Makalah Organisasi
Kali ini admin postingkan makalah tentang organisasi silahkan simak dibawah ini.
2.1 Pengertian Organisasi
2.1 Pengertian Organisasi
Organisasi adalah sekumpulan orang orang yang
disusun dalam kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Pengertian organisasi menurut para ahli sebagai
berikut:
1. W.J.S. Poer Wadar Minta,
organisasi adalah susunan serta ketentuan dari berbagai macan sisi hingga
menjadi satu kesatuan yang teratur
2. Next Weber,
organisasi adalah satu kerangka terstruktur yang didalamnya berisikan wewenang,
tanggungjawab, serta pembagian kerja untuk menggerakkan spesifik
3. Janu Murdiat Moko,
organisasi adalah satu system sosial yang memiliki jati diri kolektif dengan
cara yang tegas, prospek kerja yang pasti, prosedur juga langkah langkah dalam
bekerja
4. Ches I. Bernard mengemukakan
bahwa organisasi adalah suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih.
5. Stephen P.Robbins menyatakan
organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara standar, dengan sebuah batasan yang relatif mampu
didefinisikan, yang bekerja atas dasar relatif yang terus-menerus guna mencapai
suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
6. James D. Mony mengemukakan
organisasi ialah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
7. Stoner mengatakan
bahwa organisasi merupakan pola hubungan melalui orang-orang di bawah
pengarahan atasan untuk mengejar tujuan bersama.
2.2
Teori
Organisasi
Teori organisasi
dari waktu ke waktu telah mengalami perkembangan.
Perkembangan
teori organisasi tersebut dapat dijleaskan sebagai berikut:
1) Teori
Organisasi Klasik
Teori klasik
berkembang dalam tiga aliran, yaitu sebagai berikut:
a)
Teori Birokrasi Max
Waber
Ciri-ciri teori
birokrasi:
·
Pembagian kerja yang
jelas atas spesialisasi disesuaikan dengan kemampuan teknisnya.
·
Hierarki wewenang.
Sentralisasi kekuasaan berdasarkan suatu hierarki di mana ada pemisahan yang
jelas antara tingkat bawah dan atasan agar koordinasi terjamin.
·
Program rasional dalam
pencapaian tujuan organisasi.
·
Sistem prosedur bagi
penanganan situasi kerja.
·
Sistem aturan yang
mencakup hak-hak dan kewajiban posisi para pemegang jabatan.
·
Hubungan-hubungan antar
pribadi yang bersifat impersional. Ada pemisahan antara masalah-masalah pribadi
dengan persoalan resmi (formal) organisasi.
b)
Teori Administrasi
Henri Fayol
Menurut Fayol kegiatan
industri dibagi enam, yaitu:
·
Kegiatan Teknikal
(produksi manufacturing, adaptasi)
·
Kegiatan Komersial
(pembelian, penjualan, pertukaran)
·
Kegiatan Finansial
(pencarian suatu penggunaan optimum dari modal)
·
Kegiatan Keamanan
(perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi)
·
Kegiatan Akuntansi
(penentuan persediaan biaya, penyusunan neraca dan laporan rugi laba)
·
Kegiatan Manajeral
(perencanaan, pengorganisasian, pemberian, pengkoordinasian, dan pengawasan)
c)
Manajemen Ilmiah
Fredick Winslow Taylor
Ada
4 kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi, yaitu:
·
Perlu adanya
pengembangan metode atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan
dasar.
·
Perlu ada seleksi,
latihan-latihan, dan pengembangan karyawan secara ilmiah sesuai dengan
spesialisasi.
·
Perlu adanya pembagian
kerja dan tanggung jawab yang seimbang antara karyawan dan pimpinan.
·
Perlu dikembangkan
semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan
manajer untuk menciptakan suasana kerja yang baik.
2) Teori
Organisasi Neoklasik
Teori ini
dikenal sebagai teori atau aliran hubungan manusia. Menekankan pentingnya aspek
psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai kelompok
kerjanya. Teori klasik menitikberatkan pembahasannya pada struktur, tata
tertib, organisasi formal, faktor ekonomi, dan rasionalitas tujuan.
Teori Neo Klasik mengemukakan
perlunya:
· Partisipasi
atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan agar merasa
terlibat dan berkepentingan.
· Perlu
adanya perluasan kerja sebagai kebalikan dari pola spesialisasi, agar tidak
terlalu spesialis dan dapat memperluas kemampuan dan keahlian dalam bidang
lain.
· Menagement bottom up, yang
memberi kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengembalian
keputusan manajemen puncak.
Struktur
organisasi menyebabkan terjadinya pergeseran internal diantara orang-orang yang
melaksanakan fungsi yang berbeda. Pergeseran itu antara orang operasional
(lini) dengan orang staf. Menurut Melville Dalton, penyebabnya:
· Perbedaan
tugas antara orang lini dan staf. Orang lini lebih teknis dan generalis, sedang
staf spesialis.
· Perbedaan
umur dan pendidikan. Orang lini biasanya sudah cukup umur dan berpengalaman,
orang staf masih muda dan lebih berpendidikan.
· Perbedaan
sikap di mana staf harus membuktikan eksistensi mereka dan orang staf merasa
selalu di bawah perintah orang lini. Di lain pihak orang lini selalu curiga
bahwa staf ingin menguasainya.
3) Teori
Organisasi Modern
Teori ini
disebut analisis sistem pada organisasi karena melihat semua unsur organisasi
sebagai satu kesatuan. Teori organisasi modern menekankan pada perpaduan dan
perancangan (desain), menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh,
dan cenderung memandang organisasi sebagai sistem terbuka dengan dasar analisis
serta sifatnya. Sintesis dan integratif sebagai suatu sistem, organisasi modern
terdiri dari 3 unsur:
Ø Unsur
struktur yang bersifat makro
Ø Unsur
proses yang bersifat makro
Ø Unsur
perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro
Ketiga unsur
tersebut saling kait-mengait (tidak bisa dipisahkan). Aspek penting dalam
pengorganisasian yang menyangkut struktur organisasi disusun berdasarkan:
· Departementalisasi,
yaitu pengelompokkan kegiatan sehingga pekerjaan yang serupa dan saling
berkaitan dapat dilakukan bersama
· Pembagian
kerja, yaitu pemecahan tugas sehingga setiap individu hanya bertanggung jawab
dan melakukan sejumlah kegiatan tertentu saja
· Koordinasi,
yaitu proses untuk memadukan kegiatan dan sasaran unit-unit organisasi yang
terpisah guna mencapai tujuan bersama secara efisien
· Rentangan
manajemen, berupa banyaknya jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara
efektif oleh seorang atasan.
Struktur
organisasi formal dapat disusun atas dasar prinsip tertentu:
1. Dasar
Fungsi
Semua kegiatan yang memiliki fungsi
sama dikelompokkan dalam satu bagian. Contohnya bagian produksi, pemasaran,
keuangan.
2. Dasar
Produk
Setiap bagian bertanggung jawab
atas sesuatu jenis produk atau sekelompok produk tertentu. Contohnya bagian
kipas angin, kulkas, TV, dan sebagainya.
3. Dasar
Wilayah
Orang dibagi dalam kegiatan yang
masing-masing melayani wilayah tertentu. Contohnya bagian wilayah timur, barat,
utara.
4. Dasar
Pelanggan
Setiap bagian melayani penjualan
barang kepada suatu golongan pelanggan tertentu. Contohnya bagian industri,
militer, instansi, pemerintah.
5. Dasar
Waktu
Organisasi dibagi sesuai urutan
kegiatan yang dilakukan. Contohnya bagian perencanaan, bagian operasional,
pengawasan.
6. Dasar
Proses
Semua kegiatan yang melakukan
proses yang sama dikelompokkan dalam satu bagian. Contohnya bagian pemintalan,
penenunan, pencelupan, dan pencucian.
7. Dasar
Peralatan
Pembagian organisasi yang
didasarkan atas jenis peralatan yang dilakukan. Contohnya bagian mesin bubut,
mesin las, mesin press.
2.3
Asas-Asas
Organisasi
1) Pembagian
Kerja
Pembagian kerja dilakukan agar
semua aktivitas setiap orang terlibat dapat terarah ke tujuan yang telah
ditetapkan dengan cara yang efisien. Pembagian kerja ini dilakukan, juga dengan
maksud agar tidak terjadi tumpang tindih dalam melakukan aktivitas,
masing-masing tahu apa yang harus dilakukan.
2) Kesatuan
Komando
Kesatuan komando merupakan prinsip
yang menyatakan bahwa setiap pekerja hanya memberikan laporan dan
mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada satu atasan. Tidak ada seorang pun
dapat melayani dua atasan sekaligus. Namun demikian, dalam praktek sangat
sering terjadi seorang pekerja terpaksa harus mengambdi pada dua atasan
sekaligus. Hal ini disebabkan oleh buruknya pengaturan organisasi. Hasilnya
sudah pasti akan menimbulkan kebingungan kepada siapa ia harusbertanggung jawab
dan perintah siapa yang harus diikuti, serta akhirnya berdampak pada kemerosotan
produktivitas kerja.
3) Wewenang
dan Tanggung Jawab
Wewenang merupakan bentuk kekuasaan
resmi yang dimiliki oleh seseorang untuk menggunakan pengaruhnya. Wewenang
sebenarnya merupakan bagian dari jabatan dan agar efektif biasanya wewenang
pribadi juga perlu menyertainya. Misalnya melalui kharisma seseorang, dan
sebagainya. Dalam pendelegasian wewenang ini digunakan prinsip scalar yang menunjukkan garis wewenang
yang jelas dari tingkat atas sampai ke bawah. Hal ini akan memperjelas kepada
siapa yang dapat mendelegasikan, siapa yang berhak mendelegasikan seseorang,
dan kepada siapa mereka harus bertanggung jawab.
4) Koordinasi
Koordinasi adalah suatu teknik dan
cara untuk mempersatukan berbagai kecakapan dan kepentingan, serta memimpinnya
ke arah suatu tujuan yang sama. Kompleksitas aktivitas dalam suatu organisasi
memerlukan adanya koordinasi agar tujuan/sasaran organisasi dapat dicapi dengan
efisien dan terdapat keharmonisan dalam pelaksanaan aktivitas. Koordinasi ini
penting dilakukan karena adanya orientasi yang berbeda dari tiap individu dalam
rangka mencapai sasaran organisasi; adanya perbedaan orientasi waktu; perbedaan
orientasi hubungan antarpribadi; dan perbedaan dalam metode dan standar formal.
5) Asas
Perkecualian
Asas perkecualian mengehendaki
bahwa keputusan-keputusan yang harus diambil secara berulang-ulang harus
dianggap sebagai aktivitas rutin dan dilimpahkan kepada bawahan hingga atasan
dapat mencurahkan perhatian kepada masalah-masalah penting yang bersifat
perkecualian.
6) Rentang
Kendali
Rentang kendali berhubungan dengan
pembatasan jumlah bawahan yang dapat ditempatkandi bawah kepemimpinanseorang
atasan, berhubungan dengan kemampuan seseorang yang terbatas. Keberhasilan
suatu organisasi juga ditentukan oleh penentuan lebarnya rentang kendali. Semakin
lebar rentang kendali yang dimilki seseorang, semakin berat tugas pengendalian
dan koordinasinya. Rentang kendali ini mempunyai tujuan untuk mengefisienkan
penggunaan manajer sebagai atasan dan untuk lebih memastikan efektivitas hasil
bawahan.
2.4 Fungsi Organisasi
Menurut Leonard White ada tiga macam
fungsi dalam organisasi, yaitu:
1)
Fungsi Lini
Fungsi lini adalah fungsi yang erat
hubungannya dengan pelaksanaan tugas pokok organisasi, yaitu langsung
memberikan jasa kepada masyarakat atau langsung mengatur tata kehidupan
masyarakat dalam suatu bidang. Pejabat-pejabat yang berfungsi lini ini adalah
manajer tingkat atas, menengah, dan bawah dalam unit administrasif. Untuk dapat
melaksanakan tugasnya ia diberi kewenangan resmi (surat keputusan berdasarkan
peraturan-peraturan dan lain-lain) dan kemudian diberi beberapa kewenangan yang
dilimpahkan dari atas ke bawah.
Menurut William Newman, wewenang pejabat lini adalah:
· Membuat keputusan (decision making);
· Bertanggung jawab (responsbility);
· Menafsirkan ketentuan-ketentuan yang
telah ditentukan oleh atasan dan menggariskan ketentuan-ketentuan
penyelenggaraan kebijaksanaan tersebut dan weilayah kekuasaannya.
· Membuat perencanaan (planning);
· Mengusahakan tetap tercapainya
efisiensi yang tinggi dalam usaha kerja sama itu.
2)
Fungsi Pelayanan (Auxiliary)
Fungsi auxiliary adalah fungsi
memberikan bantuan terhadap pejabat lini, yang dapat berwujud:
·
Pembiayaan
·
Tenaga pegawai
·
Perlengkapan
3)
Fungsi Staff
Di dalam organisasi yang besar
biasanya terdapat sebuah tipe spesialisasi fungsi yang lazimnya disebut
“staff”. Seorang staff adalah unsur penasihat bagi seorang pejabat tinggi tapi
tanpa kewenangan operasional. Fungsi utama staff dalam lingkungan ketentaraan
adalah merencanakan, menasehati, dan membantu pejabat komandan dalam pengamatan
tapi tanpa wewenang untuk memerintahkan suatu pelaksanaan operasi. Fungsi
staff, di kalangan nonmiliter adalah paralel dengan di kalangan militer, yaitu
menelaah problem administrasi, merencanakan, menasehati, dan mengamati, tapi
tidak ada wewenang untuk memimpin pelaksanaan tugas.
Pelaksanaan staff dalam pemberian
nasihat dan saran dapat mengarah ke atas, ke bawah dan ke luar, serta menyilang
garis hierarki organisasi. Namun selalu dalam wujud nasihat dan tidak pernah
berwujud perintah.
Fungsi staff dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
· Informatif staff, berfungsi
mengajukan bahan-bahan/data-data/informasi-informasi kepada pejabat lini untuk
bahan pembuatan rencana.
· Advisory staff, berfungsi memberikan
pertimbangan, saran, dan nasihat berdasarkan analisis kepada atasan untuk bahan
pembuatan keputusan.
· Supervisory staff, berfungsi
memberikan bantuan pengawasan agar pejabat lini dapat mengetahui apakah yang
dikerjakan masih sesuai dengan rencan dan apakah pengarahan usaha sudah efisien
dan efektif.
2.5
Tipe Organisasi
1) Organisasi Garis
Organisasi
garis adalah tipe organisasi yang tertua dan paling sederhana. Dalam organsasi
garis, tugas-tugas perencanaan, pengendalian, dan pengawasan berada di satu
tangan garis kewenangan langsung dari pemimpin kepada bawahan.
Kebaikan Organisasi Garis:
Ø
Kesatuan dalam pimpinan dan perintah
Ø
Pengambilan keputusan yang lebih cepat
Ø
Solidaritas karyawan tinggi
Ø
Biaya rendah
Keburukan Organisasi Garis:
Ø Terlalu bergantung pada satu orang
(pimpinan)
Ø Adanya kecenderungan pimpinan untuk
bertimdak otokratis
Ø Perkembangan kesempatan karyawan terbatas
2) Organisasi Garis dan Staff
Tipe
organisasi garis dan staff pada umumnya digunakan untuk organisasi yang besar.
Daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam
serta rumit.
Terdapat
tiga komponen utama dalam organisasi garis dan staff yaitu:
· Pimpinan, yang mengendalikan dan bertanggung jawab atas kelancaran
organisasi, dalam arti menentukan tujuan, menentapkan kebijakan, dan mengambil
keputusan.
· Pembantu Pimpinan atau Staff, yaitu orang yang membantu pimpinan
dalam perencaan dan pengendalian. Pada organisasi garis dan staff yang besar,
staff terdiri dari dua kelompok yaitu:
a. Staff Kordinasi atau biasa disebut
“staff umum” yaitu kelompok staff yang membantu pimpinan dalam perencanaann dan
pengawasan serta setiap saat memberikan nasihat-nasihat kepada pimpinan,
diminta atau tidak diminta.
b. Staff Teknik atau bisa disebut juga
“Staff khusus” yaitu kelompok staff yang memberikan pelayanan atau jasa kepada
komponen pelaksana untuk pelaksanaan tugasnya.
· Pelaksana, yaitu komponen organisasi yang melaksanakan tugas-tugas yang
telah ditentukan dari atas.
Dalam
organisasi garis dan staff, secara formal yang berhak memberikan perintah
hanyalah pimpinan, sedangkan staff hanyalah sebagai pembantu pimpinan dengan
tugas perencanaan, memberikan nasihat, dan lain-lain yang serupa dengan itu.
Tetapi, dalam organisasi yang besar yang mempunyai ruang lingkup yang luas,
beraneka ragam, dan kompleks tidak mungkin lagi bagi seorang pimpinan mengambil
keputusan dalam segala hal. Oleh karena itu, pimpinan mengdelegasikan beberapa
wewenangnya kepada staff sesuai dengan bidang masing-masing. Dalam hal demikian
staff menandatangani keputusan, perihal, instruksi, dan lain-lain atas nama
pimpinan.
Kebaikan
Organisasi Garis dan Staff:
Ø Relevan untuk perusahaan besar
Ø Keputusan lebih rasional karena
adanya staff ahli
Ø Dapat mewujudkan (the right man in
the right place)
Keburukan
Organisasi Garis dan Staff:
Ø Organisasi nya rumit, karena
kompleks nya susunan organisasi serta membutuhkan biaya tinggi
Ø Koordinasi kadang-kadang sukar
diterapkan
Ø Solidaritas sesama karyawan kurang
karena jumlahnya yang banyak sehingga memungkinkan mereka untuk tidak lagi
saling mengenal
3) Organisasi Fungsional
Pada
umumnya yang dimaksud organisasi fungsional adalah organisasi yang disusun
berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.
Organisasi
fungsional pada umumnya digunakan dalam perusahaan-perusahaan yang pembidangan
tugasnya dapat digariskan secara tegas, umpamanya unit produksi, unit
pemasaran, unit keuangan dan lain-lain yang walaupun saling bersangkut paut
namun bidang kegiatannya jelas berbeda.
Kebaikan
Organisasi Fungsiomal:
Ø
Pembagian tugas jelas
Ø
Spesialisasi karywan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal
mungkin
Ø
Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam
bidangnya, sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya.
Keburukan Organisasi Fungsioanal:
Ø Tidak ada kesatuan perintah karena
karyawan dapat menerima perintah dari beberapa atasan yang sama-sama memiliki
kekuasaan
Ø Karyawan yang telah merasa ahli
dalam bidangnya sulit bekerja sama, karena masing-masing merasa bidang
spesialisasi nya lah yang terpenting.
Demikianlah yang saya sampaikan mengenai organisasi semoga bermnfaat.