Makalah Membangun Kesalehan Individu dan Sosial
Makalah Membangun Kesalehan Individu dan Sosial - sahabat sejuta warna kali ini admin postingkan makalah membangun kesholehan individu dan sosial untuk kesejahteraan indonesia silahkan simak dibawah ini.
“MEMBANGUN KESALEHAN INDIVIDU
DAN SOSIAL UNTUK KESEJAHTERAAN INDONESIA”
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesalehan
Kesalehan berarti ketaatan kepaTuhan dalam
menjalankan ibadah, kesungguhan menunaikan ajaran agama.
1.
Kesalehan Individu
Kesalehan individual kadang disebut juga
dengan kesalehan ritual, Karena lebih menekankan dan mementingkan
pelaksanaan ibadah ritual, seperti shalat, puasa, zakat, haji, zikir,
dst. Disebut kesalehan individual karena hanya mementingkan ibadah yang
semata-mata berhubungan dengan Tuhan dan kepentingan diri sendiri.
2.
Kesalehan Sosial
Kesalehan Sosial menunjuk pada perilaku
orang-orang yang sangat peduli dengan nilai-nilai islami, yang bersifat sosial.
Bersikap santun pada orang lain, suka menolong, sangat concern terhadap
masalah-masalah ummat, memperhatikan dan menghargai hak sesama; mampu berpikir
berdasarkan perspektif orang lain, mampu berempati, artinya mampu
merasakan apa yang dirasakan orang lain, dan seterusnya. Kesalehan sosial
dengan demikian adalah suatu bentuk kesalehan yang tak cuma ditandai oleh rukuk
dan sujud, puasa, haji melainkan juga ditandai oleh seberapa besar seseorang
memiliki kepekaan sosial dan berbuat kebaikan untuk orang-orang di sekitarnya.
Sehingga orang merasa nyaman, damai, dan tentram berinteraksi dan bekerjasama
dan bergaul dengannya.
2.2 Membangun
Keterkaitan Antara Kesalehan Individu dan Sosial
Dalam Islam, sebenarnya kedua corak
kesalehan itu merupakan suatu kemestian yang tak usah ditawar. Keduanya harus
dimiliki seorang Muslim, baik kesalehan individual maupun kesalehan sosial.
Agama mengajarkan “Udkhuluu fis silmi kaffah ” bahwa kesalehan dalam
Islam mestilah secara total !”. Shaleh secara individual/ritual juga saleh
secara sosial. Karena ibadah ritual selain bertujuan pengabdian diri pada Allah
juga bertujuan membentuk kepribadian yang islami sehingga punya dampak positif
terhadap kehidupan sosial, atau hubungan sesama manusia.
Sebagaimana dalam Q.S Al-Mu’minun ayat
1-11 ,yang artinya :
“Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman; (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam
sembahyangnya; dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan
perkataan) yang tiada berguna; dan orang-orang yang menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menjaga kemaluannya; kecuali terhadap isteri-isteri mereka
atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada
tercela; Barangsiapa mencari yang di balikitu maka mereka itulah orang-orang
yang melampaui batas; dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang
dipikulnya) dan janjinya; dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya; itulah
orang-orangnya yang akan mewarisi; (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus.
Mereka kekal di dalamnya”.
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa orang yang
beriman (saleh) adalah orang yang tidak hanya memperhatikan ibadah madhlah-nya saja, tapi juga
memperhatikan kepentingan sosialnya.
Beberapa ibadah individu juga pada dasarnya
menyiratkan untuk menjalin hubungan baik dengan makhluk sekitar. Shalat dimulai
dengan kalimat “Allahu Akbar”, artinya segala pekerjaan kalau diniatkan mencari
ridha allah akan bernilai ibadah. Shalat akan tidak bernilai ibadah ketika
niatnya adalah riya’/pamer. Kemudian diakhiri dengan salam (doa keselamatan) ke
kanan dan ke kiri, hal ini menyiratkan agar manusia tidak lupa dengan manusia
lain di sekelilingnya. Manusia diharuskan menjaga keselamatan dan menyebarkan
kedamaian kepada manusia lain.
2.3
Kesalehan Individu dan Sosial Penting Dalam Membangun Kesejahteraan Indonesia
Sebagai
sebuah Negara yang berlandaskan pancasila, dimana dalam sila pertama
menyebutkan bahwa Indonesia adalah Negara yang berketuhanan sesuai kepercayana
masing-masing kelompok masyarakat. Keyakinan-keyakinan dasar itu adalah pertama, setiap manusia harus mendapatkan
penghargaan yang setinggi-tingginya, bukan karena prestasi yang mereka capai,
melainkan karena mereka adalah pribadi yang berdaulat dan memiliki hak-hak
asasi manusia. Manusia adalah ciptaan tuhan dan tidak dapat diperdaya oleh
manusia lain, yang sama-sama ciptaan tuhan. Keyakinan ini berakar dalam suatu
pandangan religious tentang hubungan manusia dengn tuhan dan hubungan manusia
dengan manusia lain.
Kedua,
cara yang akhirnya lebih dapat diandalkan dalam menghadapi dan mengatasi
berbegai persoalan hidup adalah dengan menggunakan daya berpikir yang telah
dikaruniakan oleh Allah Swt. Ketiga, Nilai-nilai memegang peranan kunci dalam
kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan social. Misalnya,
taraf kehidupan pribadi yang tidak dikuasai oleh beraneka dorongan maksud
belaka dan bebas dari segala paksaan yang mencengkam adalah lebih baik dan
bernilai lebih tinggi daripada suatu taraf kehidupan yang hanya berpedoman pada
nafsu dan paksaan moral.
Dalam
mewujudkan pribadi yang saleh harus diperhatikan kondisi perkembangan
masing-masing individu. Perkembangan individu manusia ditentukan oleh 3 faktor
utama, yaitu pembawaan, lingkungan, dan diri sendiri.
Berikut
beberapa kesalehan individu dan sosial penting dalam membangun
kesejahteraan indonesia, di antaranya:
1.
Ta’awun (Tolong-Menolong)
Memiliki sikap suka menolong
merupakan salah satu ciri orang yang beriman (At-Taubah: 71). Tolong-menolong
dalam lingkup kehidupan bernegara dan berbangsa terjadi antara pemerintah dan
rakyat. Kedua elemen tersebut jika tidak saling tolong-menolong maka
pembangunan akan terhambat. Program-program pembangunan yang dicanangkan
pemerintah harus mendapat dukungan dan partisipasi dari rakyat. Sedangkan
pemerintah harus dengan terbuka menerima masukan dan aspirasi dari rakyat.
2.
Zakat, Infaq, dan Shadaqah
Zakat
memiliki andil yang tak kalah pentingnya bagi pembangunan dan kesejahteraan
umat. Apabila semua orang Islam yang sudah wajib zakat melaksanakannya
kewajibannya dengan baik dan tepat waktu (Al-Baqarah: 43), maka kesejahteraan
dan kemakmuran yang akan terjadi. Dana zakat yang besar tersebut bisa
disalurkan untuk berbagai keperluan, seperti menyantuni fakir miskin dan yatim
piatu, pengembangan pendidikan, pemberdayaan ekonomi, program dakwah maupun
pembangunan fisik.
Jadi,
alangkah tidak bijak jika kita hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah atau
menadahkan tangan meminta-minta. Karena bagaimana pu, rakyat harus proaktif dan
partisipatif dalam setiap kegiatan pembangunan. Bahkan untuk mencapai
pembangunan yang cepat dan berhasil guna, maka semboyan pemilu pun juga tepat
diterapkan dalam hal pembangunan, yaitu “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
3.
Qurban
Dalam
kerangka kehidupan berbangsa, pelaksanaan ibadah qurban bisa membantu program
pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, pemerataan ekonomi, dan menumbuhkan
lapangan kerja baru. Juga memperkuat rasa persatuan dan persaudaraan,
berkurangnya jurang pemisah antara si kaya dan miskin, serta timbulnya keadilan
sosial dan ekonomi.
Demikianlah yang saya sampaikan mengenai membangun keshalehan individu dan sosial semoga bermanfaat.