Makalah Pemasaran Pengantar Bisnis
Sahabat sejutaa warna kali ini admin postingkan
makalah pengantar bisnis dan manajemen tentang pemasaran silahkan simak dibawah
ini.
2.1 Pengertian Pemasaran
Banyak orang yang rancu
tentang pengertian pemasaran dengan penjualan. Mereka seringkali menggunakan
istilah pemasaran untuk kegiatan periklanan atau penjualan. Semua itu
sebenarnya hanyalah merupaka sebagian dari kegiatan pemasaran. Penjualan
sebenarnya hanyalah merupakan satu bagian kegiatan pemasaran yaitu hanya
menyangkut kegiatan transakasi yang sesungguhnya dilakukan. Periklanan
merupakan salah satu metode kegiatan promosi yang merupakan bagian lain dari
kegiatan pemasaran yaitu menyangkut aktivitas komunikasi. Sedang kan pemasaran meliputi
masalah penetapan produk, harga, saluran distribusi dan promosi oleh perusahaan
selain kegiatan penjualan diatas. (Pandji Anoraga, 1997).
Dalam era tingkat persaingan
yang semakin ketat di berbagai bidang usaha, semakin meyakinkan bahwa fungsi
pemasaran dalam kegiatan pemasaran sangat penting artinya untuk kelangsungan
hidup perusahaan. Pemasaran pada dasarnya menyangkut hubungan antara kebutuhan
dan keinginan pasar dengan produk dan jasa yang dihasilkan produsen sehingga
terjadi alih kepemimpinan.
Pemasaran adalah kinerja
kegiatan-kegiatan bisnis yang mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen
ke konsumen atau pengguna. Sedangkan menurut the AMA (american marketing
association) pemaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan
harag, promosi dan pendistribusian gagasan, barang dan jasa untukmenciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Adapun pengertian pemasaran
menurut para ahli :
1. Philip kotler dan Gary Amstrong yang di alih bahasakan oleh alexander
sindoro (1997), marketing adalah proses sosial dan manajerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
2. Berry dan Cristian Gron Ross (1990), “marketing to establish, maintain,
and enchane (usually but not necessary always longterm) realtionships wtih
cutomers and other partners, at a profit, so that the objectives of the parties
involved are
met. This is achieved by a mutual exchange and fulfillment of promises.”
Artinya
:
”Pemasaran
adalah menciptakan, memelihara, dan memperluas
(biasanya tidak selalu untuk kepentiingan jangka panjang) hubungan dengan
pelanggan dan relasi lainnya yang saling menguntungkan, supaya tujuan pihak
tersebut dapat di capai dengan pertukaran dan kesepakatan”.
3. William J. Santon (1991), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan
bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,
danmendistribusikan barang-barang dan jasa yang dapat memuaskan keinginan pada
pasar sasaran untuk mencapai tujuan organisasi.
Dari beberapa pengertian di
atas dapat di jabarkan bahwa pemasaran merupakan sebuah proses pertukaran yang
melibatkan orang-orang yang mempunyai kebutuan dan keinginan untuk puas dan
memperoleh keuntungan dengan memanfaatkan sumber-sumber yang berada di
lingkungannya. Pemasaran adalah proses untuk memproduksi barang atau jasa yang
dibutuhkan dan atau di inginkan oleh masyarakat dengan sasaran untuk memberikan
kepuasan dan keuntungan bagi kedua belahpihak serta bertanggung jawab terhadap
lingkungannya. Definisi tersebut mengandung dua unsur pokok : pasar dan
lingkungan. Pasar ditinjau dari pendekatan pemasaran dipahami sebagai kumpulan
orang yang mempunyia kebutuhan, keinginan, kemampuan dan kemauan untuk
berbelanja. Sedangkan pendekatan lingkungan adalah elemen-elemen yang merupakan
pihak-pihak berkepentingan yang berada dan berkaitan dengan proses untuk
memproduksi barang atau jasa seperti sumber daya alam, pemerintah, sosia-budaya
dan internasional.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
marketing atau pemasaran muncul karena adanya keinginan dan kebutuhan dari para
konsumen dan berusaha memenuhi keinginan ataupun kebutuhan tersebut melalui
prerencanaan produknya sehingga menghasilkan proses pertukaran penciptaan dan
penawaran.
2.2 Konsep-Konsep dalam
Pemasaran
Setiap perusahaan perlu selalu
mengadakan penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi lingkungan yang selalu
berubah agar dapat mengatasi rintangan-rintangan persaingan, mencegah
merosotnya pangsa pasar, stagnasi, dan bahkan kebangkrutan. Keyakinan bahwa
tujuan-tujuan organisasional dapat dicapai dengan memuaskan pelanggan telah
semakin besar diantara para manajer; filosofi ini dikenal dengan istilah
Konsep Pemasaran.
Konsep pemasaran sebagai
filosofi bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan
pelanggan atau konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep
pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Kegiatan ini meliputi
kegiatan pada semua bagian yang ada , seperti kegiatan personalia, produksi,
keuangan, riset dan pengembangan, serta fungsi-fungsi lainnya. Meskipun
orientasi pelanggan dibatasi oleh tujuan laba dan pertumbuhan, tetapi filosofi
tersebut perlu dilaksanakan.
Hal ini dimaksudkan untuk
mengantisipasi dampak yang muncul, yaitu pada peningkatan penjualan, misalnya
dengan cara membuat barang yang mudah penggunaanya, mudah pembeliannya, mudah
pemeliharaanya. Menurut
Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran Analisa Pemasaran
dan Pengendalian, konsep-konsep pemasaran anatara lain :
1. Kebutuhan
Kebutuhan merupakan konsep
pokok yang melandasi pemasaran. Menurut Kotler, kebutuhan merupakan suatu
keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang atau dengan kata lain
suatu keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar tertentu. Kebutuhan bersifat
sangat kompleks diantaranya; kebutuhan fisik pokok (sandang, pangan dan papan);
kebutuhan social (keamanan, kasih sayang); kebuthan pribadi (pengetahuan dan
ekpresi diri). Jadi dapat dikatakan kebutuhan tidak diciptakan oleh pemasar
karena sudah merupakan kondisi manusiawi.
2. Keinginan
Keinginan merupakan kebutuhan
manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian individu. Dengan
berkembangnya masyarakat menyebabkan makin meluasnya keinginan masyarakat, karena
masyarakat di perhadapkan pada objek yang semakin melimpah (barang dan jasa)
yang membangkitkan minat serta hasrat mereka.
3. Permintaan
Manusia mempunyai keinginan
yang hampir tidak terbatas namun, sumber daya mereka terbatas. Jadi kita
memilih produk yang menghasilkan kepuasan tertinggi sesuai jumlah uang yang
ada.
4. Produk
Produk merupakan sesuatu yang
ditawarkan kepada masyarakat (konsumen) untuk dimiliki, digunakan atau pun
dikonsumsi sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan.Produk yang ditawarkan
tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi
dan ide.
5. Pertukaran
Pertukaran adalah tindakan
untuk memperoleh suatu objek yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan
sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan
syarat-syarat untuk terjadinya suatu pertukaran. Syaratnya yakni harus ada
sedikitnya dua pihak, masing-masing pihak harus mempunyai sesuatu yang bernilai
bagi pihak lainnya, masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak
tawaran pihak lainnya dan masing-masing pihak harus mampu berkomunikasi. Jadi
pertukaran dapat dikatakan menjadi unsur perting dalam kegiatan pemasaran.
6. Transaksi
Transaksi adalah perdagangan
nilai antara dua pihak. Ada transaksi yang menggunakan uang dan ada yang tidak
melibatkan uang (Barter).
7. Pasar
Pasar adalah himpunan pembeli
nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Menurut Philip Kotler, pasar
adalah seluruh konsumen langganan potensial yang mempunyai kebutuhan dan
keinginan tertentu yang ingin dan mampu dipenuhi dengan pertukaran sehingga
dapat memuaskan kebuthan dan keinginan tertentu.
2.3 Lingkungan
Pemasaran
Lingkungan pemasaran
perusahaan teridri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi
kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang
berhasil dengan pelangga sasaran. Menurut Philip Kotler dan gary Armstrong dalam
bukunya yang berjudul Prinsip- Prinsip Pemasaran, lingkungan pemasaran di bagi
menjadi dua, yaitu :
1. Lingkungan Mikro Perusahaan
Kesuksesan pemasaran akan
memerlukan tindakan membangun hubungan dengan departemen perusahaan yang lain,
para pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing, dan beragam masyarakat,
yang bergabung untuk membentuk jaringan penghantar nilai perusahaan.
a. Perusahaan
Dalam merancang rencana
pemasaran, manajemen pemasran memperhitungkan kelompok lain perusahaan, seperti
kelompok manajemen punck, keuangan, riset, dan pengembangan ( research
& development- R&D), pembelian, operasi, dan skuntansi. Semua
kelompok yang saling berhubungan ini membentuk lingkungan internal. Manajemen
puncak menetapkan misi perusahaan, tujuan, strategi secara luas, dan
kebijakan. Manajer pemasaran mengambil keputusan di dalam kerangka
strategi dan rencana yanag dibuat oleh manajemen puncak.
b. Pemasok
Pemasok membentuk hubungan
penting dalam keseluruhan sistem penghantar nilai perusahaan. Mereka menediakan
sumber daya yang diperlukan oleh perusahaaan untuk menhasilkan barang dan
jasanya. Masalah pemasok sangat mempengaruhi pemasran. Manajer perusahaan harus
mengawasi ketersediaan pasokan kelangkaan atau penundaan pasokan, pemogokan
kerja, dan kejadian- kejadian lain yang dapat merugikan penjualan dalam jangka
pendek dan merusak kepuasan pelanggan dalam jangka panjang. Manajer pemasaran juga
memantau tren harga dari bahan baku utama mereka. Peningkatan biaya pasokan
bisa mendorong peningkatan harga dan akhirnya dapat merusak volume penjualan
perusahaan.
Saat ini sebagian besar
pemasar memperlakukan pemasok mereka sebagai mitra dalam menciptakan dan
menghantarkan nilai pelanggan.
c. Perantara Pemasaran ( Marketing Intermediries )
Perantara pemasaran
mmbantu perusahaan mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan produknya ke
pembeli akhir. Perantara pemasaran ini meliputi penjual perantara, perusahaan
dstribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan. Penjual perantara
adaalah perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan menemukan
pelanggan atau melakukan penjualan untuk mereka. Penjual perantara ini meliputi
pedagang grosir dan pengecer, yang membeli dan menjual kembali barang dagangan.
Mmilih dan bermitra dengan penjual peraantara tidak mudah. Kini produsen tidak
mempunyai banyak penjual perantara kecil dan independen yang bisa dipilih.
Perusahaan distribusi fisik
membantu perusahaan menyimpan dan memindahkan barang- barangnya dari titik
asalnya ke tempat tujuan. Dalam bekerja sama dengan perusahaan pergudangan dan
transportasi, perusahaan harus menentukan cara terbia untuk menyimpan dan
mengirim barang, serta menyimbangkan faktor- faktor seperti biaya, pengiriman,
kecepatan, dan kemanan. Agen jasa pemasaran, adalah firma
riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan firma konsultan
pemasaran yang membanu perusahaan menetapkan target dan mempromosikan produknya
pada pasar yang tepat. Perantara keungan meliputi bank, perusahaan kredit,
perusahaan asuransi dan bisnis lain yang membantu membiayai transaksi atau
menjamin terhadap risiko yang berhunngan dengan pmbelian dn penjualan barang.
Sama halnya dengan emasok,
perantara pemasaran merupakan komponen penting dalam keeseluruhan sistem
penghantar nilai perusahaan. Oleh karena itu, pemasar saat ini menyadari
pentingnya bekerja sama dengan perantara mereka sebagai mitra, bukan hanya
sebagai penyalur dimana mereka dapat menjual produk mereka. Sebagai
contoh, ketik Coca- Cola bertindak sebagai pemasok, minuman eksklusif bagi
rantai makanan cepat saji, seperti McDonal’s, Wendy’s, atau subway, ternyata
Coca-Cola menyediakan lebih dari sekedar minuman ringan.
d. Pelanggan
Perusahaan harus mempelajari 5
jenis pasar pelanggan secara lebih dekat, pasar konsumen terdiri
dari perorangan dan keluarga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi
pribadi. Pasar bisnis membeli barang dan jasa untuk
pemprosesan lebih lanjut aaau unutk digunakan dalam proses produksi
mereka, sementara pasar penjual membeli barang dan jasa untuk
dijual kembali demi mendapatkan laba. Pasar pemerintah terdiri
dari badan- badan pemerintah yang membeli barang dan jasa untuk menghasilkan
pelayanan umum atau menyalurkan barang dan jasa ke pihak lai yang
membutuhkan mereka. Terakhir, pasar internasional terdiri
dari para pembeli di Negara lain, termasuk konsumen, produsen, penjula
perantara, dan pemerintah.
e. Pesaing
Konsep pemasran menyatakan
bahwa agar berhasil, perusahaan harus menyediakan nilai dan kepuasaan pelanggan
yang lebih besar daripada pesaingnya. Oleh karena itu, pasar harus melakukan
lebih dari sekedar menysaikan diri dengan kebutuhan konsumen sasaran. Mereka
juga harus meraih manfaat strategis dengan menempatkan penawaran merka secara
kuat menghadapu penawaran pesaing dalam pikiran konsumen.
f. Masyarakat
Masyarakat atau public adalah
kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau kepentingan myata, atau
pengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan. Tujuh type masyarakat
:
1. Masyarakat keuangan mempengaruhi
kemampuan perusahaaan untuk mendapatkan dana. Bank, rumah investasi, dan
pemegang saham adalah masyarakat keuangan utama.
2. Masyarakat media membawa
berita, fitur, dan opini ditorial. Masyarakat meliputi, surat kabar, majalah,
dan stasiun radion, serta televise.
3. Masyarakat pemerintah. Manajemen
harus memperhitungkan perkembangan pemerintah. Pemasar harus sering
berkonsultasi dengan pengacara perusahaan tentang isu keamanan prosuk,
kebenaran iklan, dan masalah lain.
4. Masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Keputusan pemasaran perusahaan mungkin dipertanyakan oleh organisasi
konsumen, kelompok lingkungan, kelompok minoritas, dan lainnya.
5. Masyarakat local meliputi
penduduk sebuah lingkunagn dalam organisasi komunitas.
6. Masyarakat umum, perusahaan
harus memperhatikan perilaku masyarakat umum terhadap produk dan aktivitasnya.
7. Masyarakat internal meliputi
pekerja, manajer, sukarelawan, dan dewan redaksi.
2. Lingkungan Perusahaan Makro
Menurut Philip Kotler dan
Kevin Keller dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran, ada 5 yang
termasuk ke dala lingkungan makro utama yaitu :
a. Lingkungan Ekonomi
Daya beli yang tersedia dalam
ekonomi tergantung dari penghasilan, harga, tabungan, hutang, dan ketersedian
kredit saat ini. Pemasar harus memperhatikan tren yang mempengaruhi daya beli,
karena tren tersebut bisamemberikan pengaruh kuat pada bisnis, terutama untuk
perusahaan yang produknya ditujukan kepada konsumen berenghasilan tinggidan
sensitif terhadap harga.
b. Lingkungan Alam
Konsumen sering menentang
keputusan produk yang mempengaruhi lingkungan alam. Namun salah sat studi riset
memperlihatkan bahwa meskipun 80 % konsumen AS menyatakan bahwa keamana
lingkungan mempengaruhikeputusan mereka untuk membeli sebuah produk, hanya
setengah lebih sedikit yang menyatakan bahwa mereka membeli produk daur ulang
atau produk aman lingkungan. Para orang muda adalah kelompok yang merasa apa
yang mereka lakukan secara pribadi tidak ada pengaruhnya terhadap penyelesain
masalah lingkungan. Dengan meningkatkan produk hijau yang mereka beli,
konsumen harus merubah kebiasaan loyalitas mereka, menghadapi sikap
skeptistentang motif di belakang peluncuran produk dan tingkat kualitasnya, dan
mengubah sikap mereka terhadap peran yang dimainkan produk - produk semacam itu
dalam perlindungan lingkungan.
Environmentalisme korporat adalah pengakuan akan pentingnya masalah lingkunag yang dihadapi
perusahaan dan pengintegrasian masalah- masalah itu ke dalam rencana strategis
perusahaan.
c. Lingkungan Teknologi
Salah satu kekuatan dramatis
yang membentuk kehidupan manusia adalah teknologi. Sejumlah teknologi
utama dan baru yang hadir mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi. Sayangnya,
pertumbuhan teknologi tdak timbul secara konsisten sepanjang waktu industri karena
menciptakan banyak investasi, dan investasi tersebut menurun sampai industri
otomotif muncul. Teknologi brau juga menimbulkan konsekuensi jangka panjang
yang besar dan tidak selalu dapat diperkirakan.
d. Lingkungan
Politik - Hukum
Lingkungan politik-
hukum terdiri dari badan hukum, badan pemerintah, dan kelompok LSM yang
mempengaruhi dan membatasi berbagai organisasi dan perorangan. Kadang- kadang
hukum ini juga membentuk peluang baru bagi bisnis. Sebagai contoh, hukum yang
mewajibkan daur ulang memberikan dorongan yang sangat besar besar bagi
industri daur ulang.
Menurut Philip
Kotler dan Gary Amstrong dalam bukunya yang berjudul Prinsip- Prinsip
Pemasaran, menjelaskan bahwa lingkungan pemasaran makro terdiri dari:
2.4 Variabel-
Variabel Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran adalah
satu perangkat yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi, yang
didalamnya akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu
ditujukan untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar sasaran.
Loyalitas pelanggan adalah hasil yang didapat dari satu organisasi yang
menciptakan manfaat kepada pelanggannya, sehingga mereka akan tetap melakukan
pembelian dan bahkan meningkatkan pembelian dari organisasi tersebut. Loyalitas
konsumen yang sesungguhnya tercipta jika pelanggan menjadi advokat bagi
perusahaan tanpa insentif sekalipun. Metode pengambilan sampel yang digunakan
berdasarkan teknik non probability yaitu purposive Sampling, dimana
sampel dipilih secara sengaja dan metode analisis yang digunakan adalah
analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
parsial produk, harga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen dan
promosi, tempat tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Secara Simultan produk, harga, promosi dan tempat berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Konsumen. Mengingat promosi dan tempat memiliki pengaruh
yang lemah terhadap loyalitas konsumen, maka sebaiknya managemen memperhatikan
dan meningkatkan peran dari promosi dan pemilihan tempat dalam perencanaan
pemasaran perusahan. Banyak ahli
yang menyatakan tentang bauran pemasaran diantaranya:
1. Kotler ( 2000: 18), menyatakan bahwa bauran pemasaran merupakan
seperangkat alat pemasaran pada perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan
pemasaran. Bauran pemasaran adalah variabel-variabel terkendali yang dapat
mempengaruhi konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan.
2. Mc Carthy (Kotler 2000: 18) mempopulerkan tentang klasifikasi empat
unsur seperangkat alat bauran pemasaran (marketing mix) yang dikenal
dengan 4P yakni produk (product), harga (price),
tempat/distribusi (place) dan promosi (promotion). Bahkan di
dunia pemasaran orang-orang sudah mengenal dengan istilah 7P yaitu dengan
tambahan sarana fisik (physical evidence), orang (people) dan
proses (process). Variabel marketing mix maupun istilah
ini yang umumnya di terapkan dalam perusahaan.
Adapun variabel yang terdapat
dalam bauran pemasaran diantaranya:
1. Produk (Product)
Produk yang baik adalah produk yang dapat memenuhi
kebutuhan konsumen. Cara memperoleh produk yang demikian tentu dengan
merencanakan formulasi yang baik agar produk yang dihasilkan nanti dapat tepat
sasaran dan bisa meningkatkan keuntungan perusahaan.
2. Harga (Price)
Harga sebuah produk umumnya tak pernah luput
mendapat perhatian perusahaan dalam sistem manajemen. Manajemen akan menentukan
berbagai keputusan harga seperti harga dasar yang sesuai pada produk atau jasa,
dibarengi dengan potongan harga, pembayaran ongkos angkut dan variabel lain
yang bersangkutan.
3. Tempat atau distribusi (Place)
Hal ini berhubungan dengan keputusan lokasi dan
pendistribusian yang strategis agar produknya dapat langsung menuju ke target
pasar. Seringkali perusahaan kurang tepat dalam menentukan hal ini, itulah
sebabnya produk tidak benar dirasa manfaatnya oleh konsumen.
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah alat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan bahkan membujuk konsumen agar mengenal bahkan memakai
suatuproduk. Promosi dilakukan melalui iklan, promosi penjualan dan publikasi
yang baik dan gencar.
5. Sarana Fisik (Physical Evidence)
Sarana fisik juga menunjang dalam pemasaran sebuah
produk, sarana fisik dapat mempengaruhi konsumen untuk memakai produk atau jasa
yang ditawarkan. Contoh unsur-unsur sarana fisik antara lain: bangunan fisik,
logo dan warna-warna barang lainnya.
6. Orang (People)
Orang dalam hal ini adalah semua yang terkait dalam
penyajian produk sehingga mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen yang ada di
perusahaan adalah pegawai perusahaan, konsumen. Semua sikap dan tindakan
karyawan perusahaan baik cara berpakaian dan berkomunikasi akan memiliki
pengaruh terhadap keputusan pembelian.
7. Proses (Procces)
Proses adalah semua mekanisme dan prosedur yang
aktual untuk menyampaikan jasa. Proses dalam hal ini adalah faktor utama dalam
bauran pemasaran bagaimana membuat konsumen merasa senang dan puas sehingga
akan kembali lagi suatu saat.
Bauran pemasaran sangat penting diperhatikan perusahaan supaya perusahaan
dapat mencapai target pemasaran yang diinginkan. Contoh Bauran Pemasaran Produk Mie Instan.
1. Harga.
Indomie selain dapat
dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau 1 paket
kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga indomie juga sangat murah dan
terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie seharga
Rp.2000.
2. Produk
Mie asli Indonesia yang
diproduksi oleh Indofood ini merupkan salah satu dari sedikit produk Indonesia
yang mampu menembus pasar Internasional. Di Indonesia sebutan “indomie” sudah
umum digunakan digunakan sebagai istilah yang merujuk pada mie instan. Produk
mie instan ini sangat digemari oleh masyarakat karna harganya ekonomis dan cita
rasa yang telah disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia. Mulai dari
aroma, asin, manis, gurih, semuanta sangat pas dilidah orang Indonesia.
Kecapnya yang kental dan manis itu tidak ada tandingannya. Indomie pun berusaha
untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin
banyaknya variasi dari produk indomie, seperti mie goring, mie jumbo, mie
regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah
Indonesia. Perusahaan pembuat mie instan ini mengklaim baha mie tersebut
termasuk makanan sehat dan bergizi. Mie itu disebut memiliki kandungan gizi
seperti protein, energy, asam folat, mineralbesi, natrium, dan berbagai
vitamin. Saat diluar negeri pun ternyata Indomie itu
merupakan perbekalan yang harus wajib dibawa. Bukan karena kepraktisannya saja,
melainkan untuk mengobati rasa rindu kepada tanah air Indonesia.
3. Tempat
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di
Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok
(gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu
menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran.
Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak,
termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing
area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin. Setiap daerah mempunyai
pusat perbelanjaan yang didalamnya terdapat produk indomie, atau diperumahan
biasanya di warung-warung banyak juga dijual. Di Yogyakarta
pun agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie
dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau
dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama).
4. Promosi
Promosi yang dilakukan oleh
pihak indofood untuk memperkenalkan indomie kepada masyarakat adalah melalui
iklan di media cetak maupun elektronik. Iklan dimedia cetak maupun
media televisi tidak pernah berkurang. Oleh karena itu indomie (mie instan)
sudah melekat pada diri masyarakat luas. Selain itu indofood sering menjadi
sponsor diberbagai macam kegiatan. Semua produk dipamerkan dan dipajang di
acara kegiatan tersebut. Hal tersebut mau tidak mau dilakukan oleh pihak
indofood karena memang merupakan permintaan yang luar biasa. Apalagi saat
terjadi bencana alam, baik itu gempa bumi, banjir, atau tanah longsor, produk
indofood berupa mie instan itu akan menjadi makanan favorit yang paling mudah
didapat terutama pada masa tanggap darurat. Makanan ini bukan hanya dinikmati
oleh para korban, para relawan pun akan memakan mie instan yang sama.
5. Orang
Dalam produknya indomie, para
produksinya juga memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumennya.
Sehingga dimata konsumen, indomie merupakan makanan instan yang enak, ekonomis,
dan mempunyai cita rasa yang baik buat orang Indonesia. Bukan hanya orang-orang
dari dalam produksinya. Tetapi sudah banyak produsen yang menjual dan
memasarkannya, seperti agen-agen, atau toko-toko besar. Bukan hanya toko atau
agen saja tetapi beberapa warung kecil juga memasarkannya. Peleyanan yang
diberikan oleh pihak indofood tentunya sangat baik, sehingga masyarakat sangat
akrab dengan produk makanan ini.
6. Proses
Produk atau jasa yang telah
diberikan oleh pihak indofood sangat baik sehingga terbuka oleh setiap
masyarakat. Pihak indofood secara turun tangan untuk memperkenalkan indomie
kedalam masyarakat luas sehingga menjadi makanan yang baik. Baik secara produk,
pelayanan yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik. Pihak indofood
memproduksi lebih dari ratusan, bahkan ribuan untuk memproduksi indomie,
sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi, dan mudah untuk mendapatkannya
karena telah tersebar keseluruh indonesia. Oleh sebab itu, indofood memberikan
pelayanan, dan mengetahui selera masyarakat terhadap indomie. Processnya dapat
dilakukan dengan melakukan promo, dan menjadikannya sponsor dalam suatu
kegiatan atau organisasi.
7. Sarana
Fisik
Perangkat yang dipergunakan
oleh pihak indofood untuk memperkenalkan indomie secara luas bisa dilihat dari
bentuk kemasan yang mempunyai daya tarik bagi para konsumennya, karena terlihat
sangat menarik dan membuat konsumen ingin mencobanya. Kualitasnya sangat baik,
dikemas secara baik, ditata dalam dus sehingga pihak indofood secara tidak
langsung memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen.
2.5 PLC
(Product Life Cycle)
Daur hidup produk merupakan
konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam
mengenai dinamika bersaing suatu produk. Positioning dan
strategi diferensiasi perusahaan harus berubah seiring dengan berubahnya
produk, pasar, dan pesaing sepanjang siklus/daur hidup produk. Dengan
mengatakan bahwa sebuah produk mempunyai siklus hidup, tentang empat hal
berikut :
1. Produk mempunyai usia terbatas.
2. Prenjualan produk melalui tahap-tahap berbeda, setiap tahap mempunyai
tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjual.
3. Laba naik dan turun pada berbagai tahap siklus hidup produk.
4. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian
dan sumber daya manusia yang berbeda dalam setiap tahap siklus hidup.
Sebagian besar kurva siklus
hidup produk digambarkan sebagai berikut:
Kurva ini umumnya dibagi dalam
4 tahap : pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan (declain).
1. Pengenalan (Introduction)
Tahap perintisan perkenalan
dimulai bila produk baru sudah didistribusikan untuk pertama kalinya dan
tersedia di pasar untuk dibeli masyarakat. Pengenalan membutuhkan waktu yang
lama, dan pertumbuhan penjualan seringkali lambat. Seperti produk kopi instan
atau makanan beku berada pada tahap ini selama bertahun-tahun sebelum mereka
memasuki tahap pertumbuhan yang cepat.
Jumlah keuntungan yang diperoleh selama tahap ini
sangat sedikit atau bahkan merugi yang diakibatkan oleh rendahnya hasil
penjualan yang disertai dengan tingginya biaya distribusi dan promosi. Biaya
promosi yang dikeluarkan relatif tinggi untuk memberitahu pelanggan mengenai
produk baru dan membuat mereka mencobanya.
Dalam meluncurkan produk baru,
manajer pemasaran dapat menetapkan setiap variabel pemasaran pada tingkat yang
tinggi atau rendah, seperti dalam hal harga, promosi, distribusi dan mutu
produk. Jika pertimbangan pokok hanya pada harga dan promosi, manajer dapat
mengikuti salah satu dari empat jenis strategi berikut :
a. Strategi Menyaring Cepat (Rapid Skimming Strategy) dilakukan dengan menetapkan harga tinggi dan promosi gencar. Harga
ditetapkan tinggi agar dapat diperoleh sebanyak mungkin laba kotor per unit.
Promosi ini diselenggarakan besar-besaran untuk meyakinkan konsumen
tentang nilai tinggi produk, walaupun dengan tingkat harga yang mahal. Promosi
ini dimanfaatkan untuk mempercepat laju penerobosan pasar (market penetration).
Strategi ini dapat behasil jika (1) sebagian besar pasar potensial belum
menyadari kehadiran produk tersebut, (2) mereka yang berminat membeli mampu
membayar dengan harga berapa pun dan (3) perusahaan menghadapi pesaing
potensial dan ingin membangun preferensi atas mereknya.
b. Strategi Menyaring Lambat dilakukan dengan menetapkan harga mahal dan promosi yang rendah. Harga
ditetapkan tinggi agar dapat diperoleh sebanyak mungkin laba kotor per unit,
sedangkan rendahnya promosi dimaksudkan agar biaya pemasaran tidak terlalu
besar. Strategi ini dapat behasil jika (1) luas pasar terbatas, (2) sebagian
besar pasar menyadari kehadiran produk tersebut, (3) pembeli mau membayar harga
yang mahal dan (4) persaingan potensial tidak tampak.
c. Strategi Penerobosan Cepat dilakukan
dengan penetapan harga yang rendah dan didukung oleh promosi yang gencar.
Strategi ini diharapkan menghasilkan penetrasi pasar yang paling cepat dan
merangkum pangsa pasar (market share) yang terbesar. Strategi ini dapat behasil
jika (1)ukuran pasar sangat luas, (2) pasar tidak menyadari kehadiran produk
tersebut, (3) kebanyakan pembeli sangat peka terhadap harga, (4) ada indikasi
persaingan potensial yang hebat dan (5) harga pokok produksi cenderumg turun
mengikuti peningkatan skala produksi dan bertambahnya pengalaman produksi yang
diperoleh.
d. Strategi Penerobosan Lambat dilakukan
dengan penentuan harga dan pro,osi yang rendah. Harga rendah akan mempercepat
diterimanya produk oleh konsumen, dan rencana promosi dimaksudkan agar tercapai
lebih banyak laba bersih bagi perusahaan. Strategi ini sering digunakan denga
keyakinan bahwa permintaan sangat peka terhadap harga tetapi kurang peka akan
promosi. Perusahaan dapat mengharapkan keberhasilan strategi ini bila memang
(1) pasar sangat luas, (2) pasar sangat menyadari kehadiran produk, (3) pasar
peka terhadap tingkat harga dan (4) hanya sedikit persaingan potensial.
Perusahaan tidak boleh memilih
salah satu dari empat strategi tersebut secara sembarangan. Jangan sampai
terjadi pemilihan strategi yang keliru mengakibatkanperusahaan hanya memperoleh
keuntungan jangka pendek dan mengorbankan hasil pendapatan jangka panjang.
2. Pertumbuhan (Growth)
Tahap pertumbuhan ditandai
dengan peningkatan pesat dalam penjualan. Pengguna awal menyukai dan merasa
puas dengan produk baru dan pembeli selanjutnya mulai mengikutinya. Peluang
keuntungan dan produksi massal telah memikat banyak pesaing baru untuk ikut
terjun ke pasar. Mereka memperkenalkan fitur produk baru dan berlanjut
dengan meluasnya pasar. Bertambah banyaknya pesaing akan mendorong meluasnya
saluran distribusi. Hal ini harus diikuti juga dengan membanjirnya produk untuk
mengisi saluran distribusi tadi.
Harga akan tetap stabil atau
bisa juga turun sedikit , tergantung pada seberapa cepat permintaan meningkat.
Perusahaan-perusahaan mempertahankan anggaran promosinya pada taraf yang sama
atau naik sedikit untuk menghadapi persaingan dan memberi penyuluhan kepada
pasar. Penjualan naik dengan pesat, dan dengan demikian akan menurunkan rasio
antara promosi dengan penjualan.
Keuntungan meningkat selama
tahap pertumbuhan karena biaya promosi dibebankan pada volume yang jauh lebih
besar dan lebih banyaknya penurunan biaya produksi per unit dibandingkan
penurunan harga jual. Perusahaan harus mengamati perubahan dari pertumbuhan
yang meningkat ke pertumbuhan yang menurun untuk menyiapkan strategi.
Selama tahap pertumbuhan,
beberapa strategi dapat digunakan untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang
pesat selama mungkin :
a. Mutu produk ditingkatkan dan ciri serta model produk ditambahkan.
b. Model dan produk baru ditambahkan, misalkan produk dengan ukuran, rasa,
dan hal lain yang berbeda yang melindungi produk utam.
c. Segmen pasar baru dimasuki.
d. Saluran distribusi baru dimanfaatkan.
e. Beberapa bentuk periklanan digeser dari membujuk minat konsumen pada
produk ke menimbulkan keyakinan atas produk sehingga mau membeli.
f. Harga diturunkan pada saat yang tepat untuk menarik golongan konsumen
lain yang peka terhadap harga.
Perusahaan yang menjalankan
strategi-strategi perluasan pasar diatas tersebut akan mampu memperkuat
posisinya dalam persaingan. Namun untuk hal tersebut perlu tambahan biaya.
Perusahaan-perusahaan yang berda pada tahap ini memang menghadapi suatu pilihan
atau “trade-off” antara pangsa pasar yang tinggi dan laba yang besar. Jika
perusahaan mengeluarkan banyak dana untuk perbaikan produk, promosi dan
distribusi, maka perusahaan dapat berada di posisi dominan. Akan tetapi,
perusahaan akan menunda laba maksimal saat ini dengan harapan akan
memperolehnya pada tahap berikutnya.
Dalam buku Manajemen jilid 1,
Ricky W. Griffin (2004:234) Siklus hidup produk (Product Life Cycle) adalah
model yang menunjjukkan bagaimana volume penjualan dapat berubah selama hidup
suatu produk.
3. Tahap Kedewasaan
(matury)
Selama tahap
kedewasaan ini, keseluruhan pertumbuhan permintaan untuk suatu produk mulai
menurun dan jumlah perusahaan baru yang memproduksi produk tersebut mulai
menurun. Jumlah perusahaan yang ada yang memproduksi produk tersebut juga
mungkin mulai menurun. Periode kedewasaan ini penting jika suatu organisasi
atau perusahaan ingin bertahan dalam jangka panjang. Masalah diferensiasi
produk masih penting selama tahap ini, akan tetapi mempertahankan biaya agar
tetap rendah dan mulai mencari produk atau jasa baru juga merupakan
pertimbangan stategi yang penting.
4. Tahap Penurunan (decline)
Permintaan untuk produk atau teknologi menurun, jumlah organisasi atau perusahaan yang memproduksi produk tersebut merosot, dan total penjualan juga merosot. Permintaan sering kali menurun karena konsumen yang tertarik membeli produk tertentu. Perusahaan yang gagal mengantisipasi tahap penurunan dalam tahap awal siklus hidup mungkin akan bangkrut. Perusahaan yang mendiferensiasikan produknya, mempertahankan agar biaya tetap rendah, atau mengembangkan produk atau jasa baru mungkin akan baik-baik saja selama tahap ini.
Demikianlah
yang saya sampaikan mengenai pemasaran semoga bermanfaat.