Makalah Olahraga Bulu Tangkis | Badminton
Table of Contents
MAKALAH BULU TANGKIS - Kali ini admin postingkan makalah olahraga badminton atau bulu tangkis silahkan simak dibawah ini.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bulu
tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua
orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Mirip
dengan tenis, bulu angkis bertujuan memukul bola permainan ("kok"
atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan
lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang
sama. Bulu tangkis adalah olahraga raket tercepat. Kecepatannya bisa mencapai
angka 400 km/jam. Selain fakta yang lumrah diketahui, salah satu fakta menarik
yang baru saja duaribuan dengar adalah ketika bermain Bulu tangkis 30 menit,
ternyata sama dengan ketika berjalan sejauh 5 Km.
Tapi yang pasti, bermain bulu
tangkis bisa membakar 1000 kalori dalam tubuh per jam nya. Sama seperti
olahraga kardio yang lain, Bulu tangkis meningkatkan denyut jantung, menurunkan
hipertensi dan membantu untuk memperkuat kondisi jantung. Berdasarkan
penelitian, Bulu tangkis adalah olahraga yang bagus untuk otak. Olahraga
tersebut dikatakan baik untuk otak karena membutuhkan konsentrasi yang sangat
tinggi. Selain itu, dibutuhkan juga ketepatan yang sangat tinggi serta
koordinasi mata dan tangan sehingga sangat bagus untuk menjaga kebugaran otak.
Gerakan yang cenderung konstan dan berlangsung sangat cepat juga memberikan
efek aerobik. Sebagaimana yang sudah terbukti dalam berbagai penelitian, jenis
olahraga yang bersifat aerobik umumnya sangat berhubungan dengan pemeliharaan
fungsi kognitif atau kecerdasan.
B.
Rumusan Masalah
- Sejarah bulutangkis dunia dan Indonesia
- Pengertian bulutangkis
- Organisasi-organisasi bulutangkis
- Ukuran lapangan bulutangkis
- Peralatan permainan bulutangkis
- Tekhnik dasar permainan bulutangkis
- Latihan kondisi fisik permainan bulutangkis
- Peraturan dalam permainan bulutangkis
C.
Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui sejarah bulutangkis dunia dan Indonesia
- Untuk mengetahui pengertian bulutangkis
- Untuk mengetahui organisasi-organisasi bulutangkis
- Untuk mengetahui ukuran lapangan bulutangkis
- Untuk mengetahui peralatan permainan bulutangkis
- Untuk mengetahui tekhnik dasar permainan bulutangkis
- Untuk mengetahui latihan kondisi fisik permainan bulutangkis
- Untuk mengetahui peraturan dalam permainan bulutangkis.
D.
Manfaat Penulisan
- Bagi siswa, makalah ini dapat dijadikan sumber untuk menambah pengetahuan tentang olahraga bulu tangkis.
- Bagi orang tua, makalah ini dapat dijadikan pedoman dalam mendidik anaknya, khususnya dalam membina anak yang memiliki hobi bulu tangkis.
- Bagi guru, makalah ini dapat dijadikan strategi alternatif dalam upaya membina dan mendidik siswa di sekolah yang memiliki hobi bulu tangkis
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Bulutangkis
Asal mula
olahraga bulutangkis, sampai kini masih diragukan. Ada bukti yang menyatakan
bahwa permainan ini terdapat di beberapa negara yang berbeda sejak berpuluh
tahun yang lalu. Salah satu permainan yang
mirip bulutangkis dimainkan di Cina, disana digunakan alat pemukul
berbentuk dayung dari kayu dengan bola sebagai sasaran pukulnya. Permainan ini
juga telah ada sekitar abad ke–12 dilapangan olahraga kerajaan Inggris. Juga
ada bukti–bukti yang menyatakan bahwa anggota–anggota kerajaan di Polandia
memainkan olahraga ini pada akhir abad XVIII. Di India, olahraga ini dimainkan
di Poona, dan sampai tahun 1890 permainan ini disana dikenal dengan nama Poona.
Dewasa ini,
permainan bulutangkis didukung oleh Federasi Bulutangkis International (I.B.F).
Sembilan negara anggota mendirikan
I.B.F. Pada tahun 1934. Pada tahun
1993, I.B.F. Telah berkembang dengan negara anggota sebesar 120 negara
yang tersebar luas. Kejuaraan yang didukung oleh I.B.F. adalah kejuaraan dunia
bulutangkis beregu putra untuk Thomas Cup:
kejuaraan dunia bulutangkis beregu putri untuk Uber Cup: kejuaraan dunia perorangan: kejuaraan dunia ganda
campuran untuk Sudirman Cup: dan
final Grand Prix.
Thomas Cup untuk putra
dan Uber Cup untuk putri merupakan
kejuaraan bulutangkis yang paling bergengsi dan selalu diselenggarakan
bersamaan. Keduanya diatur dalam putaran selama dua tahun pada setiap tahun
yang berakhiran genap. Para pemain bulutangkis bersaing untuk memenangkan
kejuaraan dunia perorangan pada tahun yang berakhiran ganjil dan untuk
memenangkan Thomas Cup dan Uber Cup pada tahun yang berakhiran
genap. Kejuaraan dunia ganda campuran atau Sudiraman Cup dimulai di Jakarta, Indonesia pada tahun 1989, dan bertepatan
dengan kejuaraan dunia perorangan. Turnamen utama dunia menghasilkan Seri.
Kejuaraan Grand Prix. Pemain
memenangkan angka dengan mengikuti setiap turnamen dan yang memperoleh angka
terbanyak diundang untuk mengikuti Final Kejuaraan Dunia Grand Prix pada akhir tahun.
Tahun-tahun terakhir
ini, minat mayarakat telah meningkat. A.B.A diatur kembali pada tahun 1977 dan
menjadi Asosiasi Bulutangkis Amerika Serikat (U.S.B.A). Pada tahun 1985,
bulutangkis ditetapkan menjadi bagian olahraga yang dipertandingkan pada
Olimpiade 1992 yang diadakan di Barcelona, Spanyol. Sebelumnya bulutangkis
dijadikan olahraga yang dipertunjukan pada Olimpiade 1988 di Seoul, Korea.
Masuknya bulutangkis sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di
Olimpiade mendukung popularitas olahraga tersebut untuk mendapatkan pengakuan.
U.S.B.A dewasa ini merupakan Badan Pemerintah Nasional atau N.G.B yang mewakili
bulutangkis pada Komite Olimpiade Amerika Serikat atau U.S.O.C.
B.
Teknik Dasar
Bulutangkis
1.
Pegangan raket
(grip)
Ada dua cara
untuk memegang raket dalam permainan bulutangkis:
a)
Forehand Grip
Peganglah leher
raket dalam tangan kiri, dengan bidang raket tegak lurus tubuh anda. Tempatkan
tangan kanan anda pada tali raket dan geser ke arah pegangan raket sehingga
tengah–tengah dari bagian bawah telapak tangan berada pada ujung pegangan
raket. Pegangan raket harus terletak menyilang pada telapak tangan kanan anda.
Jari telunjuk harus agak terpisah sedikit jari–jari lain seperti hendak menarik
pelatuk pistol. Ibu jari akan melingkar wajar pada sisi kiri dari pegangan
raket. Jari–jari agak renggang letaknya satu sama lain.
b)
Backhand grip
Perbedaan antara
pegangan untuk melakukan pukulan forehand
dan backhand ialah letak ibu jari
yang dipindahkan dari kedudukan melingkari pegangan raket menjadi posisi tegak
di sudut kiri atas dari pegangan tersebut. Posisi seperti itu, memungkin anda menggunakan sisi dalam
dari ibu jari sebagai pengungkit ketika melakukan gerakan memutar lengan dan
tangan pada saat melakukan pukulan backhand.
Beberapa
pelatih menganjurkan pegangan dengan ibu jari keatas (thumb-up grip) untuk pukulan backhand,
dengan raket diputar seperempat putaran ke kanan sehingga ibu jari rapat pada
pegangan raket. Pegangan khusus ini sangat berguna untuk orang–orang yang baru
belajar. Karena, ibu jari memberikan tenaga ekstra pada pukuannya.
2.
Pukulan Pertama atau Servis (service)
Pukulan servis (service)
merupakan pukulan pertama yang mengawali suatu permainan bulutangkis. Pukulan
ini boleh dilakukan baik dengan pukulan forehand
maupun backhand. Pukulan servis
dengan forehand banyak digunakan
dalam permainan tunggal, sedangkan pukulan servis dengan backhand umum nya digunakan dalam permainan ganda. Menurut
peraturan, ketika pukulan servis dilakukan, shuttle
tidak boleh melebihi pinggang pemain yang sedang melakukan servis. Selain itu,
bidang kepala raket juga tidak boleh lebih tinggi daripada tangan yang memegang
raket tersebut. Karena, aturan diatas pukulan servis pada permainan bulutangkis
harus selalu mengarah keatas dan lebih bersifat sebagai pukulan menjaga diri
dari pada pukulan menyerang.
Dalam permainan
bulutangkis, baik pelaku, maupun penerima servis harus berdiri didalam bidang
servis (maupun bidang penerimaan servis) yang ditentukan. Bidang tersebut
dibatasi oleh garis servis panjang dan pendek, garis tengah, dan garis tepi.
Bagian dari kedua kaki pemain harus menyentuh lantai dalam posisi diam sampai
pukulan servis dilakukan. Kaki yang menyentuh atau ada diatas garis batas
bidang servis, dianggap berada di luar bidang servis.
Peraturan ini
penting terutama dalam permainan ganda, gunanya untuk menjaga agar penerima
servis tinggal ditempatnya dan tidak bergerk melangkahi garis batas servis
pendek sebelum shuttel dipukul. Ketentuan ini tidak berlaku bagi partner main dari pelaku maupun penerima
servis boleh bebas mengambil posisi berdiri, asal mereka tidak menutupi atau
menghalangi pandangan pemain lawan.
3.
Pengembalian Servis (serve return)
Karena pukulan
servis selalu diawali dengan pukulan yang mengarah keatas, maka anda sebagai
penerima servis harus selalu berusaha untuk menjadi penyerang. Karena pukulan forehand biasanya merupakan senjata
untuk menyerang yang bertenaga paling kuat, maka gunakan selalu pukulan ini
untuk mengembalikan pukulan servis, baik dalam permainan tunggal maupun ganda
(dengan perkecualian pada pukulan servis rendah ke arah sisi backhand). Bila anda tidak berhasil
mengembalikan servis dengan menyerang, layangkan shuttle ke tempat yang paling sukar dijangkau oleh lawan.
Posisi menerima
servis harus selalu dilakukan dengan berat badan bertumpu pada tapak kaki
bagian muka, dekat pangkal ibu jari, dengan kaki kiri di muka. Kepala raket
diacungkan tinggi, kira–kira setinggi kepala, dan pemain siap bergerak ke muka
atau belakang pada saat servis dilakukan lawan.
4.
Pukulan Smash
a)
Forehand Smash (smash forehand)
Tujuan dari
pukulan smash forehand adalah
mengisyaratkan seolah-olah pukulan drop
atau clear overhead akan dilepaskan.
Perbedaan utamanya terletak pada kecepatan raket. Untuk melakukan smash forehand yang baik, harus menggunakan grip handshake dan bergerak ke posisi
menunggu di belakang dan lurus dengan bola yang akan datang. Saat menempati
posisi, putar pinggang dan balikan bahu menyamping kearah net.
Gerakan raket
ke belakang dan jatuhkan kepala raket ke bawah di belakang bidang bahu dengan
siku tangan yang memegang raket mengarah ke atas. Lemparkan raket ke atas untuk
memukul cock dengan didahului oleh
gerakan siku. Lakukan smash forehand
setinggi mungkin di depan tubuh. Kepala raket harus bergerak cepat untuk
memukul cock. Arahkan permukaan raket
ke bawah saat kontak. Jaga keseimbangan untuk mendapatkan kekuatan maksimum
dari bahu, tangan, dan pergelangan tangan yang memegang raket. Setelah kontak,
tangan bagian bawah menelungkup dengan cepat dengan gerakan akhir mengarah
kebawah sejajar dengan gerakan cock.
Gerakan kepala raket berakhir ke arah bawah. Saat menyelesaikan perpindahan
berat badan dari kaki yang belakang ke kaki yang di depan, bahu dan lengan yang
tidak dominan ikut menyertai rotasi bagian atas tubuh dan kaki bergerak seperti
menggunting yang mendorong tubuh kembali ke bagian tengah lapangan.
b)
Backhand Smash (smash backhand)
Gerakan pada
pukulan ‘smash bachand’ persis sama
dengan gerakan pada pelaksanaan pukulan backhand
clear dan backhand drop.
Perbedaannya hanyalah pada saat persentuhan shuttle
dengan raket, kepala raket harus menghasap ke bawah dan shuttle meluncur ke arah bawah.
Karena dalam melancarkan ‘smash
backhand’ anda tidak dapat memukul sekeras seperti pada ‘smash forehand’ maka’, maka gunakan
pukulan ini hanya bila anda berada di depan pertengahan lapangan.
Keunggulan dari
pukulan ‘smash backhand’ ini ialah
dapat digunakan sebagai pukulan yang mengejutkan. Pukulan ini lebih sering
digunakan dalam permainan tunggal atau ganda campur daripada dalam permainan
ganda putra atau ganda putri. Alasannya, anda dapat mengarahkannya ke ‘daerah
tak terjaga’ yang lebih lenih luas dibandingkan pada permainan ganda putr atau
ganda putri.
Dalam pukulan ‘smash backhand’, kecepatan layang dari shuttle tidak begitu penting
dibandingkan dengan kecepatan gerak smash
itu sendiri. Dalam hal ini yang mematikan lawan anda ialah karena datangnya shuttle yang mendadak, bukan karena
kerasnya pukulan itu sendiri.
C.
Peraturan Permainan
Bulutangkis
Peraturan
permainan ditentukan dan ditetapkan oleh sidang tahunan orgnisasi olahraga
bulutangkis internasional yakni International
Badminton Federation (IBF). Peraturan ini mulai diperbaiki dan diberlakukan
tanggal 1 agustus 1998 dan berlaku sampai sekarang.
1.
Lapangan
Lapangan harus
berbentuk empat persegi panjang berukuran, dibatasi oleh garis selebar 40mm.
Garis harus mudah terlihat dan sebaiknya berwarna putih. Untuk menunjukkan
daerah dimana cock jatuh pada saat
dicoba, empat tanda selebar 44mm dibuat pada daerah servis sebelah kanan dan
dalam permainan tunggal. Jaraknya 530mm serta 99mm dari garis belakang
lapangan.
2.
Net dan tiang
Net atau jaring
terbuat dari tali halus dan berwarna gelap, lubang-lubangnya berjarak antara
15-20mm. Panjang net sebaiknya sesuai dengan lebar lapangan 6,10m, dan lebarnya
76cm dengan bagian atasnya mempunyai pinggiran pita putih selebar 7,5cm. Tiang
net ditancapkan tepat pada titik tengah ujung garis samping bagian lapangan
untuk ganda dengan tinggi tiang 155cm. Net dipasang pada tiang yang tingginya 155cm
dari lantai. Selanjutnya ditarik dengan menggunakan tali yang kuat dan tidak
elastis (tambang benang).
Bagian paling
atas net di bagian tengah berjarak 1, 524m dari permukaan lantai, pada pinggir
lapangan berjarak 1, 55m di atas garis tepi permainan ganda. Jika tiang tidak
dipasang pada garis batas samping lapangan, maka untuk garis samping lapangan
digunakan pita tipis yang ditempatkan diatas garis batas samping tegak sampai
ke tali net. Jika digunakan dilapangan
ganda, maka pita di pasang di atas garis lapangan ganda tanpa memperhatikan
apakah yang dimainkan itu partai tunggal atau ganda.
3.
Cock (Shuttlecock)
Shuttlecock yang di
Indonesia lazim disebut cock,
biasanya terbuat dari bulu angsa buatan pabrik, umumnya sudah memiliki standar
yang ditentukan IBF. Berat cock
sekitar 5,67 gram. Bulu angsa yang menancap di gabus yang dibungkus kulit
berwarna putih berjumlah antara 14-16 buah, dan diikat dua tali agar tidak
mudah lepas
Jenis inilah
yang selalu dipakai untuk kejuaraan resmi. Di Luar negeri banyak pula digunakan
cock dari karet, baik untuk gabus
maupun bulunya. Bentuk, ukuran, dan besarnya harus sama dengan cock yang terbuat dari bulu angsa, namun
umumnya cock plastik hanya untuk
latihan saja. Cock yang bagus adalah
kalau dipukul dengan raket dengan tangan di bawah pinggang meluncur dengan
lurus, tanpa gerakan ke arah kiri atau kanan saat mengudara.
4.
Raket
Panjang raket
berukuran 67, 95cm. Kepala raket mempunyai panjang 29, 21cm, lebarnya 22,86cm.
Pegangan raket tidak mempunyai ukuran tertentu, tetapi disesuaikan dengan
keinginan orang yang menggunakannya.
5.
Pemain
Pemain adalah
orang yang mengambil bagian dalam sebuah pertandingan. Permainan dapat dilakukan
tunggal maupun ganda. Permainan tunggal adalah satu orang pemain di satu sisi
dan satu lagi di sisi lainnya. Sedangkan dalam permainan ganda masing-masing
bermain dua orang bermain di satu pihak. Pihak yang melakukan servis disebut server, pihak lain di sebut penerima/receiver.
6.
Penghitungan (scoring)
Permainan
berlaku the best of three games,
artinya maksimal pemain bertanding tiga game (dua game kemenangan). Hanya pihak
serve yang memperoleh angka. Pemain
yang dulu mencapai angka 21 adalah pemenang pada satu game pertandingan. Pihak
yang memenangkan game pertama berhak untuk melakukan servis pertama pada babak
berikutnya.
7.
Kesalahan (fault)
Kesalahan
terjadi jika servis tidak benar, pihak servis melepaskan cock dalam usahanya melakukan servis, setelah melewati atas net, cock kemudian menyangkut pada net. Dalam
permainan, cock jatuh diluar garis
lapangan, melewati net, tidak dapat melewati net, menyentuh atap,
langit-langit, atau tembok samping, menyentuh orang, pakaian pemain, atau menyentuh
benda yang ada disekitar lapangan, dalam permainan, titik pertama persentuhan cock dengan raket bukan berada di bagian
atas net.
Kesalahan dapat
terjadi pula jika pemain memasuki daerah lawan dengan raket, dengan tubuh pada
batas-batas tertentu, menghalang-halangi lawan yang hendak melakukan pukulan
ketika cock sedang melayang di atas
net dan jika dalam permainan seorang pemain dengan sengaja mengganggu lawan
dengan gerakan-gerakan tubuh lainnya. Sedangkan hal lainnya terjadi bila cock menyangkut/tertahan pada raket
ketika melakukan pukulan. Terpukul dua kali berturut-turut oleh pemain yang
sama, atau terpukul dua kali berturut-turut oleh pemain dan pasangannya, jika
pemain secara mencolok melakukan kesalahan.
DAFTAR
PUSTAKA
Grice, Tony. (1996). Bulu
Tangkis Petunjuk Praktis Untuk Pemula Dan Lanjut. Jakara:PT. Raja Grafindo
Persada
Marta, Dinata,
dkk (2004). Bulu Tangkis. Ciputat:
Penerbit Cerdas Jaya.
Poole, James. (2006). Belajar
Bulu Tangkis. Bandung:Pionir Jaya.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai makalah bulu tangkis semoga bermanfaat.
Demikianlah yang saya bagikan mengenai makalah bulu tangkis semoga bermanfaat.