CONTOH PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) IMPLEMENTASI METODE PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP PERKALIAN DI SEKOLAH DASAR
Table of Contents
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS - Kali ini admin postingkan contoh proposal PTK silahkan simak di bawah ini.
A. JudulPenelitian :
IMPLEMENTASI
METODE PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP PERKALIAN DI KELAS II SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas II
Sekolah Dasar Negeri Sukasirna Kecamatan Kadipaten KabupatenTasikmalaya)
B. BidangKajian :
METODE PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SEKOLAH DASAR
C. Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling utama dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Ini berarti bahwa tujuan pendidikan di sekolah tersebut akan tercapai bergantung pada bagaimana proses belajar itu dilaksanakan.
Kita memahami, keberhasilan proses belajar ditentukan oleh
berbagai faktor, baik faktor yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang
berasal dari luar individu siswa. Mengenai hal ini, Yusuf dkk. (1993: 11)
mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat diklasifikasikan
ke dalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal adalah faktor
yang berasal dari dalam diri individu
(anak didik), sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari
luar diri individu.
Sejalan dengan pendapat di atas, Undang dkk. (1998:
15) mengatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar adalah faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern merupakan faktor dari dalam diri individu bersangkutan, yaitu
kemampuan yang dimilikinya. Kematangan, kecerdasan, serta bakat dan minat
merupakan contoh faktor intern yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa
yang lebih matang dan memiliki potensi kecerdasan tertentu, apalagi didukung
oleh bakat dan minat yang sangat tinggi, cenderung lebih berhasil menangkap dan
menjabarkan berbagai konsep dan pengetahuan yang diterimanya. Faktor ekstern
merupakan faktor yang datang dari luar individu (siswa) yang bersangkutan.
Perhatian orang tua, status sosial ekonomi keluarga, perhatian guru, sarana dan
prasarana, kesempatan yang tersedia, dan lingkungan masyarakat sekitar
merupakan contoh faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar
siswa.
Berdasarkan hal di atas, salah
satu faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah guru
dan guru memiliki peranan yang dominan untuk membantu keberhasilan siswa dalam
belajar. Keberhasilan siswa belajar akan
ditentukan oleh guru dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu, guru harus
memiliki kemampuan mengelola kelas dengan baik, sehingga pembelajaran yang
dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Guru yang berkemampuan dalam
mengelola kelas antara lain adalah guru yang mampu menggunakan metode mengajar
dengan tepat. Mengenai hal ini, Wijaya (1992: 62) mengatakan bahwa mengenal dan
sanggup menggunakan metode mengajar
adalah kemampuan dasar guru yang paling utama untuk meraih sukses di sekolah.
Guru yang tidak mengenal metode mengajar jangan diharap bisa melaksanakan tugas
mengajar dengan baik.
Terdapat beberapa metode
mengajar Matematika yang dapat digunakan. Suherman (2001:169-185) mengatakan
bahwa metode pengajaran yang bisa digunakan dalam pembelajaran Matematika
antara lain adalah: (1) metode ceramah;
(2) metode ekspositori; (3) metode demonstrasi; (4) metode drill dan metode
latihan; (5) metode tanya jawab; (6) metode penemuan; (7) metode inkuiri; (8)
metode permainan; dan (9) metode
pemberian tugas.”
Metode permainan merupakan
salah satu metode yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran Matematika. Metode
ini, sangat disukai anak-anak karena menggembirakan. Hal ini, sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan Suherman (2001: 181) bahwa permainan Matematika
adalah suatu kegiatan yang menggembirakan yang dapat menunjang tujuan
instruksional dalam pengajaran Matematika tercapai. Tujuan dimaksud dapat
menyangkut aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif.
Moeslichatoen (2004: 33)
mengatakan bahwa dengan bermain, anak akan memperoleh kesempatan memilih
kegiatan yang disukainya, bereksperimen dengan bermacam bahan dan alat,
berimajinasi, memecahkan masalah dan bercakap-cakap secara bebas, berperan
dalam kelompok, bekerja sama dalam kelompok, dan memperoleh pengalaman yang
menyenangkan.
Menggunakan metode mengajar
yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa sering kurang disadari oleh
sebagian guru. Guru-guru cenderung lebih suka menggunakan metode ceramah,
padahal tidak semua pokok bahasan dapat disampaikan dengan hanya metode
tersebut. Apalagi metode tersebut digunakan dalam pembelajaran di kelas-kelas
rendah.
Kenyataan di lapangan
menunjukkan hal yang sama dengan asumsi di atas. Selama ini dalam pembelajaran
Matematika, guru kelas I SD Negeri Nanggewer Kecamatan Pagerageung Kabupaten
Tasikmalayalebih sering menggunakan metode ceramah daripada menggunakan metode
mengajar lain, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan terkesan monoton dan
kurang memotivasi siswa.
Kemampuan yang dicapai siswa
setelah pembelajaran tersebut cenderung menunjukkan hasil yang belum optimal.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perolehan nilai kurang dibandingkan dengan
nilai baik yang diperoleh siswa, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan belum
mencapai ketuntasan belajar.
Seperti kita ketahui,
karakteristik siswa di kelas-kelas rendah
cenderung masih senang bermain. Kenyataan ini mendorong penulis untuk menggunakan metode
permainan tersebut dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran Matematika
mengenai konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.
Berdasarkan asumsi di atas,
penulis tertarik dan berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang penggunaan
metode permainan dalam pembelajaran memahami konsep perkalian di Kelas I Sekolah Dasar
Negeri Nanggewer Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.
D. Perumusan dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan
Masalah
Pada uraian
di atas dikemukakan bahwa kemampuan guru
dalam menggunakan metode mengajar merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan keberhasilan belajar siswa. Penggunaan metode mengajar oleh guru
akan efektif dan efesien apabila diterapkan sesuai dengan kebutuhan.
Salah satu
metode mengajar yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan belajar Matematika di
kelas I Sekolah Dasar adalah metode permainan. Dengan penggunaan metode ini,
diharapkan di samping siswa akan senang belajar, juga diharapkan pembelajaran
Matematika khususnya tentang konsep perkalian dapat dicapai secara optimal.
Berdasarkan
uraian di atas, penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian yang akan
dilaksanakan tersebut sebagai berikut.
Bagaimanakahimplementasi
dan aplikasi metode permainan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada konsep
perkalian di kelas I Sekolah Dasar?
Agar
memudahkan pelaksanaan penelitian, masalah di atas dibatasi dan dirumuskan
secara rinci seperti di bawah ini.
a.
Bagaimanakah perencanaan yang
efektif dalam pembelajaran konsep perkalian dengan menggunakan metode permainan
di kelas I Sekolah Dasar Negeri Nanggewer Kecamatan Pagerageung?
b.
Bagaimanakah pelaksanaan
pembelajaran yang efektif tentang konsep perkalian dengan menggunakan metode
permainan untuk meningkatkan pemahaman siswa di kelas I Sekolah Dasar Negeri Nanggewer
Kecamatan Pagerageung?
c.
Bagaimanakah kemampuan belajar
siswa tentang konsep perkalian setelah pembelajaran dengan menggunakan metode
permainan di kelas I Sekolah Dasar Negeri Nanggewer Kecamatan Pagerageung
Kabupaten Tasikmalaya?
2.
Pemecahan Masalah
Upaya memecahkan permasalahan
di atas, penulis tempuh melalui tahapan seperti di bawah ini.
a) Tahap Persiapan
Pada tahap ini, penulis
memilih dan menyediakan bahan ajar. Setelah bahan ajar yang diperlukan
tersedia, penulis menganalisis standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil
belajar, dan indikator mata pelajaran Matematika yang akan disampaikan kepada
siswa. Selanjutnya, penulis menyusun rencana pembelajaran (persiapan mengajar)
untuk mengembangkan kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan cacah
dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Persiapan selanjutnya adalah
menentukan alat pelajaran yang akan penulis gunakan. Alat pelajaran yang
penulis pilih berupa permen. Penentuan alat pelajaran tersebut didasarkan pada
pertimbangan bahwa permen sangat digemari anak-anak sehingga dimungkinkan akan
menarik perhatian siswa, dalam hal ini anak-anak kelas I SD Negeri Nanggewer
Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.
b) Tahap pelaksanaan
Pada tahap
ini, penulis melakukan tahapan kegiatan sebagai berikut:
(1) Siswa
menyimak penjelasan guru tentang konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang;
(2)
Dengan
menggunakan metode permainan siswa dibimbing untuk memahami konsep perkalian
adalah penjumlahan berulang. Siswa diberi sejumlah kelereng atau permen sebagai
media untuk membuktikan bahwa konsep perkalian adalah penjumlahan berulang;
(3)
Siswa
menerima pembagian lembaran kerja dan sekaligus membentuk kelompok kecil;
(4)
Siswa
dibimbing menyelesaikan soal-soal yang ada
pada lembar kerja.
c) Tahap Akhir Kegiatan
Kegiatan
penulis pada tahap akhir adalah sebagai berikut.
(1) Menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran;
(2) Melaksanakan evaluasi;
(3) Melakukan tindak lanjut.
E. Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan penelitian adalah ingin
memproleh data secara akurat tentang implementasi metode permainan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran konsep perkalian di kelas I SD
Negeri Nanggewer Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.
Adapun secara khusus, tujuan
penelitian adalah seperti di bawah ini:
a.
Mengoptimalkan kemampuan guru
dalam menyusun perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode permainan
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam konsep perkalian di kelas I Sekolah
Dasar Negeri Nanggewer Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.
b.
Mengoptimalkan kemampuan guru
dalam proses pelaksanaan pembelajaran konsep perkalian dengan menggunakan
metode permainan untuk meningkatkan kemampuan siswa di kelas I Sekolah Dasar
Negeri Nanggewer Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.
c.
Memperoleh data hasil pembelajaran
konsep perkalian setelah pembelajaran dengan menggunakan metode permainan di
kelas I Sekolah Dasar Negeri Nanggewer Kecamatan Pagerageung Kabupaten
Tasikmalaya.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat untuk Guru
Guru diharapkan memiliki
wawasan untuk mengatasi atau memecahkan permasalahan pembelajaran Matematika
dalam memahami konsep perkalian di kelas I Sekolah Dasar.
2. Manfaat untuk Siswa
Siswa kelas I Sekolah Dasar diharapkan
memperoleh kemudahan dalam memahami konsep perkalian.
3.
Manfaat untuk Lembaga
Lembaga dalam hal ini Sekolah
Dasar, diharapkan memperoleh model pembelajaran sebagai gambaran dalam
memecahkan permasalahan pembelajaran, khususnya pembelajaran Matematika tentang
konsep perkalian di kelas I Sekolah Dasar.
E.
Anggapan Dasar dan Hipotesis
1. Anggapan Dasar
Penelitian ini bertitik
pangkal dari anggapan dasar di bawah ini.
a.
Konsep perkalian merupakan salah
satu bahan ajar pokok yang harus dikuasai oleh siswa untuk mencapai
keberhasilan pembelajaran Matematika.
b.
Pengggunaan metode permainan dapat
mempengaruhi siswa dalam pembelajaran konsep perkalian.
Hipotesis penelitian adalah
berikut ini.
Kemampuan siswa kelas I SD Negeri Nanggewer
Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya dalam memahami konsep perkalian
akan meningkat, jika guru dapat merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
secara efektif pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode permainan.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai proposal PTK semoga bermanfaat.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai proposal PTK semoga bermanfaat.