Makalah Krisis Sosial, Krisis Cara Pandang dan Krisis Akhlak
Table of Contents
“ KRISIS SOSIAL, KRISIS CARA PANDANG, DAN KRISIS AKHLAK
KITA”
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Krisis
Dalam kamus bahasa indonesia krisis adalah keadan
yang berbahaya, sedangkan menurut istilah krisis adalah situasi yang merupakan
titik balik yang dapat membuat sesuatu tambah baik atau tambah buruk. Krisis
adalah kondisi tidak stabil yang bergerak ke arah suatu titik balik dan menyandang
potensi perubahan yang menentukan .sedangkan keadaan darura adalah kejadian
tiba-tiba, yanag taidak diharapkan.
B. Krisis Sosial
Krisis
sosial adalah sebuah keadaan tidak kondusif yang terjadi ditengah-tengah
masyarakat, dimana banyak kejadian yang membuat kondissi lingkungan menjadi
memburuk dan tidak nyaman serta aman. Krisis sosial juga merupakan sebuah
gejala yang terjadi dimasyarakat,dimana semua kalangan ataupun elemen di
dalamnya mungkin saja terlibat dan berperan dalam kejadian atau berlangsungnya
krisis tersebut.
1.
Penyebab
terjadinya krisis sosial
a. Minimnya
rasa peduli terhadap lingkungan dan orang-orang sekitar, hal ini banyak terjadi
pada masyarakat yang tinggal di perkotaan.
b. Tidak
adanya interaksi dengan komunitas atau orang-orang yang bergerak dibidang
social, Sehinggan minimnya informasi mengenai hal ini.
c. Kurangnya
mendapatkan bimbingan atau pemberitahuan yang cukup dari orang tua atau
keluarga mengenai pentingnya menjaga kondisi kehidupan social dirumah ataupun
lingkungan pergaulan sehari-hari
2.
Contoh
Prilaku Krisis Sosial DalamMasyarakat
a. Tingginya
angka kejahatan dijalanan dan di tempat-tempat umum.Banyak sekali kejadian dengan berbagai macam motif tindakan
kejahatan yang terjadi ditempat atau fasilitas umum yang ssangat membahayakan
masyarakat dan memberikan rasa tidak aman dan tidak nyaman.
b. Maraknya
pencurian dan perampokan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, baik itu
dilingkungan tempat tinggal maupun ditempat-tempat umum, Hal ini tentu saja
menimbulkan rasa takut dan was-was bagi masyarakat karena tindakan ini
berpotensi untuk menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
c. Tingginya
angka pelecehan seksual yang terjadi ditempat-tempat umum, terutama bagi kaum
perempuan dimana kaum perempuan cenderung lebih banyak mendapatkan tindakan
pelecehan seksual dibandingkan dengan laki-laki.
C. Krisis Cara Pandang
Manusia memiliki
keistimewaan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Ia mempunyai dimensi
jasmaniah dan rohaniah. Yang pertama bersifat imanen dan transenden. Keduanya
merupakan kesatuan dalam menggerakan dan merealisasikan potensi-potensi
dirinya. Berada sebagai manusia memperistiwakan diri sebagai bagian dari
jasmani itu sendiri.Kualitas yangdimiliki manusia kemudian melahirkan dinamika
yang secara terus menerus berubah dan cenderung meningkat dan berkembang, atau
dalam ungkapan yang lain, karena manusia berpengetahuan yang dengan itu ia
bertanggung jawab menyingkap realitas hidupnya baik dalam gagasan, kesadaran
dan tindakan. Dengan pengetahuan tidak memandang terhadap satu asfek saja bisa
membuat atau menyingkap cara pandang yang lebih luas dan lebih baik lagi. Maka
dari itu sudut pandang tidak boleh hanya melihat satu arahan saja. Transendensi
terhadap realitas membuka pintu yang menutup kebenaran realitas itu sendiri.
Ilmu pengetahuan merupakan upaya manusia yang secara khusus dengan objek
tertentu, terstruktur, sistematis, rasional dan dengan menggunakan metode
tertentu, menyingkap tabir yang menutup realitas. Ilmu pengetahuan memungkinkan
manusia berkomunikasi dan dengan tetapi juga dapat tidak berada, yaitu tidak
mempunyai dasar-dasar pada dirinya sendiri. Manusia terbuka untuk mengetahui
dan menyadari vertical dalam diri manusia itu Personal.
Dengan demikian,
manusia sebagai makhluk yang kesadarannya memiliki hati nurani (unik) yang
merupakan perangkat dari moral harus menampilkan keunikannya, yang dengan itu
identitasnya sebagai makhluk yang unik
yang merupakan perangkat moral yang bernilai besar bagi perjalanan
eksistensinya dan orang lain.Persoalan moral nukan sekedar moral, akan tetapi
juga merupakan persoalan pribadi, politik, dan internasional. Kesatuan (dimensi
jasmani dan rohani) yang lebih sempurna barulah dicapai bila hidup manusia bisa
dalam naungan harmonisasi.
D. Krisis Akhlak Kita
Krisis
akhlak merupakan sebuah krisis yang perlu dirombak dan dibenahi mulai dari usia
dini. Sebuah permasalahan akan terus
bermunculan bila krisis akhlak tidak secepatnya dilakukan. Krisis akhlak
membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk menanamkan nilai kebudayaan dan
kebiasaan di setiap orang, terlebih prosesnya dimulai dari masa kecil hingga
dewasa. Krisis akhlak jangan hanya dipandang sebatas nasib buruk yang sedang menimpa tanpa berusaha
menghentikannya. Menurut Emmanuel Levinas seorang filosof Perancis, bahwa krisis
akhlak berasaal dari ideologi kemajuan dan liberalisme sebagai paham kebebasan.
Akibatnya muncul kebebasan yang melampaui batas toleransi manusia seperti
pelombaansenjata nuklir, terorisme, ancaman perang dunia serta ancaman konflik
yang berkepanjangan.
1.
Sumber
Penyebab Timbulnya Krisis Akhlak
a. Krisis
akhlak terjadi karena longgarnya pegangan agama yang menyebabkan hilangnya
pengontrolan diri dari dalam self
control. Selanjutnya alat control perpindahan kepada hukum dan masyarakat.
Namun karena hukum dan masyarakat lemah, maka hilang seluruh alat kontrol.
Akibatnya masyarakat berbuat sesuka hati dalam melakukan pelanggaran tanpa ada
yang menegur.
b. Krisis
akhlak terjadi karena pembinaan moral yang dilakukan orang tua, sekolah
masyarakat sudah kurang efektif. Pembinaannya terbawa arus kehidupan yang
mengutamakan materi tanpa diimbangi dengan pembinaan mental spiritual.
Kebiasaan orang tua melakukan sholat berjamaah dalam lingkungan keluarga,
membaca al-Qur’an dan keteladanan yang baik bagi putra putrinya sudah jarang
dilakukan.
c. Krisis
akhlak terjadi karena derasnya arus budaya hidup materealistik, hedonistik, dan
sekuleristik. Derasnya budaya tersebut didukung oleh para penyandang modal yang
hanya semata-mata merenguk keuntungan material dengan memanfaatkan para remaja,
tanpa memperhatikan dampaknya bagi kerusakan akhlak. Semakin banyaknya
tempat-tempat hiburan yang mengandung selera biologis, peredaran obat-obat
terlarang dan sebagainya.
Demikianlah yang saya sampaikan mengenai krisis sosial, cara pandang dan akhlak semoga bermanfaat.