MAKALAH PASAR OLIGOPOLI DAN PASAR MONOPOLISTIK

Kali ini admin postingkan makalah pasar oligopoli dan monopolistik silahkan simak dibawah ini.

BAB I
PENDAHULUAN

 A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyakat, baik masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Pasar juga merupakan proses hubungan timbal antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu barang/jasa yang diperjualbelikan. Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar oligopoli mulai dari unsur produksi, distribusi, ataupun unsur konsumsi.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya. Setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel (kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga untuk membatasi suplai dan kompetisi), sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai pasar monopolistik dan pasar oligopoli, dan tentunya akan membahas mengenai pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi. Telah kitaketahui bahwa pasar membawa pengaruh yang sengat besar sekali bagi perubahan zaman yangsudah mencapai puncak kepesatannya. Seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan duniapasar juga ikut berubah terbawa arus perubahan dunia yang senakin maju saja. Hal ini dapatkita lihat dengan perkembangan teknologi yang sudah sangat maju sekali.
B.     TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui apa pengertian/definisi dari pasar oligopoli dan monopilistik.
b. Dapat mengenal karakteristik dari pasar oligopoli dan monopilistik.
c. Mengetahui apa-apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli.
d. Mengetahui jenis-jenis pasar oligopoli dan monopilistik. 
e. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli dan monopilistik.
f. Mengetahui contoh-contoh yang berhubungan dengan pasar oligopoli dan monopilistik.
BAB II
PASAR OLIGOPOLI
A.     Pengertian Pasar Oligopoli
        Istilah oligopoli berarti beberapa penjual. Beberapa penjual di dalam konteks ini maksudnya dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10 sampai 15 perusahaan. Pasar oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang bersaing. Jika pasar oligopoli hanya terdiri dari dua perusahaan saja maka disebut duopoli.
Dalam oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sendiri sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung pada tindak-tanduk pesaing mereka, sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dapat dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar. Perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal dibawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
B.     Karakteristik Pasar Oligopoli
Dari pengertian yang dikemukakan sebelumnya dapat dilihat beberapa karakter dari pasar oligopoli yaitu sebagai berikut:
a. Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)
Secara teoristis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di dalam pasar, agar dapat dikatakan oligopoli. Namun untuk dasar analisis biasanya jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh. Dalam kasus tertentu hanya terdapat dua perusahaan (duopoli). Kekuatan perusahaan-perusahaan dalam industri dapat diukur dengan menghitung rasio konsentrasi (concentration ratio). Rasio konsentrasi menghitung berapa persen output dalam pasar oligopoli dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang dominan (empat sampai dengan delapan perusahaan). Jika rasio konsentrasi empat perusahaan (four firms concentration ratio atau CR4) adalah 60%, berarti 60% output dalam industri dikuasai oleh empat perusahaan terbesar. CR4 yang semakin kecil mencerminkan struktur pasar yang semakin bersaing sempurna. Pasar suatu industri dinyatakan berstruktur oligopolistik apabila CR4 melebihi 40%. Dapat juga diukur delapan perusahaan (CR8) atau jumlah lainnya. Jika CR8 80, berarti 80% penjualan output dalam industri dikuasai oleh delapan perusahaan terbesar.
b. Produk Homogen atau Terdiferensiasi (Homogen or Diferentiated Product)
Dilihat dari sifat output yang dihasilkan, pasar oligopoli merupakan peralihan antara persaingan sempurna dengan monopoli. Perbedaan sifat output yang dihasilkan akan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam mencapai kondisi optimal (laba maksimum). Jika dalam pasar persaingan sempurna perusahaan mengatur jumlah output (output strategy) untuk meningkatkan laba, dalam pasar monopoli hanya satu perusahaan yang mampu mengendalikan harga dan output, maka dalam pasar oligopoli bentuk persaingan antar perusahaan adalah persaingan harga (pricing strategy) dan non harga (non pricing strategy). Contoh pasar oligopoli yang menghasilkan produk diferensiasi adalah industri mobil, rokok, film kamera. Sedangkan yang menghasilkan produk homogen adalah industri baja, pipa, paralon, seng dan kertas.
Penggolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar yang oligopolistik. Semakin besar tingkat diferensinya, perusahaan makin tidak tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan lainnya. Berarti oligopoli dengan produk diferensiasi dapat lebih mudah memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan-perusahaan lawan.
Di luar unsur modal, rintangan untuk masuk ke dalam industri oligopoli yang menghasilkan produk homogen lebih sedikit, karena pada industri oligopoli dengan produk diferensiasi sangat berkaitan dengan loyalitas konsumen terhadap produk (merek) tertentu.
c. Pengambilan Keputusan Yang Saling Mempengaruhi    (Interdependence Decisions)
Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan mempengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (existing firms) maupun yang masih di luar industri (potensial firms). Karenanya guna menahan perusahaan potensial untuk masuk industri, perusahaan yang sudah ada menempuh strategi menetapkan harga jual terbatas (limiting prices) yang membuat perusahaan menikmati laba super normal di bawah tingkat maksimum.
d. Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)
Dalam upayanya mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga, namun juga non harga. Adapun bentuk-bentuk kompetisi non harga antara lain dapat berupa sebagai berikut :
1) Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi
2) Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek
3) Mempengaruhi perilaku konsumen
Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Tidak tertutup kemungkinan perusahaan melakukan kegiatan intelijen industri untuk memperoleh informasi (mengetahui) keadaan, kekuatan dan kelemahan pesaing nyata maupun potensial. Informasi-informasi ini sangat penting agar perusahaan dapat memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap keputusan yang diambil.
C.    Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli
       Ada dua faktor penting yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli yaitu sebagai berikut :
a. Efisiensi Skala Besar
Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk dan peralatan mesin umumnya berstruktur oligopoli. Teknologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar. Dalam industri mobil, untuk satu jenis, skala efisiensi baru tercapai jika produksi mobil minimal 50.000 sampai 100.000 unit per tahun. Bila perusahaan memproduksi tiga jenis mobil saja, output minimal seluruhnya antara 200.000 – 300.000 unit per tahun. Selanjutnya bila biaya produksi per mobil puluhan juta rupiah, maka dana yang dibutuhkan untuk memproduksi sebanyak ratusan miliyar rupiah per tahun. Jika dihitung dengan biaya investasi awal, maka perusahaan yang ingin memasuki industri mobil harus menyiapkan dana triliunan rupiah.
Keadaan tersebut merupakan hambatan untuk masuk (barries to entry) bagi perusahaan-perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli, dan persaingan monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena itu dalam industri oligopoli, kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus memiliki kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industri yang persaingannya begitu kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memiliki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.
D.     Jenis-jenis Pasar Oligopoli
Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
a.       Pasar Oligopoli Murni (Pure Oligopoly)
Jenis ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral.
b.      Pasar Oligopoli dengan Pembedaan (Differentiated Oligopoly)
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki.
E.      Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli
        Tentu saja pasar oligopoli memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari pasar oligopoli adalah mendorong perkembangan teknologi dan inovasi. Struktur pasar ini yang paling memberikan dorongan terbesar dalam mengembangkan teknologi dan inovasi. Hal ini dikarenakan perusahaan mendapat untung yang lebih dari normal dan menekankan persaingan dimana sangat membahayakan kedudukan perusahaan dalam industri. Keuntungan yang lebih disebabkan perusahaan baru sulit untuk memasuki pasar ini. Sehingga keuntungan lebih normal berlangsung dalam jangka panjang dan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk kepentingan melakukan riset dalam mengembangkan teknologi serta melakukan inovasi.
Selain itu melakukan pengembangan teknologi dan melakukan persaingan dalam pasar ini, sebab perusahaan tidak mungkin melakukan persaingan dalam harga. Terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan serta adanya efisiensi dalam menjalankan produksi dan persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
Adapun kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam menggunakan sumber-sumber daya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai apabila ongkos marjinal sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada pasar oligopoli. Tetapi jika dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa perusahaan oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen dapat melakukan kerja sama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Selain itu juga dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomi yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.
F.      Contoh yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli
Industrusi transportasi udara dan TELKOM mewarisi struktur pasar monopoli-oligopoli. Kedua industri ini sangat padat moral, sehingga di masa lalu negara mengambil inisiatif dengan memprakarsai lebih dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi lambat laun swasta mulai masuk ke dalam pasar tersebut sehingga semakin banyak pesaing-pesaing baru yang terlibat.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik.
Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya. Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di dalamnya.
Telkom dalam waktu cepat atau lambat akan mengalami tekanan dari publik, konsumen, media dan parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara sehat. Pasar telekomunikasi seluler masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat mahal. Lambat laun produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi ternyata memberi tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas. Produk Flexi, Esia dan sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler sehingga membuat banyak item biaya yang dikurangi.
Pulsa untuk internet yang mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk-produk GPRS, yang memberikan tarif cukup murah untuk pemakai layanan internet. Jadi, dengan teknologi dan informasi yang semakin terbuka, konsumen dan masyarakat luas akan semakin mendapat akses yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi. Pada gilirannya, harga pulsa telepon akan lebih murah.
Contoh lainnya adalah masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing. Untuk mempertahankan pasarnya Pertaminan harus dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan inovasi, efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan usahanya.

BAB III
PASAR MONOPOLISTIK

  1.  Pengertian Pasar Monopolistik 
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkanpasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnyaadalah : shampoo, pasta gigi, kosmetik, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untukmembersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memilikiciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
            Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi hargawalaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli.Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas darisuatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merektersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produksepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusussendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar.Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnyatiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan.Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat,sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akansangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang beradadalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citraperusahaannya.

1.1. Asumsi Pasar Monopolistik 
Berikut akan dijelaskan beberapa asumsi tentang pasar monopolistik:
  1. Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada perusahaanlainnya,karena itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga-harga pesaing,iklan daripesaing tidak berbeda dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan harga olehsuatu perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain untuk beraksimengubah harga-harga mereka.
  2. jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya memproduksiproduk dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah homogensempurna dihilangkan, setiap perusahaan dianggap mampu untuk membedakan produknyapaling tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari produk-produk perusahaan saingannya. Dalam persaingan monopolistik sejalan dengan waktu persaingan jangkapanjang akan banyak perusahaan yang akan memasuki pasar. Jika semakin banyakperusahaan yang memasuki industri tersebut dan menawarkan barang pengganti yangsangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka pangsa pasar dari perusahaan yamg pertamaakan menurun.
Pasar Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu :
1.Terdapat banyak produsen atau penjual. Meskipun demikian, pasar ini tidak memilikiprodusen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu punprodusen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.
2. Adanya Diferensiasi Produk . Pasar ini menawarkan produk yang cenderung sama, namunmemiliki perbedaan-perbedaan khusus dengan produk lainnya, misalnya dari carapengemasan, pelayanan yang diberikan dan cara pembayaran.
3. Produsen Dapat mempengaruhi harga.  Berbeda dengan Pasar Persaingan Sempurna,dimana harga terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka pasar monopolistik dapatmempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli dan monopoli.
4.Produsen dapat keluar masuk pasar. Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsenhanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen semakinbanyak dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan produsendapat meninggalkan pasar.
5. Promosi penjualan harus aktif . Pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak jumlahkonsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen,sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosimemiliki peran penting dalam merebut dan mempertahankan konsumen.Kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkupkonsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisadicapai pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih

Kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkupkonsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisadicapai pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih juga tetap ada persaingan antara perusahaan, terutama dalam persaingan kampanyeperiklanan yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya konsumen.Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan yang masuk dalam persainganmonopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka masing - masing. Dampak yang timbul darikeadaan pasar persaingan monopolistik lazimnya mendekati keadaan pasar persaingansempuma, dengan demikian harga-harga juga cenderung mendekati harga pokok produksi.Terdapat empat macam bentuk pasar dalam perekonomian. Kempat bentuk pasar itu adalah:
(1) pasar persaingan bebas sempuma ;
(2) pasar monopoli ;
(3) pasar oligopoli ; dan
(4) pasar persaingan monopolistik.
Persaingan menunjuk pada keadaan di mana terdapat banyak pesaing di pasar, baik sebagaipenjual maupun pembeli. Persaingan dapat berupa persaingan harga maupun persaingan nir-harga. Pasar monopoli menunjuk pada pasar di mana pasar dikuasai sepenuhnya oleh seorang penjual. Monopoli dapat terjadi karena faktor alam, faktor perlindungan undang-undang,besamya kekuatan perusahaan terutama dari segi keuangan dan pengalaman usaha. Jika dalamsuatu pasar terdapat beberapa perusahaan yang menjadi pemegang kekuasaan, maka pasartersebut dinamakan pasar oligopoli. Sedangkan bentuk pasar yang lain adalah pasar persainganmonopolistik. Bentuk pasar ini pada dasamya merupakan pasar yang berada di antara dua jenisbentuk pasar yang ekstrem, yaitu pasar persaingan bebas sempuma dan pasar monopoli. Olehsebab itu, sifat-sifatnya mengandung unsur sifat-sifat pasar persaingan sempuma dan pasar monopoli.

  1.  Karakteristik Pasar Monopolistik 
Pasar Monopolistik memiliki kebaikan sebagai berikut :
  1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapatmemilih produk yang terbaik baginya.
  2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukaninovasi dalam menghasilkan produknya.
  3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produkyang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yangdipilihnya
  4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhansehari-hari tersedia dalam pasar monopolistic.
Selain memiliki kebaikan, Pasar Monopolistik juga memiliki kelemahan sebagai berikut :
  1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal danpengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
  2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karenapemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
  3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkanbiaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar olehkonsumen
  1.  Persaingan Monopolistik 
Persaingan monopolistik merupakan suatu jenis pasar yang digolongkan berdasarkan:
·         sejumlah besar perusahaan,
·         produk-produk yang dibedakan dan tidak dilihat sebagai penganti sempurna oleh konsumen
·         beberapa kemampuan penjual untuk menetapkan harga yang mereka inginkan,
·         jalan masuk bebas masuk dan keluar dari pasar tersebut.
·         kepercayaan yang berat terhadap tindakan-tindakan non harga untuk membedakan produkseseorang

Bentuk pasar persaingan monopolistik adalah keadaan biasa yang ekstrim.Sebagian besar operasi-operasi eceran berada dalam bentuk pasar ini.Bisnis-bisnis kecil dari seluruh sektor jatuh dalam pasar kategori ini.Memulai suatu bisnis secara relatif adalah mudah, tetapi untuk tetapbertahan dalam bisnis tersebut adalah tidak mudah; hal itu memerlukankemampuan untuk menyakinkan konsumen bahwa produk tersebut adalahberbeda dan lebih baik daripada yang dimiliki oleh para pesaing.

3.1. Jumlah Perusahaan-perusahaan Persaingan Monopolistik 
Sejumlah besar perusahaan dalam persaingan monopolistik menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut adalah kecil dalam perbandingannya terhadap keseluruhan pasar.Meskipun mereka mempunyai beberapa kekuatan atas harga (sebagai perluasan bahwaproduk-produk mereka dibedakan), mereka tidak memiliki kekuatan yang cukup untukmembalas jika perusahaan lain merubah harganya. Ini merupakan perbedaan yang utamaantara bentuk pasar ini dan oligopoli.
3.2. Produk yangDibedakan pada Persaingan Monopolistik 
Produk yang dibedakan dijual yang dijual oleh suatu perusahaan dalam persainganmonopolistik memiliki beberapa fitur yang membuat seorang konsumen lebih menyukainyadibandingkan produk-produk serupa dari perusahaan-perusahaan lain yang tersedia. Kekuatandari perusahaan manapun terhadap harga berasal dari hal yang sangat nyata ini bahwa produk-produk tersebut bukan merupakan penganti sempurna. Tindakan-tindakan non harga adalahperlu untuk membuat produk tersebut dibedakan.
  1.  Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis
Ciri‑ciri persaingan monopolistis seperti yang diterangkan dalam bagian yang lalu menimbulkan pengaruh yang cukup penting ke atas corak permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis. Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis sempurna yaitu kurva permintaan yang sejajar sumbu datar yang merupakan kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Maka pada hakikatnva ku permintaan ke atas barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Kurva permintaan yang bersifat seperti ini berarti: apabila perusahaan menaikkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat berkurang, dan sebaliknya apabila perusahaan menurunkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistis tidak bersifat elastis sempurna, kurva hasil penjualan marginal (MR) tidak beri dengan kurva permintaan. Dalam persaingan monopolistis kurva MR ad sama seperti yang terdapat dalam monopolistis, yaitu kurva tersebut terletak bawah kurva permintaan.
4.1. Keseimbangan Jangka Pendek
Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, sebagai akibatnya kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis adalah sama dengan di dalam monopoli. Bedanya, di dalam monopoli yang dihadapi adalah  permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan monopolistis, permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dan keseluruhan permintaan pasar.

Dua keadaan perusahaan monopolistis Yang ditunjukkan  dalam gambar diatas adalah keadaan dimana perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat di mana keadaan MC = MR tercapai. Maka keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. Segi empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan monopolistis itu. Dalam gambar (ii) yang ditunjukkan adalah keadaan di mana perusahaan mengalami kerugian. Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC = MR tercapai. Ini berarti perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q, Pada tingkat produksi ini harga mencapai P. Besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC.

4.2. Keseimbangan Jangka Panjang
Keuntungan lebih dari normal akan menarik perusahaan‑perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut. Dalam persaingan monopolistis tidak terdapat hambatan kepada perusahaan‑perusahaan baru. Maka keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah perusahaan di pasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti kemasukan perusahaan baru akan menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya juga kurva hasil penjualan marginal MR) ke sebelah kiri, Kemasukan perusahaan baru, dan perpindahan kurva DD dan MR ke kiri, akan terus berlangsung sehingga perusahaan hanya mendapat keuntungan normal saja. Dengan demikian, seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal di dalam jangka panjang.

Gambar diatas menunjukkan keseimbangan perusahaan monopolistis di dalam jangka panjang. Produksi berjumlah QL dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah PL. Dapat dilihat bahwa PL sama dengan biaya total rata‑rata, yang berarti bahwa perusahaan hanya memperoleh untung normal.
Corak kegiatan perusahaan dalam persaingan monopolistis ketika mendapat keuntungan normal adalah berbeda dengan corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna yang juga memperoleh untung yang normal. Perbedaan itu adalah:
Harga · dan biaya produksi di pasar persaingan monopolistis lebih tinggi.
Kegiatan · memproduksi di pasar persaingan monopolistis belum mencapai tingkat yang optimal mencapai tingkat di mana biaya produksi per unit adalah paling rendah.
.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pengaruh ekonomi persaingan monopolistik merupakan keseluruhan kerugian yangtidak diinginkan dari efisiensi alokatif dan produktif: konsumen membayar lebih danmampu untuk membeli sedikit daripada di persaingan sempurna. Bagaimanapun juga,pengaruhnya tidak seserius monopoli dan produk-produk yang dibedakan menyediakankeragaman yang banyak diminta. Meskipun demikian, beberapa pemborosan ditunjukkan dalam kelebihan kapasitas dan dalam penggunaan persaingan non harga.

Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada perusahaanlainnya,karena itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga-harga pesaing,iklan daripesaing tidak berbeda dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan hargaoleh suatu perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain untukberaksi mengubah harga-harga mereka.

 Jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya memproduksi produk dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah homogensempurna dihilangkan, setiap perusahaan dianggap mampu untuk membedakanproduknya paling tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari produk-produkperusahaan saingannya. Dalam persaingan monopolistik sejalan dengan waktupersaingan jangka panjang akan banyak perusahaan yang akan memasuki pasar. Jikasemakin banyak perusahaan yang memasuki industri tersebut dan menawarkan barang pengganti yang sangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka pangsa pasar dariperusahaan yamg pertama akan menurun.
 Pasar oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang bersaing.
Ciri-ciri pasar oligopoli adalah barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu, terdapat banyak pembeli di pasar, barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu, hambatan untuk masuk dalam industri cukup tangguh, melakukan promosi dengan iklan atau penggunaan iklan sangat intensif, dan hanya ada beberapa penjual.
Kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli adalah adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi, dan Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.  dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.
Jenis pasar oligopoli di bagi menjadi 2 yaitu pasar oligopoli murni (pure oligopoly) dan pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly) dengan contoh-contoh produknya.
Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam industri berat. Dan Produk layanan dari operator selular GSM dan CDMA di Indonesia, dapat dikelompokkan ke dalam pasar oligopoli.
B.     Saran  
  Bila ada kekurangan dengan pembahasan makalah ini mohon di maklumi. Karena ini hanyalah sekedar belajar. Terima kasih.
 

DAFTAR PUSTAKA


Suherman. 2000. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Makro & Mikro.Cetakan ke-4, Jakarta: Grafindo Persada.
Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikroekonomi. Cetakan ke-15. Jakarta: GrafindoPersada.

Demikianlah yang saya sampaikan mengenai makalah pasar oligopoli dan pasar monopolistik semoga bermanfaat.