Makalah Perkembangan dan Periwayatan Hadits Masa Tabi'in

Kali ini admin posting makalah perkembangan dan periwayatan hadits pada masa tabi'in. berikut ini.


HADIS PADA MASA TABIIN
            Pada dasarnya periwayatan yang dilakukan oleh kalangan Tabiin tidak begitu berbeda dengan yang dilakukan oleh para sahabat. Ketika pemerintah di pegang oleh Bani Umayah, wilayah kekuasaan islam sampai meliputi Mesir, Persia, Iraq, afrika, selatan Samarkand dan spanyol, di samping madinah, makkah, basrah, syam, dan khurasan. Sejalan dengan pesatnya perluasan wilayah kekuasaan islam, penyebaran para sahabat ke daerah-daerah tersebut terus meningkat, sehingga masa ini dikenal dengan masa menyebarnya periwayatan hadis.
a.       Penulisan dan Pembukuan Hadits pada Masa Tabiin
pada mulanya penulisan hadis tidak disetujuinya bahkan membencinya sampoai-sampai ketika mendengar ada orang yang menulis suatu hadis, maka segera mengingkarinya dan menghapusnya. Allah memberikan hidayah kepada mereka yang pada awalnya tidak menyetujui penulisan dan pembukuan hadit tapi “Sekarang, pemikiran untuk membukukan hadis sudah sampai pada puncak kejayaannya, semakin giat pula aktivitas keilmuan dengan bertambahnya orang belajar pada ulama. Kondisi semacam itu tetap bergulir hingga bergejolak fitnah, perselisihan politik dan harta, bahkan muncullah pemalsuan dan kedustaan terhadap hadis Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, yang mengharuskan pemuka Tabi’in khususnya dan orang-orang setelah mereka untuk melawan pergerakan pemalsuan ini dan melemahkan ambisi mereka. Oleh kareana itu, para Tabi’in mulai membukukan hadis-hadis karena takut akan lenyap dari dada manusia dan dengan tujuan untuk memelihara hadis-hadis tersebut dari penambahan dan pengurangan.
Jelaslah bahwa pembukuan hadis tersebut dari awalnya penghafal hadis masih banyak baik dari kalangan Sahabat begitu juga Tabi’in namun pertumbuhan semakin pesat para penghafal semakin sedikit, tuntutan politik semakin kuat orang sudah mulai terpikat dengan harta yang muncul adalah perpecahan dikalangan Sahabat dan Tabi’in.
Maka kesimpulan hadis itu dibukukan mengingat dan menimbang agar jangan muncul dan mencuat pakar-pakar hadis palsu dengan cara menambah ataupun mengurangi hadis yang sebenarnya. Dari sinilah kita dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga tentang perbedaan pendapat yang saling memberikan alasan-alasan. Ditambah lagi gejolak politik yang memasuki areal pendidikan terkait dengan pembinaan,penulisan dan pembukuan hadis yang pandu oleh para guru ketika itu. Dan saat sekarang langkah para pendahulu itulah yang harus kita tanamkan pada diri kita terutam kegigihannya menuntut ilmu melalui para Sahabat dan kegigihannya untuk mempertahankan pendapatnya yang akhirnya tercapai keinginannya mampu dan bisa mereka membukukan hadis-hadis yang benar-benar dari  Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan dengan kegigihan merekalah kita bisa mengetahui dan menggali serta mencari hadis-hadis yang sudah dibukukan para pendahulu tersebut.

B.  Wilayah Perkembangan Hadist
Beberapa kota sebagai pusat pembinaan dalam periwayatan hadits, Sebagai tempat tujuan para tabiin dalam mencari hadits. Adapun pusat pusat pembinaan hadist yaitu :
1.      Madinah
Madinah adalah kota sunnah sebab disanalah terbentuknya masyarakat islam dibawah didikan Nabi saw. Mereka melihat Nabi melakukan dan mempraktekan sunnah, mendengar Nabi menyampaikannya, dan mengetahui taqrirnya. Nabi saw shalat berjamaah bersama mereka di kota ini, puasa dengan merekadan bermuamalah dengan mereka. Nabi juga membentuk Negara islam di daerah ini, mengkonsolidasikan tentara,mengatur strategi perang dan sebagainya. Oleh sebab itu tidak ada yg dapat menyamai reputasi Madinah dalam penyebaran hadits.
Madinah melahirkan tabiin besar yang dikenal dengan fuqaha al-sab’ah (faqih tujuh) antara lain Sa’id bin al_musayyab, al-Qasim bin Muhammad, Bin Muhammad Bin abi bakar ash-shidiq, Urwah bin az-Zubair,Kharijah bin zaid, ubaid allah ibn abd allah ‘utbbah ibn masud, abu salama ibn abd alrahman ibn auf.
Ahmad bin hanbal mengatakan bahwa tabiin terbaik dalam ranah keilmuan adalah bn al-musay-yab ini menunjukan apresiasi yang tinggi yang diberikan oleh seorang mukharrij hadits terhadap tabiin Madinah.
2.      Mekkah
Mekkah adalah salah satu kota sejarah dan salah satu pusat peradaban dan perdagangan masyarakat Arabia pra Islam. Di kota inilah rasul saw dilahirkan dan diangkat menjadi rasul. Oleh sebab itu, kota ini memiliki arti penting bagi Nabi saw.
Ketika rasul menaklukan kota mekkah, salah seorang sahabat tinggal di kota ini untuk mengajarkan islam kepada penduduknya. Beliau adalah Mu’az bin jabal, seorang sahabat dari kelompik anshar yang alim dalam hokum, mahir membaca al-qur’an dan memiliki sifat bijaksana. Rasul menggolongkan muaz bin jabal sebagai sahabatyang paling mengetahui tantang halal dan haram. Nabi juga telah mengatakan “ambillah (pelajarilah) Al-qur’an dari emat orang (sahabat), dari ibn mas’ud, ubai, mu’az bin jabal, dan salim (maula abi huzaifah). Sahabat lain yang menetap di mekkah adalah ibn abbas setelah kembali dari basrah, atan bin asid, Khalid bin asid,al-hakam bin abi al-ash, utsman bin abi talhah, dan lain nya. Mekkah melahirkan tbiin besar antara lain mujahid bin jabar ‘atha’ bin rabah, thawus bin kaisan, ikrimah (maula ibn abbas), dan lainnya.
Basrah
3.      Kufah
Kuffah adalah salah satu kota trpenting dalam penyebaran hadits. Kota ini ditaklukan pada masa umar bin al-khattab. Sahabat yang menetap di sana antara lain adalah Ali bin Abi Thalib, sa’d bin abi waqas, sa’id bin zaid bin amr bin nafil dan lainnya.
Kuffah melahirkan tabiin-tabiin keamanan diantaranya sahabat yang memiliki murid terbanyak adalahAbdullah bin Mas’ud. Beliau memunculkan guru guru tabiin mencapai enampuluh orang. Tabiin kenamaan di daerah ini antara lain ar-rabi bin khatsim Ibrahim an-nakha’i/
4.      Basrah
Basrah jua pernah didiami oleh beberapa orng sahabat.di antara sahabat yang terpenting yang menyebarkan sunnah di daerah ini adalah anas bin malik, Abdullah bin syakhir dll.
5.      Syam
Syam merupakan daerah yang pjuga pernah di diami oleh sahaabat, daiantara tabiin syam adalah salim bin abdul-lah al muharibi.
6.      Mesir
Mesir sebagai salah satu kota tertua di dunia selalu menjadi pusat perhatian dari berbagaia rejim, tidak terkecuali pemerintahan islam. Dengan ditaklukan nya mesir, maka terbukalah pe yebaran islam ke daerah Afrika. Kota ini ditaklukan pada masa pemerintahan umar bin al-khattab dengan panlima perangnya amr bin al-ash.
7.      Magribi dan Andalusia
Dari mesir islam terus menyebar ke daerah jantung afrika hingga sampai ke Andalusia. Dalam masa pemerintahan umar bin al-khattab, Amr binal-ash telah sampai ke Tripoli. Ia meminta izin agar umar mengizinkan nya menaklukan afrika. Namu umar tidak merestuinya, maka beliau kembali bersama pasukan nya ke Mesir.
Dalam masa pemerintahan utsman bin affan gubernur mesir Abdullah bin said bin abi sarh mendapat restu untuk menaklukan afrika. Adapun tabiin yang lahirdi daerah ini antara lain, ziyad bin an am abdurahman bin ziyad san lainnya.
8.      Yaman
Sahabat itu juga ada juga yang pergi ke daerah Yaman untuk pembinaan hadis juga yang membuat para Tabi’in mencari para Sahabat yang dietemui mereka di Yaman itu adalah: Mu’azd ibn Jabal, dan Abu Musa Al-Asy’ary kedua orang sahabat ini telah dikirim kedaerah ini  sejak masa Rasul Shallallhu Alaihi wa Sallam masih hidup. Begitu lamanya  dua sahabat ini  di Yaman  tapi para Tabi’in tetap bersemangat untuk menemui Sahabat demi mendapatkan hadis. Maka para Tabi’in yang pergi keYaman itu adalah: Hammam ibn Munabah dan Wahab ibn Munabah, Tha’wus dan Wahab ibn Munabah dan Tha’awus dan Ma’mar ibn Rasyid. Dikurasan masih ada juga para Sahabat yang menjadi tempat para Tabi’n untuk menggali ilmu hadis diantaranya adalah: Muhannad  ibn Ziyad Muhammad Ibn Al- Anshari, dan yaha ibnu sabih Al- Mugri. Priode ini disebut Ashr Intisyar al-Riwayah ila Al-Amshar (masa perkembangan dan meluasnya periwayatan hadis) Pada masa ini, daerah Islam sudah meluas, yakni kenegri Syam, Irak, Mesir, Samarkand,bahkan pada tahun 93 H, meluas sampai ke Spanyol. Hal ini bersamaan dengan berangkatnya para sahabat ke daerah-daerah tersebut, terutama dalam ranghka tugas memangku jabatan pemerintahan dan penyebaran ilmu hadis. Para sahabat kecil dan Tabi’in yang ingin mengetahui hadis-hadis Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam diharuskan berangkat keseluruh pelosok wilayah Daulah Islamiyah untuk menanyakan hadis kepada sahabat-sahabat besar yang sudah tersebar diwilayah tersebut. Dengan demikian, pada masa ini, di samping tersebarnya periwayatan hadis kepelosok-pelosok daerah Jazirah Arab, perawatan untuk mencari hadispun menjadi ramai. Karena meningkatnya periwayatan hadis, muncullah bendaharawan dan lembaga-lembaga (Centrum Perkembangan) hadis diberbagai daerah diseluruh negri. Diantara bendaharawan hadis yang banyak menerima menghapal, dan mengembangkan atau meriwayatkan hadis adalah:
1.    Abu Hurairah, manurut Ibn Umar meriwayatkan 5.374 hadis sedangkan menurut Al-Kiramany, beliau meriwayatkan 5.364 hadis.
2.    Abdullah Ibn Umar meriwayatkan 2.630 hadis.
3.    Aisyah, istri Rasulullah Shallallhu Alaihi wa Sallam meriwayatkan 2.276 hadis.
4.    Abdullah Ibn ‘Abbas meriwayatkan 1.660 hadis
5.    Jabir Ibn Abdullah meriwayatkan 1.540 hadis.
6.    Abu Sa’id Al Khudri meriwayatkan 1.170 hadis.
 Nama-nama yang telah diuraikan diatas hanya mewakili dari Tabi’in yang tidak terhitung jumlahnya apalagi tentang hafalan hadisnya inilah guna kita untuk memperbanyak membaca dan menyeleksi akan hadis-hadis yang sudah di bukukan oleh para Sahabat terutama dizaman Tabi’in. Kalaulah kita menggali, menggali lagi akan kebenaran hadis ini maka semakin kuat pulalah iman dan Islam kita sebaliknya kalau kita hanya berpangku tangan untuk menunggu keterangan orang membacakan dan menuliskan hadis sangat sedikitlah nanti hadis itu yang akan diketahui. Apalagi sekarang ini berbagai sumber yang bisa digunakan untuk mengakses hadis-hadis yang benar dan sahih bisa diambil langsung dari sumber dasarnya baik itu yang dari Madinah begitu juga makah termasuk dari wilayah-wilayah yang lain.Marilah kita berusaha, bersemangat untuk mendapatkan ilmu hadis ini semoga kita mengtahui akan kesahihan hadis itu bahkan mengerti kita akan sipa perawinya bagaaiman matan dan sanadnya.
Tabiin yang ternama di yaman yaitu hammam, wahbbina munab-bih. Tawus ibn thawus,ma’mar in rasyid dan lainnya.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang makalah perkembangan hadits pada masa tabiin semoga bermanfaat.