Makalah Etika Profesi
Table of Contents
Kali ini admin postingkan makalah etika profesi silahkan simak di bawah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Kerja merupakan kekhasan bagi manusia. Melalui
kerja manusia mengekspresikan dirinya, sehingga melalui kerja orang bisa
lebih dikenal siapa dia sebenarnya. Oleh karena itu, kerja bagi kita
bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau gaji, jabatan atau
kekuasaan, dan berbagai maksud-maksud lainnya. Dalam dan melalui kerja
manusia mengungkapkan dirinya lebih otentik sebagai manusia yang
disiplin, bertanggung jawab, jujur, tekun, pantang menyerah, punya visi,
dan sebagainya; atau sebaliknya, tidak disiplin, tidak bisa dipercaya,
tidak dapat diandalkan, tidak bertanggung jawab, dan sebagainya. Dunia
kerja merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri
untuk menjadi semakin baik.
Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami
topik-topik yang berkaitan dengan peningkatan kualitas diri pribadi
sebagai seorang pekerja maupun sebagai sebagai seorang profesional.
Terutama lebih ditekankan untuk menghayati prinsip-prinsip ethos kerja,
menggunakan atau mengelola waku dengan baik dan efisien, melaksanakan
kewajiban-kewajiban pokok sebagai karyawan maupun majikan, menghayati
budaya organisasi atau perusahaan, meningkatkan mutu pelayanan di tempat
kerja, dan meningkatkan profesionalitas kerja sebagai jawaban atas
berbagai perubahan yang ada di masyarakat, yang telah membawa dampak
pada tingginya tuntutan dalam dunia kerja atau profesi.
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagaimana yang telah
dijabarkan dalam latar belakng diatas adalah : “ suatu analisa mengenai
konsep dasar etika profesi serta penerapannya dalam dunia kerja”
C. TUJUAN
Penyusunan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat
mendeskripsikan konsep dasar etika profesi atau ethos kerja serta mampu
menerapkannya dalam dunia kerja yang digelutinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “ethos” merupakan salah satu kata dari bahasa Yunani kuno yang merupakan asal usul dari kata etika dan etis. Dalam concise oxford dictionary (1974) ethos disifatkan sebagai characteristic spirit of community, people or system,
atau suasana khas yang menandai suatu kelompok, bangsa atau sistem.
Dengan demikian, ethos kerja atau etika profesi menunjuk kepada suasana
khas yang menandai kerja atau profesi.
A. PEKERJAAN DAN PROFESI
Antara pekerjaan dan profesi terdapat kaitan yang erat. Profesi
merupakan pekerjaan yang ditekuni oleh seseorang. Namun tidak semua
pekerjaan dapat digolongkan sebagai profesi, karena hal yang dikerjakan,
yang digolongkan sebagai profesi, memiliki kekhususan.
1. Pekerjaan sebagai profesi
Kerja atau pekerjaan meliputi bidang yang sangat luas, dan tidak
hanya terbatas pada bidang-bidang tertentu. Tidak semua pekerjaan dapat
digolongkan sebagai profesi. Hanya pekerjaan tertentu, yang dilakukan
sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang
mengandalkan suatu keahlian yang dapat disebut sebagai profesi. Seorang
profesional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu, dan
hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian yang tinggi.
2. Profesi umum dan profesi khusus
Hal utama yang membedakan suatu profesi khusus dari profesi pada
umumnya adalah tekanan utamanya pada pengabdian atau pelayanan kepada
masyarakat. Orang yang menjalankan suatu profesi luhur atau profesi
khusus juga membutuhkan nafkah hidup yang didapatkan dari kegiatan
menjalankan profesi tersebut. Akan tetapi sasaran utamanya adalah untuk
mengabdi dan melayani masyarakat. Pelayanan dan pengabdian itu diberikan
bahkan dijalani sebagai suatu panggilan dari Allah atau Tuhan, yang
memanggil dan menugaskan mereka untuk menyampaikan kasih kepada yang
membutuhkan.
B. CIRI ATAU SIFAT YANG MELEKAT PADA PROFESI
Profesi memiliki ciri atau sifat khas yang selalu menyertai pelaksanaannya, yang secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Adanya pengetahuan khusus
Setiap profesi selalu mengandalkan adanya suatu pengetahuan dan
keterampilan atau keahlian khusus yang sangat diperlukan untuk
menjalankan tugas-tugas profesional dengan baik. Kaum profesional lebih
tahu dan terampil dalam bidang profesi mereka dibandingkan dengan
kebanyakan orang lainnya.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi
Setiap profesi, khususnya yang selalu terkait dengan pengabdian dan
pelayanan langsung kepada masyarakat sangat rentan akan penyalahgunaan
yang dilakukan oleh yang menjalankan profesi tersebut. Untuk memelihara
standar moral yang tinggi inilah digunakan kode etik untuk setiap
profesi.
3. Pengabdian kepada kepentingan masyarakat
Setiap profesi, khususnya profesi luhur, menempatkan kepentingan
masyarakat diatas kepentingan pribadinya. Kenyataan bahwa hanya
merekalah yang memiliki kemampuan, keahlian dan keterampilan dibidang
itu telah membuat mereka terikat tanggung jawab untuk menggunakan apa
yang mereka miliki itu demi pengabdian kepada masyarakat yang umumnya
tidak memiliki kemampuan dan keahlian seperti itu. Ini adalah sebuah
panggilan yang ditujukan kepada kehendak mereka untuk mau mengabdikan
diri bagi kepentingan masyarakat.
4. Memerlukan izin khusus
Khususnya untuk suatu profesi luhur biasanya diperlukan izin khusus
untuk bisa menjalankannya. Ini terkait dengan kenyataan bahwa profesi
yang dijalankan menyangkut kepentingan masyarakat banyak, yang berkaitan
dengan nilai-nilai dasar manusia. Berhubung taruhannya sangat tinggi,
maka untuk menjalankannya harus ada izin khusus, untuk memastikan bahwa
yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk bisa mengemban amanat
luhur yang terkandung dalma profesi itu.
5. Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi
Setiap orang yang ingin dan memenuhi syarat untuk memulai praktek
menjalankan suatu profesi akan bergabung dengan kelompok profesi
tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjaga keluhuran profesi itu sendiri.
Dengan penggabungan ini diharapkan setiap anggota dapat saling
mendorong dan menguatkan untuk menjunjung tinggi kepemilikan standar
moral yang tinggi, agar kode etik tidak dilanggar, pengabdian dan
pelayanan kepada masyarakat tidak luntur dan sebagai wadah untuk
mendiskusikan berbagai hal yang berkaitan dengan perbaikan kualitas
pelaksanaan pelayanan mereka.
C. KEUTAMAAN DAN ETHOS
1. Keutamaan
Keutamaan adalah disposisi watak yang dimiliki seseorang dan yang memungkinkan dia bertingkah laku baik secara moral.
- Keutamaan adalah suatu kecenderungan tetap. Itu tidak berarti bahwa keutamaan tidak bisa hilang, walau hal itu tidak mudah terjadi. Artinya, jika suatu dorongan ke arah kebaikan tertentu yang ada pada seseorang dengan mudah bisa hilang, maka bisa jadi bahwa hal itu belum menjadi keutamaan bagi dia. Keutamaan adalah sifat watak yang dilandasi kestabilan. Keutamaan sama saja dengan keutamaan moral, yaitu kecenderungan untuk bertingkah laku baik secara moral.
- Keutamaan berkaitan dengan kehendak, suatu disposisi watak yang membuat kehendak tetap cenderung kearah tertentu.
- Keutamaan diperoleh melalui jalan membiasakan diri, dan karena itu merupakan hasil latihan. Dalam hal ini pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk keutamaan.
- Keutamaan berbeda dengan keterampilan, yaitu :
* Dari jenis perbuatan, keutamaan mempunyai lingkup yang lebih luas dari keterampilan.
* Dalam hal keterampilan, kesulitan itu bersifat teknis, sehingga
dengan keberhasilan mengatasinya maka kesulitan teknis tadi selesai.
Dalam hal keutamaan, kesulitan itu berkaitan dengan kehendak.
* Karena bersifat teknis, keterampilan dapat diperoleh dengan
membaca buku petunjuk, mengikuti kursus dan lain sebagainya, sedangkan
proses membentuk keutamaan melalui suatu tahapan yang lebih kompleks
dari hanya sekedar membaca buku petunjuk. Proses ini sama kompleksnya
dengan seluruh proses pendidikan yang dijalani seseorang.
* Jika seseorang yang mempunyai keterampilan membuat kesalahan,
keterampilannya tidak akan hilang. Sedangkan jika seseorang yang
berkeutamaan baik hati dengan sengaja berbuat jahat kepada orang lain
maka ia tidak dapat dikatakan mempunyai keutamaan baik hati.
2. Ethos
Ethos berkaitan dengan kelompok dan berkaitan dengan suasana etis
yang menandai atau mewarnai keberadaan suatu kelompok. Kelompok yang
merupakan tempat di mana ethos menjadi ciri khas adalah kelompok kerja
atau profesi. Ethos dalam arti ini adalah nilai-nilai luhur dan
sifat-sifat baik yang terkandung dalam profesi tersebut. Etos suatu
profesi sebagian besar tercermin dalam kode etik untuk profesi itu.
D. PRINSIP-PRINSIP ETHOS KERJA ATAU PROFESI
Terdapat beberapa prinsip etis yang melandasi
setiap sepak terjang seseorang dalam melaksanakan profesinya, yaitu
1. Prinsip tanggung jawab
Tanggung jawab dapat diartikan sebagai kemampuan dalam menanggapi dan
menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan. Besarnya tanggung jawab
seseorang atas suatu pekerjaan terletak pada sejauh mana penyelesaian
pekerjaan itu menjadi tanggung jawabnya. Tanggung jawab kerja memiliki
dua arah :
- Terhadap pekerjaan itu dan hasil-hasilnya.
- Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya
Prinsip ini menuntut kaum profesional untuk memiliki dan diberi
kebebasan dalam menjalankan profesinya. Disatu pihak seorang profesional
memiliki kode etik profesinya, tetapi di lain pihak ia tetap memiliki
kebebasan dalam mengembangkan profesinya, termasuk dalam mewujudkan kode
etik profesinya itu dalam suasana nyata.
3. Prinsip keadilan
Prinsip ini menuntut seorang profesional untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
E. KODE ETIK PROFESI
1. Pengertian kode etik
Secara sederhana kode etik dapat diartikan sebagai tingkah laku moral
sutau kelompok dalam masyarakat, yang dirimuskan secara tertulis, dan
diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh anggota suatu kelompok.
2. Manfaat kode etik
Kode etik dapat berfungsi sebagai penyeimbang atas sisi negatif yang
mungkin timbul dari suatu profesi, menjadi kompas penunjuk arah moral
dan sekaligus penjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat.
3. Hubungan kode etik dengan etika
Dalam kaitan dengan etika, kode etik dipandang sebagai produk etik
terapan, yang dihasilkan berkat penerapan pemikiran etis atas suatu
wilayah tertentu, yaitu profesi. Kode etik merupakan perwujudan kongkrit
dari pemikiran atau prinsip etis yang relevan dalam suatu profesi.
4. Agar kode etik dapat berfungsi dengan baik
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar kode etik dapat berfungsi dengan baik, yaitu :
- Kode etik harus dibuat oleh kelompok profesi itu sendiri dan bukan didrop saja dari atas, dari instansi pemerintah atau instansi lainnya.
- Kode etik harus menjadi hasil self regulation dari profesi. Rumusannya harus muncul sebagai rangkaian nilai luhur, berisi perwujudan nilai-nilai moral yang hakiki, yang ingin mereka hayati secara kongkrit dan konsisten dalam menjalankan profesi mereka.
- Pelaksanaan kode etik harus tetap diawasi terus menerus. Perlu adanya semacam badan atau dewan penegak kode etik, yang berperan melaksanakan pemantauan dan sekaligus menerapkan sanksi-sanksi yang juga harus diatur didalamnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kerja merupakan kekhasan manusia, dimana melalui kerja manusia dapat
mengekspresikan dirinya agar lebih dikenal orang lain. Dunia kerja atau
profesi merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri
untuk menjadi lebih baik.
Dalam pelaksanaannya profesi merupakan suatu pekerjaan tertentu yang
dilakukan sebagai kegiatan pokok, dengan mengandalkan keterampilan
khusu, dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup dan dilaksanakan
dengan keterlibatan pribadi yang mendalam. Karena itulah seorang
profesional pada suatu bidang kerja tertentu adalah orang yang
benar-benar terampil dengan bidang kerjanya, lebih terampil dibandingkan
dengan masyarakat umum. Untuk menyeimbangkan serta sebagai penunjuk
arah bagi para profesional itu diperlukan adanya suatu kode etik profesi
yang dibuat dalam suatu kelompok profesi dan diharapkan akan dipegang
teguh oleh setiap profesional yang tergabung didalamnya.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai etika profesi semoga bermanfaat.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai etika profesi semoga bermanfaat.