KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Kali ini admin postingkan bacaan mengenai karakteristik dan kebutuhan pendidikan anak SD silahkan simak di bawah ini.
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK USIA
SEKOLAH DASAR
Oleh Nursidik
Kurniawan, A.Ma.Pd.SD
Ada beberapa
karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar
lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode
pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya maka sangatlah penting bagi
seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang
perlu diperhatikan kebutuhan peserta didik. Adapun karakeristik dan kebutuhan peserta
didik dibahas sebagai berikut:
Karakteristik pertama
anak SD adalah senang bermain. Karakteristik ini menuntut guru SD untuk
melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih untuk
kelas rendah. Guru SD seyogyanya merancang model pembelajaran
yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru hendaknya
mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan jadwal
pelajaran hendaknya diselang saling antara mata pelajaran serius seperti IPA,
Matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan
jasmani, atau Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).
Karakteristik yang
kedua adalah senang bergerak, orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan
anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena
itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak
berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang
lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
Karakteristik yang
ketiga dari anak usia SD adalah anak senang bekerja dalam kelompok. Dari
pergaulanya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam
proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar
setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya dilingkungan, belajar
menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat
(sportif), mempelajarai olah raga dan membawa implikasi bahwa guru harus
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar
dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa
implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak
untuk bekerja atau belajar dalam kelompok.
Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota
3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok.
Karakteristik yang
keempat anak SD adalah senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu
secara langsung. Ditunjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki
tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar
menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar pengalaman
ini, siswa membentukkonsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi
badan, pera jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak SD, penjelasan guru
tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri,
sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian guru
hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung
dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang arah
mata angina, dengan cara membawa anak langsung keluar kelas, kemudian menunjuk
langsung setiap arah angina, bahkan dengan sedikit menjulurkan lidah akan
diketahui secara persis dari arah mana angina saat itu bertiup.
Di samping
memperhatikan karakteristik anak usia SD, implikasi pendidikan dapat juga
bertolak dari kebutuhan peserta didik. Pemaknaan kebutuhan SD dapat
diidentifikasi dari tugas-tugas perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan
adalah tugas-tugas yang muncul pada saat atau suatu periode tertentu dari
kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan
membawa arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya, sementara
kegagalan dalam melaksanakan tugas tersebut menimbulkan rasa tidak bahagia,
ditolak oleh masyarakat dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Tugas-tugas
perkembangan yang bersumber dari kematangan fisik diantaranya adalah belajar
berjalan, belajar melempar mengangkap dan menendang bola, belajar menerima
jenis kelamin yang berbeda dengan dirinya,. Beberapa tugas pekembangan terutama
bersumber dari kebudayaan seperti belajar membaca, menulis dan berhitung,
belajar tanggung jawab sebagai warga negara. Sementara tugas-tugas perkembangan
yang bersumber dari nilai-nlai kepribadian individu diantaranya memilih dan
mempersiapkan untuk bekerja, memperoleh nilai filsafat dalam kehidupan.
Anak usia SD ditandai
oleh tiga dorongan ke luar yang besar yaitu (1)kepercayaan anak untuk keluar
rumah dan masuk dalam kelompok sebaya (2)kepercayaan anak memasuki dunia
permainan dan kegiatan yang memperlukan keterampilan fisik, dan (3) kepercayaan
mental untuk memasuki dunia konsep, logika, dan ligika dan simbolis dan
komunikasi orang dewasa.
Dengan demikian
pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dan tugas-tugas perkembangan
anak SD dapat dijadikan titik awal untuk menentukan tujuan pendidikan di SD,
dan untuk menentukan waktu yang tepat dalam memberikan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan perkembangan anak itu sendiri
Demikianlah yang saya bagikan mengenai karakteristik dan kebutuhan pendidikan anak usia sekolah dasar semoga bermanfaat.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai karakteristik dan kebutuhan pendidikan anak usia sekolah dasar semoga bermanfaat.