PROSES PENELITIAN KUANTITATIF

Seperti yang dikatakan oleh Robert Donmoyer (dalam Given, 2008: 713), bahwa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif adalah pendekatan-pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisis dan menampilkan data dalam bentuk numerik daripada naratif.

Pada prinsipnya, penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk menjawab masalah. Masalah merupakan kesenjangan yang timbul akibat adanya perbedaan antara apa yang diharapkan dengan apa yang menjadi kenyataan. Latar belakang masalah ini berisi gambaran yang akan menjelaskan mengapa suatu penelitian dilakukan. Latar belakang masalah ini biasanya dimulai dengan hal-hal yang umum dan diakhiri dengan pembatasan masalah. Terdapat dua model yang dapat dipakai dalam pembuatan latar belakang masalah ini, yaitu:

1.     Menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi objektif dengan kondisi normatif/asumsi-asumsi tertentu;

2.     Menggambarkan perkembangan teori atau suatu kondisi objektif tanpa membandingkannya dengan kondisi normatif.

Masalah yang muncul tersebut kemudian akan dibuat menjadi rumusan masalah. Rumusan masalah ini adalah sebuah pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian yang akan dilakukan berdasarkan data yang dianalisis. Rumusan masalah berbentuk kalimat tanya dan harus jelas, nyata serta mudah dipahami oleh pembaca.

Setelah dibuat rumusan masalah, maka dapat diketahui tujuan dari penelitian tersebut. Berdasarkan signifikansinya, penelitian kuantitatif dapat dilihat dari empat sisi, yaitu sisi akademis apabila jawaban yang dihasilkan menyumbang pemikiran ilmiah, praktis apabila dapat dimanfaatkan langsung untuk kepentingan dan tujuan praktis, sosial apabila berupa pembentukan kesadaran, pengetahuan dan sikap masyarakat atau kelompok sosial tertentu dan teknis apabila menjawab masalah penelitian dengan melahirkan teknik/metode penelitian yang lebih reliabel.

Untuk menjawab rumusan masalah yang bersifat sementara (hipotesis), maka peneliti harus membaca penelitian terdahulu yang relevan dan dapat dijadikan referensi dan dapat dijadikan sebagai bahan dalam memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Dalam penelitian terdahulu ini disajikan persamaan dan perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan dan penelitian yang dijadikan sebagai referensi.

Selanjutnya adalah penyusunan konsep dan teori. Teori memegang peranan penting karena kerangka teori bukan hanya kumpulan definisi dari berbagai buku, tetapi juga merupakan upaya penggalian teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan hakikat dari gejala yang diteliti.

Di dalam penelitian kuantitaif juga perlu untuk mendefinisikan variabel penelitian dengan tujuan untuk memperjelas arti variabel secara operasional dan agar tidak terdapat keragu-raguan. Pada dasarnya, terdapat tiga jenis variabel penelitian yaitu:

1.     Variabel bebas (variabel independen)

2.     Variabel tidak bebas (variabel dependen)

3.     Variabel moderator/antara/intervening

Kemudian dicari hubungan antar variabel tersebut berdasarkan data-data yang diperoleh dari lapangan. Maka nanti akan diketahui apakah variabel-variabel tersebut memiliki hubungan atau tidak. Dalam hubungan antar variabel, terdapat beberapa jenis hubungan yang harus diketahui, yaitu:

1.     Hubungan simetris, terjadi apabila:

a.     Kedua variabel adalah akibat dari suatu faktor yang sama

b.     Kedua variabel berkaitan secara fungsional

c.     Kedua variabel mempunyai hubungan hanya karena kebetulan

2.     Hubungan timbal balik, terjadi apabila satu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat terhadap variabel lainnya, begitu pula sebaliknya sehingga tidak dapat ditentukan variabel mana yang menjadi sebab dan variabel mana yang menjadi akibat.

3.     Hubungan asimetris; terjadi apabila suatu variabel mempengaruhi variabel lain, namun tidak bersifat timbal balik.

Hubungan antar variabel ini yang nantinya akan menjadi kerangka berpikir. (Sugiyono, 2009) menyatakan bahwa kerangka berpikir adalah sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan, kemudian dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan variabel tersebut yang selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.

Selanjutnya, hipotesis diuji. Hipotesis merupakan jawaban/dugaan sementara atas pertanyaan peneliti. Hipotesis di dalam penelitian kuantitatif dapat berupa hipotesis satu variabel dan hipotesis dua atau lebih variabel, atau dikenal dengan hipotesis kausal. Hipotesis penelitian dirumuskan berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, penelitian terdahulu, konsep dan teori serta kerangka berpikir yang telah ditetapkan. Hipotesis ini akan memudahkan peneliti dalam menarik kesimpulan penelitian dan memudahkan peneliti dalam melaksanakan proses dan langkah penelitian, terutama dalam menentukan proses pengumpulan data, instrumen yang harus digunakan, sampel atau sumber data dan teknik analisis data.

Setelah memilih dan menentukan metode yang akan digunakan, maka selanjutnya sebelum mengumpulkan data adalah harus terlebih dahulu menyusun instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini dapat berupa test, angket/kuisioner, wawancara atau observasi. Instrumen ini harus diuji terlebih dahulu untuk melihat validitas dan reliabilitasnya dan suatu instrumen dapat digunakan dalam penelitian apabila telah dinyatakan valid reliabel.

Lalu, peneliti akan melakukan pengumpulan data baik berupa populasi ataupun sampel. Setelah data terkumpul, maka selanjutnya akan dianalisis untuk menguji apakah hipotesis yang telah diajukan itu diterima atau ditolak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan teknik statistika tertentu. Statistik ini didefinisikan sebagai sekumpulan metode yanag dapat digunakan untuk menarik kesimpulan dari suatu data. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametrik dan nonparametrik.

Setelah melakukan analisis data, maka hasilnya dapat digunakan untuk membuat kesimpulan pada langkah selanjutnya. Kesimpulan ini adalah langkah terakhir dari rangkaian penelitian yang berisi jawaban dari rumusan masalah. Demikian merupakan rangkaian dari proses penelitian kuantitatif. Penelitian ini sebenarnya tidak sulit, jika dilakukan dengan  perencanaan yang baik dan dimulai dengan pembuatan kerangka penelitian di awal agar penelitian yang dilakukan dapat linier seuai dengan langkah-langkah yang direncakan sejak awal.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Agung Widhi dan Zarah Puspitaningtyas. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pandiva Buku.

Priyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo: Zifatama Publishing

Zakariah, M. Aksari, dkk. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Action Research, Research and Development. Kolaka: Yayasan Pondok Pesantren Al Mawaddah Warrahmah.