Makalah Produksi
Table of Contents
sahabat sejuta warna kali ini admin postingkan materi bisnis dan manajemen tentang produksi silahkan simak dibawah ini.
Pengertian Produksi
Menurut
Teguh Broto (2002;13) produksi adalah suatu proses pengubahan bahan baku
menjadi bahan jadi. Sedangkan menurut Pandji Anoraga (2009:197) beliau
berpendapat bahwa istilah “produksi” nampaknya berkonotasi sebagai organisasi
produk, yaitu aktivitas yang
menghasilkan barang, baik barang jadi maupun barang setengah jadi, bahan
industri dan suku cadang dan komponen-komponen.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
produksi adalah suatu proses atau aktivitas merubah bahan baku menjadi bahan
setengah jadi maupun bahan jadi untuk menghasilkan suatu barang yang nantinya
barang tersebut akan didistribusikan untuk dikonsumsi oleh masyarakat banyak.
2.2 Peranan
dan Tujuan Produksi
2.2.1 Peranan
Produksi
Peranan
bagian produksi (tentunya
juga bagian yang lain) adalah tidak lepas dari peranan bagian-bagian yang lain,
justru sebaliknya adanya saling kerja sama yang baik dan serasi akan mendukung
tercapainya tujuan umum perusahaan sebagai suatu kesatuan (misalnya dalam hal
memperoleh keuntungan).
Selain itu adanya produksi juga
mendukung salah satu mata pencaharian masyarakat. Karena hasil dari produksi
yaitu produk dapat didistribuksikan kemudian dikonsumsi oleh masyarakat.
2.2.2 Tujuan
Produksi
1. Menghasilkan barang
atau jasa
Sangat jelas jika tujuan kegiatan produksi adalah menghasilkan barang atau jasa
dengan menciptakan barang atau jasa baru melalui proses produksi oleh produsen.
2. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa
Sebuah perusahaan atau industri memproduksi suatu barang bertujuan untuk
meningkatkan nilai guna barang itu sendiri, di mana sebelumnya barang tersebut
belum atau kurang berguna tetapi sesudah melalui proses produksi nilai guna
dari barang tersebut menjadi lebih tinggi.
3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
Tujuan dari proses produksi diharapkan dapat menghasilkan produk yang nantinya
dapat mendatangkan keuntungan (profit oriented) yang nantinya
kemakmuran masyarakat akan meningkat karena masyarakat akan memperoleh
keuntungan dengan memproduksi suatu barag/jasa.
4. Meningkatkan keuntungan
Dengan memproduksi barang dan jasa diharapkan dapat meningkatkan keuntungan
industri/perusahaan tersebut.
5. Memperluas lapangan usaha
Apabila suatu perusahaan sudah memiliki skala produksi yang besar dan diminati
atau laku pasar maka dapatlah dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan semakin
besar sehingga dapat memperluas lapangan usaha.
6. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan
Tujuan berikutnya adalah untuk menjaga kesinambungan usaha perusahaan sehingga
perusahaan tersebut dapat terus berjalan baik dalam memperoleh faktor-faktor
produksi, memproduksi barang dan jasa serta menjualnya ke pasar untuk
mendapatkan keuntungan.
2.3 Sifat
dan Proses Produksi
2.3.1 Sifat
Produksi
Sifat
produksi meliputi:
1.
Sifat
Produk.
Menjadikan suatu proses produksi dari suatu produk tertentu akan lain
dengan sifat produk berbeda. Hal ini dibedakan apakah produk yang akan
diproduksikan mencerminkan sifat khusus dari konsumsi pembeli (spesifik)
ataukah produk yang akan diproduksi merupakan standar yang didasarkan pada
keputusan perusahaan.
2.
Tipe Proses Produksi (Jangka Waktu Produksi).
Tipe proses produksi ditinjau dari arus bahan mentah sampai menjadi
barang jadi dapat dibagi menjadi 2 tipe :
a.
Tipe proses produksi terus-menerus (continuous process).
b.
Tipe proses produksi terputus-putus (intermittent).
3. Berdasarkan Manfaat yang Diciptakan.
4. Teknik (Sifat) Proses Produksi.
Kegiatan atau manfaat dapat dibagi menjadi 5 manfaat yaitu manfaat
dasar (Primary utility), manfaat bentuk (form utility), manfaat waktu (time
utility), manfaat tempat (place utility), manfaat milik (ownership utility).
2.3.2 Proses Produksi
1. Pengertian Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara,
metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin,
bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah
kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri,
1995).
Proses juga diartikan sebagai cara,
metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan
untuk menciptakan dan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa.
Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik
menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi
yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat
diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan
atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor
yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat
bagi kebutuhan manusia.
2.
Jenis-Jenis Proses Produksi
Jenis-jenis proses produksi
ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat
dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk,
proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan
jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus
atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi
menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes)
dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).
Perusahaan menggunakan proses
produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang
pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir. Proses produksi
terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan
baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah (Ahyari,
2002).
Penentuan tipe produksi didasarkan
pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan,
(2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk
melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor
tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi
produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan
sebagai berikut (Yamit, 2002):
a.
Proses produksi terus-menerus
Proses produksi terus-menerus adalah
proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi
berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri
yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output
direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan
rendah dan produk bersifat standar.
b.
Proses produksi terputus-putus
Produk diproses dalam kumpulan
produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini.
Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih
komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak
memerlukan persediaan barang dalam proses.
c.
Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan
penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus.
Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan
berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
2.4
Sistem Produksi
Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu
rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan dan tergantung serta saling
pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan
suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu.
Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu
keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh
dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran. Berikut merupakan skema dari
sistem produksi.
Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri
manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar
swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan
bauran yang berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam
pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik
serta peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan
transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan
operator telepon. Contoh sistem Produksi dan Operasi adalah sebagai berikut :
Sistem produksi mempunyai masukan yang dapat berupa,
bahan baku, komponen atau bagian dari produk, barang setengah jadi,
formulir-formulir, para pemesan atau langganan dari para pasien. Keluaran dari
sistem produksi dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi, bahan-bahan
kimia, pelayanan kepada pembeli dan pasien, formulir-formulir yang telah
selesai diisi dan diproses.
Sistem produksi yang sering dipergunakan dapat dibedakan
atas 3 macam yaitu :
1.
Proses produksi yang kontinue (continuous process) – dimana peralatan
produksi yang digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan urut-urutan
kegiatan atau routing dalam menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan
dalam proses telah distandardisir.
2.
Proses produksi yang terputus-putus (intermitten process) – dimana kegiatan
produksi dilakukan tidak standar, tetapi didasarkan produk yang dikerjakan,
sehingga peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur yang dapat
bersifat lebih luwes ( flexible ) untuk dapat dipergunakan bagi menghasilkan
berbagai produk dan berbagai ukuran.
3.
Proses produksi yang bersifat proyek – dimana kegiatan
produksi dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda-beda, sehingga peralatan
produksi yang digunakan ditempatkan di tempat atau lokasi dimana proyek
tersebut dilaksanakan dan pada saat yang direncanakan.
Setiap
sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, sehingga dalam perusahaan
sebagai suatu organisasi, sistem pengorganisasiannya terdiri dari beberapa
subsistem, yang merupakan subsistem fungsional.
Ada 3 macam subsistem dalam perusahaan yang dapat
dibedakan yaitu :
1.
Sistem Perumusan Kebijaksanaan (Policy Formulating System) –
Fungsinya adalah menyelarakan kebijaksanaan organisasi perusahaan yang mendasar
dan menyeluruh dengan memproses dan mengolahserta menganalisis informasi yang
mencerminkan keadaan perusahaan dan lingkungan sekarang ini , keadaan di masa
depan bagi pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan jangka pendek maupun jangka
panjang.
2.
Sistem Pengendalian Umum (General Control System) – Fungsi utamanya
adalah mengubah dan mentransformasikan informasi untuk dasar pengukuran,
pengevaluasian dan pemantauan terhadap keberhasilan pelaksanaan kebijakan,
strategi dan program perencanaan serta sekaligus memberikan upaya-upaya yang
harus dilakukan untuk perbaikan atau koreksi agar tujuan dan sasaran yang
direncanakan dapat tercapai.
3.
Sistem Pengorganisasian Antara (Intermediate Organisasi System) –
Fungsinya adalah untuk memberikan dukungan pelayanan yang dibutuhkan oleh
subsistem yang terdapat dalam organisasi perusahaan atau sekaligus mendukung
sistem organisasi perusahaan. Dukungan pelayanan yang tekait dengan fungsi dari
sistem ini termasuk pengendalian, pelimpahan wewenang, penyampaian saran dan
keputusan serta dukungan pelayanan lainnya.
Pentransformasian informasi dalam sistem produksi dan
operasi dapat dilakukan dengan menggunakan model-model matematis, terutama guna
menggambarkan dan memprediksi hubungan fungsi-fungsi yang ada dalam sistem
produksi dan operasi. Sebagai contoh penggunaan model-model matematis dalam
sistem produksi dan operasi terdapat dalam pemecahan optimisasi produksi,
optimisasi biaya produksi, optimisasi persediaan, optimisasi keseimbangan
kapasitas dan lain-lain. Model-model yang digunakan sangat bermanfaat bagi
penganalisisan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
2.4.1
Input (Masukan)
Pada dasarnya input dalam
system produksi dapat di klasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu:
1. Input tetap (fixedinput) didefinisikan sebagai suatu input bagi
system produksi yang tingkat penggunaan input itu tidak tergantung
pada jumlah output yang akan di produksi. Bagaimanapun perlu diperhatikan bahwa
input tetap hanya dipertimbangkan untuk periode jagka pendek (short run Period)
sedangkan untuk periode angka panjang (long run period) semua input bagi system
produksi dipertimbangkan sebagai input variable. Salah satu contoh
input tetap adalah sumber daya alam dan teknologi.
2. Input variable (variable input) didefinisikan sebagai suatu input bagi
system produksi yang tingkat pengunaan input itu tergantung pada jumlah output
yang akan diproduksi. Salah satu contoh input variable adalah tenaga kerja
dan modal.
2.4.2
Proses Transformasi
Secara garis besar
transformasi produksi dapat diklasifikasikan :
1.
Transformasi
pabrikasi yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan menghasilkan
produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit bila antara suatu
operasi dan operasi yang lain dapat dibedakan dengan jelas seperti dijumpai
pada pabrik mobil.
2.
Transformasi
proses yaitu suatu transformasi yang bersifat continue dimana diantara operasi
yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata, seperti
dijumpai pada pabrik pupuk dan semen.
3.
Transformasi
jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan menjadi
keluaran; dalam hal ini secara fisik keluaran akan sama dengan masukan, namun
transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya, misalnya pada
perusahaan angkutan.
Sistem transformasi jasa sering disebut
sebagai sistem operasi. Ditinjau dari kedatangan konsumen dan jumlah yang
diminta, transformasi produksi dapat dibedakan atas :
1.
Job shop,
transformasi produksi bekerja bila ada pesanan saja. Jumlah pesanan relatif
tidak terlalu besar dan jenis produk yang dipesan tidak standar sesuai dengan
permintaan konsumen.
2.
Flow shop,
transformasi produksi akan selalu bekerja baik ada pesanan maupun tidak. Jumlah
pesanan biasanya relatif besar dan jenis produksinya standar.
Flow shop dapat dibedakan atas :
– Flow line / batch.
– Assembly line.
– Continuous.
3.
Project
adalah bentuk spesial dari transformasi produksi dimana hanya ada satu atau
beberapa pesanan yang spesifik dari konsumen.
2.4.3
Output (Keluaran)
Output dari
proses dalam sistem produksi dapat berupa barang atau jasa yang disebut sebagai
produk. Selain produk, hasil output dari sebuah sistem produksi adalah limbah
dan informasi. Pengukuran karakteristik output sebaiknya mengacu kepada
kebutuhan pelanggan dalam pasar. Output adalah segala hal yang berwujud ataupun
tidak berwujud yang mengalir dari proses kembali lagi ke lingkungan, seperti
produk jadi, informasi yang sudah diproses, bahan energi, uang tunai atau
pelanggan yang merasa puas.
Demikianlah yang saya sampaikan mengenai produksi semoga bermanfaat.