Makalah Ekonomi Model Aliran Melingkar
Table of Contents
Kali ini saya posting materi ekonomi tentang model aliran melingkar silahkan dibaca berikut ini.
2.1.1 Model Aliran Melingkar
Model ekonomi dapat dipresentasikan
secara verbal (menggunakan kata-kata), diagramatis dan matematis. Model yang
baik dilihat dari variabel yang digunakan. Variabel adalah ukuran yang nilainya
dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari observasi ke observasi. Dalam
memilih variabel-variabel untuk model, kita harus memperhatikan prinsip Ockam Razom, yaitu detail-detail yang
tidak relevan sebaiknya dikeluarkan dari model.[1]
Aliran melingkar merupakan suatu
model sederhana untuk menganalisis kegiatan ekonomi (produksi, distribusi dan
kunsumsi). Model aliran melingkar sebagai salah satu alat/instrumen untuk
menentukan bagaimana kegiatan ekonomi itu berjalan di dalam situasi/kondisi
tertentu. Model aliran melingkar dapat membantu memperkirakan kegiatan ekonomi
yang bakal terjadi sebagai akibat sesuatu kebijakan. [2]
2.1.2 Model Aliran Melingkar Sederhana
Gambar
2.1 Aliran melingkar dan arus uang
Ada dua pelaku kegiatan ekonomi
dalam diagram ini yaitu produsen dan konsumen. Konsumen menyediakan faktor
produksi (seperti: tenaga kerja, modal, tanah dan enterpreneur) kepada
produsen. Produsen mengkombinasikan faktor-faktor produksi tersebut untuk
menghasilkan barang dan jasa. Barang dan jasa ini lah yang akan dijual kepada
konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagai imbalan dari penyerahan
faktor-faktor produksi tersebut, produsen membayar harganya yang berupa, upah,
bunga, sewa dan keuntungan. Dengan pendapatan tersebut konsumen dapat
membayar/membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen.[3]
2.1.3 Dampak Tabungan dan Investasi (Adanya
Lembaga Keuangan)
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, tabungan adalah tempat menabungkan uang; celengan; uang tabungan;
uang simpanan. Sedangkan menurut UU Perbankan No.10 tahun 1998 tabungan adalah
simpanan yang pada penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu
yang disepakati, namun tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu. Jadi, tabungan merupakan simpanan uang
yang tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau sebagainya.
Tabungan adalah bagian dari pendapatan
konsumen yang tidak dibelanjakan/digunakan untuk konsumsi. Dalam analisis
diagram melingkar digunakan konsep aliran (flow) pendapatan atau konsumsi,
bukan akumulasi barang dan uang.[4]
Diagram aliran melingkar dengan memperhatikan adanya tabungan dapat digambarkan
seperti berikut:
Gambar
2.2 Diagram aliran melingkar dengan tabungan
Biasanya untuk pendapatan dinyatakan
dengan simbol huruf Y. Dari gambar 2.2 terlihat bahwa hubungan antara
pendapatan, konsumsi dan tabungan dapat dituliskan Y=C+S. Dengan adanya tabungan berarti biaya pembelian faktor
produksi lebih besar dari hasil penjualan barang, sehingga ada sebagian barang
yang tidak terjual (ada persediaan barang). Untuk menghadapi keadaan ini
produsen dapat melakukan dua hal, yakni:
a. Menurunkan
harga atau,
b. Mengurangi
produksi sampai sejumlah yang dibeli oleh konsumen.[5]
Apabila alternatif pertama yang diambil
diharapkan konsumen membeli lebih banyak sehingga kelebihan produksi dapat
terjual. Kadangkala produsen menderita penurunan keuntungan dengan penurunan
harga tersebut. Apabila alternatif yang kedua (mengurangi produksi) yang dipilih,
maka produsen mengurangi akan mengurangi pembelian faktor produksi. Tindakan
ini akan mengurangi pendapatan konsumen.[6]
Dengan demikian kedua tindakan tersebut
mengakibatkan penurunan pendapatan (Y). Penurunan pendapatan ini akan berjalan
terus sampai pendapatan (Y) = konsumsi (C), yakni tabungan (S) kembali sama
dengan nol.[7]
Dari analisis tersebut nampaknya tabungan
menyebabkan kontraksi kegiatan ekonomi. Tetapi di dalam kenyataanya tidak
selalu demikian. Konsumen tidak menabung uangnya di rumah, tetapi dengan adanya
lembaga keuangan seperti bank, konsumen menabung uangnya di sana, yang kemudian
oleh bank dipinjamkan kepada produsen untuk investasi.[8]
Definisi investasi adalah
pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal (capitaal stock).[9]
Definisi lain menyebutkan bahwa investasi adalah pembelian barang modal, yakni
barang yang dipakai untuk menghasilkan barang lain.[10]
Kedua definisi tersebut sama-sama menyebutkan “barang modal”. Sehingga dapat
disimpulkan investasi adalah pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian stok
barang modal, yang dipakai untuk menghasilkan barang lain.
Kenaikan investasi dapat mendorong
kenaikan pendapatan. Apabila tabungan (S) merupakan kebocoran (leakage) dari
aliran melingkar, maka investasi (I) merupakan injeksi ke dalam aliran
melingkar. Peranan investasi dalam aliran melingkar digambarkan sebagai
berikut.[11]
Gambar
2.3 Diagram aliran melingkar dengan investasi
Injeksi dana investasi memungkinkan
produsen menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak. Sebagai hasilnya
pendapatan yang diterima oleh konsumen meningkat. Kenaikan pendapatan konsumen
tersenit akan mendorong mereka menambah konsumsi, tabungan atau keduanya.
Posisi keseimbangan akan tercapai manakala besarnya injeksi (Investasi) sama
dengan kebocoran (Tabungan).[12]
Hal ini terjadi pada tingkat
pendapatan yang lebih tinggi. Tentu saja kenaikan pendapatan tersebut
terealisir apabla masih ada faktor produksi yang belum digunakan sepenuhnya
(masih menganggur). Jika tidak ada faktor produksi yang menganggur, tamnahan
investasi akan mengakibatkan kenaikan harga saja (inflasi).[13]
Hubungan antara tabungan dan
investasi adalah apabila tabungan lebih besar daripada investasi maka dampaknya
akan menurunkan pendapatan, sebaliknya apabila investasi lebih besar dari
tabungan kegiatan ekonomi cenderung meningkat. Keseimbangan ekonomi akan
terjadi apabila tabungan sama dengan investasi.[14]
2.1.4 Peranan Laba Ditahan (Retained Earnings) dan
Penyusutan (Depresiasi)
Laba ditahan merupakan bagian dari laba yang
semestinya dapat dibagikan kepada pemilik tetapi tidak dibagikan.Oleh karena
itu laba ditahan merupakan bagian dari pendapatan karena pendapatan adalah
penerimaan sebagai imbalan penyerahkan factor produksi yang berupa : Upah,
Bunga, Sewa, dan Laba.[15]
Gambar 2.4 Diagram melingkar
dengan laba ditahan dan penyusutan
Dimana:
C = Pengeluaran konsumen
I = Investasi
Y = Pendapatan
D = Penyusutan
Produsen juga menaruh uangnya kedalam pasar uang atau modal
dengan cara menyisihkan (mencadangkan) untuk penyusutan. Alat-alat, mesin dan
barang modal lainnya mengalami kerusakan
apabila dipakai. Uang yang disisikan untuk mengganti mesin yang rusak disebut
dengan cadangan penyusutan. Penyusutan bukan bagian dari pendapatan
karena bukan sebagai pembayaran penggunaan faktor produksi, tetapi sebagai
pengeluaran produsen.[16]
FUNGSI DARI ADANYA LABA DITAHAN
Fungsi dari adanya
laba ditahana dalah untuk digunakan kembali oleh perusahaan untuk mendanai
berbagai macam aktivitas perusahaan, seperti:
a. PENGEMBANGAN
USAHA
Laba
yang tidak dibagikan kepada pemilik perusahaan akan digunakan kembali untuk
mengembangkan bisni perusahaan, seperti:
-
Digunakan
untuk belanja modal.
-
Membangun
pabrik baru.
-
Membeli
mesin baru.
-
Investasi
pasar moda.l
-
Pengembangan
produk baru.
b. MEMBAYAR
UTANG
Laba ditahan digunakan untuk membayar utang. Khususnya untuk
jangka panjang yang akan jatuh tempo.
-
Utang
Hipotik yaitu utang jangka panjang dengan jaminan benda tidak bergerak.
-
Utang
Obligasiyaitu utang yang diperoleh melalui penjualan surat-surat obligasi.
c. KEGIATAN
OPERASIONAL PERUSAHAAN
Laba ditahan digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional
perusahaan seperti:
-
Listrik
dan air.
-
Tunjangan
dan bonus.
-
Gaji
pegawai.
-
Sewa
gudang.
2.1.5 Peranan Pemerintah
Pemerintah
adalah badan- badan yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Peranan
pemerintah didalam kegiatan ekonomi tercermin pada anggaran pendapatan dan
belanja ( Budget ).Pada dasarnya Budget meliputi penerimaan (dari pajak) dan
pengeluaran.[17]
Gambar
2.5 Peran Pemerintah
Bentuk
apapun dari pajak akan mempunyai dampak
menurunkan kegiatan ekonomi (depresi) karena merupakan kebocoran dari alirang
kegiatan ekonomi, Contohnya adalah pajak pendapatan konsumen.[18]
Pendapatan
yang dapat dibelanjakanakan akan berkurang, demikian juga kemungkinan menabung
juga semakin kecil, konsekuensinya pajak akan mengurangi permintaan akan barang
dan jasa, dan produsen akan menyesuaikan apakah dengan menurunkan harga atau
mengurangi produksi. Kedua kegiatan ini akan mengurangi pendapatan ( Y ) yang diterima konsumen. Dengan
demikian pajak mempunyai dampak depresi dalam kegiatan ekonomi.[19]
Pajak
dibagi menjadi dua macam yaitu:
a.
Pajak
langsung
Pajak
langsung merupakan pajak pendapatan perseorangan atau badan usaha, adanya pajak
langsung karena adanya pendapatan perseorangan atau laba ( badan usaha ), Oleh
karena itu pajak ini telah tercangkup dalam pendapatan ( Y ).[20]
Salah
satu jenis pajak yang termasuk ke dalam pajak langsung yaitu:
1. Pajak
Penghasilan (PPh).
2. Pajak
Kendaraan Bermotor.
3. Pajak
Bumi Bangunan.
4. Pajak
Penerangan Jalan.
b.
Pajak
tidak langsung
Pajak
tidak langsung bukan diambil dari pendapatan pemilik factor produksi, tetapi
dari produk yang dihasilkan atau dijual. Contonya yaitu cukai rokok, pajak ini
dibayar oleh produsen sebagai biaya melakukan kegiatan bisnis.[21]
Salah
satu yang tergabung ke dalam jenis-jenis pajak tidak langsung diantaranya:
1.
Pajak Pertambahan Nilai
(PPN).
2.
Pajak Bea Masuk.
3.
Pajak Ekspor.
Biaya produk total terdiri
dari biaya factor produksi ( Y ), penyusutan ( D ) dan pajak perusahaan tidak
langsung ( T ). Oleh karena itu produksi nasional kotor (GNP) = Y + D + T, dan
ini merupakan penawaran agregat.[22]
Pemerintah memungut
pajak untuk membiayai pengeluaran guna menyediakan jasa bagi
masyarakat.pengeluaran pemerintah terdiri dari :
-
Pembelian barang dan
jasa
Pembelian barang dan
jasa, misalnya untuk membangun jalan,sekolahan atau membayar gaji pegawai
negeri. Pembelian barang dan jasa ini secara langsung mempengaruhi GNP. [23]
-
Pembayaran transfer.
Pembayaran transfer (
transfer payments ) bukan merupakan pembelian barang dan jasa tetapi merupakan
semacam distribusi pajak yang terkumpul dari satu sumber ke sumber lain.
Contohnya, pembayaran utuk menunjang program kesejahteraan, seperti pension,
tunjangan social dan sebagainya.Pembayaran ini merupakan distribusi pendapatan
dari satu sumber atau orang kepada sumber atau orang lain.Dengan demikian
pembayaran transfer bukan injeksi dan juga bukan kebocoran dalam aliran melingkar.[24]
Dalam kenyataannya,
pemerintah juga menghasilkan barang dan jasa seperti halnya produsen.Untuk
pembelian faktor produksi guna menghasilkan barang tersebut tidak digambar
dengan gelap. Uang yang diterima oleh pemilik faktor produksi digambar dengan
dengan gelap (Y). Tanda panah dari pasar faktor produksi kearah pemerintah
hanya untuk menunjukkan bahwa pemerintah membeli faktor produksi.[25]
Pembelian barang dan jasa oleh pemerintah
mempunyai dampaak mendorong kegiatan ekonomi,menambah permintaan agregat.
Produsen akan melakukan 3 kemungkinan reaksi[26] :
c.
Menaikkan harga
d.
Menaikan produksi
e.
Keduanya.
Namun apabila factor
produksi telah digunakan sepenuhnya (full employment) dampak pengeluaran
pemerintah ini akan menimbulkan inflansi. Sebaliknya, apabila factor produksi
belum digunakan sepenuhnya (pengangguran) produksi dapat meningkat.[27]
Apakah pengeluaran
pemerintah ini akan mengakibatkan kenaikan harga, produksi, atau keduanya, akan
mengakibatkan aliran uang (pendapatan) ke konsument meningkat. Kenaikan
pendapatan konsumen akan mendorong konsumsi, tabungan atau keduanya
meningkat.Proses ini akan berjalan terus (multiplier). Dengan demikian tambahan
pengeluaran pemerintah untuk membeli barang dan jasa akan meningkatkan kegiatan
ekonomi (pendapatan) yang lebih besar (melalui
proses multiplier).[28]
Budget pemerintah dapat
surplus,defesit atau seimbang (balance).Budget surplus terjadi apabila
penerimaan lebih besar dari pengeluaran,deficit apabila sebaliknya pengeluaran
lebih besar dari penerimaan.Seimbang apabila penerimaan sama dengan
pengeluaran.Karena pajak sifatnya
kontraksi dan pengeluaran sifatnya ekspansi.[29]
Permintaan agregat
terdiri dari konsumsi ( C ), investasi swasta ( I ) dan pengeluaran permintan (
G ) GNP dapat pula dihitung dengan menjumlahkan pengeluaran ini : GNP = C + I +
G ( aliran yang digambarkan gelap).[30]
2.1.6 Peranan
Perdagangan Luar Negeri
Perdagangan
Internasional adalah perdagangan yang dilakukan antar negara atau pemerintah
negara dengan negara lain yang menjalin suatu hubungan perdagangan yang sesuai
kesepakatan antar kedua belah pihak yang melakukan perdagangan internasional
tersebut.
MANFAAT PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
1.
Meningkatkan
persahabatan antar negara.
2.
Kebutuhan setiap negara
tercukupi.
3.
Mendorong kegiatan
produksi secara maksimal.
4.
Mendorong kemajuan ilmu
pegetahuan dan teknologi
5.
Memperluas lapangan
kerja.
Perdagangan
internasional meliputi:
a.
Impor (M).
b.
Ekspor (X).
c.
Net ekspor (F).
Permintaan agrergt kemudian menjadi
C+I+G+F. Dengan demikian GNP (Gross National Product) menurut pengeluaran GNP =
C+I+G+F.[31]
Permintaan agregat sendiri adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa
yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga.
Impor adalah pembelian barang dan jasa
dari luar negeri seperti misalnya pembelian barang buatan Jepang. Uang mengalir
ke luar negeri, mengurangi permintaan agregat dalam negeri. Impor merupakan
kebocoran dari aliran melingkar. Sebaliknya ekspor akan mendorong kegiatan
ekonomi karena orang asing yang membeli barang produksi dari dalam negeri.
Permintaan agregat dalam negeri akan naik. Ekspor merupakan injeksi dalam
aliran melingkar, dapat mendorong kegiatan ekonomi. (Analisis yang lebih
kompleks dengan memerhatikan adanya dampak balik luar negeri/foreign repecussion).[32].
Gambar 2.6
Peranan perdagangan luar negeri
2.1.7 Ringkasan Injeksi dan Kebocoran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
injeksi adalah suatu tambahan (dana, bantuan dan sebagainya). Injeksi dan
kebocoran pun dapat terjadi dalam dalam kegiatan ekonomi. Secara ringkas dampak
komponen-komponen pokok (injeksi dan kebocoran) terhadap kegiatan ekonomi (yang
diukur dengan GNP) digambarkan seperti.
Pengeluaran konsumsi (C) relatif
konstan, oleh karena itu di dalam gambar tersebut ditunjukkan dengan permukaan
air yang normal dengan huruf C. Tiga pipa pengontrol injeksi, yakni investasi
(I), pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor (X). Aliran yang merupakan kebocoran
terdiri dari tabungan (S), pajak (Tx), Impor (M) dan laba ditahan (R). Air
dalam bak ibarat GNP, yang terdiri dari C+I+G+F.[33]
GNP akan naik turun tergantung dari
seberapa lebar injeksi dan kebocoran dibuka. Karena GNP sebagai hasil dari
berbagai aliran injeksi dan kebocoran. Apabila faktor produksi telah digunakan
sepenuhnya (full employment) tambahan injeksi (G) akan menimbulkan inflasi
(diibaratkan air GNP akan tumpah keluar). Jika air GNP tidak penuh berarti
adanya faktor produksi yang masih menganggur.[34]
Demikianlah yang telah saya sampaikan tentang makalah model ekonomi aliran melingkar semoga bermanfaat.