Makalah Atmosfer Bumi | Geografi
Table of Contents
Kali ini admin postingkan makalah geografi tentang atmosfer bumi silahkan simak di bawah ini.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bumi
memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah
keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi
makhluk hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang berbeda yang tersusun secara
berlapis satu diatas yang lainnya. Persis sebagai mana dipaparkan dalam
al-qur’an surat Al-Baqarah ayat 29 yang menyatakan bahwa atmosfer terdiri dari
tujuh lapisan. Oleh karena itu mengingat pentingnya pengetahuan mengenai
atmosfer maka penulis menyusun makalah yang diberi judul “ATMOSFER BUMI”.
1.2 Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini masalah yang akan
diangkat adalah:
1. Apa pengertian atmosfer?
2. Apa lapis lapisan atmosfer?
3. Manfaat atmosfer dalam kehidupan?
4. Apa Pengertian debu?
1.3 Tujuan
1) Sebagai tugas dari
guru bidang studi klimatologi
2) Sebagai bahan
referensi pengetahuan tentang atmosfer ,
3) Sebagai pengenalan
terhadap atmosfer dan lapisan lapisanya,
4) Sebagai antisifasi terhadap
masalah social itu sendiri,
5) Untuk menindaklanjuti
masalah yang terjadi di seputar kita.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Atmosfer
Atmosfer
taerdiri dari kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang
berarti bola. Atmosfer adalah bulatan udara yang membungkus bola bumi. Atmosfer
termasik bagian bumi. Karena pengaruh gaya berat, maka atmosfer berputar atau
berotasi bersama-sama bumi setiap hari, serta beredar mengelilingi matahari
setiap tahun(berevolusi). Tebal atmosfer mancapai kurang lebih 1.000 km.
Semakin tinggi lapisan udara, tekanannya semakin rendah. Untuk mengetahui
komposisi gas yang terkandung dalam atmosfer secara terperinci dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
No.
|
Unsur
kimia
|
Lambang
|
Volume
(%)
|
1
|
Netrogen / zat lemas
|
N2
|
78.08
|
2
|
Oksigen / zat pembakar
|
O2
|
20.95
|
3
|
Argon
|
Ar
|
0.93
|
4
|
Asam arang
|
CO2
|
0.03
|
5
|
Neon
|
Ne
|
0.0018
|
6
|
Helium
|
He
|
0.00015
|
7
|
Kripton
|
Kr
|
0.00011
|
8
|
Xenon
|
Xe
|
0.00005
|
9
|
Nitrous oksida
|
N2O
|
0.00005
|
10
|
Hidrogen
|
H2
|
0.00005
|
2.2 Keadaan
Cuaca
Terdiri dari empat unsur pokok yang
saling mempengaruhi:
1.
Matahari.
2.
Posisi suatu daerah terhadap garis
lintang bumi.
3.
Atmosfer.
4.
Relief muka bumi.
2.3 Kegunaan
Atmosfer
Atmosfer mempunyai peranan dalam
kehidupan di permukaan bumi antara lain.
·
Melindungi bumi dari jatuhnya benda
angkasa seperti meteor, komet dll.
·
Menjaga temperatur udara di
permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk kehidupan
·
Memantulkan gelombang radio
·
Membantu menjaga stabilitas suhu
udara siang dan malam
·
Menyerap radiasi dan sinar ultraviolet
yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya.
·
Menciptakan cuaca, berupa hujan dan
salju sehingga terjadilah musim panas dan musim dingin.
·
Sarana berlangsungnya proses
pembakaran, tanpa udara kita tidak dapat menyalakan api, bernafas, dan
sebagainya
Selain itu gas-gas yang ada di
atmosfer mempunyai peran masing-masing antara lain:
a.
Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman
b.
Oksigen untuk pernafasan
c.
Karbondioksida untuk fotosintesis
d.
Neon untuk lampu listrik
e.
Ozon untuk menyerap sebagian radiasi
matahari
2.4
Lapisan-lapisan Atmosfer
Atmosfer terdiri atas beberapa
lapisan:
1.
Troposfer
Gejala
cuaca (awan, petir, topan, badai, dan hujan) terjadi di lapisan ini. Pada
lapisan troposfer terdapat penurunan suhu yang terjadi karena troposfer
menyerap sangat sedikit radiasi gelombang pendek dari matahari, sementara
permukaan tanah memberikan panas pada lapisan troposfer yang terletak di
atasnya (dapat melalui konduksi, konveksi, adveksi, dan turbulensi), serta ada
proses kondensasi dan sublimasi yang dilepaskan oleh uap air atmosfer.
* Konduksi
: proses pemanasan secara merambat atau bersinggungan.
* Konveksi
: proses pemanasan secara vertikal.
* Adveksi
: proses pemanasan secara horizontal.
* Turbulensi
: proses pemanasan secara tidak beraturan.
* Kondensasi
: proses pendinginan yang mengubah wujud uap air menjadi air.
* Sublimasi
: proses perubahan wujud es menjadi uap air.
Ciri-ciri lapisan troposfer:
1. Pertukaran
panas banyak terjadi pada troposfer bawah, sehingga suhu turun dengan
bertambahnya ketinggian pada situasi meteorologi (ilmu tentang cuaca). Nilainya
berkisar antara 0,5°C dan 1°C tiap 100 meter dengan nilai rata-rata 0,65°C tiap
100 meter. Di wilayah dataran rendah setiap kenaikan 100 meter, suhu akan
mengalami penurunan 0,5° C.
2. Udara
troposfer atas sangat dingin sehingga lebih berat dibandingkan dengan udara di
atas tropopause yang menyebabkan udara troposfer tidak dapat menembus
tropopause.
3. Ketinggian
tropopause lebih besar di ekuator daripada di daerah kutub. Di ekuator,
tropopause terletak pada ketinggian 18 km dengan suhu -80°C. Sedangkan di kutub
tropopause hanya mencapai ketinggian 6 km dengan suhu
-40°C. Tropopause adsalah lapisan udara yang terdapat di antara
troposfer dengan stratosfer.
·
Ketinggian troposfer: 0 - 15
km
·
Suhu lapisan troposfir: 17 - 52
derajat celcius
·
Kurang lebih 80% gas atmosfer berada
pada bagian ini
2.
Stratosfer
·
Ketinggian stratosfer: 15 - 40
km
·
Suhu lapisan stratosfer: -57 derajat
celcius
·
Lapisan ozon yang memblokir atau
menahan sinar ultraviolet berada pada lapisan ini.
Lapisan kedua dari atmosfer adalah
stratosfer, Stratosfer berada pada ketinggian entara 12 km hingga 50 km.
Lapisan yang membatasi troposfer dan stratosfer disebut tropopause.
· Lapisan stratosfer dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
sebagai berikut :
1) Lapisan isoterm yang memiliki temperatur -500 C dan terletak pada ketinggian 35 km hingga 50 km.
2) Lapisan ozonosfer yang memiliki temperatur yang berubah-ubah antara - 50· C dal1 50· C terletak pada kei tinggian 35 km hingga 50 km.
1) Lapisan isoterm yang memiliki temperatur -500 C dan terletak pada ketinggian 35 km hingga 50 km.
2) Lapisan ozonosfer yang memiliki temperatur yang berubah-ubah antara - 50· C dal1 50· C terletak pada kei tinggian 35 km hingga 50 km.
·
Ciri-cirilain lapisan ini adalah
sebagai berikut.
1) Tidak terjadi turbulensi dan sirkulasi udara pada lapisan ini.
2) Stratosfer merupakan satu-satunya lapis an yang mengandung gas ozon. Volume gas ozon relatif kecil, namun berperan sangat besar untuk melindungi bumi dari radiasi ulraviolet yang berlebihan. Radiasi ultraviolet (uv) yang tinggi berbahaya bagi makhluk hidup, misalnya dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia.
1) Tidak terjadi turbulensi dan sirkulasi udara pada lapisan ini.
2) Stratosfer merupakan satu-satunya lapis an yang mengandung gas ozon. Volume gas ozon relatif kecil, namun berperan sangat besar untuk melindungi bumi dari radiasi ulraviolet yang berlebihan. Radiasi ultraviolet (uv) yang tinggi berbahaya bagi makhluk hidup, misalnya dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia.
3.
Mesosfer
Lapisan
ketiga dari selubung atmosfer adalah lapisan mesosfer dengan
ketinggian mulai dari 55 km-80 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan
mesosfer adalah sebagai beikut:
·
Suhu semakin berkurang pada
ketinggian 55 km.
·
Merupakan tempat terbakarnya
meteor-meteor hingga terurai dan jatuh ke permukaan bumi.
·
Terdapat lapisan antara yang
disebut mesopause, di mana pada lapisan ini terjadi refleksi
(pemantulan) gelombang radio dengan ketinggian 50-90 km di atas permukaan
bumiyang disebut dengan lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk kemudian diterima
oleh tempat-tempat lainnya.
·
Ketebalan Mesosfer: 45 - 75 km
·
Suhu lapisan stratosfer: -140
derajat celcius
·
Suhu yang sangat rendah dan dingin
dapat menyebabkan awan noctilucent yang terdiri atas kristal-kristal es
4.
Thermosfer (Ionosfer)
Lapisan
keempat selubung atmosfer disebut lapisan thermosfer (ionosfer) denagn
ketonggian mulai dari 80 km-800 km dari permukaan bumi. Ciri-ciri lapisan ini
adalah sebagai berikut:
·
Pada lapisan ini terjadi invers suhu
sangat tajam akibat penyerapan radiasi sinar X dan ultraviolet yang dipancarkan
matahari.
·
Pada ketinggian 90-120 km di atas
permukaan bumi, terjadi ionisasi di lapisan E yang disebabkan oleh sinar X dari
matahari, terdiri dari nitrogen dan eksgen.
·
Pada lapisan F pada ketinggian
150-300 km lebih terjadi ionisasi karena sinar ultraviolet dari cahaya matahari
banyak mengandung ionitrigen.
·
Lapisan ionosfer sangat berguna
untuk telekomunikasi karena lapisan ini dapat memantulkan gelombang-gelombang
radio yang berfrekuensi lebih tinggi, misalnya gelombang yang dipancarkan oleh
stasiun pemancar televisi ke bumi dan diterima keseluruh dunia.
·
Ketebalan themosfer: 75 - 100
km
·
Suhu lapisan stratosfer: 80 derajat
celcius
·
Ketebalan ionosfer: 50 - 100
km
·
Adalah lapisan yang bersifat
memantulkan gelombang radio. Karena ada penyerapan radiasi dan sinar ultra
violet maka menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik yang suhunya menjadi
tinggi
Lapisan
Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada
ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi,
oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Molekul
oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan
molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan
menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini
akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian.
Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan
lagi, yaitu :
a. Lapisan Udara E
Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar – 70° C sampai +50° C .
Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar – 70° C sampai +50° C .
b. Lapisan udara F
Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON.
Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON.
c. Lapisan udara atom
Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200° C.
Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200° C.
5.
Eksosfer atau Dissipasisfer
Eksosfer
adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan Eksosfer
terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu
meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai
cahaya Zodiakal.
Sifat-sifat lapisan eksosfer :
1. Eksosfer lapisan atmosfer kelima,
terletak pada ketinggian 800-1000 km dari permukaan bumi.
2. Lapisan Eksosfer merupakan
lapisan paling panas
3. Molekul debu dapat meninggalkan
atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi
4. Lapisan Eksosfer disebut juga
ruang antarplanet dan geostasioner
5. Lapisan Eksosfer sangat
berbahaya karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.
6. Suhu lapisan eksosfer -57 derajat
celcius.
Ketebalan eksosfer : 500 – 700 km
Suhu lapisan eksosfer : -57 derajat
celcius
Tidak memiliki tekanan udara yaitu
sebesar 0 cmHg
Merupakan
lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian di atas 500 Km dari permukaan
bumi, merupakan lapisan paling luar dari atmosfer bumi yang menyatu dengan
ruang hampa udara di angkasa luar. Batas atas lapisan ini adalah ruang antar
planet. Pada lapisan ini molekul udara sudah sangat langka. Hal ini
memungkinkan terlepasnya partikel-partikel netral terhadap pengaruh gravitasi
bumi. merefleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritic
Lebih
tinggi lagi, di atas ionosfer, ada eksosfer. Tidak ada batas yang jelas setelah
ionosfer, udara menjadi semakin tipis dan tipis hingga pada akhirnya hampa
sepenuhnya dari udara. Daerah inilah eksosfer, daerah transisi antara langit
dan antariksa.
2.5 Karbon
di Amosfer
Bagian terbesar dari karbon yang
berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas
ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer
(hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan),
namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain
yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC
(CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas
rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade
terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global.
1. Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:
·
Ketika matahari
bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah
karbon dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke
atmosfer. Proses ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan
tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan
yang cepat.
·
Pada permukaan laut ke arah kutub,
air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya
CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi
termohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke
kedalaman laut atau interior laut (lihat bagiansolubility pump).
·
Di laut bagian atas (upper ocean),
pada daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang
mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang karbonat dan
bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran
karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).
·
Pelapukan batuan silikat. Tidak
seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam
reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak
memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat yang
terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk membuat karbonat
laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
2. Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula,
yaitu:
·
Melalui pernapasan (respirasi) oleh
tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi eksotermik dan
termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya)
menjadi karbon dioksida dan air.
·
Melaluipembusukanbinatang dan
tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai
senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi
karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak
tersedia oksigen.
·
Melalui pembakaran material
organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung menghasilkan karbon dioksida
(juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu
bara, produk dari industri perminyakan, (petroleum) dan gas alam akan
melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer.
Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di
atmosfer.
·
Produksi semen.Salahsatukomponennya,
yaitu kapur atau gamping atau kalsium oksida,
dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan
menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
·
Di permukaan laut dimana air menjadi
lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
·
Erupsi vulkanik atau ledakan gunung
berapi akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk uap air,
karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer
secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari
atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling
berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan
tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu
yang kurang dari 100.000 tahun.
2.6 Debu di
Atmosfer
1. Debu Alami Mendinginkan Bumi Sekaligus
Menghangatkan Atmosfer
·
Badai debu gurun.
Yangdisebut debu adalah sejenis partikel, atau aerosol yang
mengambang di atmosfer. Para ilmuwan membedakan ini menjadi debu dari pasrtikel
hasil kegiatan manusia seperti asap, jelaga, atau jenis penyebab polusi
lainnya, serta debu dari partikel alami, seperti debu gurun atau debu letusan
gunung api.
·
Partikel debu
alami (misal debu gurun), berukuran di atas 10
micron(diameter rambut manusia sekitar 100 micron) menyerap radiasi matahari,
lalu mengubahnya menjadi panas dan melepasnya ke udara. Debu alami ini juga
mereflesikan sebagian radiasi kembali ke luar angkasa sehingga debu alami ini
mendinginkan bumi sekaligus menghangatkan atmosfer.
·
Debu hasil kegiatan manusia (Partikel
dari asap dan hasil pembakaran) berukuran submicron. Partikel halus
ini mendinginkan atmosfer karena merefleksikan cahaya matahari kembali ke
antariksa sebelum sempat memanaskan udara. Itu berarti hanya
sedikit energi surya yang sampai ke permukaan.
Karena ukurannya sangat kecil,aerosol (partikel)
polusi ini tidak memiliki efek signifikan terhadap energi
panas.
·
Debu
gurun dan iklim saling mempengaruhi secara langsung maupuntak
langsung lewat berbagai sistem yang saling berkaitan. Debu, misalnya, membatasi jumlah radiasi
matahari yang mencapai bumi, sebuah faktor yang
dapat menutupi efek pemanasan dari naiknya level
karbon diksida di atmosfer. Debu juga dapat mempengaruhi awan dan kuantitas air
yang jatuh kembali ke bumi (presipitas), yang memicu terjadinya kekeringan yang
pada akhirnya menyebabkan pembentuk gurun dan lebih banyak debu lagi.
·
Setiap tahun tak kurang
dari 700 juta ton debu dari Gurun Saharaterbawa
ke atmosfer. Sebagian dari debu yang tertiup angin kencang jatuh kembali
ke bumi sebelum meninggalkan Afrika. Sebagian
lagiterbawa angin melintasi Samudra Atlantik atau Laut
Mediteraniahingga mencapai Amerika Selatan dan Amerika
Serikat sebelah tenggara. Debu tersebut
diyakini mempengaruhi kuantitas energi
bumi dan iklim dengan merefleksikan (memantulkan) cahaya
matahari kembali ke antariksa.
·
Gurun Sahara memasok separuh dari
seluruh debu yang terbawa hingga ke atmosfer setiap tahun. Debu Sahara jauh
lebih “murni” daripada debu dari Gurun Pasir Asia atau Amerika Serikat, China,
atau Mongolia kerap bercampur dengan Polusi, lalu menciptakan sebuah gado-gado
aerosol yang membuat para ilmuwan menghadapi kesulitan untuk mempelajari
debunya saja. .
·
Mempelajari debu
Sahara juga cukup menantang karena debu itu terbuat
dari materi yang sama seperti gurun di bawahnya. Itu berartidebu di
atmosfer tampak amat mirip permukaan di bawahnya. Baru dalam
beberapa tahun terakhir ilmuwan dapat membedakan partikel debu dan pasir
gurun menggunakan instrumen serta teknik baru.
2.7. Jumlah
Debu di Atmosfer Meningkat
·
Sebuah studi menunjukkan
bahwa jumlah debu di atmosfer memang telah berlipat
ganda dibanding abad lalu.
·
Tak
hanya membuat rumah dan segala
isinya kotor, kenaikan jumlah debu yang dramatis itu
juga mempengaruhi iklim dan ekologi diseluruh
dunia. Debu ini bukan hanya sesuatu yang biasa kitabersihkan
dari permukaan meja, tapi juga partikelhalus yang
mengambang di udara di lapisan
atmosfer bumi dan berasal dari
gurun-gurun di Afrika Selatan serta Timur Tengah.
·
Studi yang dipimpin oleh
Natalie Mahowald, pakar ilmu kebumian dan atmosfer di Cornell University
tersebut menggunakan pemodelan komputer dan data yang
tersedia untuk memperkirakan jumlah debu gurun, atau partikel
tanah, di atmosfer sepanjang abad ke-20. Studi yang
dipresentasikan dalam pertemuan American Geophysical
Union di San Francisco, Desember 2010, tersebut
adalah penelitian pertama yang melacak fluktuasi partikel
aerosol alami (bukan yang diakibatkan kegiatan manusia)
di seluruh duniaselama satu abad.
·
Untuk mengukur fluktuasi dalam debu
gurun selama seabad , para ilmuwan mengumpulkan data dari pengeboran inti es,
sedimen danau, dan terumbu karang yang masing-masing menyimpan informasi
tentang konsentrasi debu gurun di kawasan itu pada masa lampau.
Data setiap sampel itu
kemudian dihubungkan dengan daerahasal debu.
Dari informasi tersebut, para
ilmuwan menghitung tingkatpengendapan debu selama itu.
·
Dengan mengaplikasikan komponen
sistem pemodelan komputer yang disebut sebagai Community Climate
System Model. tim Mahowald merekonstruksi pengaruh debu
gurun terhadap
temperatur, kuantitas (jumlah) air yang jatuh
kembali ke bumi,endapan zat besi laut,
dan penangkapan karbon terrestrial selamasatu abad.
·
Di antara hasil yang mereka
peroleh, para ilmuwan menemukan bahwa perubahan
temperatur dan presipitasi regional menyebabkan
penurunan penangkapan karbon terrestrial global sebesar 6
parts per million (ppm) selama abad ke-20. Simulasi itu juga memperlihatkan
bahwa debu yang mengendap di
laut meningkatkan penangkapan
karbon dari atmosfer sekitar 6 persen, atau 4 ppm,
selama periode yang sama.
·
Berbeda
dengan mayoritas riset lain tentang dampak partikel
aerosol terhadap iklim yang hanya difokuskan pada aerosol
anthropogenic, yang dilepaskan kegiatan
manusia lewat pembakaran,
kata Mahowald, studinya juga menitikberatkan peran
penting aerosol alami. “Kini kami mempunyai sejumlah
informasi tentang bagaimanadebu gurun berfluktuasi,” katanya. “Hal
itu benar-benar membawadampak besar untuk memahami sensitivitas
iklim, dan kami sangat membutuhkan lebih banyak
data dari berabad-abad lalu.”
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Atmosfer
merupakan lapisan udara yang menyelubungi sebuah planet, termasuk bumi.
Atmosfer terdiri atas tiga komponen utama, yakni gas, uap air, dan aerosol.
Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan yang dinamai menurut fenomena yang
terjadi pada lapisan tersebut, antara lain troposfer, tropopause, stratosfer,
stratopause, mesosfer, mesopause, dan thermosfer atau ionosfer. Peranan
atmosfer antara lain sebagai pengendali suhu di bumi, stabilisator unsur-unsur
cuaca, penahan radiasi ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO2, dan
N2 bagi kehidupan serta sebagai penunjang komunikasi radio.
DAFTAR
PUSTAKA
pbcahyono.files.wordpress.com/2012/01/atmosfer.doc/
Di unggah pada hari Senin, 30 april 2012
http://alenmarlissmpn1gresik.wordpress.com/2010/01/10/lapisan-atmosfir-atmosfir-bumi/
Di unggah pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_karbon/
Di unggah Pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://pesonageografi.wordpress.com/2011/01/22/manfaat-atmosfer-dalam-kehidupan/
Di unggah Pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://iwandahnial.wordpress.com/2011/03/25/debu-alami-mendinginkan-bumi-sekaligus-menghangatkan-atmosfer/
Di unggah pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://arinifisikauin.wordpress/2011/04/09/atmosfer/
Di unggah Pada hari Rabu, 2 mei 2012
Demikianlah yang saya bagikan mengenai makalah atmosfer bumi semoga bermanfaat.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai makalah atmosfer bumi semoga bermanfaat.