Makalah Olahraga Bola Basket
Table of Contents
Makalah Olahraga Basket | Bola Basket - Kali ini admin postingkan makalah basket silahkan simak di bawah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri dari dua tim
yang beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding
mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang milik lawan.
Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena bisa dilakukan di ruang
terbuka dan di ruang tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif
kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya
yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau
melempar bola tersebut.
Selain itu Bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang paling
digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di seluruh dunia,
antara lain di Eropa Selatan, Amerika Selatan, Lithuania, China, dan
juga di Indonesia.
Permainan basket sudah sangat berkembang dan digemari sejak pertama kali
diperkenalkan oleh James Naismith. Salah satu perkembangannya adalah
diciptakannya gerakan slam dunk atau menombok, yaitu gerakan untuk
memasukkan dan melesakan bola basket langsung ke dalam keranjang yang
bisa dilakukan dengan gerakan akrobatik yang berkekuatan luar biasa.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan umum dibuatnya makalah ini adalah :
- Mengetahui sejarah tentang perkembangan permainan bola basket
- Mengetahui tehnik dasar permainan bola basket
- Mengetahui ukuran lapangan, dan ring bola
- Mengetahui peraturan dalam bermain basket
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Permainan Bola Basket
Permainan bola basket diciptakan oleh
Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young
Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika
Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang
olahraga baru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan
pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya
adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan olahraga
Senam yang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan yang dirasakan pada
musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin
mendesak.
Dr. Luther Gullick, pengawas kepala
bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang
kurang baik itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta
memberi tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang
baru yang dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore hari. Dalam
menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu gagasan yang sesuai
dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak begitu keras,
tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar
dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal,
Baseball, Lacrose dan Sepakbola.
Tetapi tidak satupun yang cocok dengan
tuntutannya. Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut
masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutup yang berlampu.
Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada
kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang
bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai
sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan
gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola (dribbling)
sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang
sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran
yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti
yang terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak.
Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan
tersebut, tetapi berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya
keranjang (basket) buah persik yang kosong, maka akhirnya keranjang
itulah dijadikan sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian
permainan baru yang ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut
dinamakan Basketball.
2.2 Tehnik dasar permainan bola basket
Cara memegang bola basket adalah sikap
tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak
tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang,
jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan
badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua
kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit
condong ke depan dan lutut rileks.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan
agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan
jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola
masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola
dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap
bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di
atas kepala dan menangkap boka di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas
tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass),
melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada
ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke
tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah
suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan
memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak
ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola.
Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit
meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan.
Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua
cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi.
Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan
lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang
cepat ke daerah pertahanan lawan.
Pivot atau memoros adalah suatu usaha
menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai
porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat. Seorang
pemain basket melakukan shooting dengan dua tangan.
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke
dalam keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam
melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke
ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat
meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.
1. Passing dan Catching
Passing berarti mengoper, sedangkan
catching artinya menangkap. Setiap pemula harus belajar mengenai cara
mengoper dan menangkap bola dengan temannya. Ingat, kemampuan mengoper
dan menangkap harus sama baiknya, tidak boleh hanya mahir sebagian.
Dalam passing terdapat beberapa teknik antara lain :
a. Chest pass (operan setinggi dada)
Operan ini dimulai dari memegang bola di depan dada, kemudian bola dilempar lurus dengan telapak tangan ke arah luar.
b. Bounce pass (operan pantul)
Sama dengan chest pass, bedanya hanya
lemparan diarahkan ke lantai, usahakan titik pantulnya berada di 3/4
jarak dari pengoper bola.
c. Overhead pass (operan diatas kepala)
Operan dilakukan dengan kedua tangan berada di atas. Penerima bola juga menangkap dengan posisi tangan di atas.
d. Baseball pass
Operan ini dilakukan di atas/belakang
kepala, bertujuan agar passing melambung dan melewati lawan. Operan
jarak jauh yang dilakukan biasanya lebih dari setengah panjang lapangan.
Operan ini tidak terlalu akurat namun berguna pada fast break.
e. Behind the back pass
Teknik gerakan behind the back pass
merupakan gerakan yang rumit untuk para pemula. Butuh latihan tekun dan
berulang-ulang untuk bisa melakukan gerakan ini dengan baik dan benar.
Operan ini sekarang sudah menjadi senjata menyerang yang umum.
Keunggulan umpan ini yaitu lawan tidak mengetahui sasaran yang ingin
dituju.
2. Dribbling (menggiring bola)
Prinsip dalam mengajarkan teknik dribble antara lain:
- Kontrol pada jari-jari tangan
- Mempertahankan tubuh tetap rendah
- Kepala tegak
- Melatih kedua tangan agar sama-sama memiliki dribble yang bagus
- Lindungi bola (protect the ball)
Macam-macam dribble :
a. Change of pace dribble
Dribble ini adalah yang paling umum
dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir
bahwa pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
b. Low or control dribble
Dribble ini dilakukan setiap kali pemain
dijaga dengan ketat. Tipe dribble ini digunakan untuk menjaga bola agar
tetap rendah dan terkontrol. Bola didribble di sisi tubuh, jauh dari
pemain bertahan. Telapak tangan yang mendribble bola diusahakan agar
tetap berada di atas bola.
c. High or speed dribble
Ketika pemain berada di lapangan terbuka
dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan
dribble ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di
depannya dan membiarkan bola melambung ke atas setinggi pinggulnya.
Tangan yang mendribble tidak berada di atas bola, melainkan di belakang
bola.
d. Crossover dribble
Crossover dribble adalah gerakan
memindahkan bola dari tangan yang satu ke arah tangannya yang lain.
Gerakan ini sangat bagus untuk memperdaya pemain bertahan. Namun bola
bisa dicuri bila dribble tidak dilakukan dengan baik, karena posisi bola
tidak terjaga.
e. Behind the back dribble
Jenis dribble ini digunakan ketika
pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola
digerakkan dari satu sisi tubuh ke sisi tubuh yang lain dengan
mengayunkannya di belakang tubuh.
f. Between the legs dribble
Dribble ini adalah cara yang cepat untuk
memindahkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain melewati sela
kaki. Digunakan ketika pendribble bola dijaga dengan ketat atau ingin
mengganti arah.
g. Spin dribble
Dribble ini dilakukan untuk mengganti
arah dan memantulkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain ketika
dijaga dengan ketat. Dribble ini harus dilakukan dengan cepat. Saat
dribble, dorong bola ke lantai dan berputar mengelilingi pemain
bertahan.
3. Shooting (menembak bola ke arah keranjang)
a. Set shoot
Tembakan ini jarang dilakukan pada
permainan biasa. Karena jika penembak tidak melompat, maka tembakannya
akan mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas
atau bila memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan (free throw).
b. Lay-up shoot
Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada
jarak beberapa langkah dari ring, penggiring bola secara serentak
mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang.
c. Jump shoot
Tembakan ini sering dilakukan saat
pemain menyerang tidak bisa mendekati keranjang. Tembakan ini sangat
sulit dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical
penembak.
4. Cara berputar (Pivot)
Pivot adalah gerakan memutar badan
dengan menggunakan salah satu kaki sebagai poros putaran (setelah kita
menerima bola). Ada tiga alternatif gerakan yang bisa dilakukan:
a. Pivot kemudian dribble (membawa bola)
b. Pivot kemudian passing (melempar bola)
c. Pivot kemudian shooting (menembakan bola)
b. Pivot kemudian passing (melempar bola)
c. Pivot kemudian shooting (menembakan bola)
5. Jump stop
Jump stop merupakan sebuah gerak
berhenti terkendali dan dengan menggunakan dua kaki. Jump stop bisa
digunakan pemain penyerang untuk memantapkan kaki yang akan dipakai
untuk pivot (poros), menghindari traveling, dan mempertahankan
keseimbangan tubuh dengan baik.
6. Rebound
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
saat rebound yaitu make contact, box out, dan jump to the ball. Dalam
era basket modern sekarang ini diperlukan gerakan rebound dalam suatu
pertandingan. Apabila sebuah tim tidak mempunyai keinginan untuk
melakukan defensive rebound maupun offensive rebound, dapat dipastikan
tim itu akan kehilangan banyak kesempatan kedua untuk melakukan score
pada saat pertandingan.
Demikian artikel ini saya buat semoga
bisa membantu para pemain usia dini dan amatir bisa lebih mengenal dan
mengetahui teknik-teknik dasar dalam bola basket .
Penting buat para pelatih untuk
memberikan sebuah variasi latihan yang baik dan mengena kepada para
pemain usia dini dan amatir. Menjadi hal yang sangat penting bagi pemain
agar tidak merasakan jenuh karena materi latihan dari pelatih kurang
bervariasi.
2.3 Lapangan Basket
Lapangan bola basket
adalah berbentuk empat persegi panjang. Bagian-bagian lapangan bola
basket adalah lapangan utama, daerah tembakan hukuman, papan pantul,
penyangga dan keranjang. Untuk kelengkapan permianan, ukuran bola basket
pun ditentukan.
- Lapangan Bola Basket: 28 meter x 15 meter. Ukuran ini dihitung dari batas garis sebelah dalam. Di bagian tengah lapangan, terdapat lingkaran dengan jari-jari 1,80 meter. Untuk ukuran lingkaran, jari-jarinya diukur dari sebelah luar garis lingkaran. (Gambar 1)
- Garis Tembakan Hukuman. Garis tembakan ini berada di daerah bersyarat. Ukuran daerah ini dapat dilihat pada gambar 2.
- Papan Pantul. Papan pantul terbuat dari kayu atau bahan lain yang sifatnya sama, tebal papan ini 3 cm. Ukuran papan pantul 1,80 meter x 1,20 meter. Di tengah papan pantul terdapat garis bingkai empat persegi panjang dengan ukuran 0,59 meter x 0,45 meter. (Gambar 3)
- Tiang Penyangga. Tiang penyangga atau simpei terbuat dari besi dengan garis tengah 20 mm. Simpei berdiri dengan ketinggian dari atas lantai 3,03 meter. (Gambar 4)
- Bola Basket. Bola basket terbuat dari karet dan dilapisi bahan sintetis. Keliling bola antara 75 cm s.d. 78 cm, dan beratnya antara 600 gram s.d. 650 gram. Ketentuan standar bola dan ketika berisi udara adalah bila dipantulkan lantai yang keras dari tempat ketinggian 1,80 meter-bola akan memantul setinggi antara 1,20 meter s.d. 1,40 meter. SMP sedangkan ukuran bola basket 5 digunakan pada pertandingan resmi tingkat SD.
Salah satu poin penting dari permaianan bola basket adalah ring bola basket. Pada pertandinga resmi, ring bola basket harus dibuat beradasarkan peraturan resmi yang dibuat oleh NBA atau FIBA.
Tinggi ring bola basket yang sesuai dengan peraturan resmi untuk internasional adalah 10 kaki atau 305 cm. Dengan beberapa detail yang telah diperjelas seperti luas papan pantul hingga panjang tali yang menjuntai di ring bola basket.
Ukuran Ring Basket
Berikut adalah detail untuk ukuran ring basket yang telah ditetapkan secara internasional :
Jarak ring ke lantai lapangan : 3, 05 m
Panjang ring basket : 40 cm
Jarak tiang peyangga dengan endline : 1 m
Jari – jari ring basket : 22, 5 cm ( diameter : 45 cm )
Ukuran papan pantul : 1, 05 x 1, 8 m
Dengan kotak tengah berukuran 45 x 59 cm
Jarak papan pantul bagian bawah dengan lantai : 2, 9 m
Jarak papan pantul bagian bawah dengan ring basket : 30 cm
Jarak tepian ring dengan papan pantul : 15 cm
Jarak baseline/endline dengan papan : 1. 2 m
Ukuran tali terjuntai pada ring basket : 40 – 45 cm. (ib)
2.5 Peraturan dalam permainan basket
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut.
- Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
- Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
- Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
- Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
- Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
- Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
- Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
- Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
- Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
- Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
- Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
- Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
- Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang
Dalam suatu kompetisi tentunya harus ada
peraturan yang jelas, walaupun mungkin hanya kompetisi kecil. Jelas
dalam artian sesuai dengan peraturan dasar dan Technical Meeting. Ini
adalah peraturan-peraturan basket yang aku dapat dari berbagai sumber.
- Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masih group terdiri dari 4 (empat) tim.
- Setiap tim terdiri dari 5 pemain inti yang bermain di lapangan dan max 7 pemain cadangan.
- Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
- Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
- Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 5 orang.
- Apabila di lapangan terdapat kurang dari 5 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
- Setiap peserta hanya diperbolehkan membuat maksimal 4 (empat) personal fouls (pada personal foul ke 5 (lima), fouled out).
- Team foul maksimum adalah 5 (lima). Setiap foul setelah foul ke 5 (lima), maka tim lawan berhak mendapatkan 2 (dua) buah free throw.
- Team foul akan di-reset pada perpindahan babak, namun, pada saat overtime, team foul tidak akan di-reset.
- Waktu pertandingan untuk penyisihan group adalah 2 X 20 menit kotor, dimana waktu tidak akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
- Waktu pertandingan untuk babak semi final adalah 2 x 20 menit semi kotor, dimana waktu akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
- Waktu pertandingan untuk babak final adalah 2 x 20 menit bersih, dimana waktu akan dimatikan pada saat bola mati, time out dan free throw.
- Waktu istirahat pergantian babak ditetapkan selama 5 menit.
- Waktu time out ditetapkan selama 1 (satu) menit dengan masing-masing tim memperoleh 1 (satu) kali time out pada setiap babak.
- Apabila pada akhir game, kedua tim memperoleh angka yang sama, overtime akan diadakan.
- Masa overtime berlangsung selama 1 x 5 menit (bersih).
- Apabila sampai dengan akhir waktu dari babak overtime, masih terdapat perolehan angka yang sama, maka akan dilakukan adu free-throw. Setiap tim diwakili oleh 2 orang dengan masing-masing orang memiliki 5 kali kesempatan.
- Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner up akan dilihat dari kualitas angka memasukan pada tiap-tiap pertandingan yang dimainkan.
- Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
- Peraturan permainan yang dipergunakan juga sangat tergantung daripada peraturan PERBAIS/FIBA mana yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan permainan yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 – 1984.
BAB III
PENUTUP
Segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan sebelum kita mengalami
sendiri, demikian juga kreasi dan inovasi hanya akan menjadi Tulisan
tidak bermakna diatas kertas sebelum direalisasikan didunia nyata,
marilah kita bangun indonesia yang sehat dengan olahraga salah satunya
dalam bidang olahraga basket ini.
a. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga basket baik itu telah melakukan
fungsinya. Namun demikian agar olahraga basket ini arif dan bijaksana,
maka perlu ada peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain
memberikan layanan dalam bentuk ukm juga memberikan layanan dalam
pertandingan. Hal ini merupakan bentuk kepedulian Nasional untuk ikut
menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga basket yang tepat, cepat,
akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan
diharapkan mampu menciptakan atlit basket professional khususnya pada
cabang olahraga basket yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.
b. Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga basket berjalan dengan
normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang
masyarakat umum (masyarakat/pelajar) dalam pertumbuhan dan perkembangan
untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga
bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang
olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal
perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai makalah basket semoga bermanfaat.