TUGAS AKHIR KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER

TUGAS AKHIR MATA KULIAH KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER - Kali ini admin postingkan keamanan jaringan komputer silahkan simak dibawah ini.

 KEAMANAN DATA DENGAN KONSEP AUTHETICITY

Oleh
Muhammad Rudi Sanjay


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

            Keamanan dan kerahasian data pada jaringan Komputer saat ini  menjadi isu yang sangat penting dan terus berkembang yang sudah pasti membutuhkan keseriusan dan dana tidak sedikit.Pastilah suatu perusahaan yang menjadikan TI sebagai strategi untuk bersaing di dunia global ini membutuhkan solusi system keamanan ini.

            Ada cara jitu untuk menghilangkan masalah kemanan namun pasti tidak di pilih oleh seorang admin,yaitu memisahkan atau mencabut kabel UTP suatu computer dan di kunci dalam suatu lemari sehingga computer tersebut terbebas dari masalah keamanan,namun ini merupakan solusi yang buruk.untuk menjaga keamanan dan kerahasian data dalam suatu jaringan computer,di perlukan beberapa jenis enkripsi agar data tidak dapat di baca atau di menegrti oleh sembarang orang,kecuali oleh user yang berhak.

            Untuk menyimpan sesuatu secara pribadi,kita harus menyembunyikan agar orang tidak lain tidak tahu,misalnya kita mengirimkan surat kepada seseorang,pastilah surat tersebut kita bungkus dengan amplop dan kita beri alamat tertentu agar surat tersebut sampai ke tujuan yang kita inginkan.

      Ketika sebuah pesan, file, dokumen berupa informasi  dirasa sensitive  atau nilai dari informasi tersebut menjadi sangat penting bagi user yaitu orang yang paling berhak menggunakan informasi tersebut. Informasi itu harus dirahasiakan dan perlu mendapat perlindungan. Keamanan data harus terjamin sehingga  tidak sembarang orang yang bisa membukanya.

 Sebagai contoh ; pengumpulan data-data prakerin Si meliputi data-data pribadi antara lain ; nama, alamat, alamat e-mail, jenis kelamin, program keahlian, tingka/kelas,  tempat lokasi prakerin,   dan nomor telepon. Data-data tersebut diolah  menjadi basis data sebagai bahan informasi praktek kerja industri luar negeri. Data-data tersebut sangat riskan bagi terjadinya pelanggaran hak privasi atas data pribadi, terutama apabila diluar sepengetahuan dan persetujuan subyek data maupun penguna data atas data-data pribadi yang dikumpulkan tersebut.

 Authenticity adalah metode yang dipakai untuk menjaga data yang dikirim agar tetap utuh dan asli. Authenticity dipakai untuk membuktikan asli atau tidaknya sebuah dokumen atau pesan yang dipakai oleh user (orang  yang berhak  atas data tersebut). Pembuktian sebuah dokumen atau data ini asli atau tidak juga merupakan dasar untuk pelayanan keamanan pada kepentingan tertentu.

Sebuah pesan, file , dokumen  atau kumpulan data yang lainnya dikatakan otentik jika asli dan  berasal dari sumber yang terpercaya atau resmi. Otentik sebuah pesan merupakan suatu prosedur yang mengizinkan partisipan untuk memverifikasi bahwa pesan yang diterima otentik atau asli. Ada aspek penting dalam mensertifikasi sebuah pesan yaitu :  apakah pesan tersebut belum diubah ,  apakah pesan tersebut otentik ,  apakah pesan tersebut sesuai batas waktu yang telah ditentukan ( belum  ditunda dan digunakan )

Pada umumnya ada 3 pendekatan dalam penelitian suatu pesan atau data itu otentik atau asli dengan kelebihan dan keterbatasan yaitu : Pertama , partisipan menyediakan informasi yang hanya di ketahui , seperti password , pin atau identitas lainnya . Kedua , penggunaan peralatan yang dipakai oleh partisipan seperti printer , scanner dan lain – lain . Ketiga, menguji segala sesuatu yang mewakili partisipan seperti sidik jari atau bentuk lainnya,  untuk pembuktian yang lebih kuat bisa menggabungkan beberapa pendekatan .

Autenticity memberikan dua layanan . pertama mengidentifikasi keaslian suatu pesan dalam memberikan jaminan ketertibannya . Kedua untuk menguji identitas seseorang apabila ia akan memasuki sebuah system .

1.2  Tujuan

Tujuan :

*      Untuk menjaga Keaslian suatu pesan atau data dari penyerang,kemudian di enkripsi dan deskripsi,sehingga data atau pesan tersebut tidak dapat di acak.

*      Untuk menjaga data yang dikirim agar tetap utuh dan asli. Authenticity dipakai untuk membuktikan asli atau tidaknya sebuah dokumen atau pesan yang dipakai oleh user (orang  yang berhak  atas data tersebut)

BAB 1I

LANDASAN TEORI

Sistem kamanan data, merupakan satu kebutuhan pokok hampir di semua bidang. Di bidang IT, banyak instansi dan perusahaan berani membayar harga mahal untuk sistem keamanan data. Ada kekhawatiran pada kejahatan penyusupan dan penyadapan informasi.komunikasi yang aman adalah tidak ada orang lain di luar kelompok tersebut yang mengetahui isi dari informasi yang dikirimkan atau dipertukarkan.

Tiga aspek yang dipertimbangkan dalam pengamanan data :

*      Serangan keamanan (security attack)

*      Mekanisme keamanan (security mechanism)

*      Pelayanan keamanan (security service)

Serangan keamanan (security attack)

Adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui informasi dari organisasi yang dilakukan oleh pihak yang tidak berhak.

Mekanisme keamanan (security mechanism)

Adalah mekanisme yang didisain untuk melakukan pendeteksian, pencegahan, atau pemulihan dari suatu serangan keamanan.

Pelayanan keamanan (security service)

Adalah mekanisme yang didisain untuk melakukan pendeteksian, pencegahan, atau pemulihan dari suatu serangan keamanan.

Pelayanan keamanan (security service)

Adalah suatu pelayanan yang mampu meningkatkan keamanan dari sistem pemrosesan data dan transfer informasi dalam suatu organisasi

2.1  Serangan Keamanan Data

Jenis serangan berdasarkan keterlibatan penyerang dalam komunikasi data:

1.      Serangan pasif (passive attack) :Penyerang tidak terlibat aktif dalam pertukaran informasi. Penyerang melakukan aktifitas menguping atau memonitor transmisi

Tujuan : untuk mendapatkan informasi yang sedang dikirim

2.      Serangan aktif (active attack) Penyerang tidak terlibat aktif dalam pertukaran informasi.  Penyerang melakukan aktifitas menguping atau memonitor transmisi

Tujuan : untuk mendapatkan informasi yang sedang dikirim.

2.2  Aksi Serangan Keamanan Data

1.      Interuption : berakibat aset sistem rusak atau tidak dapat diguanakan. Ini merupakan serangan terhadap ketersediaan (availability), contohnya adalah pemutusan jalur komunikasi.

2.      Interception : berakibat aset dalam sistem diakses pihak yang tidak berhak. Ini merupakan serangan terhadap privasi (privacy/confidentially), contohnya adalah penyadapan untuk menangkap data dalam jaringan.

3.      Modification : pihak yang tidak memiliki hak tidak hanya mampu mengakses tetapi merubah asset. Ini merupakan serangan terhadap keutuhan/integritas (integrity). Contohnya merubah isi pesan yang ditransmisikan dalam jaringan.

4.      Fabrication : pihak yang tidak memiliki hak memalsukan suatu obyek tertentu di dalam sistem. Ini merupakan serangan terhadap otentikasi (authenticity). Contohnya memasukkan pesan palsu kedalam jaringan.

Skema Serangan Keamanan Data

Cara Umum Penyerangan Pesan Dalam Jaringan

1.      Sniffing: secara harafiah berarti mengendus, tentunya dalam hal ini yang diendus adalah pesan (baik yang belum ataupun sudah dienkripsi) dalam suatu saluran komunikasi. Hal ini umum terjadi pada saluran publik yang tidak aman. Sang pengendus dapat merekam pembicaraan yang terjadi. Serangan ini tergolong sebagai serangan interception.

2.      Replay attack : Jika seseorang bisa merekam pesan-pesan handshake (persiapan komunikasi), ia mungkin dapat mengulang pesan-pesan yang telah direkamnya untuk menipu salah satu pihak. Serangan ini termasuk jenis fabrication.

3.       Spoofing: Penyerang bisa menyamar sebagai seseorang yang dipercaya dalam suatu komunikasi. Penyerang berusaha meyakinkan pihak-pihak lain bahwa tak ada yang salah dengan komunikasi yang dilakukan, padahal komunikasi itu dilakukan dengan sang penipu/penyerang. Contohnya jika orang memasukkan PIN ke dalam mesin ATM palsu – yang benar-benar dibuat seperti ATM asli – tentu sang penipu bisa mendapatkan PIN-nya dan copy pita magentik kartu ATM milik sang nasabah. Pihak bank tidak tahu bahwa telah terjadi kejahatan. Serangan ini termasuk serangan fabrication.

4.      Man-in-the-middle: Jika spoofing terkadang hanya menipu satu pihak, maka dalam skenario ini, saat dua pihak hendak berkomunikasi, penyerang  di mata pihak pertama seolah-olah adalah pihak kedua, dan penyerang dapat pula menipu pihak kedua sehingga penyerang seolah-olah adalah pihak pertama. Penyerang dapat berkuasa penuh atas jalur komunikas ini, dan bisa membuat berita fitnah ataupun manipulasi data. Serangan ini termasuk serangan modification.

BAB III

PEMBAHASAN

Authenticity adalah metode yang dipakai untuk menjaga data yang dikirim agar tetap utuh dan asli. Authenticity dipakai untuk membuktikan asli atau tidaknya sebuah dokumen atau pesan yang dipakai oleh user (orang  yang berhak  atas data tersebut).

3.1 AUTHENTICITY DENGAN MENGGUNAKAN ENKRIPSI KONVENSIONAL

Metode enkripsi konvesional adalah salah satu cara untuk melakukan suatu proses data yang otentik sederhana . jika kita mengasumsikan bahwa pengirim dan penerima saling berbagi kunci, maka hanya pengirim yang asli akan dapat dengan sukses mengekripsi pesan yang diterima dari penerima yang lain . lebih jauh lagi jika pesan menyertakan deteksi kesalahan , urutan nomor , penerima dijamin bahwa tidak ada perubahan dan urutan itu juga betul . jika pesan menyertakan time stamp , tanda waktu , penerima juga dijamin bahwa pesan tidak ditunda diluar harapan yang normal untuk transmisi jaringan .

3.1.1 Istilah Yang Sering Digunakan

Kita perlu mengenal istilah - istilah dalam enkripsi konvensional, terutama yang berkaitan dengan authenticity. Hal ini memudahkan bagi kita untuk mengetahui bagaimana teknik enkripsi konvensional maupun kunci publik ini digunakan dalam system keamanan data (keaslian data)  pada jaringan komputer yaitu :

conventional cryptography

suatu metode enkripsi dimana suatu kunci digunakan untuk melakukan enkripsi  dan dekripsi suatu plain text .

cryptography

ilmu pengetahuan yang mempelajari pengacakan text sehingga tidak     seorangpun yang dapat mengetahuinnya kecuali bila ia tahu kode yang digunakan untuk mendechifernya .

enchipher/encrypt

pengacakan dari suatu informasi .

deciphe.

mengembalikan informasi yang telah diacak menjadi bentuk informasi yang semula

 plain text

text yang akan dienkripsi

 key / kunci

kode yang digunakan untuk melakukan enchiper dan atau dechiper suatu text . Dalam kriptografi konvensional , kunci yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi adalah sama . Dalam publik – key cryptografi, konvensional kunci yang digunakan untuk eukripsi dan dekripsi adalah sama . Dalam publik – key cryptografi , kunci untuk enkspresi dan dekripsi berbeda

 publik – key cripto

suatu system yang menggunkan dua kunci , yaitu kunci publik dan kunci rahasia yang lebih baik dan lebih praktis dibandingkan dengan conventional cripto

algorithm/algoritma

algorithm adalah program cripto apa yang digunakan untuk melakukan enkripsi ia bukanlah sutu kunci , tetapi menghasilkan kunci . suatu algoritma yang kuat / bagus akan menghasilkan cripto yang kuat.

passphrase

suatu word atau phrase , atau bahkan hanya karakter acak yang digunakan PGP untuk mengindentifikasi seseorang sebagai person diinginkan oleh orang tersebut.

suatu passphrase sebaiknya lebih dari satu word dan jangan pernah membuat passphrase yang dapat disebut orang lain , seperti nama , nama tengak , binatang kesayangan , nama anak , alamat dsb . suatu passphrase yang ideal adalah setengah dari baris teks atau lebih dari tiga word dan mengandung hal-hal berikut : proper name , suatu slang atau vulgar word dan irreguler capitalization , contoh : the , benny dll . sifat lain dari passphrase adalah ia harus mudah diteliti secara cepat , tanpa error , dan tanpa perlu melihatnya pada layar .

 kunci publik

suatu kunci yang memiliki sifat sebagai berikut : mempunyai suatu lionelisa , berbeda dari yang lain , didistribusikan dalam jumlah besar , melalui banyak chanat , secure atau insecure .

kunci rahasia

suatu kunci yang hanya dimiliki oleh satu orang saja dan tidak pernah diperlihatkan kepada publik .

3.1.2  Proses enkripsi konvensional.

Keamanan dari enkripsi konvensional bergantung pada beberapa factor yaitu

1.      algoritma enkripsi harus cukup kuat sehingga menjadikan sangat sulit untuk mendekripsi cipher text dengan dasar eipher text tersebut .

2.      keamanan dari algoritma enkripsi konvensional bergantung pada kerahasiaan kuncinya bukan algoritinanya  dengan asumsi bahwa sangat tidak praktis untuk mendekripsikan informasi dengan dasar cipher text dan pengetahuan tentang algoritina dekripsi / enkripsi . Dengan kata lain kita tidak perlu menjaga kerahasiaan dari algoritma tetapi cukup dengan kerahasiaan kuncinnya .

Manfaat dari algoritma enkripsi konvensional adalah kemudahan dalam penggunaan secara luas. Kenyataan bahwa algoritma ini tidak perlu dijaga kerahasiaanya dengan maksud bahwa pembuat dapat dan mampu membuat suatu implementasi dalam bentuk chip dengan harga yang murah.  Chips ini dapat tersedia secara luas dan disediakan pula untuk beberapa jenis produk . Dengan penggunaan dari enkripsi konvensional , prinsip keamanan adalah menjaga keamanan dari kunci .

proses enkripsi konvensional dapat digambarkan sebagai berikut :

*      Data asli yang memiliki pengertian (makna)di namakan plaintext,Sedangkan hasil penyamaran / pengacakan di sebut chipertext

*      Enkripsi proses transformasi dari plaintext ke chipertext

*      Deskripsi : Proses untuk Mendapatkan kembali plaintext dari chipertext

*      Kedua Proses tersebut di lakukan dalam suatu algoritma tertentu dan memerlukan kunci.

3.2. Enkripsi dengan menggunakan kunci publik (Asimetris)

Metode yang di gunakan menggunakan kunci yang perlu di ketahui oleh umum,atau kunci publik yang kita miliki dapat di sebarkan ke orang lain.Jika teknik kriptografi menggunakan kunci simetris dan memakai kunci yang sama untuk melakukan proses enkripsi dan deskripsi,teknik kriptografi ini menggunakan kuni asimetris yang memerlukan sepasang kunci untuk enkripsi dan dekripsi.

Pesan yang dienkripsi menggunakan sebuah kunci hanya bisa di buka menggunakan kunci pasangannya.Pesan tersebut tidak bisa di buka menggunakan kunci yang bukan pasangan harus mengunakan pasangannya.Kunci yang pertama di sebut kunci publik dan kunci pasangannya di sebut kunci private.Jadi sebuah pesan yang di enkripsi menngunakan kunci publik hanya bisa di buka menggunakan kunci  private,demikianlah pula sebaliknya.Proses enkripsi atau dekripsi tersebut hnya bisa di lakukan menggunakan pasangan kunci yang salah,proses enkripsi atau deskripsi akan gagal.kunci publik dapat di ketahui oleh semua orang,sedangkan kunci private hanya boleh di ketahui oleh satu orang saja,yaitu orang yang berhak memilikinya.



( enkripsi kunci publik )

Cara enkripsi ini mempunyai banyak kelebihan,salah satunya adalah tiap orang hanya perlu memiliki satu set kunci tanpa peduli berapa banyak orang yang akan di ajak berkomunikasi.Setiap orang yang menggunakan enkripsi ini harus mempunyai dua buah kunci.Jika si A hendak mengirimkan pesan kepada si B,si A perlu mengenkripsi pesan tersebut dengan kunci publik si B.Pesan yang telah di Enkripsi tersebut hanya di buka dan di baca dengan menggunakan kunci privaate si B,maka si B wajib menjaga kunci private-Nya.

Kelebihan karena kunci private tidak perlu di ketahui pihak lain maka tidak akan pernah di kirim lewat jalur umum,hal ini menjadi lebih aman

3.3. Authenticity Pesan Tanpa Menggunakan Enkripsi

Dalam pendekatan authenticity pesan tanpa menggunakan enkripsi adalah sebuah label dibuat dan ditambahkan pada setiap pesan yang ditransmisikan. Pesan ini sendiri juga tidak dienkripsi dan dapat dibaca pada tujuan yang independen terhadap fungsi authenticity tersebut.

Mengingat pendekatan ini tidak dienkripsi maka kerahasiaan data tidak terjamin. Karena enkripsi konvensional akan menyediakan keotentikan, dan telah digunakan secara luas dengan produk yang tersedia. Ada tiga kondisi dimana sebuah pesan yang otentik tanpa kerahasiaan lebih disukai yaitu :

*      ada  beberapa macam aplikasi, dimana pesan yang sama disebarkan kepada sejumlah tujuan yang sama, sebagai contoh pemberitahuan bahwa  pada jaringan tentang sinyal alarm dari pusat kendali (control center). Ini lebih murah dan lebih handal untuk mempunyai satu buah tujuan yang bertanggung jawab untuk memantau pesan yang otentik. Pesan tersebut tersebar dalam teks biasa dengan label yang telah otentik.

*      scenario lain yang dapat terjadi dalam pertukaran pesan tanpa enkripsi adalah jika salah satu partisipan mempunyai beban aplikasi yang berat sehingga akan menghabiskan banyak waktu untuk mendekripsi pesan yang diterima.

*      authenticity dari program komputer adalah hal yang menarik. Program dapat dieksekusi tanpa perlu untuk mendekripsikan terlebih dahulu. Dengan label yang otentik kemudian ditambahkan pada program, maka dapat dilakukan pengecekan apakah program ini masih asli atau telah diubah integritasnya.

3.4. Kode Pesan Yang Otentik

Salah satu teknik authenticity dengan menggunakan suatu kunci rahasia untuk menghasilkan blok data yang kecil, dikenal dengan kode pesan yang otentik. Teknik ini mengharuskan partisipan berbagi kunci rahasia. Message Authentication Code (MAC) = F(Kab,M). Pesan ditambah dengan kode akan dikirimkan kepada penerima yang diinginkan. Penerima juga melakukan perhitungan yang sama pada pesan yang  diterima, dengan kunci yang sama akan menghasilkan sebuah kode otentifikasi yang baru.

Jika kita asumsikan hanya pengirim dan penerima yang berbagi kode  maka jika kode yang diterima cocok dapat dijamin keasliannya dengan ketentuan :

*      Penerima dijamin bahwa pesan belum diubah. Jika penyerang mengubah pesan ini tapi tidak mengubah kode maka kode yang diterima akan berbeda dengan kode yang dihitung.

*      Penerima dijamin bahwa pengirim berasal dari sumber yang sah karena tidak ada orang lain yang tahu tentang kode yang dibagi.

*      Jika pesan menyertakan nomor urut seperti yang digunakan pada x.25, HDLC, TCP   dan ISO transport protocol maka penerima dijamin akan menerima urutan yang betul karena penyerang tidak akan dapat mengubah urutan dari nomor tersebut.

3.5 Non-Repudiation

Dalam suatu jaringan baik itu jaringan komputer maupun internet , seseorang yang bertindak sebagai user harus bisa memberikan laporan atau fakta-fakta mengenai penggunaan layanan yang dipakai, sehingga dia tidak bisa menyangkal fakta bahwa dia telah benar-benar menggunakan atau melakukan akses terhadap jaringan tersebut.

Jika seseorang telah terlibat dengan orang lain dalam berkomunikasi,bertransaksi, baik itu mengirimkan dokumen ataupun kegiatan yang lain, maka kondisi seperti ini sangat diperlukan bukti autentik, sebab bilamana terjadi kekeliruan maka bisa dipertanggungjawabkan.

Berbicara tentang pembuktian tak tersangkal, kita akan menyoroti pada penyangkalan yang pelanggarannya ingin kita lindungi. Dalam sebuah komunikasi dan terjadi suatu transsaksi, ada kemungkinan bahwa salah satu pengguna akan menyangkal isi transaksi atau mengemukakan bahwa transaksi tidak pernah terjadi.

Ada 4 buah kategori penyangkalan adalah :

*      penyangkalan waktu

Sebagai contoh, Si A mengirim data kepada Si B yang berisi pesanan tentang jumlah kuota siswa yang diterima mengikuti praktek kerja industri (prakerin) pada dunia usaha dan industri diluar negeri dalam waktu yang telah ditentukan. Si B memberi respon kepada Si A tentang hal yang dimaksud. Namun kenyataannya Si A tidak pernah mengirim data pesanan tersebut pada waktu yang telah ditentukan itu.

*      penyangkalan ketepatan

Sebagai contoh, Si A mengirim pesan kepada Si B. Si A menunggu balasan dari pesan tersebut dari Si B. Dalam hal ini, apakah jawaban atas pesan  yang dikirim tepat waktu atau tidak atau apakah Si B sudah membalasnya atau belum atau bahkan Si B tidak membalas pesan tapi seolah-olah sudah membalas.

*      penyangkalan pesanan

Sebagai contoh, Si B menyangkal bahwa ia telah menerima pesanan dari SiA. Padahal SiB selama ini , memesan kepada Si A tentang jadwal dan kuota peserta  praktek kerja industri (prakerin) diluar negeri.

*      penyangkalan penerimaan

Penyangkalan ini hampir sama dengan penyangkalan pesanan, tapi yang berbeda adalah penerimaan dari pesanan itu yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Sebagai contoh, SiA tidak pernah melakukan pengiriman pesan kepada Si B, namun demikian Si A menyatakan pernah mengirim pesan kepada Si B.

Kondisi tersebut diatas menyebabkan timbulnya layanan pembuktian dari penyangkalan atau pembuktian tak tersangkal yang meliputi :

1.      pembuktian tak tersangkal atas waktu, Si A mendapat bukti bahwa Si B dalam periode waktu tertentu memesan jumlah kuota praktek kerja industri (prakerin) luar negeri

2.      pembuktian tak tersangkal atas ketepatan,  Si B mendapat bukti  bahwa SiA telah memberikan pesan jawaban atas pesan yang dikirim dan tepat waktu.

3.      pembuktian tak tersangkal atas pesanan, Si A mendapat bukti bahwa mereka telah menerima pesanan dari Si B

4.      pembuktian tak tersangkal atas penerimaan, Si A mendapat bukti bahwa mereka telah menerima pesanan dari Si B

Untuk semua pelayanan diatas adalah penting apabila dalam transaksi diperlukan pihak ketiga untuk menjadi saksi atau penengah dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional atau lembaga terkait apabila terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam berinteraksi. Pihak ketiga ini menjadi bukti yang kuat  apabila ada satu diantaranya berbuat curang.

Pembuktian tak tersangkal ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut  :

*      permintaan layanan, sejak kedua belah pihak sudah aktif dalam suatu transaksi dan mereka setuju untuk menerapkan pembuktian tak tersangkal sebelum mulai berkomunikasi dalam transaksi,maka hal ini menjadi dasar yang baik bagi transaksi itu. Biasanya pembuktian ini muncul karena permintaan dari salah satu pihak. Sebagai contoh penggunaan tanda tangan digital pada sebuah dokumen atau file transaksi. Tanda tangan digital akan dibahas secara ringkas sebagai berikut.

Tanda tangan digital didasarkan pada algoritma kriptograf kunci publik. dimana kunci enkripsi dan kunci deskripsi berbeda. Bagaimanapun tanda tangan digital menggunakan metode yang berlawanan dari yang digunakan oleh algoritma kriprografi  kunci publik . Ini berarti bahwa tanda – tanda pengguna dengan menggunakan kunci pribadinya ,  dan penerima dapat melakukan verifikasi dengan menggunakan kunci publik dari pembuat tanda .

Ketika menggunakan algoritma kriptografi kunci publik , teks dienkrip dengan algoritma kriptografi kunci rahasia dengan menciptakan kunci terpisah untuk mempercepat proses dan mengenkrip hanya dengan kunci yang menggunakan algoritma kriptografi kunci publik .

Tanda tangan digital juga tidak membuat tanda tangan pada seluruh text dengan kecepatan proses yang tinggi.  Namun demikian dengan melakukan seleksi  fungsi hash yang cukup serta menentukan nilai hash dengan menggunakan fungsi hash dan menandai nilai hash Fungsi hash satu arah , juga dikenal sebagai rangkuman pesan atau fungsi kompresi adalah fungsi matematik yang mengambil input panjang variable dan mengubahnya kedalam urutan biner dengan panjang yang tetap . Fungsi hash satu arah dirancang dengan cara yang sulit untuk membalik proses yaitu untuk menemukan rangkaian pada nilai tertentu (karena itu dinamai satu arah). Fungsi hash yang baik juga membuatnnya sulit untuk menemukan 2 string yang akan menghasilkan nilai hash yang sama .

Semua algoritma hash modern menghasilkan 128 bit atau lebih . Perubahan dalam input string juga bisa menyebabkan nilai hash berubah secara drastis . Fungsi hash satu arah digunakan paling banyak untuk menghasilkan tanda tangan digital , tetapi masih banyak penerapan lain yaitu seperti menyimpan password dalam database program atau menciptakan system identifikasi.

*      ada pihak ketiga,  langkah ini merupakan sebuah solusi dalam menyelesaikan suatu persoalan bilamana terjadi kecurangan atau kesalahan dalam bertransaksi. Pihak ketiga akan menjadi saksi dan bukti yang dapat melancarkan transaksi. Seperti dicontohkan sebelumnya, SiA mengirim pesan kepada Si B tentang pelaksanaan  praktek kerja industri seperti jumlah kuota siswa yang diterima menguikti praktek kerja industri luar negeri pada periode waktu yang telah ditentukan. Si B memberi respon atas pesan yang dikirim oleh A. Namun kenyataannya Si A  tidak pernah mengirim pesan kepada Si B pada waktu yang telah ditentukan itu. Untuk menyelesaikan kasus ini maka pihak ketiga yang paling berwenang adalah Dinas Pendidikan Nasional atau sebuah lembaga yang telah ditunjuk.

*      pemindahan dan penyimpanan bukti, setelah transaksi dilakukan maka bukti dan kesepakatan telah dihasilkan. Sebagai contoh, Si A melakukan perjanjian kerjasama ( memorandum of understanding ) dengan Si B atau dunia usaha dan industri tentang jumlah peserta praktek kerja industri luar negeri pada periode waktu yang telah ditentukan. Dalam perjanjian kerjasama itu berisi pasal-pasal yang memuat aturan-aturan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Untuk menghindari terjadinya penyangkalan transaksi maka bukti-bukti kesepakatan itu harus disimpan atau dipindahkan kepada pihak ketiga.

*      pemecahan perselisihan, langkah ini diperlukan apabila ada pihak yang mencoba menyangkal isi dari transaksi yang telah disepakati. Dalam hal ini bukti atau hasil yang sudah ada harus diuji kembali dan perselisihan dipecahkan dan dicari jalan keluar antara  pihak pertama dan pihak kedua. Bilamana belum ditemukan pemecahan masalah oleh kedua belah pihak yang bertransaksi dan bukti – bukti yang ditunjukkan belum memuaskan maka perlu melibatkan pihak ketiga  dalam rangka melakukan verfikasi bukti yaitu untuk membuktikan bukti itu benar atau tidak.

3.6. AUTHENTICITY  SUMBERDAYA  DIGITAL  ( Authenticity of Digital Resources )

 Interpretasi dan re-interpretasi dari sumber-sumber informasi primer dan sekunder adalah dasar ilmu pengetahuan manusia. Konstruksi suatu alasan yang meyakinkan tergantung pada evaluasi authenticity bahan-bahan sumber informasi. Kebenaran tentang authenticity didasarkan pada penilaian keaslian, kesempurnaan dan integritas internal dari sebuah dokumen. Mereka juga menggambarkan konsistensi dan  pertalian (consistency and coherence) yang terdapat antara sumber utama dan yang lain pada tipe dan konteks yang sama.

 Secara tradisional, ketika ilmu pengetahuan menemukan sumber-sumber informasi yang asli ( benda-benda hasil kecerdasan manusia seperti fotodigital, dokumen-dokumen atau pekerjaan seni) secara fisik membantu dalam menentukan authenticity mereka. Jika sumber-sumber informasi yang telah dipelajari terwakili ( photograph, microfilm atau bentuk reprographic yang lain), semua pertanyaan mengenai authenticity yang original dibebankan dengan sejumlah pertanyaan mengenai metode representasi.  Ketika sumber-sumber informasi itu sendiri jauh  dari original, seperti transkripsi pemilihan dari sebuah sensus atau sebuah perkumpulan statistik, pilihan dan metode karyawan dalam membuat kreasinya diterima oleh ilmu pengetahuan sepanjang hasil-hasilnya dapat dinterpretasikan. Metode ini tergantung pada urutan kegunaan untuk interpretasi dan jenis analisis yang lain.

Mengenai authenticity dalam sumber – sumber informasi bukanlah hal yang baru.. Dengan kehadiran representasi digital dan perkembangan sumber-sumber informasi pada internet, issu-issu ini jauh lebih rumit. Tidak biasanya menemukan sumberdaya mewakili hal yang sama pada beberapa letak yang berbeda. Kita tidak mengerti secara luas dan metode penilaian dalam menentukan authenticity sumber-sumber informasi digital. Adalah krusial untuk menjalankan perkembangan ilmu pengetahuan dalam beberapa bidang yang memungkinkan menentukan authenticity  secara relatif dari sejumlah  perbedaan representasi, melalui suatu analisis dari metode yang telah dipilih untuk mengubah keaslian dalam bentuk sebuah digital, atau melalui suatu penilaian dari metode yang digunakan untuk menangkap data digital yang asli. Adalah esensial bahwa kemungkinan untuk menentukan integritas sebuah keterangan – keterangan copy digital .

 Masyarakat pengguna dan pencipta dokumentasi digital ilmu pengetahuan mengusulkan solusi terhadap masalah ini. Banyak perusahaan menawarkan teknologi dan berbagai institusi yang telah menentukan atau mengusulkan mekanisme social kontrol yang mengizinkan untuk memenuhi  beberapa bagian persyaratan  untuk authenticity digital. Kita merasa pendekatan dari solusi ini tidak dapat diakui hingga kita lebih jelas tentang kebutuhannya dalam ruang lingkup ini. Artikulasi persyaratan adalah suatu keperluan pendahuluan terhadap penilaian sistematik dari tingkat  dengan tipe teknik yang berbeda dan penawaran social memenuhi ilmu pengetahuan. Catatan ini menyebutkan baik definisi persyaratan maupun  gabungan penilaian mekanisme  yang ditawarkan dalam rangka mempercepat perkembangan kebenaran dan cara pemecahan masalah lebih luas.

3.6.1 Authenticity Penilaian dan Pernyataan (Asserting and Assesing Authenticity)

Secara ekstrim, authenticity melibatkan semua persoalan philosophi kebenaran, tatapi   disini kita akan mencoba membatasi pernyataan bahwa sesuatu itu adalah “ authentic” terhadap sejumlah atau lebih “ pembuktian “  mengklaim  bahwa tidak dapat diubah dari keaslian itu, apa yang menjadi  tujuannya atau representasinya transparan (peraturan yang telah ditetapkan).Penentuan tuntutan social  untuk authenticity akan membutuhkan baik penelitian melalui literature  maupun keterlibatan spesialis dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Sebuah proses parallel dengan tujuan yang sama mengikuti tuntutan social untuk “evidence” sebagai bagian dari NHPRC yang mendirikan proyek penelitian  pada pembuktian elektronik di Universitas Pittsburgh. Berkaitan dengan pertanyaan yang diminta tentang bagaimana membuat  transformasi authoritative yang dipelajari oleh Anney Kenney dan lain-lain dari criteria kualitas preservasi digital.

Pembahasan authenticity dan integritas sumber-sumber informasi tidak membingungkan dengan pembahasan authentication , sama pentingnya dengan issu dalam akses jaringan informasi. Authetication (atau akses kontrol) mengalamatkan perizinan untuk bekerja bagaimana sumberdaya informasi dan apakah dasar metode identifikasi dari user. Authenticity ( berisi kepastian) address yang merupakan tujuan sumber-sumber informai dan bagaimana diciptakan, dan apakah dasar dalam metode identifikasi dan verifikasi sumber-sumber informasi.

Banyak perwakilan yang sedang membuat investasi substansial dalam pembentukan informasi dalam bentuk digital. Bagi ilmu pengetahuan yang mempelajari pekerjaan ini, kemampuan membedakan “authoritative” representasi digital, dibuat oleh seseorang yang kurang mendapat perhatian terhadap persyaratan atau pengaruh yang kuat dari transformasi digital yaitu kepentingan. Penilaian ini adalah bertentangan, sebagai pengetahuan representasi digital dan metode pemodelan dan akses terhadap pendekatan penangkapan teknologi yang tidak diperlukan dengan memiliki akses dokumen asli mereka  sendiri. Sementara sebuah perkumpulan institusi  selalu memunculkan keuntungan dalam kepemilikan akses terhadap sesuatu yang nyata “The real thing “, ilmu pengetahuan menjelaskan pengertian lebih jauh dari isi dan konteks suatu alat-alat hasil karya manusia  (artifact) atau pengalaman yang lebih besar tentang impilkasi dari pendekatan yang spesifik terhadap re-presentasi. Ketepatan dalam representasi, kesadaran sendiri dari issu konversi digital, dan jaminan keaslian sumber-sumber informasi yang tersedia akan  mempengaruhi keputusan seorang ahli  untuk menggunakan sebuah dokumen digital atau dataset.

Kita tertarik pada authenticity, adalah bagian yang berkaitan dengan percobaan untuk memenuhi persyaratan museum seni yang sedang dibangun sebuah perpustakaan digital seni untuk ilmu pengetahuan dan pengajaran. Bagaimana penelitian mengalokasikan representasi digital kerja seni pada internet yang mampu membedakan antara reproduksi mereka temukan dan menentukan  authenticity dan  fidelity terhadap kerja seni yang asli ? Kemanakah mereka menemukan dokumentasi kesadaran itu sendiri dengan pencipta representasi yang  menggunakan metode secara detail dalam pembuatan representasi ? Bagaimana penelitian yang akan datang  mengembangkan  “ digital literacy “ ,membutuhkan akses dokumentasi digital,  identifikasi mengetahui hasil karya manusia (artfact) diperkenalkan oleh proses utama, dan membenarkan identifikasi yang tidak diketahui sumber-sumber informasi distorsi sebelumnya.

3.6.2 Menemukan Kembali Informasi (Information retrieval)

Pada saat suatu sumberdaya ditemukan, dan menarik, peneliti membuat suatu pilihan untuk menemukan kembali informasi itu, dengan kesadaran memindahkan sebuah copy sumber-sumber informasi digital kepada sebuah workstation lkal untuk digunakan masa yang akan datang. Pengguna masih meninggalkan pertanyaan “ how do I know that it is, in fact, what it purports to be ?”. Disini authenticity dari copy sumber informasi diketahui yang mungkin menjadi jaminan dengan metode verifikasi digital seperti (public) hashing algorithms, (hidden) watermarks, atau (functionally dependent) tidak mengunci enkripsi. Perbandingan copy yang spesifik untuk mengetahui versi integritas dapat menilai  atau menegaskan integritas copy, Urutan menemukan kembali informasi dari sumber local harus sama dengan yang diverifikasi.

Proses retrieval itu sendiri adalah software yang dizinkan. Jika kita membenarkan system retrieval untuk memeriksa copy yang diterima bertentangan apa yang ditransmisikan. Setelah ini , perbandingan  fakta  yang kelihatan tidak diperlukan. Tetapi kita telah membangun kenyamanan metode, menggunakan data yang dibangun dalam satu lingkungan dengan alat yang ada pada lingkungan kita sendiri, melibatkan transformasi antara representasi. End-user tidak seperti sadar dari jenis perkiraan yang terbuat secara otomatis. Dalam lingkungan software mereka sendiri sempurna dengan suatu perubahan yang telah dikenal (yang mana termasuk modifikasi pengertian yang signifikan, disebabkan oleh titik ambag (floating point) yang mengeluarkan tempat tiga desimal atau perubahan berjuta -juta warna menjadi ribuan).

3.6. 3 Authenticity Menjadi Suatu Isu Pemalsuan

Pemalsuan dan penipuan telah lama menimbulkan rasa keprihatinan mahasiswa budaya dan kemanusiaan, akan tetapi penipuan bukanlah suatu issu mayoritas bagi kebanyakan peneliti pada waktu lampau. Karena teknik rintangan dengan pembuatan pemalsuan yang masuk akal, dan sulitnya bagi penipu memasuki suatu authority aliran informasi. Perubahan ini memperluas sejumlah sumber-sumber informasi, mendorong informasi digital dapat diubah dan kemungkinan eksistensi beberapa digital adalah “copy” dari cara kerja yang sama dengan perbedaan sedikit. Alasan pokok yang mendasari teknologi telah membuat penipuan lebih mudah dan lebih berupaya. Kurangnya pemahaman distorsi mempengaruhi mmetode digitzasi yang membuat kreasi dan distribusi copy dirancang menjadi lebih tepat. Dalam kenyataannya peletakkan beberapa cara yang sangat umum, digital baru kerjanya juga meragukan konsep representasi authentic , keistimewaan yang nyata seperti photography, manipulasi digital yang memperluas praktek perubahan cetak photography setelah dilakukan penghalusan.

Beberapa karakteristik objek digital yaitu mengungkapakan persoalan authenticity lebih besar. Sebagai contoh, objek berhubungan dengan metode  yang diprogramkan dengan cara yang istimewa. Kinerjanya menghasilkan suatu literature yang terpenting pada sifat authenticity. Kita tidak menilai secara parallel ketika  dan bagaimana kinerja digital ditetapkan secara tepat. Automatis “Performance” suatu kerja berdasarkan pada representasi secara simbolik dimungkinkan  dengan presentasi digital dan dapat memberikan keuntungan tatapi batasannya harus dimengerti. Sebagai contoh, sebuah pidato pada abad ke XVI  nilai politiknya dapat dibaca  dengan sebuah komputer atau  quartet yang dapat dimainkan oleh simulasi instrument komputer, tatapi keduanya  akan meragukan dalam beberapa hal.. Peristiwa lebih kompleks  re-enactments atau re-creations dapat divisualisasikan secara nyata bahwa masyarakat mengerti tetapi kepentingan ini yang memberi pengalaman seperti manifestasi peraturan oleh mereka yang menciptakannya.

Hal yang menarik dicatat bahwa  pada waktu lampau  sesuatu shift signifikan yang terjadi pada teknologi  fotocopy, dengan penemuan mesin cetak, sesuatu yang sama mengenai authenticity  melahirkan disiplin diplomatics. Diplomatists kembali aktif meneliti metode penentuan authenticity digital. Pada akhirnya masyarakat tanggap menciptakan mekanisme yang cukup menjamin authenticity secara umum sebagai dasar mengadopsi  secara luas teknologi baru.

3.6.4        Menggunakan Informasi : Pemeriksaan, Analisis dan Representasi   (Information use: Collation, Analisys, and Representation )

Pada tahap analisis dan penggunaan sumber-sumber informasi yang ditemukan kembali, cendekiawan berhadapan dengan pertanyaan authenticity yang sama dengan dan perbedaan dari penilaian tradisional dari materi sumber informasi primer atau sekunder . Dunia analog memberikan kita beberapa model untuk analisis perbandingan. Mencetak kembali, mengubah skala, dan menghilangkan warna putih dan hitam dalam photography  yang menegaskan atau mengaburkan karakteristik utama pada sumber informasi yang asli.

Cendekiawan menyebarkan sejarah metadata yang tersedia melalui museum untuk menentukan pengertian document ambiguous, lebih atau kurang berhasil. Sebuah artikel dalam The Record, journal penyimpanan arsip nasional Amerika Serikat (The journal of the US National Archives), menggambarkan persoalan memory ingatan yang hidup (vividy). Author telah menemukan bahwa sebuah document dalam perpustakaan Kennedy yang digunakan untuk mendukung claim bahwa Kennedy memerintahkan menarik pasukan Amerika Serikat dari Vietnam pada bulan itu sebelum kematiannya . Hal ini sesungguhnya berkaitan dengan penarikan pasukan Amerika Serikat krisis integrasi sekolah Mississipi pada bulan Oktober 1962. Metadata untuk kesalahan catatan ini telah ditunjukkan  pada jam 11:16 am October 1, 1963, tetapi pembuktian lain menyimpulkan gambaran bahwa sesungguhnya terjadi pada jam 11:16 October 1, 1962. Latihan terjemahan Mr.Stern’s sleuthing  kedalam digital murni menemukan  beberapa syarat-syarat definisi yang pasti.

Representasi juga secara mutlak memberikan titik pandang yang istimewa “point of view”  baik consciously atau sub – consciously. Sejak sumber informasi digital sering dipakai merepresentasikan informasi yang telah diciptakan dalam format analog, verisimilitude dari representasi ini adalah masalah perbandingan ilmu pengetahuan yang dapat dipertimbangkan. Perbedaaan representasi  memperkuat aspek yang nyata, contoh, menandai sebuah teks yang boleh atau tidak boleh mengidentifikasi elemen-elemen bahasa utama, image  diambil dengan perbedaan panjang gelombang cahaya yang akan menunjukkan perbedaan yang akan datang suatu objek, dan image digital dengan perbedaan tingkat pewarnaan akan menunjukkan tingkat perbedaan akurasi/keabsahan. Issue authenticity dalam transformasi digital adalah bagaimana memastikan representasi menyediakan suatu tujuan yang diiginkan.

Ketika kita sedang menggunakan sebuah representasi  dan semua sumberdaya digital adalah representasi, beberapa issue yang  dinilai menyolok dilapangan dari translasi menjadi kritik. Kita tidak mempunyai cukup kesadaran sendiri tentang peraturan transformasi dan formal seperti diungkapkan Douglas Hofstader dalam karyanya Le Ton Beau de Marot   menyatakan  bahwa teks ASCII  mengusahakan  seni konkrit berorientasi  cetak (typhograpically), atau sebuah kata dengan transkripsi kata yang jelas dari sebuah soneta Shakespearean tanpa garis yang tepat, akan secara significant salah dalam menggambarkan karya aslinya. Kita tidak mempunyai pengalaman yang luas dengan web dunia luas (world wide web) untuk mengetahui  bahwa web yang tersimpan adalah copy dan lebih serius salah dalam representasi, tidak mudah mengidentifikasi juga bersifat umum. Pengalaman Hofstadter membahas issue ini menunjukkan bahwa semua representasi diikuti dengan keputusan  semakin besar keabsahannya tau semakin kurang keabsahannya untuk memastikan susunan yang asli. Dalam hal yang sama , setiap re-representasi lebih disesuaikan untuk  memastikan tujuan dari pada yang lain. Tingkat spesifik terhadap semua transformasi pengembangan formal keaslian dan tanggung jawab pencipta mereka guna melaporkan metode mereka yang akan menentukan perluasan kegunaannya untuk jenis analisis spesifik yang lebih jauh.

Issue authenticity yang selalu dikritik dalam lingkup ilmu pengetahuan dalam sebuah sumberdaya yang sedang digunakan dalam suatu cara yang baru. Sebagai contoh, jika kita mengharapkan bahwa dengan pengalokasian data asli dari studi lebih awal. Kita akan mampu mengumpulkan beberapa penemuannya dengan data baru yang kita kumpulkan, terdapat banyak pertanyaan tentang keaslian data dan representasinya (analisis menengah) yang harus dijawab sebelum kita dapat menggabungkan  dua sumber informasi dengan aman. Manipulasi data digital membuat strategi penelitian ini lebih atraktif.

3.6.5        Pilihan, Sistem , Dan Authenticity

Authenticity menyangkut baik penyedia informansi maupun pengguna informasi seluruhnya dalam proses penelitian. Peneliti membahas tentang identifikasi dan penilaian integritas sumber – sumber informasi yang menarik Perwakilan (agencies) ingin mengidentifikasi copy transformasi digiotal yang telah mereka buat. Hal ini untuk menegaskan keaslian tetap terjaga dalam penciptaan representasi, atau mereka secara fisik tidak lama mengotrol copy tersebut, mampu mengidentifikasi mereka pada waktu yang akan datang, kemungkinan mengganti metode berikutnya  dari perubahan representasi, atau  memastikan kelanjutan integritas mereka melalui asosiasi dengan suatu sumber informasi yang sah. Pencipta representasi digital autentik juga merasa bahwa investasi mereka  berkualitas tinggi dalam merepresentasikan keabsahan  pengetahuan yang membutuhkan konpensasi, kebutuhan kemampuan mentrack copy  yang asli sebagai bagian dari perizinan dan mekanisme proteksi.

Banyak metode teknik yang sedang dikembangkan atau ditawarkan yang bertujuan mengalamatkan issue authenticity  dan integritas sumberdaya informasi. Untuk menentukan metode mana yang cocok untuk tujuan tersebut, kita lebih baik mengerti syarat-syarat fungsi bagi authenticity pada bagian pencipta dan pengguna potensial sumberdaya digital, dan  menilai dimana meneliti proses syarat-syarat yang telah dimainkan.

Jawaban pendahuluan untuk semua pertanyaan ini menunujukkan bahwa kita baru mulai mengerti masalah social, ekonomi dan philosophi yang berjalan bersama perasaan kita  mengenai authentic. Pencarian solusi tunggal, kita telah mengembangkan pemahaman kita  dari berbagai persyaratan authenticity. Perluasan definisi ini dengan mencari hubungan antara metode penelitian humanistic (humanistic research methodologies) dan aspek authenticity, seperti keabsahan (validity), keaslian (originality) dan kredibilitas (credibility), akan membantu kita mengerti penilaian kita dari sebuah sumberdaya sebagai genuine, certified, accurate, trustworthy atau reliable. Kemudian kita mampu mengadili bagaimana menyatakan kecocokan dari sumberdaya digital utama untuk tujuan penelitian yang telah didefinisikan.

BAB IV
KESIMPULAN

                                     Kesimpulan

Authenticity merupakan salah satu issue yang berkaitan dengan kerahasiaan dan keamanan data dan masih dalam proses penelitian terutama dalam penggunaan sumberdaya digital.

Authenticity adalah metode yang dipakai untuk menjaga data yang dikirim agar tetap utuh dan asli. Authenticity dipakai untuk membuktikan asli atau tidaknya sebuah dokumen atau pesan yang dipakai oleh user (orang  yang berhak  atas data tersebut). Pembuktian sebuah dokumen atau data ini asli atau tidak juga merupakan dasar untuk pelayanan keamanan pada kepentingan tertentu.

Sebuah pesan, file , dokumen  atau kumpulan data yang lainnya dikatakan otentik jika asli dan  berasal dari sumber yang terpercaya atau resmi. Otentik sebuah pesan merupakan suatu prosedur yang mengizinkan partisipan untuk memverifikasi bahwa pesan yang diterima otentik atau asli. Ada aspek penting dalam mensertifikasi sebuah pesan yaitu :  apakah pesan tersebut belum diubah ,  apakah pesan tersebut otentik ,  apakah pesan tersebut sesuai batas waktu yang telah ditentukan ( belum  ditunda dan digunakan )

Pada umumnya ada 3 pendekatan dalam penelitian suatu pesan atau data itu otentik atau asli dengan kelebihan dan keterbatasan yaitu : Pertama , partisipan menyediakan informasi yang hanya di ketahui , seperti password , pin atau identitas lainnya . Kedua , penggunaan peralatan yang dipakai oleh partisipan seperti printer , scanner dan lain – lain . Ketiga, menguji segala sesuatu yang mewakili partisipan seperti sidik jari atau bentuk lainnya,  untuk pembuktian yang lebih kuat bisa menggabungkan beberapa pendekatan .

Autenticity memberikan dua layanan . pertama mengidentifikasi keaslian suatu pesan dalam memberikan jaminan ketertibannya . Kedua untuk menguji identitas seseorang apabila ia akan memasuki sebuah system


DAFTAR PUSTAKA
   

Shcneier,Bruce,Applied Cryptography : protocol algorithms,and source code in C,2t   Edition,John Wiley & Sons,Inc,1996.

Setiawan,Deris (2005),Sistem Keamanan Komputer .Penerbit : Pt Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia,Jakarta

Mulya, Megah, 2005, Penerapan Sistem Keamanan untuk Menjamin Privasi dan Otentikasi pada Sistem POS Remittance : Suatu Pemodelan Protokol Kriptografi, Megister Tenik Informatika ITB, Bandung.

ahana,(1995),memahami model-model enkripsi dan security data,Penerbit andi.yogyakarta.

Demikianlah tugas keamanan jaringan komputer semoga bermanfaat.