Makalah Kemagnetan
Table of Contents
Kali ini admin postingkan makalah magnet atau kemagnetan silahkan simak di bawah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda yang
bernama magnet. Benda yang memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat
menarik benda-benda yang mengandung unsur logam. Kita dapat menemukan magnet
dimana saja, misalnya di toko mainan, toko bangunan, bahkan di bumi yang kita
pijak ini terdapat sumber medan magnet yang sangat banyak. Pada magnet terdapat
dua kutub, yaitu kutub utara yang selalu mengarah ke utara dan kutub selatan
yang selalu mengarah ke selatan. Dan tak jarang kita juga bisa menemukan magnet
di dalam alat-alat elektronik. Biasanya kita melihat magnet dalam berbagai
bentuk, contohnya magnet U (sepatu kuda), magnet batang, magnet lingkaran,
magnet jarum (kompas), dan lain-lain. Namun sebenarnya magnet yang ada sekarang
ini, hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet sebenarnya tidak hanya berupa magnet batang, jarum,
lingkaran, yang biasa kita lihat pada umumnya. Tetapi magnet juga bisa dibuat
dengan cara sederhana dan tidak membutuhkan bahan-bahan tertentu yang rumit
seperti pada pembuatan magnet buatan. Kita hanya membutuhkan bahan-bahan
sederhana yang ada di sekitar kita, dan cara pembuatannya pun tak serumit
magnet buatan pabrik.
Selain
itu magnet juga sangat berguna bagi manusia. Misalnya saat kita tersesat di
hutan kita dapat menggunakan kompas sebagai penunjuk jalan, dalam hal ini
magnet juga ikut berperan penting. Magnet kulkas digunakan untuk menyimpan
catatan di pintu kulkas. Tidak hanya itu, magnet juga sangat berguna dalam
dunia kesehatan. Sejak dulu magnet sudah digunakan dalam dunia pengobatan,
terutama dalam pengobatan alami (Naturopathy). Selain karena murah, hanya
dengan satu set magnetic terbukti sangat bermanfaat bagi seluruh anggota
keluarga (tidak hanya untuk pengobatan, tapi juga untuk hidup sehat alami).
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui sifat-sifat
magnet.
b. Untuk mengetahui tentang medan
magnet dan induksi magnet.
c. Untuk mengetahui bahan dan cara
membuat magnet secara sederhana.
d. Untuk mengetahui manfaat magnet
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Magnet
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang
mempunyai suatu medan magnet. Magnet berasal dari
bahasa Yunani magnes atau magnetis lithos yang berarti batuan magnesian.
Magnesia adalah nama sebuah propinsi di Yunani pada masa lalu yang kini bernama
manisa (sekarang berada di wilayah Turki), di propinsi inilah pertama kali
magnet di temukan. Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda yang terbuat
dari besi, baja, nikel dan kobalt. Magnet didefinisikan sebagai bahan feromagnetik dengan daerah
magnetik terarah sama sehingga menghasilkan medan magnet disekitarnya.
2.1 1 Penemuan Magnet
Penemuan magnet ini telah diketahui di Yunani, India, dan Cina sekitar 2500 tahun yang lalu magnet berasal dari Lodestones yaitu berasal dari bijih besi. Magnet secara alami diciptakan yang dapat menarik potongan besi lainnya. Lodestones merupakan kompas magnetik pertama.
Penemuan magnet ini telah diketahui di Yunani, India, dan Cina sekitar 2500 tahun yang lalu magnet berasal dari Lodestones yaitu berasal dari bijih besi. Magnet secara alami diciptakan yang dapat menarik potongan besi lainnya. Lodestones merupakan kompas magnetik pertama.
Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet
kecil yang tersusun dari kutub utara yang menghadap ke arah kutub selatan
magnet dan sebaliknya. Magnet-magnet kecil tersebut dinamakan domain atau
magnet elementer. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elementer yang
tersusun secara teratur. Magnet mempunyai bagian yang paling kuat daya tariknya
yaitu bagian kutub magnet, terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan
(KS). Ruangan di sekitar magnet yang masih dipengaruhi adanya gaya magnet
disebut medan magnet. Kuat medan magnet ditunjukkan oleh garis-garis magnet
yang disebut fluks.
Menurut proses terjadinya magnet dapat
berupa magnet alam dan magnet buatan. Magnet alam adalah magnet yang tidak
dibuat orang / magnet yang secara alami terdapat di alam tanpa proses
pembuatan. Magnet itu sudah bersifat magnet sejak semula. Magnet alam mempunyai
bentuk yang tidak teratur, seperti batuan alami / bongkahan berbagai batuan
yang dapat menarik benda dari besi. Magnet alam pertama kali ditemukan di kota
magnesia di Asia Kecil. Magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia
untuk keperluan tertentu. Magnet buatan terbuat dari besi atau baja. Magnet
yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet buatan.
Berdasarkan
bentuknya, magnet buatan mempunyai beberapa bentuk yaitu
- Magnet batang
- Magnet tabung
- Magnet silinder
- Magnet U
- Magnet ladam
- Magnet lingkaran
- Magnet jarum
- Magnet lempeng
Hubungan yang menarik
antara dua kutub ini yaitu adanya garis gaya magnet antarkeduanya. Garis gaya
ini hanyalah garis khayal dari suatu magnet. Garis gaya ini berasal dari kutub
utara menuju kutub selatan.
Berdasarkan adanya garis gaya inilah
akan dihasilkan sifat interaksi antarkutub-kutub magnet. Jika dua kutub magnet
yang sama didekatkan maka akan terjadi sifat saling tolak. Sebaliknya, jika dua
kutub magnet yang berbeda didekatkan akan terjadi sifat saling tarik. Sehingga kita dapat membuat aturan
untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan kutub tak senama
tarik-menarik.
Kutub-kutub magnet selalu
berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan. Selama
bertahun-tahun para ilmuwan mencoba mendapatkan satu kutub saja yang ada
pada sebuah magnet. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya
berupa dua magnet yang lebih kecil dan masing-masing tetap memiliki kutub utara
dan selatan.
2.1 2 Medan Magnet
Walaupun gaya-gaya magnet yang
terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada
pada kutub-kutubnya saja. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet.
Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet.
Medan magnet dapat dirasakan atau ada di sekitar kutup magnet. Apabila ada
kutub magnet lain dalam medan medan magnet maka akan ada gaya interaksi
magnetik atau disebut sebagai gaya magnet. Medan magnet dapat timbul dari
bahan-bahan dari alam yang mempunyai sifat kemagnetan atau bisa juga
ditimbulkan oleh adanya arus listrik. Salah satu tokoh terkenal yang meneliti
tentang medan magnet adalah Hans Christian Oersted (1777-1851). Oersted
merupakan orang pertama yang dalam percobaannya mengetahui terjadinya medan
magnet oleh arus listrik. Gaya magnet ini dalam aplikasinya banyak digunakan
sebagai dasar dalam mengubah energi listrik menjadi enegi mekanik. Misalkan
dalam pembuatan motor listrik, pembuatan generator. Selain karena adanya arus
listrik medan magnet juga dapat ditimbulkan karena sifat kemagnetan bahan.
Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas yang diletakkan di atas magnet. Jika pada suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya magnetnya kuat. Sebaliknya jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya lemah.
Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas yang diletakkan di atas magnet. Jika pada suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya magnetnya kuat. Sebaliknya jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya lemah.
2.1 3 Induksi Magnet
Pada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak pada titik tersebut mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi magnet. Induksi magnet dapat dilukiskan sebagai garisgaris yang arah singgungnya pada setiap titik menunjukkan arah vektor induksi magnet di titik-titik tersebut. Induksi magnetik pada batang magnet akan muncul seperti diperlihatkan dalam Gambar di bawah ini.
Pada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang bergerak pada titik tersebut mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal juga sebagai induksi magnet. Induksi magnet dapat dilukiskan sebagai garisgaris yang arah singgungnya pada setiap titik menunjukkan arah vektor induksi magnet di titik-titik tersebut. Induksi magnetik pada batang magnet akan muncul seperti diperlihatkan dalam Gambar di bawah ini.
Banyaknya garis-garis induksi magnet
yang melalui satuan luas bidang dinyatakan sebagai besar induksi magnet di
titik tersebut. Banyaknya garis-garis induksi magnet dinamakan fluks
magnet sedang banyaknya garis-garis induksi magnet persatuan luas
dinamakanrapat fluks magnet (B). Hubungan antara fluks magnet dan rapat fluks
magnet dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai
Dalam sistem
MKS, satuan fluks magnet adalah weber (W) atauTesla m2, sedang
satuan rapat fluks magnet adalah weber/m2 (W/m2)
atau dikenal dengan Tesla (T). Untuk sistem CGS satuan fluks magnet adalah
Maxwell (M), sedang satuan rapat fluks magnet adalah Maxwell/cm2 (M/cm2).
Satuan Maxwell/cm2 disebut juga dengan nama Gauss (G). Hubungan
satuan sistem MKS dan sistem CGS adalah 1 T = 104 G.
2.2 Sifat-Sifat Magnet
Magnet memiliki sifat-sifat sebagai
berikut :
1.
Mampu menarik
benda-benda yang mengandung bahan besi, kobalt atau nikel.
2.
Kekuatan gaya tarik
magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutubnya. Makin dekat jarak kutub
magnet terhadap suatu benda, makin kuat tarikan magnet itu.
3.
Magnet mempunyai 2 buah
kutub, yaitu kutub utara (North/N) dan kutub selatan (South/S).
4.
Kutub utara magnet
menunjuk ke arah selatan bumi, kutub selatan magnet menunjuk ke arah kutub
utara bumi.
5.
Kompas merupakan alat
penunjuk arah. Di dalam terdapat magnet jarum yang bergerak bebas. Jarum kompas
selalu menunjuk arah utara dan selatan.
6.
Kutub-kutub magnet yang
sama akan tolak menolak dan kutub-kutub magnet tidak sama akan tarik menarik.
7.
Gaya tarik magnet dapat
menembus benda-benda tipis seperti kertas, plastik.
2.3 Teori Magnet
Elementer
Setiap benda magnetik pada dasarnya
terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Prinsip membuat
magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang tidak beraturan menjadi
searah dan teratur. Sebuah kapur jika dibagi
menjadi bagian-bagian yang sangat kecil. setiap bagian itu masih mempunyai
sifat kapur. Demikian pula magnet, jika dibagi-bagi, setiap bagian magnet masih
mempunyai dua jenis kutub magnet, yaitu kutub utara magnet (U) dan kutub
selatan magnet (S). Berdasarkan kenyataan itu, dikembangkanlah teori magnet
yang disebut teori magnet elementer.
Dalam teori ini dikatakan bahwa sifat magnet suatu benda (besi atau
baja) ditimbulkan oleh magnet-magnet kecil dalam benda tersebut yang disebut
magnet elementer. Suatu benda akan bersifat magnet jika magnet-magnet
elementernya mempunyai arah yang cenderung sama dan tidak mempunyai sifat
magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah acak (sembarang). Pada
besi magnet, elementernya menunjuk arah yang sama. Antar magnet elementer
tersebut terdapat gaya tolak-menolak dan gaya tarik-menarik. Akan tetapi, di
bagian ujung magnet hanya terdapat gaya tolak-menolak.
Itulah sebabnya pada ujung-ujung magnet terdapat gaya magnet paling
kuat, sedangkan bagian tengahnya lemah. Pada besi bukan magnet, magnet-magnet
elementernya mempunyai arah acak atau sembarang Karena arahnya acak, gaya
tarik-menarik dan tolak-menolak antar magnet elementer saling meniadakan.
Itulah sebabnya pada besi bukan magnet tidak terdapat gaya magnet (sifat
magnet).
Benda-benda yang magnet elementernya mudah diatur arahnya dapat dibuat
menjadi magnet. Namun, magnet ini kemagnetannya tidak awet. Magnet yang
demikian disebut magnet lunak. Sebaliknya, ada benda yang sulit dijadikan
magnet. Namun, setelah menjadi magnet. kemagnetannya awet. Magnet yang demikian
disebut magnet keras.
2.4 Bahan Magnetik dan Bahan Nonmagnetik
Benda dapat
digolongkan berdasarkan sifatnya. Kemampuan suatu benda
menarik benda lain yang berada di dekatnya disebut
kemagnetan. Berdasarkan kemampuan benda menarik
benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan
magnet. Namun, tidak semua benda logam yang
berada di dekat magnet dapat ditarik. Oleh karena itu sifat
kemagnetan benda dapat digolongkan menjadi:
a. Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu
bahan yang dapat ditarik magnet dengan kuat. Contoh:
besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.
b. Bahan non magnetik
1. Paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah
oleh magnet.
Contoh: alumunium, magnesium,
wolfram, platina dan kayu
2. Diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak
oleh magnet.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas,
perak, seng, garam dapur.
Benda-benda magnetik yang bukan
magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada yang mudah dan
ada yang sulit dijadikan magnet. Baja sulit
untuk dibuat magnet, tetapi setelah menjadi magnet
sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja digunakan untuk
membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi
jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang.
Oleh karena itu, besi digunakan untuk membuat magnet
sementara.
Berdasarkan jenis bahan yang
digunakan, magnet dapat dibedakan menjadi empat tipe:
a.
Magnet Permanen Campuran
Sifat
magnet tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat. Magnet
permanen campuran dibagi menjadi:
a. Magnet alcomax, dibuat dari campuran
besi dengan almunium
b. Magnet alnico, dibuat dari campuran
besi dengan nikel
c. Magnet ticonal, dibuat dari campuran
besi dengan kobalt
b. Magnet
Permanen Keramik
Tipe
magnet ini disebut juga dengan magnadur, terbuat dari serbuk ferit dan
bersifat keras serta memiliki gaya tarik kuat.
c. Magnet Besi
Lunak
Tipe
magnet besi lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi dan 4%
silicon. Sifat kemagnetannya tidak keras dan sementara.
d. Magnet
Pelindung
Tipe
magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5%
tembaga, dan 1% mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara.
Berdasarkan penggolongan magnet
buatan diatas serta kemampuan bahan menyimpan sifat magnetnya, kita dapat
menggolongkan bahan-bahan magnetic ke dalam magnet keras dan magnet lunak.
Sebagai contoh bahan-bahan magnet keras ialah baja dan alcomax. Bahan
ini sangat sulit untuk dijadikan magnet. Namun demikian, setelah bahan tersebut
menjadi magnet, bahan-bahan magnet keras ini akan dapat menyimpan sifat
magnetiknya relative sangat lama. Karena pertimbangan atau alasan itulah
bahan-bahan magnet keras ini lebih banyak dipakai untuk membuat magnet tetap
(permanen). Contoh pemakaiannya adalah pita kaset dan kompas. Bahan-bahan
magnet lunak, misalnya besi dan mumetal, jauh lebih mudah untuk dijadikan
magnet. Namun demikian, sifat kemagnetannya bersifat sementara atau mudah
hilang. Itulah sebabnya, bahan-bahan magnet lunak ini banyak dipakai untuk
membuat electromagnet (magnet listrik). (Budi Prasodjo, 2007: 242-243).Magnet
tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya
magnet (berelektromagnetik).
Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:
Magnet neodymium, merupakan magnet
tetap yang paling kuat. Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau
magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam
neodymium,
Magnet Samarium-Cobalt: salah satu
dari dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan magnet permanen yang kuat
yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt. Magnet tidak tetap (remanen)
tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan magnet. Contoh magnet
tidak tetap adalah elektromagnet.
2.5 Gaya Lorentz
Hendrik Antoon Lorentz adalah
seorang peneliti efek yang akan timbul dari kawat dan medan magnet yang saling
berinteraksi. Penelitian ini menghasilkan istilah gaya Lorentz, yaitu gaya yang
timbul akibat interaksi penghantar arus dalam medan magnet. Gaya ini mempunyai
arah tertentu. Penentuan arah gaya dipengaruhi oleh arah arus dan medan magnet.
Metode yang digunakan untuk menentukan arah gaya tersebut dikenal dengan kaidah
tangan kanan. Kaidah ini menempatkan ketiga jari, yaitu ibu jari, telunjuk dan
jari manis dengan posisi saling tegak lurus.
Rumus : F = B x L x l
Keterangan :
F = Gaya lorentz, satuannya newton
(N)
B = Kuat medan, satuannya tesla (T)
L = kuat arus listrik, satuannya
ampere (A)
l = panjang kawat penghantar,
satuannya meter (m)
Gaya Lorentz
adalah gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan
magnet, B. Arah gaya ini akan
mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet, B, seperti yang
terlihat dalam rumus berikut:
di mana
F adalah gaya (dalam satuan/unit newton)
B adalah medan
magnet (dalam unit tesla)
q adalah muatan
listrik (dalam satuan coulomb)
v adalah arah kecepatan muatan (dalam unit meter per detik)
× adalah perkalian silang dari operasi vektor.
Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu
medan magnet (B), rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam
kaidah tangan kanan):
di mana
F = gaya yang diukur dalam unit satuan newton
I = arus listrik dalam ampere
B = medan magnet dalam satuan tesla
=
perkalian silang vektor, dan
L = panjang kawat listrik yang dialiri listrik dalam satuan meter.
Gaya lorentz diterapkan pada
peralatan-peralatan berikut ini :
a). Motor listrik
b). Alat ukur listrik seperti amperemeter,
voltmeter, dan multimeter.
2.6 Membuat, menghilangkan serta menyimpan Magnet
2.6 1
Bahan dan Cara membuat magnet
Cara membuat magnet ada 3 macam yaitu :
a. Dengan
cara menggosok
Cara menggosok yaitu
dengan cara menggosok-gosokkan magnet pada besi atau hendak dijadikan magnet.
Suatu bahan dapat dibuat menjadi magnet dengan cara menggosokkan sebatang
magnet tetap secara berulang-ulang pada bahan tersebut. Sifat kemagnetan bahan
memiliki kutub yang berlawanan dengan magnet penggosoknya.
Alat dan Bahan:
1. Magnet
batang
2. 1 buah
paku besar
3. Klip
kertas
Cara Membuat:
1. Gosokkan magnet pada batang paku
berulang-ulang, dengan cara searah.
2. Coba tempelkan ujung paku pada klip
paper
3. Maka klip paper akan menempel di
ujung paku
b. Dengan Cara
Induksi
Cara induksi yaitu dengan
mendekatkan sebuah magnet pada benda yang hendak dijadikan magnet. Suatu bahan
yang didekatkan pada magnet, maka sifat kemagnetan magnet akan ikut berpindah
ke bahan tersebut, namun sifat kemagnetan bahan akan hilang ketika magnet
dijauhkan dari bahan.
Alat dan bahan :
1. 2 buah magnet batang
2. 1 buah paku besar
3. Beberapa buah klip kertas
Cara Membuat:
1. Tempelkan 1 buah magnet batang pada
salah satu ujung paku besar.
2. Dekatkan ujung paku yang lain pada
klip kertas
3. Klip kertas akan menempel pada ujung
paku yang lain.
c. Dengan
Cara Mengaliri Listrik
Cara aliran listrik yaitu dengan
mengalirkan listrik pada lilitan kawat yang dapat yang dapat menimbulkan medan
magnet. Suatu bahan akan memiliki sifat magnet ketika dialiri arus listrik searah,
namun akan hilang kemagnetannya jika arus tersebut dihilangkan. Apabila bahan
dialiri arus listrik yang cukup besar, maka sifat kemagnetannya tidak berubah
(magnet tetap).
Alat dan Bahan :
1. Kabel yang berisi kawat tembaga
(sehelai saja bila kabelnya rangkap dua).
2. Paku besar.
3. Baterai.
4. Paper klip atau logam kecil lainnya
(paku payung, jarum, dll)
Cara Membuat:
1. Kupas kulit kabel tembaga pada tiap
jung-ujungnya.
2. Lilitkan kabel tembaga pada paku
(usahakan serapat mungkin).
3. Tempelkan ujung-ujung kabel tembaga
pada baterai, dan tunggu beberapa saat.
4. Untuk mengujinya coba dekatkan paku
tersebut pada paper klip atau logam kecil lainnya.
5. Maka
paper klip akan melekat pada paku.
Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet. Membuat
magnet dari baja lebih sukar daripada membuat magnet dari besi, tetapi sifat
kemagnetan baja lebih tahan lama dari magnet besi.
2.6 2 Cara
menghilangkan sifat kemagnetan
Adapun menghilangkan
sifat kemagnetan dapat dilakukan dengan cara :
a. Memukul-mukul magnet secara
berulang-ulang dengan benda yang keras hingga bentuknya berubah atau rusak.
b. Magnet yang mengalami
pemukulan akan menyebabkan perubahan susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan
pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur
dan tidak searah. Magnet-magnet elementer yang tadinya segaris (searah) menjadi
berarah sembarangan, sehingga benda kehilangan sifat magnetiknya.
c. Mambakar magnet atau dipanaskan
hingga berpijar
Pemanasan pada magnet
menyebabkan sifat kemagnetannya berkurang atau bahkan hilang. Hal ini terjadi
karena tambahan energi akibat pemanasan menyebabkan partikel-partikel bahan
bergerak lebih cepat dan lebih acak, maka sebagian magnet elementernya tidak
lagi menunjuk arah yang sama seperti semula. Bahkan setiap benda di atas suhu
tertentu sama sekali tidak dapat dibuat menjadi magnet.
d. Membanting-banting magnet
e. Magnet diletakkan pada selenoida
(kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan
dialiri arus listrik bolak-balik (AC)
Penggunaan arus AC menyebabkan arah
arus listrik yang selalu berubah-ubah. Perubahan arah arus
listrik memengaruhi letak dan arah magnet elementer. Apabila letak dan arah magnet elementer berubah, sifat kemagnetannya hilang.
2.6 3 Cara menyimpan
magnet
Untuk menyimpan magnet
batang agar tidak kehilangan sifat kemagnetiknya, dapat dilakukan cara berikut:
1. Menyimpan magnet batang secara
berpasangan dengan kutub-kutub tidak sejenis saling berseberangan. Tutup kedua
ujung pasangan magnet dengan sepasang besi lunak, yang bertindak sebagai
penyimpan. Magnet-magnet elementer dari magnet diarahkan hingga membentuk
rangkaian tertutup.
2. Menjauhkan dari medan listrik.
3. Jauhkan dari benda-benda yang
panas/bersumber api. (Kanginan, 2002)
2.7 Contoh Penggunaan Magnet dalam Kehidupan
Sehari-hari
Magnet dapat ditemukan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain
Magnet dapat ditemukan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain
1. Jarum kompas adalah dari magnet
permanen.
2. Pintu kulkas memiliki magnet
permanen agar selalu tertutup.
3. Kartu ATM dan kartu kredit memiliki
jalur magnet yang berisi informasi.
4. TV dan monitor komputer menggunakan
elektromagnetik untuk menghasilkan gambar.
5. Mikrofon
dan speaker menggunakan kombinasi magnet permanen dan elektromagnetik.
6. Media
rekaman magnetik: Tape VHS biasa mengandung golongan tape bermagnet. Informasi
yang memproduksi video dan suara dikodekan pada lapisan bermagnet pada tape.
7. Kaset
audio kompak mengandung magnet untuk menghasilkan audio.
8. Kartu
kredit, kartu debit, dan kartu ATM: Semua kartu ini memiliki jalur bermagnet
pada sisi-sisinya. Jalur ini mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menghubungi
institusi keuangan pribadi dan menghubungkan dengan rekening bank.
9. Magnet
di lemari es memastikan pintu lemari es kedap udara, dengan itu menghindari
pemborosan energi.
10. Loudspeaker
dan mikrophon: Loudspeaker merupakan kombinasi magnet permanen dan elektromagnetik.
Loudspeaker pada dasarnya perangkat yang mengkonversi energi listrik (sinyal)
ke energi mekanik (suara). Elektromagnetik membawa sinyal, yang menghasilkan
perubahan bidang megnet dan menarik bidang yang ada pada magnet permanen.
Pergerakan penarikan dan penolakan menggerakkan kon, yang menghasilkan suara.
Kebanyakan speaker tergantung kepada teknologi ini, tetapi ada juga yang
menggunakan konsep yang berbeda.Mikrophon memiliki kon atau selaput yang
terlekat pada gelongan kabel. Gelung itu terletak dalam megnet berbentuk
khusus. Bila suara mengegarkan selaput maka gelung itu turut bergetar dan
menghasilkan voltage saat ia melalui medan magnet. Voltage dalam kabel ini
adalah sinyal listrik yang mewakili suara asal.
11. Motor
listrik dan generator: Motor listrik (seperti speaker) tergantung pada
kombinasi eletromagnet dan magnet permanen, dan seperti speaker, mengganti
energi listrik menjadi energi mekanis. Generator bertindak merubah energi
mekanis ke energi listrik.
12. Transformer
/ trafo : Transformer merupakan perangkat yang mengkonversi energi listrik
antara dua perangkat yang terpisah mengngunakan listrik melalui konektor magnet.
2.8 Kemagnetan
Bumi
2.8
1 Bumi Sebagai Medan Magnet
Batuan-batuan
pembentuk bumi juga mengandung magnet elementer. Bumi dipandang sebagai sebuah
magnet batang yang besar yang membujur dari utara ke selatan bumi. Magnet bumi
memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet bumi
terletak di sekitar kutub selatan bumi. Adapun kutub selatan magnet bumi terletak
di sekitar kutub utara bumi. Magnet bumi memiliki medan magnet yang dapat
memperngaruhi jarum kompas dan magnet batang yang tergantung bebas.
Medan
magnet bumi digambarkan dengan garis-garis lengkung yang berasal dari kutub
selatan bumi menuju kutub utara bumi. Magnet bumi tidak tepat menunjuk arah
utara-selatan geografis. Penyimpangan magnet bumi ini akan menghasilkan
garis-garis gaya magnet bumi yang menyimpang terhadap arah utara-selatan
geografis.
2.8
2 Deklinasi dan Inklinasi
Jika kita perhatikan kutub utara
jarum kompas dalam keadaan setimbang tidak tepat menunjuk arah utara dengan
tepat. Penyimpangan jarum kompas ini terjadi karena letak kutub-kutub magnet
bumi tidak tepat berada di kutub-kutub bumi, tetapi menyimpang terhadap letak
kutub bumi. Hal ini menyebabkan garis-garis gaya magnet bumi mengalami
penyimpangan terhadap arah utara-selatan bumi. Akibatnya penyimpangan kutub
utara jarum kompas akan membentuk sudut terhadap arah utara-selatan bumi
(geografis). Sudut yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan arah
utara-selatan geografis disebut deklinasi. Pernahkan kamu memperhatikan mengapa
kedudukan jarum kompas tidak mendatar. Penyimpangan jarum kompas itu terjadi
karena garis-garis gaya magnet bumi tidak sejajar dengan permukaan bumi (bidang
horizontal). Akibatnya, kutub utara jarum kompas me- nyimpang naik atau turun
terhadap permukaan bumi. Penyimpangan kutub utara jarum kompas akan membentuk
sudut terhadap bidang datar permukaan bumi. Sudut yang dibentuk oleh kutub
utara jarum kompas dengan bidang datar disebut inklinasi. Alat yang
digunakan untuk menentukan besar inklinasi disebut inklinator.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Magnet
bukan hanya sekedar benda yang memiliki medan magnet. Namun, magnet juga
memiliki ciri khas tertentu, seperti :
a. Dapat menarik benda-benda yang
terbuat dari besi dan baja.
b. Magnet dapat menembus benda-benda
tertentu.
c. Gaya tarik terbesar terdapat pada
kutubnya.
d. Kutub magnet yang senama akan tolak
menolak, sedangkan kutub magnet yang tidak senama akan tarik menarik.
Magnet
dapat dibuat dengan cara dan benda-benda yang sederhana. Magnet memiliki
manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Saran
Manfaatkan magnet dengan
sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama.
DAFTAR
PUSTAKA
Fathur dan Suwito. 2001. Fisika & Matematika untuk SD dan SLTP. Jombang: Lintas Media. Kardiwarman, Ph.D.,dkk.2003. Fisika Dasar I. Jakarta: Universitas Terbuka. Muslimin, dkk.2013.Panduan Praktikum Konsep Dasar IPA 2. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Abadi, Irawan.2009.IPA TERPADU Untuk SMP/MTs. Klaten:Intan Pariwara
Abdullah,Spd,M.K.2008.INTISARI FISIKA SMP. Jakarta:Pustaka Sandro Jaya
http://en.wikipedia.org/wiki/Magnet
http://mumtaza.wordpress.com/2007/11/20/mengenal-magnet-cara-membuatnya/
http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/percobaan-lainnya/152-membuat-magnet-sederhana
Demikianlah yang saya bagikan mengenai makalah magnet semoga bermanfaat.