KESANTUNAN BERBAHASA DALAM WACANA KONSULTASI
Table of Contents
KESANTUNAN BERBAHASA DALAM WACANA KONSULTASI
1. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari
manusia selalu menghadapi berbagai masalah. Masalah yang dihadapi tersebut
terkadang dapat diselesaikan sendiri tanpa bantuan orang lain dan kadang-kadang
harus dibantu orang lain, dalam hal ini
seorang ahli. Untuk mengatasi masalah kesehatan biasanya mereka selalu
berkonsultasi dengan ahli kesehatan atau mencari alternatif lain. Konsultasi
dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung. Konsultasi secara
langsung biasanya pasien langsung menemui dokter/ atau ahli sedangkan konsultasi tidak langsung dilakukan
dengan cara konsultasi melalui surat., e-mail, dan lain-lain.
Wacana konssultasi terutama
konsultasi kesehatan biasanya memuat pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan
penanya kepada dokter atau ahli yang berhubungan dengan bidang kesehatan. Wacana
ini biasanya menarik bagi siapa pun karena
semua orang pada dasarnya ingin sehat. Jadi, sebagian besar orang membaca wacana ini baik yang sedang sakit maupun
yang sehat. Wacana ini biasanya berisi pertanyaan disertai jawaban yang
diberikan oleh dokter kepada para penanya. Penanya berusaha menyampaikan keluhan yang dideritanya dengan jelas. Hal ini
disebabkan penanya mengharapkan jawaban
yang diberikan dokter merupakan solusi
yang paling tepat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Mengingat betapa pentingya wacana ini bagi semua orang, penulis menduga dalam wacana ini digunakan bahasa
yang santun. Bagaimanakah wujud kesantunan berbahasa dalam wacana konsultasi
kesehatan dibahas dalam makalah ini.
2. Teori dan Prinsip Kesantunan
Lakoff (dalam Rustono,
2000:51) berpendapat bahwa ada tiga kaidah yang harus ditaati agar tuturan
dianggap santun. Ketiga kaidah tersebut adalah formalitas, ketaktegasan, dan
persamaan atau kesekawanan. Formalitas berarti jangan memaksa atau jangan
angkuh. Jadi, tuturan yang memaksa dan angkuh dianggap tidak
santun. Kaidah ketaktegasan maksudnya adalah hendaknya penutur bertutur
sedemikian rupa sehingga mitra tutur dapat menentukan pilihan. Kaidah persamaan
atau kesekawanan berarti buatlah mitra
tutur senang.
Brown dan Levinson (dalam
Gunarwan, 1992:185) mengemukakan teori kesantunan berkaitan dengan nosi muka
positif dan muka negatif. Muka positif adalah muka yang mengacu pada citra diri
setiap orang yang berkeinginan agar apa yang dilakukannya, apa yang dimilikinya
dan apa yang diyakininya menyenangkan
dan patut dihargai. Sedangkan muka negatif adalah mengacu pada citra diri setiap
orang yang berkepentingan agar ia dihargai dengan jalan penutur membiarkan
bebas melakukan tindakan atau membiarkannya bebas dari keharusan mengerjakan
sesuatu.
Tarigan (1986:82) dan Leech
(1993:206-207) ada enam maksim sopan santun. Prinsip sopan santun dalam
maksim-maksim tersebut berpasang-pasangan. Keenan maksim tersebut adalah
sebagai berikut.
- Maksim kebijaksanaan
- Kurangi kerugian orang lain
- Tambah keuntungan orang lain
- Maksim kedermawanan
- Kurangi keuntungan diri sediri
- Tambahi pengorbanan diri sendiri
- Maksim penghargaan
- Kurangi cacian pada orang lain
- Tambahi pujian pada orang lain
- Maksim kesederhanaan
- Kuragi pujian pada diri sendiri
- Tambahi cacian pada diri sendiri
- Maksim kemufakatan
- Kurangi ketidakseesuaian antara diri sendiri dan orang lain
- Tingkatkan persesuaian antara diri sendiri dan orang lain
- Maksim simpati
- kurangi antipati antara diri sendiri dan orang lain
- perrbesar simpati antara diri sendiri dan orang lain
Kesantuan berbahasa selalu diukur dari mitra tutur. Oleh karena itu, demi menjaga kesantunan hendaknya penutur memperlakukan
mitra tutur sebagai berikut
- Jangan perlakukan mitra tutur sebagai orang yang tunduk kepada penutur.
- Jangan mengatakan hal-hal yang kurang baik mengenai diri mitra tutur atau orang atau barang yang ada kaitannya dengan mitra tutur.
- Jangan mengungkapkan rasa senang atas kemalangan mitra tutur.
- Jangan menyatakan ketidaksetujuan dengan mitra tutur sehingga mitra tutur merasa jatuh harga dirinya
- Jangan memuji diri sendiri atau membanggakan nasib baik atau kelebihan diri sendiri. (Pranowo, 2008)
3, Metode Penelitian
Data penelitian ini berupa penggalan wacana konsultasi. Data yang
digunakan dalam penelitian ini bersumber dari harian Jawa Pos. Di dalam kegiatan pengumpulan data digunakan metode
observasi atau metode simak yaitu menyimak penggunaan bahasa dalam wacana
konsultasi. Data dipilih sesuai dengan kebutuhan penelitian. Teknik yang
digunakan adalah teknik catat. Teknik
ini digunakan untuk mencatat data yang telah diamati. Dalam analisis data digunakan metode analisis isi yaitu metode yang digunakan untuk menarik simpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan.
4. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan wujud kesantunan berbahasa dalam
wacana konsultasi kesehatan sebagai berikut.
4.1 Penutur Menyarankan
Suatu Tindakan kepada Penanya
Penutur menyarankan suatu tidakan
kepada penanya agar melakukan suatu
tindakan untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Kalimat yang menyarankan ini biaasanya
ditandai dengan kata perlu memperhatikan ,
sebaiknya, hindari jalan terbaik yang
dapat dilakukan, dan lebih baik Hal tersebut dapat dilihat dalam wacana
berikut ini.
(1) Dalam memilih kondom untuk tujuan
kontrasepsi, pilih yang berbahan lateks karena tidak mudah sobek/rusak
dibandingkan yang berbahan poliuretan. Secara umum, kondom yang beredar di
Indonesia sudah memenuhi syarat standar mutu internasional (ISO). Namun,
konsumen tetap perlu memperhatikan kondisi kondom saat
membeli atau ketika mau menggunakan. (14 Juni 2009)
(2) Saran saya, Ibu sebaiknya segera periksa ke dokter
kandungan agar bisa didiagnosis dan ditangani secepatya. (7 Juni 2009)
(3) Jika terjadi diare
kronis yang disertai suhu badan yang tinggi, perlu dicurigai adanya penyakit
tuberkulosa usus. Yang terpenting, jangan sampai terjadi dehidrasi (kekurangan
cairan tubuh). Penuhi pula asupan mineral seperti natrium, kalium, chlorida, dan magnesium. Ini penting mengingat Pak
Gunawan termasuk lansia. Mengonsumsi jus sayur dan buah juga baik. Bila diare
berlanjut, hindari mengonsumsi
makanan padat. Mengonsumsi yogurt diperbolehkan.
Dalam diet makanan selama diare, perlu asupan vitamin B complex dan vitamin C
serta mineral. Vitamin dan mineral dapat berupa makanan, minuman, atau tablet. (3
Juni 2009)
(4) Pada fase awal katarak,
pemberian vitamin C dosis tinggi dapat menghambat progresivitas gangguan
penglihatan. Untuk memperbaiki gangguan penglihatan pada katarak, jalan terbaik yang dapat dilakukan
adalah operasi. Hal ini diperlukan untuk mengganti lensa mata yang keruh
tersebut. Penggunaan obat-obatan hanya menghambat “penebalan” katarak. Plus melindungi kornea selama proses operasi
dan implantasi lensa baru. (16 Mei 2009)
(5) Jadi, untuk ibu Tyas
kalau memang setelah operasi mioma dan sampai sekarang belum hamil lebih baik menggunakan metode pilihan. Menyesuaikan
dengan kondisi ibu dan suami agar cepat mendapatkan momongan. (18 Maret 2009)
Dalam contoh (1)
penutur menyarankan kepada penanya agar tetap memperhatikan kondisi alat
kotrasepsi sebelum digunakan meskipun alat tersebut sudah memenuhi standar ISO..
Penutur menyarankan hal tersebut karena kondisi alat kontrasepsi yang kurang
baik dapat mengakibatkan kegagalan keluarga berencana. Dalam contoh (2) penutur
menyarankan untuk segera memeriksakan penyakitnya ke dokter agar dapat didiagnosis secapatnya. Dalam
contoh (3) penutur menyarankan kepada penanya tentang beberapa hal yang harus
diperhatikan pada waktu diare terutama menyangkut asupan gizi. Dalam contoh ini
penutur juga menyarankan penanya untuk mengindari mengonsumsi makanan padat. Dalam
contoh (4) penutur menyarankan dengan jalan memilihkan jalan keluar yang
terbaik kepada penanya. Untuk penderita katarak jalan yang terbaik adalah
operasi meskipun sebelumnya penutur juga
menyarankan untuk memberikan vitamin C dosis tinggi. Penutur memilihkan jalan keluar karena penanya dianggap kebingungan untuk mengatasi masalahnya.. Dalam contoh (5) penutur
menyarankan seorang ibu yang sudah dua tahun menikah namun belum
dikaruniai anak. Penutur menyarankan
agar ibu tersebut menggunakan metode pilihan
yaitu metode TRB (Teknologi Reproduksi
Berbantu). Saran yang diberikan penutur ini juga disesuaikan dengan kondisi
penanya.
4.2 Penutur
Tidak Mengancam Muka
Kesantunan berkaitan dengan nosi yaitu muka
positif dan muka negetif. Muka positiff
mengacu pada citra diri orang yang berkeinginan agar apa yang dilakkukannya,
apa yang dimilikinya diakui orang sebagai sesuatu yang baik, menyenangkan dan
patut dihargai. Perhatikan
wacana berikut ini
(6) Yang
Anda lakukan sudah tepat.
Yakni, segera memeriksakan diri ke dokter kandungan. Tapi, kalau dari cerita
Anda saja, saya sulit menentukan diagnosis yang tepat. Sangat mungkin yang ibu
alami adalah prolaps organ pelvic atau turunnya organ pelvic (panggul). Itu bisa berupa
kandungan kencing (vesicocele), rahim
turun (prolaps uteri), atau usus
rektum yang turun (rectocele).(27
Juni 2009)
(7) Pertama, saya ucapkan selamat atas
kelahiran anak ibu. Saya sangat mendukung
keputusan ibu Lusy untuk memberikan ASI eksklusif untuk bayinya. Agar tak
mengganggu proses menyusui, ada beberapa kontrasepsi yang dapat dipilih. Antara
lain, metode amenore laktasi, alat
kontrasepsi dalam rahim (IUD), suntik KB tiga bulanan (suntikan progestin), pil KB progestin, dan kontrasepsi implant.
Pada wanita menyusui akan mengalami amenore (tidak haid).Yakni, bila
menyusui eksklusif dengan interval
teratur, termasuk malam (sebab, cukup banyak ibu memberi susu formula ketika
malam). Nah, pemberian
ASI eksklusif selama enam bulan pertama setelah melahirkan, tanpa suplemen susu
formula tambahan, merupakan suatu proteksi kontrasepsi yang sama dengan yang
dihasilkan oleh kontrasepsi oral (efektivitasnya mencapai 98 persen). Inilah
yang disebut metode amenore laktasi
(MAL).
(5 September 2009)
Dalam contoh (6) penutur menyetujui apa yang
dilakukan penanya. Karena penutur
seorang dokter, langkah penanya segera
memeriksakan diri ke dokter dianggap sangat tepat. Penutur juga menjelaskan apa
adanya dengan mengatakan bahwa kalau dari cerita Anda saja, saya sulit menentukan
diagnosis yang tepat. Dalam contoh (7) sebelum penutur menjawab pertanyaan
penanya, penutur terlebih dahulu memberi ucapan selamat kepada penanya atas
kelahiran anaknya Penutur sangat
menyetujui tindakan Ibu Lusi memberikan ASI secara eksklusif. Bahkan penutur
juga menjelaskan bahwa pemberian ASI eksklusif merupakan cara yang efektif
ber-KB. Dalam ilmu kedokteran metode tersebut dikenal dengan istilah metode amenore laktasi. Penjelasan penutur
ini untuk meyakinkan penanya yang kebingungan memilih alat kontrasepsi
selama penanya menyusui. Dengan penjelasan ini diharapkan penanya yakin apa
yang telah dilaksanakannya sangat tepat untuk bayinya.
4. 3 Penutur Menggunakan Kata Metaforis
Dalam penelitian ini ditemukan
kata-kata metaforis yang digunakan penutur agar tuturannya menjadi lebih
santun. Hal tersebut dapat
dilihat dalam contoh berikut ini.
(8) Saya ibu rumah tangga berusia 32 tahun
dengan seorang anak. Beberapa hari ini, saya menemukan benjolan di daerah V (kewanitaan). Ukurannya memang
tidak besar. Tapi, benjolan itu tidak kunjung hilang. Saya jadi kuatir. Tapi,
saya malu jika harus periksa ke dokter. Saya harus bagaimana, Dok? Terima
kasih. (7 Juni 2009)
(9) Dokter, Saya baru saja
menikah minggu lalu. Yang saya tanyakan, gairah seks saya mengapa
menggebu-gebu? Sehari saya bisa ML
2–3 kali. Istri sampai kewalahan dan takut saya mengalami hiperseksual.
Benarkah saya menderita hiperseksual, dok? Kalau iya, bagaimana menanganinya?
Terima kasih. (5 Juni 2009)
Dalam contoh (8) Penutur adalah seorang ibu rumah
tangga. Penutur menggunakan istilah daerah V untuk menggantikan kata vagina
. Pemakaian istilah daerah V
ini dianggap santun oleh penutur dibandingkan dengan vagina. .Dalam contoh (9)
digunakan istilah ML yang
berarti making love. Istilah itu
berati ’berhubungan intim’. Istilah ML
digunakan penutur karena dianggap lebih santun.
4.4 Penutur Memberikan Banyak Alternatif
Kesantunan berbahasa juga
ditandai oleh adanya penutur yang memberkan banyak alternatif kepada penanya.
Hal tersebut dapat dilihat dalam contoh berikut ini.
(10) Bila usia muda dan masih memerlukan rahim
sebagai organ reproduksi, operasinya tidak perlu angkat kandungan. Dokter
akan menyangga rahim ibu menggunakan jaringan fascia di sekitar otot perut. Selain itu, ligamen penyangga rahim akan dipendekkan agar rahim tidak turun
lagi. Operasi angkat rahim hanya dilakukan jika sudah tidak memerlukan rahim
sebagai organ reproduksi. Umumnya, angkat rahim pada kasus prolaps uteri tersebut dikerjakan melalui vagina. Namanya, TVH (trans vaginal hysterectomy). Jadi, tidak perlu membuka rahim.
Ada
cara lain bagi kelompok
yang takut operasi atau ada kontraindikasi operasi. Pemasangan ring/pessarium
dari karet berbentuk seperti donat bisa dilakukan. Alat itu dimasukkan melalui
vagina. Tujuannya, menahan agar rahim tidak turun. Beberapa penderita yang
masih aktif secara seksual mungkin merasa tidak nyaman. (27 juni 2009)
Dalam contoh (10) penutur memberikan alternatif
kepada penanya cara mengatasi penyakitnya. Penutur juga menjelaskan kepada
penanya kalau memang rahim masih diperlukan untuk reproduksi tidak perlu operasi . Namun, jika rahim sudah tidak
diperlukan operasi bisa dilakukan. Penutur juga menjelaskan cara lain bagi orang
yang takut operasi atau ada
kontraindikasi operasi. Cara mengatasi masalah penanya yaitu dengan memasangan ring/pessarium dari karet berbentuk
seperti donat. Alat itu dimasukkan melalui vagina. Tujuannya, menahan agar
rahim tidak turun. Beberapa alternatif yang dibeikan penutur ini sangat bermanfaat
penanya dan tentunya penanya akan menentukan sendiri pilihan terbaiknya.
4.5 Peturur Menghibur Penanya
Wujud kesantunan berbahasa
dalam wacana konsultasi juga ditandai oleh adanya penjelasan penutur yang
isinya mengihibur penanya. Hal tersebut dapat dilihat dalam wacana berikut ini.
(11) T: Saya
ibu dua anak. Si sulung
berusia 6 tahun dan si bungsu 4 tahun. Gigi kedua anak saya itu jelek. Gigi
belakang banyak yang berlubang dan gigi depan berwarna hitam serta tidak utuh.
Apakah penyakit anak saya itu? Apakah gigi aslinya nanti dapat tumbuh dengan
baik? Kalau saya punya anak lagi, apakah giginya juga akan rusak seperti itu?
J: Diagnosis penyakit ini Caries Dentis atau gigi berlubang atau karies gigi. Kondisi itu
terjadi akibat larutnya email gigi dan kerusakan gigi di bawah lapisan email
oleh kondisi lingkungan gigi yang asam. Penyakit
ini sangat banyak diderita anak-anak yang masih bergigi susu. Penyebabnya utamanya adalah bakteri Streptococcus mutans (S.
mutans) dan Lactobacillus.
Bakteri S. mutans menguraikan sisa makanan yang tertinggal di permukaan gigi.
Hasil sampingnya adalah asam....
Berdasar penjelasan di atas, penyakit ini bukan
penyakit yang menurun. Sehingga, jika
anak yang akan lahir berikutnya diberi ASI, belum tentu dia menderita
karies/gigis. Dengan kata lain, gigis dapat dicegah. Apa yang harus diperhatikan
di rumah? Usahakan memberikan ASI pada sampai anak berusia dua tahun. Biasakan
anak membersihkan giginya sendiri tiap kali habis makan atau paling tidak dua
kali sehari (sehabis makan pagi dan sebelum tidur malam hari). Aturlah
kunjungan ke dokter gigi secara rutin, paling tidak dua kali setahun untuk
mencegah kerusakan gigi lebih lanjut. (20
Mei 2009)
(12) Anda tidak sendiri, di dunia ini sekitar 4 dari 10 penduduk dewasa
mengalami keluhan seperti ini, sebab gigi bungsu akan tumbuh pada sekitar
usia 18-30 tahun. Kasus ini biasanya didiagnosa sebagai pericoronitis oleh karena gigi tumbuh tidak sempurna (impacted tooth) yang diakibatkan oleh
kekurangan tempat. Masalah akan terjadi apabila posisi dan arah pertumbuhan
gigi tersebut tidak sempurna, misalnya : miring (condong ke depan, samping atau
bahkan belakang). Jika gigi dengan arah dan posisi tidak sempurna tersebut
sempat membelah gusi maka akan menyebabkan celah yang memungkinkan kotoran,
kuman dan sisa makanan terperangkap di dalamnya. Kotoran, kuman ataupun sisa makanan yang
terperangkap ini sangat sukar dibersihkan dan kotoran ini akan membusuk.
Akibatnya, gusi akan mulai beradang oleh karena kotoran tersebut. Saat inilah
gejala nyeri hebat mulai muncul.( 13 April 2009)
Dalalm contoh (11) penutur berusaha mengibur seorang ibu yang khawatir dengan kondisi gigi anaknya
yang gigis. Penutur menghibur dengan
cara mengatakan bahwa gigis sangat banyak diderita anak-anak yang masih
bergigi susu. Di samping itu, penutur juga menjelaskan bahwa penyakit ini bukan penyakit turunan . Jadi, jika
ibu tersebut melahirkan lagi, anak yang lahir berikutnya diberi ASI, belum
tentu dia menderita karies/gigis. Dalam contoh (12) penutur menjelaskan bahwa Anda tidak sendiri, di dunia ini sekitar 4 dari 10 penduduk dewasa
mengalami keluhan seperti ini, sebab
gigi bungsu akan tumbuh pada sekitar usia 18-30 tahun. Penjelasan ini
sangat menghibur penanya karena ternyata
banyak orang yang menderita sakit gigi khususnya
gigi bungsu yaitu sekitar 40 persen dari
jumlah penduduk dewasa. Dengan penjelasan ini penderita lebih terhibur.
4.6 Penutur Menggunakan Perintah Halus
Kesantunan berbahasa juga
ditandai oleh adanya perintah halus kepada lawan tutur. Perintah halus tersebut
biasanya ditandai oleh adanya kata tolong,
mohon, dan partikel –lah. Hal
tersebut dapat dilihat dalam contoh berikut ini.
(13) Tolong,
jelaskan dengan rinci soal baik dan buruk menggunakan kontrasepsi saat
menyusui. Kira-kira masih
amankah kami menggunakan kondom saat berhubungan intim? Terima kasih (5
September 2009)
(14) Prof Bambang, pada usia yang ke-60 tahun ini,
saya sering diare. Saat diare, tidak keluar darah dan perut tidak sakit. Jumlah
atau volume yang keluar kadang banyak, kadang sedikit. Kotorannya bersifat
cair. Karena itu, saya minum obat antiinfeksi perut. Apa penyebab diare? Apakah
ada kaitannya dengan makanan? Apa
yang bisa saya lakukan selama diare tersebut? Mohon penjelasannya. (3 Juni 2009)
Dalam contoh (13)
kata tolong digunakan untuk memperhalus perintah. Perintah
ini ditujukkan penanya kepada dokter. Di samping itu, kesantunan berbahasa dalam contoh tersebut
juga ditandai oleh adanya ucapan terima kasih meskipun mitra tutur belum
menjawab pertanyaan yang disampaikan penanya. Begitu juga contoh (14) kata mohon digunakan untuk memperhalus permintaan dalam hal ini penutur mengharapkan
penjelasan.
4.7 Penutur Memberi Nasihat Penanya
Kesantunan berbahasa dalam
wacana konsultasi juga ditndai adanya nasihat yang diberikan petutur kepada
penanya. Hal tersebut dapat
dilihat dalam wacana beriku ini.
(15) Prosedur pemeriksaan laboratorium yang bisa
menentukan ada tidaknya gangguan infeksi atau jenis penyebab infeksi di organ
intim wanita adalah Pap smear. Tak ada gunanya takut pada penyakit tetapi
tidak memeriksakan diri. Jika segera ditemukan, penyakit atau gangguan bisa
segera diobati. Pap smear dilakukan
dengan memeriksa sedikit cairan yang didapat dari dalam organ kelamin wanita.
Prosedur pengambilan bahan sampel tersebut relatif mudah. Hasilnya akan sangat bermanfaat sebagai acuan pengobatan lebih lanjut.
(11 Mei 2009)
Dalam contoh (15) penutur menasihati penanya yang
takut memerikasakan penyakitnya ke dokter. Apalagi menyangkut pap smear. Yang biasanya ditakuti wanita
Penutur menyatakan bahwa tidak ada
gunanya takut pada penyakit tetapi tidak memeriksakan diri. Jika segera
ditemukan, penyakit atau gangguan bisa segera diobati Dengan nasihat
tersebut dihaaarapkan penanya tidak takut lagi untuk memeriksakan penyakitnya
ke dokter . Penutur menjelaskan lebih lanjut bahwa hasil pap smear sangat bermanfaat untuk acuan pengobatan selanjutnya.
4.8 Penutur Berusaha Menyakinkan
Penanya
Kesantunan berbahasa juga
ditandai dengan adanya penutur yang berusaha menyakinkan penanya tentang
sesuatu yang diragukan. Hal tersebut dapat dilihat dalam wacana berikut ini.
(16) Gigi palsu yang
dirancang dengan pertimbangan para ahli gigi palsu (prosthodontist) yang cermat tak akan mengakibatkan alergi,
kerusakan jaringan gusi, serta tidak gampang lepas. Meski, si pemakai sedang
bersin, tertawa lebar, atau sedang tersedak sekalipun.(19 Februari 2009)
Penutur dalam hal ini dokter gigi berusaha
meyakinkan penanya bahwa pemasangan gigi palsu tidak akan mengakibatkan alergi,
kerusakan jaringan gusi, serta tidak gampang lepas. Meski, si pemakai sedang
bersin, tertawa lebar, atau sedang tersedak sekalipun. Dengan penjelasan ini
diharapkan penanya yakin bahwa pemasangan gigi palsu amam karena gigi palsu
sudah dirancang oleh ahli gigi palsu
4.9 Penutur Menggunakan Kata Sapaan Bapak dan Ibu
Kesantunan berbahasa dalam wacana konsultasi juga
ditandai oleh adanya kata sapaan bapak
dan ibu. Hal tersebut dapat dilihat
dalam wacana berikut ini.
(17) Bapak
Sirojul yang terhormat, tulang punggung atau tulang belakang kita yang
mempunyai fungsi salah satu fungsi adalah mengangkat badan pada posisi berdiri
maupun bangun ini, berjumlah 33 buah
ruas tulang. Tulang punggung ini selalu saling berikatan antara tulang di atas
serta di bawahnya bagaikan sebuah rantai. Besar tulang-tulang ini semakin ke
bawah semakin besar. Dengan bentuk anatomi seperti ini, ruas tulang yang paling
bawah akan mendapatkan beban trauma terbesar. Hal ini sering mengakibatkan
terjadinya nyeri punggung bawah dibandingkan punggung bagian atas. (19 Maret
2009)
(18) Ibu Sulistyorini, alergi merupakan reaksi hipersensitif
(berlebihan) dari tubuh terhadap kondisi lingkungan dan antigen atau benda yang
dianggap asing oleh tubuh. Dalam keadaan normal, benda asing yang masuk ke
dalam tubuh akan ditangkal atau dinetralkan oleh aktivitas sistem kekebalan
tubuh melalui pembentukan antibodi. Jadi, bila tubuh memberikan reaksi yang
berlebihan, alergi akan timbul. Timbulnya gejala klinik bergantung kondisi.
Berat ringannya terkadang dapat membahayakan tubuh. (26 April 2009)
Dalam contoh (17) penutur menggunakan kata sapaan bapak. Di samping itu penutur juga
menyebutkan nama ditambah dengan yang
terhormat. Hal ini menunjukkan bahwa penutur sangat menghormati penanya.
Begitu juga dalam contoh (18) digunakan kata sapaan ibu. Jadi, pemakaian kata
sapaan dalam contoh (17) dan (18) dimaksudkan untuk menghormati mitra tutur.
5. Simpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
wujud kesantunan berbahasa dalam wacana konsultasi adalah (1) penutur
menyarankan suatu tindakan kepada penanya, (2) penutur tidak mengancam muka,
(3) penutur menggunakan kata metaforis, (4) penutur memberikan banyak alternatif, (5) peturur menghibur
penanya, (6) penutur menggunakan perintah halus, (7) penutur memberi nasihat
penanya, (8) penutur berusaha menyakinkan penanya, dan (9) penutur menggunakan
kata sapaan bapak dan ibu.
Demikianlah yang saya sampaikan mengenai kesantunan berbahasa semoga bermanfaat.
Demikianlah yang saya sampaikan mengenai kesantunan berbahasa semoga bermanfaat.