan normal adalah berbeda dengan corak kegiatan perusahaan dalam
persaingan sempurna yang juga memperoleh untung yang normal. Perbedaan itu
adalah:
Harga · dan
biaya produksi di pasar persaingan monopolistis lebih tinggi.
Kegiatan ·
memproduksi di pasar persaingan monopolistis belum mencapai tingkat yang
optimal mencapai tingkat di mana biaya produksi per unit adalah paling rendah.
.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pengaruh ekonomi persaingan monopolistik merupakan keseluruhan kerugian
yangtidak diinginkan dari efisiensi alokatif dan produktif: konsumen membayar
lebih danmampu untuk membeli sedikit daripada di persaingan sempurna.
Bagaimanapun juga,pengaruhnya tidak seserius monopoli dan produk-produk yang
dibedakan menyediakankeragaman yang banyak
diminta. Meskipun demikian, beberapa pemborosan ditunjukkan dalam
kelebihan kapasitas dan dalam penggunaan persaingan non harga.
Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada
perusahaanlainnya,karena itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga-harga
pesaing,iklan daripesaing tidak berbeda
dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan hargaoleh suatu
perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain untukberaksi mengubah
harga-harga mereka.
Jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya
memproduksi produk dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah
homogensempurna dihilangkan, setiap
perusahaan dianggap mampu untuk membedakanproduknya paling tidak dalam beberapa
tingkat atau derajat dari produk-produkperusahaan saingannya. Dalam
persaingan monopolistik sejalan dengan waktupersaingan jangka panjang akan
banyak perusahaan yang akan memasuki pasar. Jikasemakin banyak perusahaan yang
memasuki industri tersebut dan menawarkan barang pengganti yang sangat dekat
(tetapi tidak sempurna) maka pangsa pasar dariperusahaan yamg pertama akan menurun.
Pasar
oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa
produsen yang menghasilkan barang-barang yang bersaing.
Ciri-ciri pasar oligopoli adalah barang yang diproduksi adalah barang
yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan
bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu, terdapat banyak pembeli di
pasar, barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang
berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi
standar tertentu, hambatan untuk masuk dalam industri cukup tangguh, melakukan
promosi dengan iklan atau penggunaan iklan sangat intensif, dan hanya ada
beberapa penjual.
Kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli adalah adanya efisiensi dalam
menjalankan kegiatan produksi, dan Persaingan di antara perusahaan akan
memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
dibutuhkan investasi
dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomis yang
telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke
dalam pasar, apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah
produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang
sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan
perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti
pemberian hak waralaba
oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki pasar, adanya
kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang
merugikan masyarakat.
Jenis pasar oligopoli di bagi menjadi 2 yaitu pasar oligopoli murni
(pure oligopoly) dan pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated
oligopoly) dengan contoh-contoh produknya.
Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam industri berat. Dan Produk layanan dari operator selular GSM dan CDMA di Indonesia, dapat dikelompokkan ke dalam pasar oligopoli.
Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam industri berat. Dan Produk layanan dari operator selular GSM dan CDMA di Indonesia, dapat dikelompokkan ke dalam pasar oligopoli.
B.
Saran
Bila ada kekurangan dengan pembahasan makalah ini mohon di maklumi.
Karena ini hanyalah sekedar belajar. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Suherman. 2000. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan
Kepada Teori Makro & Mikro.Cetakan ke-4, Jakarta: Grafindo Persada.
Sadono.
2001. Pengantar Teori Mikroekonomi. Cetakan ke-15. Jakarta:
GrafindoPersada.
Demikianlah yang saya sampaikan mengenai makalah pasar oligopoli dan pasar monopolistik semoga bermanfaat.
Demikianlah yang saya sampaikan mengenai makalah pasar oligopoli dan pasar monopolistik semoga bermanfaat.