CONTOH PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PENGGUNAAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP KONSEP BILANGAN BULAT

CONTOH PROPOSAL PTK - Kali ini admin postingkan contoh proposal penelitian tindakan kelas silahkan simak di bawah ini.

A.      Judul ;
PENGGUNAAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP KONSEP BILANGAN BULAT
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Sindangraja Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya)

B.       Latar Belakang
Pendidikan  merupakan  salah  satu  upaya  untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Agar penyelenggaraan pendidikan berhasil menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas maka penyelenggaraannya harus dikelola dengan baik dan bermutu. Pendidikan juga merupakan tanggungjawab semua pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun orang tua didik. Apabila semua unsur tersebut terlibat dan bekerja sama dengan baik maka tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan bangsa akan tercapai dengan baik pula.
Pendidikan di tingkat Sekolah Dasar dilaksanakan untuk memberikan bekal dasar yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan dasar. Mata pelajaran matematika mulai diajarkan secara formal di tingkat SD sejak kelas satu.
Mempelajari matematika sesungguhnya dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan kemampuan bernalar, yaitu kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis dalam mengomunikasikan gagasan atau memecahkan masalah.
Pembelajaran matematika adalah situasi dan interaksi antara siswa dan guru secara sengaja dan rasa tanggungjawab untuk mencapai hasil baik di dalam pengajaran  matematika. Matematika SD adalah sekumpulan materi matematika dasar yang di pelajari siswa tingkat SD.  
Salah satu upaya pengembangan pengetahuan dan pola pikir siswa sekolah dasar, di kelas IV diajarkan materi bilangan bulat. Materi bilangan bulat meliputi konsep bilangan bulat dan operasi hitung bilangan bulat, yaitu operasi penjumlahan, pengurangan , perkalian dan pembagian.
Sejak dini anak-anak perlu dikenalkan untuk memahami bilangan bulat, sebab keberadaan bilangan bulat diperlukan untuk proses perhitungan dalam kehidupan nyata. Muhsetyo (2002:1-9) menyatakan sebagai berikut :
Keberadaan bilangan bulat diperlukan untuk proses perhitungan yang lebih luas lagi dalam kehidupan nyata, seperti : untuk melakukan pembukuan, pemasaran, perdagangan, industri dan IPTEk. Selain itu tumbuh pula untuk melakukan proses hutang, piutang, maju mundur, atas bawah.

Pernyataan tersebut diatas semakin menguatkan bahwa begitu pentingnya pemahaman siswa terhadap bilangan bulat. Russefendi ( 1976 : 6) berpendapat bahwa alasan materi bilangan bulat diajarkan kepada siswa sekolah dasar adalah : 1) Dalam kehidupan sehari-hari banyak keadaan yang menggunakan atau memerlukan konsep bilangan bulat, misalnya : untung rugi, bergerak ke kanan dan ke kiri, maju mundur, diatas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah, menang kalah ( dalam permainan), di bawah nolderajat dan sebagainya; 2) agar penggunaa dari operasi hitung +, - , dan x lebih luas dan dalam; 3) supaya ada kaitannya dengan pelajaran ditingkat yang lebih tinggi; 4) agar siswa berkenalan dengan bilangan yang akan diberikan ditingkat yang lebih tinggi; (5) konsep bilangan bulat dapat dipahami anak asal penyampainnya sesuai dengan kemampuannya.
Pelajaran matematika sering  dijadikan pelajaran yang dianggap susah dan menakutkan,  hal ini terjadi karena pendekatan yang digunakan terkesan kaku, sehingga pembelajaran menjadi monoton  yang pada akhirnya penguasaan materi pada anak didik menjadi tidak optimal. Oleh karena itulah guru harus senantiasa menggunakan berbagai teknik pembelajaran yang bervariasi agar tercapai tujuan instruksional. Tujuan ini dapat menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Kurikulum Pendidikan dasar ( 1994 : 108 ) yang menyatakan bahwa siswa kelas IV mengenal bilangan bulat dan pengerjaannya yang sederhana, “, selanjutnya sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan , dalam kurikulum Berbasis Kompetensi (2004 :23) lebih ditegaskan bahwa “ Hasil belajar yang harus dicapai yaitu siswa mampu melakukan operasi hitung bilangan bulat”. Untuk mewujudkan harapan tersebut dalam kegiatan belajar siswa ditekankkan agar mampu melakukan operasi hitung bilangan bulat. Salahsatu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa kelas IV adalah kemampuan melakukan operasi hitung penjumlahan  bilangan bulat.
Kurang pahamanya siswa dalam operasi penjumlahan bilangan bilat dimungkinkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya dalam kegiatan belajar mengajar. Hudoyo (1998: 6) mengemukakakn bahwa : “ Beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan  belajar mengajar itu antara lain : 1) Faktor guru (penguasa materi, memilih pendekatan yang tepat; 2) Faktor siswa (taraf berpikir siswa) ; 3) faktor sarana ( terbatasnya alat peraga/alat bantu) “.
Guru sebagai tenaga pendidik harus senantiasa berupaya memperbaiki kualitas pembelajarannya menjadi lebih bermakna, menarik dan mudah dipahami dengan memperhatikan kondisi perkembangan psikologis anak didiknya, seperti yang dikemukakan oleh Piaget bahwa :
“Usia 7-12 tahun adalah merupakan tahap operasional konkrit, dimana pada masa ini siswa membutuhkan alat peraga sebagai jembatan untuk memahami materi matematika. Penggunaan alat peraga yang tepat akan mempermudah siswa dalam memahami konsep yang diberikan”.
 Merujuk keterangan tersebut, guru harus senantiasa mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan di dalam setiap pembelajarannya.
Salah  satu  fungsi  alat  peraga  menurut  Russefendi (1992 :140) adalah :
a.            Dengan adanya alat peraga, anak-anak akan banyak mengikuti pembelajaran matematika dengan gembira, sehingga minat dalam mempelajari matematika semakin besar.
b.         Dengan disajikannya konsep abstrak matematika dalam bentuk konkret, maka siswa pada tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti.
c.           Alat peraga dapat membantu daya tilik ruang karena tidak membayangkan bentuk-bentuk geometri terutama bentuk geometri ruang sehingga dengan melalui gambar dan benda-benda nyatanya akan terbantu daya tiliknya sehingga lebih berhasil dalam belajarnya
d.        Anak akan  menyadari adanya hubungan antara pengajaran dengan benda-benda yang ada disekitarnya

Konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk konkret yaitu dalam bentuk model matematika dapat dijadikan objek penelitian dan dapat pula alat untuk penelitian, ide-ide baru dan relasi-relasi baru.
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar matematika dan diskusi dengan beberapa guru kelas lainnya, diketahui dalam pembelajaran matematika siswa SD kelas IV mengalami kesulitan belajar  yaitu dalam memahami materti pelajaran konsep penjumlahan bilangan bulat . Hal ini salah satunya dilatabelakangi oleh masih terbatasnya penggunaan alat peraga matematika. Salah satu alat peraga yang dapat membantu ,meningkatkan pemahaman konsep operasi bilangan bulat adalah alat peraga garis bilangan.   
Berlatar belakang dari uraian tersebut diatas, maka penulis mencoba mengungkapkan sebuah judul penelitian tindakan kelas  yaitu “PENGGUNAAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP KONSEP BILANGAN BULAT (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Sindangraja Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya) ”, kiranya cukup menarik perhatian untuk dijadikan bahan penelitian dan hasilnya mudah-mudahan berguna bagi guru dalam mengajar, khususnya untuk mengajarkan materi penjumlahan bilangan bulat.
C.      Rumusan Masalah
Berlatarbelakang temuan di lapangan,maka masalah utama dalam penelitian ini adalah : Bagaimana peningkatan pemahaman siswa tentang konsep  penjumlahan bilangan bulat jika dalam proses pembelajaran menggunakan  alat peraga garis bilangan ?”.
Perumusan masalah penelitian ini akan lebih mengerucut bia kemudian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan  sebagai berikut : 
1.      Bagaimana perencanaan pembelajaran konsep  penjumlahan bilangan bulat jika dalam proses pembelajaran menggunakan  alat peraga garis bilangan pada siswa Kelas IV SDN 2 Sindangraja  ?
2.      Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran tentang pembelajaran  penjumlahan bilangan bulat jika dalam proses pembelajaran menggunakan  alat peraga garis bilangan pada siswa SDN Kelas IV SDN 2 Sindangraja  ?
3.      Bagaimana peningkatan pemahaman belajar siswa mengenai proses pembelajaran penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan  alat peraga garis bilangan pada siswa Kelas IV SDN 2 Sindangraja  ?

D.    Tujuan Penelitian
  1. Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman konsep operasi penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga garis bilangan di kelas IV Sekolah Dasar.
  1. Tujuan Khusus
Secara lebih khusus tujuan penelitian ini adalah :
a.       Untuk mengoptimalkan perencanaan pembelajaran tentang  penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan  alat peraga garis bilangan pada siswa Kelas IV SDN 2 Sindangraja  Jamanis Tasikmalaya?
b.      Untuk mengoptimalkan proses  pembelajaran penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan  alat peraga garis bilangan pada siswa SDN Kelas IV SDN 2 Sindangraja Jamanis Tasikmalaya ?
c.       Untuk meningkatkan pemahaman konsep operasi penjumlahan bilangan bagi  siswa Kelas IV SDN 2 Sindangraja setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga garis bilangan ?
E.     Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait sebagai berikut ;
1.      Bagi Guru
Dengan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan guru mampu mengembangkan kemampuannya dalam menggunakan alat peraga dengan menggunakan alat peraga garis bilangan untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.
Melalui penelitian ini juga guru terbiasa  melakukan pemecahan masalah melalui penelitian ilmiah untuk memecahkan permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran sehingga dapat terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penelitian ini juga memberikan pengalaman dan sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik pendidikan formal
2.      Bagi Siswa
Dengan penelitian ini siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna dari pembelajaran sebelumnya, serta memberikan motivasi tersendiri bagi siswa dalam meningkatkan kemampuan untuk memahami konsep penjumlahan bilangan bulat.
3.      Bagi Sekolah
a.       Menjadi sumber informasi pembaharuan pendidikan
b.      Sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai pusat inovasi pendidikan
c.       Memfungsikan sekolah sebagai tempat belajar untuk kegiatan penelitian tindakan kelas.
F.     Penjelasan Istilah
  1. Penggunaan
Yang dimaksud dengan penggunaan adalah suatu proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Depdiknas,2003:375)
  1. Alat Peraga
Alat peraga adalah alat bantu untuk mengajar siswa agar yang diajarkan oleh guru dapat mudah dipahami oleh siswa. Alat peraga ini untuk menerangkan atau mewujudkan konsep matematika. alat peraga adalah alat yang digunakan oleh guru untuk memperjelas materi yang diajarkan atau mengkonkritkan ikhwal yang abstrak (Nana Sudjana,1997 : 33).
  1. Garis bilangan bulat
Garis bilangan adalah garis yang dibentuk untuk menyatakan suatu bilangan. Bilangan tersebut antara lain yang letaknya disebelah kiri titik nol disebut bilangan negatif, dan bilangan yang leatknya disebelah kanan titik nol disebut bilangan bulat positif 
  1. Operasi hitung penjumlahan
Operasi hitung penjumlahan pengerjaan yang melibatkan satu atau beberapa unsur matematika yang menghasilkan suatu unsur tententu. Operasi hitung penjumlahan bilangan bulat adalah pengerjaan penjumlahan dalam lingkup bilangan bulat.
  1. Bilangan bulat
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan bulat negatif, bilangan nol dan bilangan bulat positif.
G.    Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini yaitu : “ jika guru dapat merencanakan dan melaksanakan pembelajaran matematika tentang operasi penjumlahan bilangan dengan menggunakan alat peraga garis bilangan, maka pemahaman siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sindangraja Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya terhadap konsep operasi penjumlahan bilangan bulat akan meningkat.

H.    Metodologi Penelitian
1.    Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Alasan pemilihan metode ini adalah di dasarkan pada pendapat Kusnandar  (2008 : 41) yang menyatakan bahwa :
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Classroom Action Research) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila di implementasikan dengan baik dan benar.
Model PTK yang dikembangkan, mengacu pada model Kemmis dan MC. Tagart. Dasar pemilihan metode ini antara lain pertimbangan kesederhanaan pada langkah tindakan yang hampir sama dengan pelaksanaan pembelajaran yang biasa digunakan guru. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari beberapa tahap. Wa’dani, dkk (2006: 24) mengemukakan tahapan tersebut sebagai berikut  “ merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan merefleksi”.
2.                Subjek penelitian
Penelitian dilaksanakan oleh penulis pada siswa kelas IV SDN 2 Sindangraja Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya pada semester II tahun 2011/2012. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian ini yaitu 24 orang, yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 15 perempuan.
Pemilihan subjek penelitian tersebut didasari bahwa SDN 2 Sindangraja merupakan tempat peneliti mengabdi, oleh karenanya peneliti sangat mengenal dan memahami kondisi sekolah baik murid, guru maupun lingkungan sekolah sendiri.
3.    Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini :
1)        Orientasi dan identifikasi masalah
Langkah awal yang dilakukan pada saat orientasi adalah mengkaji Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di kelas IV semester II tentang materi operasi hitung konsep bilangan bulat. Hasil belajar siswa rata-rata .50..%, maka perlu memperbaiki hasil belajar siswa dalam operasi bilangan bulat tersebut dengan cara memudahkan siswa dalam memahami konsep penjumlahan bilangan bulat melalui penggunaan alat peraga garis bilangan.
2)        Rencana  Tindakan Penelitian
Perencaaan penelitian yang dilakukan diawali dengan permintaan ijin kepada kepala sekolah melalui surat permintaan perijinan melakukan penelitian kepada kepala sekolah yangkemudian ditembuskan kepada kepa UPTD Kecamatan Jamanis.Kegiatan selanjutnya adalah menyusun rencana dan merumuskan langkah-langkah tindakan pemecahan masalah terkait penggunaan alat peraga garis bilangan untuk meningkatkan pemahaman konsep bilangan bulat.


3)        Pola penelitian kelas
Pola penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model Kemmis dan MC. Taggart berupa siklus tindakan. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap kegiatan yaitu tahap 1) perencanaan, 2)  tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Dalam penelitian ini direncanakan 3 siklus tindakan dengan catatan jika di siklus I belum mencapai target 75 % maka dilanjutkan ke siklus II, jika di siklus II belum juga mencapai 75 % kegiatan tindakan dilanjutkan ke siklus III. 
4.    Data dan Pengumpulan Data
a.         Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa, guru (peneliti) dan mitra pada saat pembelajaran.
b.         Cara Pengumpulannya
Beberapa jenis data yang akan dikumpulkan serta cara pengumpulannya selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut :

Tabel 1
Jenis data dan cara pengumpulannya
No
Jenis Data
Cara Pengumpulannya
1.
Pemahaman siswa terhadap  konsep bilangan bulat
Diungkapkan melalui tes awal dan analisis terhadap jawaban siswa
2.
Kemampuan guru dalam merancang pelaksanaan pembelajaran dalam peningkatan pemahaman siswa tentang konsep bilangan bulat
Observasi terhadap dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran
3.
Kemampuan guru mengelola pembelajaran melalui penggunaan media garis bilangan
Observasi terhadap pembelajaran dilanjutkan dengan diskusi dan konfirmasi
4
Pemahaman siswa terhadap  konsep bilangan bulat setelah proses pembelajaran
Tes akhir berupa tes tulis


5.    Indikator Kinerja
Standar keberhasilan tindakan perbaikan yang dilaksanakan guru untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang bilangan bulat pada pembelajaran matematika dengan penggunaan media garis bilangan, adalah sebagai berikut :

DAFTAR PUSTAKA
Darhim, Drs, dkk. (1995). Materi Pokok Pendidikan Matematika 2, Universitas Terbuka, Jakarta : Depdikbud.
Hainstock G. Elizabeth, (2002). Montessori Untuk Sekolah Dasar , PT Pustaka Delapratarasa
Hudojo Herman & dkk. (1992/1993). Pendidikan Matematika, Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Kasbollah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta : Depdikbud
Kelompok Kerja Pengawas TK/SD, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Kelas II. Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya
Kusnandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi  Guru. Jakarta, PT  RajaGrafindo Persada.
Nana Sudjana, DR, Ahmad Rivai, Drs.  (2005). Media Pengajaran, Sinar Agung Baru Algesindo.
Ruseffendi, E.T. (1979). Pengajaran Matematika Modern. Bandung : Transito
Ruseffendi, dkk. (1992). Pendidikan Matematika 3 . Jakarta. Depdikbud Proyek Peningkatan Mutu Guru Kelas SD setara DII.
Suherman E  & WinataPutra, Udin . Strategi Belajar Mengajar Matematika , PGMT 3510/3 SKS Modul 1-9.
Suherman, E, dkk.(2001) Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Jurusan Pendidikan Matematika, Bandung. JICA -  UPI.
Sutan Firmanawaty, (2003). Mahir Matematika Melalui Permainan, Jakarta : Puspa warna.
Sutawijaya A, & dkk (1992/1993 ), Pendidikan Matematika 3, Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Demikianlah yang saya bagikan mengenai contoh proposal PTK semoga bermanfaat.